Anda di halaman 1dari 45

PASAR MODAL

1 Pasar Modal adalah


Tempat dan atau Sarana Bertemunya
Penawaran Jual dan Beli Efek.

2. Pasar Modal Berperan bagi:


- Dunia Usaha: Sebagai salah satu sumber dana
guna memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
- Investor : Sebagai salah satu sarana investasi.
- Pemerintah/Negara: Sebagai sarana untuk menunjang
Pembangunan Nasional / pertumbuhan ekonomi Negara.
A. STRUKTUR KELEMBAGAAN
PASAR MODAL

I. Otoritas Pasar Modal


1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Tugas dan Fungsi:
a. Pengaturan Kegiatan PM/Regulator
b. Pengawasan Kegiatan PM
2. Lembaga Bursa Efek (PT. Busa Efek Indonesia)
Bursa Efek adalah sebuah sistim perdagangan sebagai
sarana bertemunya penawaran jual dan beli Efek yang
Tercatat/Listed di Bursa.

Tugas dan Fungsi menetapkan:


a. Menyelenggarakan Sistim Perdagangan di Bursa
a. Pengaturan Pencatatan Efek di Bursa
b. Peraturan Perdagangan Efek di Bursa
d. Peraturan Pengawasan Perdagangan/
Transaksi Bursa;
e. Peraturan Keanggotaan Bursa.
3. Lembaga Kliring & Penjaminan Efek
(PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia)
Tugas dan Fungsi menetapkan:
a. Peraturan Kliring Transaksi Efek di Bursa
b. Peraturan Penjaminan Transaksi Efek di
Bursa
4. Lembaga Kustodian Sentral Efek
(PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia)
Tugas dan Fungsi menetapkan:
Peraturan Kustodian Efek di PM Indonesia
5. Lembaga Sekuritas Efek /Perusahaan Efek
a. Perantara Pedagang Efek.
Kegiatan Sekuritas antara lain:
- Perantara dibidang Efek;
- Pedagang Efek;
- Anggota Bursa Efek;
- Kustodian Efek bagi Nasabah.
b. Manajer Investasi
Mengelola Dana Pihak Ketiga
seperti Reksa Dana
c. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
Membantu Emiten/Perusahaan Penerbit
/Issuer Saham/Surat Utang menyiapkan
dokumen Pernyataan Pendaftaran Penawaran
Umum ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6. Profesi Penunjang Pasar Modal
a. Akuntan Publik
Berfungsi melakukan Audit atas Laporan
Keuangan Emiten baik sebelum
melakukan Penawaran Umum maupun
setelah Penawaran Umum
b. Konsultan Hukum
Berfungsi melakukan Legal Audit atas
aspek hukum Emiten.
c. Perusahaan Penilai
Befungsi melakukan penilaian atas asset
Emiten seperti penialaian atas tanah dan
bangunan, perkebunan dll
7. Lembaga Penunjang Pasar Modal
a. Biro Administrasi Efek
Berfungsi membantu Emiten dalam
menyelenggarakan Buku Daftar
Pemegang Saham Emiten, termasuk
membantu mencatat daftar hadir
pemegang saham pada RUPS/Rapat
Umum Pemegang Saham.
b. Bank Kustodian
Bank Umum yang telah mendapat
persetujuan dari OJK untuk melakukan
kegiatan Kustodian.
8. Emiten
Perusahaan yang menerbitkan saham
dalam rangka Penawaran Umum kepada
Masyarakat.
Penawaran Umum Efek
I. Prosedur Penawaran Umum
Efek adalah Surat Berharga seperti Saham dan Surat Utang
seperti Obligasi dll.
1. Persiapan Penawaran Umum
- Penunjukan Underwriter, Akuntan Publik,
Konsultan Hukum, Perusahaan Penilai dll
- Penyiapan Dokumen Pernyataan
Pendaftaran
2. Pengajuan Pernyataan Pendaftaran (PP).
Diajukan kepada OJK.
3. Surat Efektif Dari OJK.
Tahap Penelitian Dokumen PP oleh OJK
dan Jika dokumen dan isi dokumen sudah
lengkap, maka OJK akan menerbitkan
Surat Efektif PP.
4. Penawaran Umum / Pasar Perdana.
(Initial Publik Offering/IPO)
Setelah PP efektif, maka Penawaran Umum
Efek akan dilakukan melalui
Media/Koran dan media lainnya.
Dalam Rangka Penawaran Umum,
Penjamin Emisi (Underwriter) dapat
menyanggupi:
menyanggupi:
a. Penjaminan Penuh (Full Commitment)
Jika ada Efek yang tidak laku terjual maka
Underwriter wajib membeli sisa tersebut.
b. Penjaminan Terbaik (Best Effert)
Hanya melakukan Penawaran Efek sebaik
mungkin dan jika ada yang tidak terjual,
Underwiter tidak ada kewajiban untuk
membeli
Perdagangan Saham Langsung.
Pada Penawaran Umum, Perusahaan/Emiten
langsung berhadapan dengan Investor
(Pembeli Saham Perusahaan).
5. Pencatatan Efek di Bursa (Listing)
Setelah Penawaran Umum berakhir, maka
dilakukan Pencatatan Efek di Bursa.
6. Perdagangan Efek di Bursa.
(Pasar Sekunder)
Sejak saat Pencatatan Efek di Bursa, maka
Saham Perusahaan mulai diperdagangkan
sesuai Kode Saham tersebut.
Pada Pasar Sekunder (Bursa Efek)
perdangangan dilakukan antar Investor dan
tidak melibatkan Emiten.
B. MEKANISME PERDAGANGAN/
TRANSAKSI BURSA

