Anda di halaman 1dari 14

CONDITIONAL

SENTENCE
Group 2 – XII MIPA 2
INTRODUCING
MEMBERS

03 AFIL ANUGRAH 16 MUHAMMAD FAUZAN


ZULFAHMI

17 MUHAMMAD
FIRDAUS 19 NAWWAF

20 NUR AS ADIYA 21 NUR EVA AZIZAH


INTRODUCING
MEMBERS

PUTRI DWIAYU
26 REZKY FAHIRA
TAHER
32 THAHA SITTI AINYA
HUSNUL KHATIMA
PENGERTIAN
CONDITIONAL
SENTENCE
Conditional sentence adalah kalimat majemuk yang
memiliki sebuah kondisi tentang imajinasi,
pengandaian, dan suatu hal yang belum pernah
terjadi. Pengandaian yang diungkapkan ini bisa saja
terwujud atau tidak terwujud.
Conditional sentence terdiri dari independent clause
dan dependent clause yang biasanya dimulai dengan
kata ‘if’ atau jika. Sebuah kalimat yang terdiri dari
kedua klausa tersebut barulah bisa disebut conditional
sentence. Namun, ada beberapa kalimat yang bisa
saja diawali dengan ‘when’ atau kapan.
Bentuk dari conditional sentence adalah if-clause + main
clause. If-clause adalah klausa yang merupakan bagian
dari pengandaian. Main clause adalah kalimat yang
berisi konsekuensi dari kondisi pengandaian di awal
kalimat. Selain itu formula conditional sentence juga
bisa dibalik menjadi main clause + if-clause.
a. If i save enough money, i can go to Bali this
year. (Jika aku menabung dengan cukup, aku
bisa ke Bali tahun ini.)

(awal kalimat ini merupakan if – clause yang


diikuti dengan main clause)

b. My sister can have dessert if she finishes her


homework. (Adikku bisa mendapatkan
pencuci mulut jika ia menyelesaikan
pekerjaan rumahnya.)

(awal kalimat merupakan main clause, dan


diikuti dengan if – clause)
CONDITIONAL
SENTENCE
TYPE 2
Conditional sentence type 2, atau second
conditional sentence adalah kalimat pengandaian
yang digunakan untuk mengungkapkan ketika
konsekuensi atau hasilnya bisa terwujud
walaupun kemungkinannya sangat kecil untuk
hal itu terwujud. Second conditional sentence
sangat cocok digunakan untuk mengungkapkan
mimpi dan angan-angan. Walaupun belum tentu
bisa terjadi, tapi bisa juga menjadi kenyataan.
Second conditional sentence menggunakan
would, could dan might yang digunakan untuk
menjelaskan seberapa besar kondisi tersebut
akan terjadi.
Rumus Conditional Sentence Type 2

if + past tense, past future

past future + if + past tense


FOR EXAMPLES :
a. If I became the President of this country, I would
pay more attention to the education sector. (Jika
aku menjadi presiden di negara ini, aku akan lebih
memperhatikan sektor pendidikan.)

(Kalimat di atas tentunya mengungkapkan sebuah


pengandaian tentang apa yang ingin dilakukan si
penutur jika dia menjadi presiden. Dia
menggunakan second conditional sentence, berarti
dia berpikir bahwa mimpinya menjadi presiden
hanya angan-angan belaka.)
b. If I owned an amusement park, I might open it up
to 24 hours. (Jika aku punya taman hiburan, aku
mungkin akan membukanya sampai 24 jam.)

(Dari kalimat di atas, kita bisa mengetahui bahwa si


penutur tidak mempunyai taman hiburan, dan
mungkin saja hal itu bisa terjadi, namun
kemungkinan untuk mimpi itu terjadi sangatlah
kecil.)
c. If I won the lottery, I would go on a trip around
the world with you. (Jika aku memenangkan lotre,
aku akan pergi berkeliling dunia bersamamu.)

(Kalimat di atas berarti dia akan mengajak


temannya keliling dunia jika menang lotre, namun
kemungkinannya sangat kecil bahwa si penutur
memenangkan lotre.)
Q&A SESSIONS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai