Anda di halaman 1dari 10

OM

SWASTYASTU
Nama:
NI NYOMAN
DESI TRIANI

Kelas / absen :
XI.MIPA 3 /30
CERITA
PENDEK

2
Salah satu karya sastra yang memusatkan diri
pada satu tokoh dalam satu situasi. Pada
PENGERTIAN umumnya cerita pendek merupakan cerita yang
habis dibaca sekitar 10 menit-30 menit, jumlah
katanya 500-5.000 kata. Makanya cerita
pendek sering diungkapkan dengan “cerita
yang dapat dibaca dalam sekali duduk”

1. Nilai
keagamaan
Nilai yang terkandung
dalam cerpen 2. Nilai sosial
3. Nilai budaya
4. Nilai ekonomi
3
UNSUR-UNSUR
PEMBANGUN 1. TEMA 2. Amanat 3. Penokohan
CERPEN Adalah gagasan Merupakan ajaran Merupakan cara
yang menjalin atau pesan yang pengarang
struktur isi cerita. hendak menggambarkan
Tema suatu cerita disampaikan dan
menyangkut pengarang. mengembangkan
segala persoalan, Amanat dalam karakter tokoh-
baik berupa cerpen bersifat tokoh dalam cerita.
masalah tersirat(biasanya
kemanusiaan, disembunyikan di
kekuasaan, kasih balik peristiwa-
sayang, peristiwa yang
kecemburuan dan membentuk cerita).
lainnya.

4
4. Alur 5. Latar (setting) 6. Gaya bahasa
Merupakan pola Meliputi Berfungsi untuk
pengembangan cerita tempat,waktu, dan menciptakan suatu nada
yang terbentuk oleh budaya yang atau suasana persuasif
hubungan sebab digunakan dalam serta merumuskan
akibat ataupun suatu cerita. Latar dialog yang mampu
bersifat kronologis. bersifat faktual atau memperlihatkan
imajinatif. Latar hubungan dan interaksi
berfungsi untuk antara sesama tokoh.
memperkuat atau Bahhasa dapat
mempertegas digunakan pengarang
keyakinan pembaca untuk menandai
terhadap jalannya karakter seorang tokoh.
suatu cerita.

5
STRUKTUR
CERPEN

6
a. Abstrak ( ringkasan/inti cerita)
b. Orientasi (pengenalan latar cerita)
c. Komplikasi (bagian yang memuat masalah
konflik)
d. Evaluasi (penurunan masalah)
e. Resolusi (penyelesaian masalah)
f. Koda (pembelajaran yang bisa dipetik dari
cerita)

7
Ciri-ciri
1. Banyak menggunakan kalimat yang bermakna lampau.
kebahasaa Contoh: ketika,beberapa tahun yang lalu, telah terjadi dan lainnya.
n dalam 2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu.
cerpen Contoh: sejak saat itu, setelah itu, kemudian, mula-mula.
3. Banyak menggunakan kata yang menggambarkan suatu
peristiwa.
Contoh: menyuruh, membersihkan, melompat dan lainnya.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak
langsung sebagai cara menceritakan turunan seorang tokoh.
Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menyatakan
dan lainnya.

8
5. Banyak menggunakan kata kerja menyatakan
sesuatu yang dipikir atau dirasakan oleh tokoh.
Contoh: merasakan, mengalami, mengharapkan.
6. Menggunakan banyak dialog
Contoh: “tidak, sekali bilang tidak ya tidak” rani
berkata.
7. Menggunakan kata-kata sifat (deskriptive
language)untuk meggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana.

9
Sekian dan Terima Kasih
Thanks!
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

10

Anda mungkin juga menyukai