Anda di halaman 1dari 51

TEORI MODEL KEPERAWATAN

MENURUT “JEAN WATSON DAN


HILDEGARD PEPLAU

Kelompok 5
1. Andri Tulus Setyawan 7. Isbandiyah
2. Ahmad Arwani 8. Muh Amin Fauzi
3. Adhiani Indra R 9. Rumini
4. Ahmad Misbahul 10. Retno Tuhu Utami
5. Dyah Ayu Anggraini 11. Teguh Yunianto
6. Galih Yoga
Pengertian
 Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
menjadi simbol-simbol yang nyata
 Teori adalah sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-
fakta tetapi kurang bukti secara langsung
 Konsep keperawatan adalah ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan
 Teori keperawatan (Barnum,1990) adalah usaha-usaha

untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena


mengenai keperawatan
Karakteristik Teori Keperawatan
 Teori keperawatan digunakan untuk menyusun
suatu model yang berhubungan dengan konsep
keperawatan.
 Karakteristik teori keperawatan :

1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan


konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal
nyata dalam keperawatan shg teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di
alam
Lanjutan..
2. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan
alasan-alasan yang yang sesuai dengan kenyataan
yang ada
3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan
4. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana
dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada
kondisi apapun dalam praktik keperawatan
5. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam
penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan
dalam pedoman praktik keperawatan
Tujuan Teori Keperawatan
Sebagai salah satu bagian penting perkembangan
ilmu keperawatan dan pengembangan profesi
keperawatan, tujuan sbb
1. Dapat memberikan alasan2 ttg kenyataan2 yg
dihadapi dlm pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan shg
berbagai permasalahan dpt teratasi
2. Membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dlm pemberian
askep kemudian dpt memberikan dasar dlm
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
Lanjutan..
4. Membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah
yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertanggungjawabkan
5. Dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan
dan pemahaman dlm tind keperawatan dapat
terus berkembang
Pandangan Beberapa Ahli
Pandangan model konsep dan teori ini mrpkan
gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yg
akan diberikan dlm memenuhi KDM berdasarkan
tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang
jelas dlm pelayanan keperawatan, antara lain :
1. Dorothea Orem 6. Hildegard Peplau
2. Sister Calista Roy 7. Johnson
3. Virginia Henderson 8. Martha E.Rogers
4. Betty Neuman 9. Faye G. Abdellah
5. Jean Waston 10. Mira Estrin Levine
11. Imogene King
Jean Waston
1. JEAN WASTON
Dikenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat
manusia
Manusia memiliki 4 cabang kebutuhan manusia yg saling
berhubungan :
1. Kebutuhan Biophysical : kebutuhan mami,kebutuhan
eliminasi, kebutuhan ventilasi
2. Kebutuhan Psikofisikal : kebutuhan aktivitas/ istirahat
dan kebutuhan seksualitas
3. Kebutuhan Psikososial : kebutuhan berprestasi, keb.
Berorganisasi
4. Keb. Intra-interpersonal : aktualisasi diri
Sejarah Jean Watson
Dr. Watson :
a. Cendekiawan di American Academy of Nursing
b. menerima beberapa gelar kehormatan dan
doctoral di tingkat nasional dan internasional.
c. Publikasi sejumlah tulisan  pandangan dan
teori Human Caring, yang dipelajari oleh
perawat di berbagai Negara (Cara, 2003)
Lanjutan...
d. Perawat Amerika yang dilahirkan di Virginia Barat
dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak
1962.
e. Dari Univ. Colorado  memperoleh gelar BSN di
bidang keperawatan dan psikologi
f. Master di bidang Keperawatan Kesehatan Jiwa
g. Melanjutkan PhD di bidang psikologi dan konseling
pendidikan.
h. Profesor Keperawatan di bidang Ilmu Caring di
Univ. Colorado, Fakultas Keperawatan.
i. Pendiri Pusat Human Caring di Colorado.
Evolusi teori caring yang digagas oleh
Jean Watson :
 1979 : Nursing: the philosophy and science
of
caring
 1985 : Nursing: human science and human
care
 1988 : New dimensions of human caring
theory
 1989 : Watson’s philosophy and theory of
human caring in nursing
Caring
 Suatu ilmu utk orientasi human science dan
kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan
pengalaman perawatan manusia.
 Meliputi seni dan kemanusiaan.
 Caring merupakan proses interpersonal yang

