Anda di halaman 1dari 34

PEMBINAAN KESEHATAN

JEMAAH HAJI

OLEH : Dr. DJATMIKO

KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN


PENUNJANG
KONSEP PEMBINAAN
KESEHATAN JEMAAH HAJI
DASAR HUKUM

Peraturan Menteri Kesehatan No 15


Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan; 1 tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji;

4
Peraturan Menteri Kesehatan No 62
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan 2 5 tahun
penyelenggaran
2016 tentang
Kesehatan
Jemaah Haji

Petunjuk Teknis Permenkes No. 15


Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 3 6 Tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji.
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
dan Umrah
DEFINISI
(Permenkes No. 62 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan kesehatan Jemaah haji),

Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
TUJUAN
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI

MASA TUNGGU
1 Agar tingkat risiko kesehatan Jemaah haji
dapat ditingkatkan menuju keberangkatan

MASA KEBERANGKATAN
2 meningkatkan atau setidaknya
mempertahankan status kesehatan jemaah
haji agar tetap memenuhi syarat istithaah
kesehatan sampai menjelang keberangkatan
RUANG LINGKUP

1
KONSEP PEMBINAAN

PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI


2 MASA TUNGGU

PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI


3 MASA KEBERANGKATAN
2 PEMBINAAN KESEHATAN
JEMAAH HAJI MASA
TUNGGU
TIPS BERHAJI SEHAT
1. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
2. Makan makanan bergizi seimbang dan teratur
3. Minum air sesering mungkin tidak menunggu haus
4. Berpikir positif
5. Membawa persediaan obat yang cukup dan meminum sesuai
anjuran
6. Selalu membawa dan menggunakan APD jika keluar rumah
7. Tidak merokok
8. Istirahat yang cukup
Apabila sakit yang harus di lakukan segera :

PENGOBATAN KONSULTASI KESEHATAN RUJUKAN


(merupakan wujud early diagnostic (dokter penyelenggara kesehatan haji) Fasilitas Yang Lebih Tinggi Dan
and prompt treatment) Penanganan RUJUKAN BALIK.
DATA KASUS COVID-19
Per 5 Agustus 2021

DUNIA Terkonfirmasi: 200,174,883


Meninggal: 4,255,892
https://covid19.who.int/

COVID-19 Terkonfirmasi: 221.523


Dirawat: 518,310
INDONESIA Sembuh: 158.405
https:// covid19.go.id / Meninggal: 8.841

Terkonfirmasi: 402.091
JAWA Dirawat: 32.864
Sembuh: 344.225
TENGAH
https://corona.jatengprov.go.id/
Meninggal: 25.002

Terkonfirmasi: 6.476
KAB. Dirawat: 266
Sembuh: 5.658
GROBOGAN
https://corona.grobogan.go.id/ Meninggal: 552
GAMBARAN ZONA RISIKO KENAIKAN KASUS
DI SUATU WILAYAH/ DAERAH: ADA 4 ZONA
YANG DIHARUS DILAKUKAN UNTUK TETAP SEHAT DI
MASA PANDEMI
1. Kebersihan Tangan Jadi yang Utama
Seperti yang sudah diketahui bersama, berbagai bakteri sampai virus
seperti virus corona dapat menyebarluas dengan mudah karena
terjadinya kontak fisik. Kontak fisik yang paling sederhana adalah
berjabat tangan.
Oleh karena itu, kebersihan tangan mesti benar-benar dijaga. Bahkan
mungkin kedepannya nanti, kita tidak akan bersalaman lagi untuk
menghindari hal-hal tersebut. Kemudian, mencuci tangan
menggunakan sabun atau minimal membersihkan tangan dengan
hand-sanitizer jadi standar untuk memastikan tangan bersih.
2. Tidak Menyentuh Wajah Sembarang
Terkait dengan protokol kesehatan yang pertama, selanjutnya adalah
menghindari menyentuh wajah jika belum memastikan tangan sudah
bersih atau belum. Area wajah seperti mata, hidung dan mulut bisa jadi
pintu gerbang yang mudah ditembus oleh penyakit atau virus yang ada
di tangan.Oleh karena itu, pastikan pertama tangan sudah bersih.
Kalaupun memang sudah bersih, usahakan untuk tidak menyentuh
wajah jika sedang berada di tempat umum karena kamu akan mudah
lupa untuk menyentuh benda lainnya.
 
