RIFA’ATUL MAHMUDAH
NURUL MUTMAINNAH
MUSTAFAH
210016301005
210016301006
LATAR BELAKANG
3. Tambahkan1 mL H2SO4
4. Amati hasilnya
• Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam
sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu.
• Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di
permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel
• Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-
naphthol yang terlarut dalam etanol.
• Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat
perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar
tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya
membentuk lapisan.
Uji Benedict
• Uji kimia untuk mengetahui kandungan gula
(karbohidrat) pereduksi.
• Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa
• Prosedur Kerja:
a. Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 tetes sampel
b. Tambahkan1 mL Benedict.
c. Panaskan dalam penangas air.
d. Amati hasilnya
Uji Benedict
• Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan
gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan
alpha hidroksiketon.
• Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula
pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha
hidroksiketon, maka fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan
memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict
Uji Benedict
Uji Barfoed
• Adalah uji untuk membedakan monosakarida dan
disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu
pemanasan.
• Prosedur Kerja:
1. Masukkan 5 tetes larutan sample ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 mL reagen Barfoed.
3. Panaskan dalam penangas air, hitung waktu sampai
terbentuk perubahan warna merah bata.
4. Amati hasilnya.
Uji Barfoed
Prinsip:
Uji Moore menggunakan NaOH (alkali) yang berfungsi
sebagai ion OH- yang akan berikatan dengan rantai aldehid
yang membentuk aldol aldehid (aldehida dengan cabang gugus
alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan bertujuan
untuk membuka ikatan karbon dengan hidrogen dan
menggantikannya dengan gugus –OH.
Metode Fehling
Prinsip:
Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun
ketosa, yaitu dengan menambahkan larutan fenilhidrazin, lalu
dipanaskan hingga terbentuk kristal berwarna kuning
yang dinamakan hidrazon (osazon).
Uji Tollens
Prinsip:
Tollen terdiri dari Ag2SO4 yang bila ada gula pereduksi Ag
akan direduksi menjadi Ag+ yang akan membentuk cincin
perak. Kelemahan dari reaksi Tollen adalah dia bukan cuma
bereaksi dengan gula pereduksi tetapi juga bereaksi dengan
senyawa keton yang mempunyai gugus metil.
ANALISIS KUANTITATIF
Metode Kimia
Metode Metode
Fisika Enzimatis
TITRASI
Spectrofotometer
Metode Nelson-Somogyi
Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan menggunakan
pereaksi tembaga arseno molibdat. Kupri mula-mula direduksi menjadi bentuk kupro
dengan pemanasan larutan gula. Kupro yang terbentuk selanjutnya dilarutkan dengan
arseno molibdat menjadi molibdenum berwarna biru yang menunjukkan ukuran
konsentrasi gula dan membandingkannya dengan larutan standar sehingga konsentrasi
gula dalam sampel dapat ditentukan.
METODE FISIKA
Berdasarkan indeks bias
Cara ini menggunakan alat yang dinamakan refraktometer, Refraktometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan
terlarut.
Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan
refraksi cahaya.
Untuk metode enzimatis ini, sangat tepat digunakan untuk penentuan kadar suatu
gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik.
Contoh enzim yang dapat digunakan ialah glukosa oksidase dan heksokinase
Keduanya digunakan untuk mengukur kadar glukosa.
Metode Dinitrosalisilat (DNS)
Prinsip: Metode ini digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan teknik
kolorimetri. Teknik ini hanya dapat mendeteksi satu gula pereduksi, misalnya
glukosa. Glukosa memiliki gugus aldehida, sehingga dapat dioksidasi menjadi
gugus karboksil. Gugus aldehida yang dimiliki oleh glukosa akan dioksidasi oleh
asam 3,5-dinitrosalisilat menjadi gugus karboksil dan menghasilkan asam 3-amino-
5-salisilat pada kondisi basa dengan suhu 90-100 derajat. Senyawa ini dapat
dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
Metode Asam Fenol Sulfat
Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang digunakan untuk
mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula pereduksi.
Gula sederhana, oligosakarida, dan turunannya dapat dideteksi dengan fenol
dalam asam sulfat pekat yang akan menghasilkan warna jingga kekuningan
yang stabil.
TERIMA KASIH