terdiri dari intervensi yang menghasilkan


pemenuhan manusia (Torres, 1986; Potter dan
Perry, 2005).
Caring
 Caring sebagai esensi dari keperawatan
berarti juga pertanggungjawaban hubungan
antara perawat-klien, di mana perawat
membantu partisipasi klien, membantu klien
memperoleh pengetahuan, dan
meningkatkan kesehatan (Cara, 2003).
5 ASPEK CARING
1. Merupakan sifat manusia (human trait)
2. Perilaku caring berdasar moral
imperative
3. Ditunjukkan dengan penuh perasaan
(affect)
4. Hubungan interpersonal perawat-klien
5. Intervensi terapeutik dalam asuhan
keperawatan
Caring
 Berkembang dari kepercayaan, nilai dan
asumsi Watson tentang perawatan.
 Menurut Watson (1985), merawat dan cinta

menyusun jiwa dan merupakan inti dari sifat


perikemanusiaan.
 Keperawatan melibatkan caring dan

berkembang dari caring.


 Caring akan menentukan kontribusi

keperawatan dalam memanusiakan manusia


di dunia (De Laune dan Ladner, 2002).
Caring  Fc. Carative
 Pengetahuan dan praktik perawatan
diintegrasikan dengan proses penyembuhan
dari dalam diri dan pengalaman hidup klien
 Faktor ini bersifat melengkapi, tapi berbeda

dengan faktor kuratif.


 Kuratif dikembangkan oleh dokter, sementara

carative dikembangkan oleh perawat (Parker,


2001).
10 Faktor Carative
1. Sistem nilai humanistik dan altruistik
(mengutamakan kepentingan orang lain).
2. Kejujuran dan harapan.
3. Sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang
lain.
4. Rasa tolong menolong-Saling percaya,
hubungan antar sesama manusia.
5. Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.
Lanjutan...
6. Proses pemecahan masalah keperawatan yang
kreatif.
7. Proses belajar mengajar transpersonal.
8. Lingkungan fisik, social, spiritual dan mental
yang supportif, protektif, dan korektif.
9. Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan
manusia.
10. Kekuatan spiritual-fenomenologikal-eksistensial
(Watson, 1979/1985).
Translasi faktor carative dalam proses
caritas klinis
a. Mendukung proses belajar-mengajar transpersonal
yang menggunakan pengalaman untuk
mempersatukan pemahaman, dan melihat sesuatu
dari sudut pandang orang lain.
b. Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial, dan
spiritual yang supportif, protektif, dan korektif yang
kondusif untuk proses perawatan pada setiap level
(lingkungan fisik sebaik lingkungan non fisik,
lingkungan yang penuh energi positif di mana
kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan
kedamaian tumbuh dengan maksimal).
Lanjutan..
c. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dengan memuaskan, dengan penuh
kesadaran, memberikan perawatan dengan
body language yang baik, dengan
memperhatikan seluruh aspek perawatan,
merawat baik kesadaran jiwa maupun spiritual.
d. Mengijinkan kekuatan spiritual-fenomenal-
eksistensial menjadi pembuka dimensi misteri-
spiritual dan eksistensial kehidupan dan
kematian seseorang, perawatan jiwa bagi diri
sendiri dan orang yang diberikan perawatan.
e. Mendukung proses belajar-mengajar
transpersonal yang menggunakan pengalaman
untuk mempersatukan pemahaman, dan melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain.
f. Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial, dan
spiritual yang supportif, protektif, dan korektif
yang kondusif untuk proses perawatan pada
setiap level (lingkungan fisik sebaik lingkungan
non fisik, lingkungan yang penuh energi positif
di mana kebersamaan, kenyamanan, harga diri,
dan kedamaian tumbuh dengan maksimal).
Lanjutan..
e. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dengan memuaskan, dengan
penuh kesadaran, memberikan perawatan
dengan body language yang baik, dengan
memperhatikan seluruh aspek perawatan,
merawat baik kesadaran jiwa maupun
spiritual.
f. Mengijinkan kekuatan spiritual-fenomenal-
eksistensial menjadi pembuka dimensi
misteri-spiritual dan eksistensial kehidupan
dan kematian seseorang, perawatan jiwa
bagi diri sendiri dan orang yang diberikan
perawatan.
Transpersonal Caring Relationship
hubungan perawatan transpersonal mencirikan
jenis hubungan perawatan spesial, yang
tergantung pada:
 Komitmen moral perawat dalam melindungi

dan meningkatkan harga diri manusia yang


setinggi-tingginya.
 Kesadaran perawat dalam berkomunikasi
untuk memelihara dan menghargai jiwa
seseorang, sehingga tidak menyamakan
status seseorang tersebut dengan obyek
(benda).
 Kesadaran perawat dalam memberikan

perawatan berpotensi menyembuhkan,


sehubungan dengan pengalaman, persepsi,
dan hubungan yang intensif berperan dalam
penyembuhan.
Momen/Waktu Caring
 saat di mana (terbatas pada waktu dan
tempat) perawat dan orang yang diberi
perawatan bersama-sama dalam suatu
kondisi pemberian perawatan.
 pandangan uniknya, dimungkinkan untuk

saling tukar menukar perasaan dan


pemahaman.
 pandangan unik seseorang  emosi, sensasi

tubuh, pemikiran, kepercayaan, tujuan,


pengharapan, kondisi lingkungan dan
persepsi seseorang
Hildegard Peplau
Biografi hildegard. E. Peplau
 Lahir di Reading, Pennsilvania (1909)
 Lulus dari Hospital School of Nursing di Pottstown,
Pennsilvania pada tahun 1931
 Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari Bennington
College pada tahun 1943
 MA di keperawatan psikiatri dari Universitas Colombia
New
 York pada tahun 1947
 Profesor Emeritus dari universitas Rutgers
 Memulai program pasca sarjana muda pertama dalam
 keperawatan
Ditampilkan hubungan interpersonal dalam keperawatan
 pada tahun 1952
 1968: interpersonal teknik-inti dari keperawatan jiwa
 Bekerja sebagai direktur eksekutif dan presiden ANA
 Bekerja dengan WHO, NIMH dan korps perawat
Meninggal pada tahun 1999
PSIKODINAMIK KEPERAWATAN
PEPLAU
a. Memahami perilaku orang-orang yang menyendiri
b. Untuk membantu dan mengidentifikasi orang lain yang mengalami

