Anda di halaman 1dari 14

Pernikahan dalam islam

Nama Kelompok :

1. Amilia Kurniawati
2. Diana Rahmawati
3. Dyah Sri Rahayu
4. Sofieana
Proses menuju ke jenjang pernikahan

• Mencari pasangan yang baik


• Melakukan Istikharah
• Ta’aruf
• Melamar
• Menikah
Definisi Pernikahan
Zakaha (berhimpun)
BAHASA ARAB
Zawaja (pasangan)
MENURUT SYARA’

Akad serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling
memuaskan satu sama lainnya serta membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah.
Dasar hukum pernikahan

• Al-Qur’an (Q.S. Ar-Ruum (30):21).


• As-Sunnah (HR at-Turmudzi).
Tujuan pernikahan Ittiba’(mengikuti) Sunnah
Rasul Melaksanakan ibadah

• Untuk preventif terhadap zina


• Melestarikan keturunan suci (kesinambungan eksistensi
manusia)
• Membangun sifat kasih sayang sejati
• Mewujudkan sifat ta’awun (tanggung jawab/tolong-
menolong)
• Memperkokoh silaturahmi baik internal keluarga maupun
eksternal masyarakat.
Hukum pernikahan Pernikahan yang wajib hukumnya

Menikah itu wajib hukumnya bagi seorang yang sudah mampu secara finansial dan juga
dimana berada dalam kondisi sangat beresiko jatuh ke dalam perzinaan.
Pernikahan yang sunah hukumnya

Adalah mereka yang sudah mampu namun masih tidak merasa takut
jatuh kepada zina.
Pernikahan yang haram hukumnya

Secara normal, ada dua hal utama yang membuat seseorang menjadi haram
untuk menikah
1. Pertama, tidak mampu memberi nafkah.
2. Kedua, tidak mampu melakukan hubungan seksual.
Pernikahan Yang Makruh Hukumnya

Orang yang tidak punya penghasilan sama sekali dan tidak


sempurna kemampuan untuk berhubungan seksual,
hukumnya makruh bila menikah.
Pernikahan Yang Mubah Hukumnya

Orang yang berada pada posisi tengah- tengah antara hal-hal


yang mendorong keharusannya untuk menikah dengan hal-
hal yang mencegahnya untuk menikah, maka bagi hukum
menikah itu menjadi mubah atau boleh.
Pernikahan Yang Terlarang

1. Nikah dengan niat untuk men-thalaqnya.


2. Nikah Tahlil, yaitu nikahnya seorang laki-laki dengan seorang
wanita yang telah diceraikan suaminya tiga kali, dengan niat untuk
menceraikannya kembali agar dapat dinikahi oleh mantan
suaminya.
3. Nikah dengan bekas istri yang telah dithalak tiga.
4. Nikahnya seorang yang dalam masa ‘iddah.
5. Nikahnya seorang muslim dengan orang kafir.
Rukun pernikahan

Mahar “Dan berikanlah mahar (maskawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai
pemberian yang penuh kerelaan.” [An-Nisaa’ : 4]
Ijab Ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari walinya atau wakilnya kepada calon
mempelai pria untuk dinikahi.
Qabul Ucapan penerimaan pernikahan dari calon mempelai pria / walinya.
Calon mempelai pria dan wanita
Calon pengantin harus terbebas dari penghalang- penghalang sahnya nikah.
Wali dari calon mempelai wanita
Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam: “Tidak sah pernikahan kecuali
dengan adanya wali” (HR. Imam).
Sekian Persentasi dari kami tentang pernikahan
dalam islam, semoga bermanfaat bagi Anda Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai