Anda di halaman 1dari 9

WAKAF

DASAR HUKUM
• Pasal 49 ayat 3 UUPA;
• PP No. 28/1977 tentang Perwakafan Hak Milik;
• PMDN No. 6/1977 tentang Pendaftaran Perwakafan Tanah Hak Milik;
• Permen Agama No. 1/1978 tentang Pelaksanaan PP No. 28/1977;
• Instruksi Bersama Menteri Agama & Menteri Dalam Negri No. 1/1978;
• Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/D/75/1978;
• Surat Kepala BPN No. 630.1-2782 tanggal 27 Agustus 1991 tentang
Pelaksanaan Persertifikatan Tanah Wakaf.
• UU no 41 tahun 2004 tentang Wakaf;
• PP no 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU no. 41 tahun 2004.
• Keputusan Bersama Menteri Agama dan KABPN No 422 Tahun 2004
Tentang Sertifikasi Tanah Wakaf
Perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian dari harta
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah
dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
UNSUR-UNSUR WAKAF
 Wakif : Pihak yang mewakafkan tanah miliknya.
 Harta benda wakaf
 Ikrar :Pernyataan kehendak dari wakif untuk
mewakafkan tanah miliknya (sighat).
 Nadzir : Kelompok orang/badan hukum yang diserahi
tugas pemeliharaan dan pengurusan benda wakaf.
 Peruntukan Harta Benda Wakaf
 Jangka waktu wakaf
WAKIF
 Perseorangan, syaratnya dewasa, berakal sehat
tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
dan pemilik sah harta benda wakaf;
 Organisasi syaratnya benda milik organisasi
dan sesuai dengan AD organisasi;
 Badan hukum, syaratnya benda milik badan
hukum dan sesuai dengan AD organisasi.
Nazir
 Perseorangan, syaratnya WNI, Islam, dewasa,
amanah, mampu secara rohani dan jasmani dan tidak
terhalang melakukan perbuatan hukum;
 Organisasi;

 Badan hukum

Pengurus memenuhi syarat perseorangan, di bid. Sosial,


pendidikan, kemasyarakatan dan keagamaan islam
dan badan hukum didirikan menurut hukum
indonesia.
Nazir mendapat imbalan 10 % atas pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf.
HARTA BENDA WAKAF
 Hak atas Tanah (blm/sdh terdaftar);
 Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri

diatas tanah dimaksud diatas;


 Tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan

dengan tanah;
 HMSRS

Bebas dari segala sitaan, sengketa, perkara dan


tidak dijaminkan
Tata Cara Wakaf
 Diperlukan ikrar;
 Ditujukan kepada Nadzir;
 Dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW);
 Disaksikan 2 orang saksi;
 Harus dibuat secara tertulis;
 Harus didaftarkan di Kantor Pertanahan
setempat dalam jangka waktu maksimum 3
bulan sesudah ikrar;
 Segala penyimpangan harus mendapat
persetujuan dari Menteri Agama atas
persetujuan Badan Wakaf Indonesia
Pendaftaran Tanah Wakaf
 Didaftarkan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya;
 Diajukan oleh PPAIW selambat-lambatnya 3 bulan
sesudah ikrar wakaf;
 Harus melampirkan:

(1) Sertipikat/tanda bukti hak atas tanah atau sertipikat


HMSRS atau tanda bukti lainnya;
(2) akta ikrar wakaf
 Sertipikat atas nama Nazir.
Catatan:
 Masalah wakaf diselesaikan oleh Pengadilan Agama
dan Pengadilan Negeri sesuai dengan hubungan
antara masalah dengan yurisdiksi masing-masing
pengadilan (pasal 12 PP No. 28/1977).

Anda mungkin juga menyukai