3. Tutupi Bersin Dengan Lengan Bagian Dalam
Di waktu new normal nanti – banyak hal yang akan berubah
dengan cepat, terutama sektor kesehatan. Hal ini mencakup ke
etika ketika kamu bersin. Tidak ditutup dengan telapak tangan
bagian dalam saja, tapi kamu mesti menutup wajah mu dengan
menggunakan lengan bagian dalam.
Hal ini terkait dengan telapak tangan yang bisa saja sudah banyak
menyentuh permukaan benda yang disinyalir tidak semuanya
bersih. Oleh karena itu, pastikan kamu terbiasa menutup wajah
ketika bersin menggunakan lengan bagian dalam, ya.
4. Menggunakan Masker
Sehat atau sakit, menggunakan masker akan jadi
kebiasaan baru di periode new normal nanti. Hal ini
terkait dengan anjuran berbagai pihak yang menyatakan
penggunaan masker bisa mencegah paparan virus
berbahaya seperti Covid-19 ini. Apalagi jika ingin keluar
dari rumah untuk melakukan aktivitas, masker jadi hal
yang penting untuk dimiliki dan gunakan.
5.Menjaga Jarak
Physical distancing pastinya akan jadi hal yang
terbawa-bawa sampai ke periode new normal nanti.
Tentunya akan mengatur jarak keberadaan dengan
orang lain. Hal ini mengacu kepada anjuran berbagai
pihak yang menyatakan ada jarak aman untuk
bersosialiasi agar tidak terpapar virus berbahaya jika
orang-orang tersebut adalah carrier atau pembawa
virus
6.Bisa Isolasi Mandiri
Jika mengetahui tubuh mempunyai gejala-gejala
mirip dengan infeksi Covid-19 atau memang
sedang tidak sehat, diharpkan untuk bisa
mengkarantina diri sendiri di dalam rumah.
Karantina atau isolasi mandiri ini tentu akan
membantu banyak pihak
7.Jaga Kesehatan, Minum Multivitamin
Tidak hanya memenuhi nutrisi tubuh dengan makanan dan
minuman yang bisa menjaga daya tahan tubuh terus optimal,
mengonsumsi multivitamin juga akan jadi kebiasaan baru,
bahkan protokol kesehatan yang baru untuk dilakukan oleh
banyak kalangan.
Vaksinasi Covid-19
Apa, mengapa?
Sikap
Masyarakat

Million dollar
Penemuan Deteksi SARS-
question: Obat Cov-2

Kapan Tantangan
Utama
pandemic
Covid-19
Berakhir?
Mutasi SARS- Pemberian
Cov-2? Vaksin
Vaksin,
Vaksinasi
Menurunkn angka kesakitan dan
kematian akibat CoVid-19

Mencapai kekebalan kelompok/Herd


Tujuan Immunity untuk melindungi kesehatan
masyarakat
Vaksinasi Menjaga produksitivitas dan
CoVid-19 meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi

Melindungi dan memperkuat sistem


kesehatan secara menyeluruh
Manfaat Vaksinasi

Mencegah penularan penyakit menular

Eradikasi penyakit menular (Variola)

Mengendalikan penularan penyakit (Polio, Morbili)


Herd Immunity
COVID-19

Dicapai dengan vaksinasi COVID-19


Menurut perhitungan untuk mencapai
Herd Immunity perlu dilakukan vaksinasi
COVID-19 pada sekitar 70% kelompok
sasaran
Upaya 5M tetap harus dijalankan
SIAPA YANG LAYAK, TIDAK LAYAK ATAU TUNDA VAKSINASI
LAYAK TIDAK LAYAK
 Reaksi anafilaksis  Bukan akibat
 Hipertensi tidak terkontrol (TD >140/90 mmHg)
vaksinasi Covid)
 Alergi obat, alergi makanan  Penyintas Covid
 Asma bronkial  Bukan asma akut  Jawaban YA pada pertanyaan 1-13
 Rhinitis alergi  HIV  CD4 <200
 Urtikaria  Sindrom Hiper IgE
 Dermatitis Atopi  PGK non dialysis/ PGK dialysis
 HIV  Layak dengan catatan  Transplantasi ginjal
 SN dengan imunosupresan/ kortikosteroid
 PPOK
 TB  minimal 2 minggu setelah OAT DITUNDA 

Gagal jantung, PJK
 Kanker paru Reumatik Autoimun (Autoimun sistemik)
 Interstitial lung disease  Pasien dengan infeksi akut   Penyakit gastrointestinal
 Penyakit hati demam ≥37,5°C  Hipertiroid/ hipotiroid karena autoimun
 Diabetes melitus terkontrol  HbA1C  Setelah Vaksinasi Hep. B atau  Kanker, kelainan hematologi (gangguan koagulasi),
dibawah 58 mmol/ mol atau 7,5% vaksinasi lainnya  di tunda 1 imunokompromais, terapi aktif kanker, pemakai obat
 Obesitas bulan kemudian imunosupresan, penerima produk darah
 Pendonor darah  Bila baru mendapatkan vaksinasi  Pasien hematologi onkologi  terapi aktif jangka
 Nodul tiroid Hep. B 0 bulan  diharuskan Panjang (leukemia, ITP, dll)
mendahului vaksinasi Hep. B bulan
1 terlebih dahulu
 Jawaban YA pada salah satu
pertanyaan No. 16 (pernah
memiliki penyakit paru: Asma,
PPOK, TBC)
HAJI SEHAT
HAJI MABRUR

Anda mungkin juga menyukai