kesulitan
c. Untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan manusia
kepada masalah-masalah yang muncul disemua
tingkat pengalaman
d. Dalam bukunya ia membahas tahapan proses
interpersonal, peran dalam situasi keperawatan dan
metode untuk mempelajari keperawatan sebagai
proses interpersonal
Lanjutan..
e. Menurut peplau, bahwa keperawatan
terapeutik adalah
f. seni penyembuhan, membantu individu yang
sakit atau
g. membutuhkan perawatan kesehatan
h. Perawatan adalah proses interpersonal
karena melibatkan interaksi antara dua atau
lebih individu dengan tujuan bersama
i. Perawat dan pasien bekerja sama sehingga
keduanya menjadi dewasa dan
berpengetahuan dalam proses
jadi keperawatan psikodinamik
merupakan kemampuan seseorang
(perawat) untuk memahami tingkah
laku guna membantu orang lain,
mengidentifikasi kesulitan yang
dirasakannya, dan untuk menerapkan
prinsip hubungan manusia pada
permasalahan yang timbul di semua
level pengalaman.
Model keperawatan menurut
hildegard peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang
dijelaskan Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral:
1. pasien
2. perawat
3. masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. proses interpersonal
1. Pasien
Merupakan Sistem dari yang berkembang terdiri
dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang
langsung dipengaruhi. Oleh adanya proses
interpersonal
2.Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses
interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengenali
isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan
sebagai mitra kerja pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin, dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
Peran perawat menurut peplau
 Mitra kerja
perawat menghadapi pasien seperti tamu yang
dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerjasama yang harmonis atas dasar
kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya,
saling mengasihi dan menghargai.
 Nara sumber (resources person)
memberikan jawaban yang spesifik terhadap
pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu mmemberikan
informasi yang akurat, jelas, dan rasional kepada
pasien dalam suasana bersahabat dan akrab
 Pendidik (teacher)
merupakan kombinasi dari semua peran yang
lain. Perawat harus berupaya memberikan
pendididkan, pelatihan, dan bimbingan pada
pasien/keluarga terutama dalam mengatasi
kesehatan.
 Kepemimpinan (leadership)
mengembangkan hubungan yang demokratis
sehingga merangsang individu untuk
berperan.
Perawat harus mampu memimpin
pasien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerjasama dan
partisipasi aktif pasien.
 Pengasuh pengganti (surrogate)
membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang
dipercaya pasien untuk berperan sebagai orang tua,
tokoh masyarakat, atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
 Konselor (consellor)
meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan
sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan
produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah pasien sehingga
pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
3. Masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit/ sumber kesulitan
Dalam model peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit
biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh
karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji
tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.
Proses interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal
didefenisikan sebagai proses interaksi secara
stimultan dengan raong lain dan saling pengaruh
mempengaruhi sautu dengan lainnya. Biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan
pasien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase yaitu:
1. Fase orientasi
lebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa
percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif dalam pemberian
askep pada pasien. Tahap ini ditandai dimana
perawat melakukan kontrak awaluntuk
membangun kepercayaan dan terjadi
pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku
pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa
penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman
menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk
mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian
yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada
fase identifikasi dapat berupa:

1. Partisipasi mandiri dalam hubungan dengan


Perawat.
2. Individu mandiri terpisah dari perawat.
3. Individu tak berdaya dan sanga tergantung
pada perawat.
3. Fase eksplorasi
memungkinkan suatu situasi dimana pasien
dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase
ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat
membantu pasien dalam memberikan
gambaran kondisi pasien dan seluruh aspek
4. Fase resolusi

secara bertahap pasien melepaskan diri dari


perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi
potensi
Interpersonal teori dan proses
keperawatan
1. Keduanya berurutan dan fokus pada
hubungan Terapeutik
2. Keduanya menggunakan teknik pemecahan
masalah untuk perawat dan pasien untuk
berkolaborasi pada, dengan tujuan akhir
pertemuan kebutuhan pasien
3. Kedua observasi menggunakan komunikasi
dan rekaman Sebagai alat dasar yang
digunakan oleh perawat.
Teori keperawatan peplau dan
kaitannya
dengan komponen utama keperawatan
(paradigma keperawatan)
1. Keperawatan
keperawatan didefenisikan oleh peplau sebagai
proses yang signifikan, berdifat terapetuik, dan
interpersonal. Keperawatan merupakan
instrumen edukatif, kekuatan yang
mendewasakan dan mendorong kepribadian
seseorang dalam arah yang kreatif , kondtruktif,
produktif, personal dan kehidupan komunikasi..
2. Individu
individu menurut peplau adalah organisme yang
memiliki kemampuan untuk mengurangi
ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.

3. Kesehatan
peplau mendefenisikan kesehatan sebagai
sebuah simbol yang menyatakan secara tidak
langsung perkembangan progresif dari
kepribadian dan proses kemanusiaan yang
terus
menerus pada keadaan kreatif, konstruktif,
produktif didalam kehidupan pribadi maupun
komunitas
4. Lingkungan
menurut peplau, lingkungan merupakan
kekuatan yang berada di luar organisme
dan berada dalam konteks kultural.
SEKIAN
TERIMAKASIH
Sumber :

1.Aziz Alimul Hidayat, (2004),


Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan, Jakarta, Salemba
Medika.
2.Kusnanto, (2004), Pengantar
Profesi & Praktik Keperawatan
Profesional, Jakarta, E G C

Anda mungkin juga menyukai