1. Pembukaan Rekening.
Nasabah/Investor membuka Rekening Efek
pada Perusahaan Efek Anggota Bursa.
2. Pemesanan Efek.
Nasabah memesan/menyampaikan order
Jual atau Beli Efek/Saham melalui
Perusahaan Efek Anggota Bursa dimana Dia
membuka Reknening Efek.
3. Transaksi Bursa
Order Jual atau Beli oleh Anggota Bursa
dimasukkan dalam Sistim/Mesin
Perdagangan Bursa melalui Komputer dari
Kantor Anggota Bursa pada Jam
Perdagangan Bursa.
• Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dilakukan melalui :
“Jakarta Trading Automatic System” (JATS)
Dengan Remote Trading. (Perdagangan Jarak

Jauh).
• Order / Input Order Jual / Beli dikirimkan
melalui Jaringan Komputer Anggota Bursa ke
Mesin Perdagangan Bursa.
• Terbentuknya Harga, Secara:
“Auction Driven” atau “Sistim Lelang”
Order Jual dan Order Beli yang masuk sistim
perdagangan Bursa (Main Engine Sistim” akan
diproses Mesin tanpa Campu Tangan Manusia.
• Pembentukan Harga :
1. Prinsip Perioritas Harga (Price Priority)
Order Harga Beli Yang Lebih Tinggi
Diperioritaskan Terhadap Permintaan Harga
Jual Yang Lebih Rendah.
Oerder Jual Saham X Order Beli
- 80 lot Rp. 1000.- - 150 lot a Rp. 975
- 100 lot Rp. 975 - 50 lot a Rp. 950
- 80 lot Rp. 950 - 100 lot a Rp. 925
2. Order Harga Jual Yang Lebih Rendah
Diprioritaskan Terhadap Penawaran Beli
Yang Lebih Tinggi.
Oder Jual Saham X Order Beli
- 100 lot Rp. 950 - 300 lot Rp. 925
- 100 lot Rp. 925 - 150 lot Rp. 850
- 150 lot Rp. 900 - 50 lot Rp. 900
-
Time Priority
Dalam hal terdapat Penawaran Jual atau
permintaan Beli pada harga yang sama, maka
Transaksi akan diperiotitaskan terhadap
Penawaran Jual/Permintaan Beli Yang
Diajukan Terlebih Dahulu.
Aspek Hukum Pasar Modal

- Pasar Modal menganut Prinsip Full Disclosure.


- PFD merupakan persyaratan minimum yang
harus diungkapkan atau disyaratkan Otoritas
Pasar Modal. Pengungkapan untuk menyajikan
semua informasi yang relevan.
Perlindungan Hukum

1. Perlindungan Investor / Masyarakat


Setiap Emiten / Perusahaan yang akan
melakukan Penawaran Umum wajib
menyediakan informasi tentang Perusahaan
tersebut kepada umum, termasuk kinerja
keuangan.
2. Perusahaan wajib secara berkala menyampaikan
Laporan Keuangan kepda Bursa Efek dan OJK untuk
diumumkan kepada public melalui web site
pelaporan keterbukaan infomasi Bursa dan OJK.
C. SANKSI HUKUM
DI BIDANG PASAR MODAL

1. Sanksi Administrasi, berupa:


a. Teguran;
b. Peringatan;
c. Pembekuan Ijin Usaha/Perorangan;
d. Pencabutan Ijin Usaha / Perorangan;
e. Denda.
1. Sanksi Pidana pada Emiten
Missleading Information dimana Emiten
Memberikan Informasi Material Yang Tidak
Benar atau Menyesatkan Kepada Investor;
Seperti:
- Pemberian Informasi Tidak Benar atau
Menyesatkan Dalam Prospektus
Penawaran Umum;
- Pemberian Informasi Tidak Benar Dalam
Laporan Berkala.
- Pemberian Informasi Tidak Benar kepada
masyarakat melalui media massa.
2. Sanksi Pidana Pada Perdagangan Efek
a. Manipulasi Pasar
Terjadi Perdangan Semu yakni
Transaksi terjadi namun sesungguhnya
tidak ada transaksi karena baik jual
maupun beli dilakukan oleh pihak yang
sama.
Untuk menggerakkan harga dimulai dengan
rumor yakni dengan menyebarkan informasi
bohong atau tidak benar.
Bentuk-Bentuk Manipulasi:
a. Marketing The Close
Rekayasa harga permintan dan penawaran
dilakukan pada saat mendekati penutupan
jam transaksi Bursa.
b. Painting The Tape
Trading Melibatkan Beberapa Rekening Efek
Yang Berada Dalam Penguasaan Pihak Yang
Sama.
c. Cornering The Market
Penjualan Secara Besar-besaran Untuk
Menurunkan Harga.
Biasanya dilakukan melalui Short Selling.
d. Pools
Pengumpulan Dana Sekelompok Investor
dan Dikelola Manajer Pools.
Manajer Pools kemudian membeli / menjual
saham kepada anggota kelompok untuk
mendorong harga saham naik atau turun
sesuai skenario mereka.
2. Insider Trading / Perdagangan Orang Dalam
Orang Dalam, antara lain:
- Anggota Direksi dan Komisaris
- Karyawan
- Pemegang Saham Utama/Pengendali
- Profesi Penunjang Pasar Modal Yang
Sedang Memberikan Jasa kepada Emiten
Larangan Atas Insider Trading
- Tidak Fair, Orang Yang Memiliki Informasi
Materil melakukan Transaksi Dengan Orang
Yang tidak Memiliki Infomasi Material
• Pelaku Tindak Pidana Missliading, Maipulasi
dan Insaider Trading dapat dikenakan hukum
pidana maksimal 10 Tahun dan denda Rp. 15
Miliar.

Anda mungkin juga menyukai