Anda di halaman 1dari 34

Fakultas Ekonomi Islam

Universitas Djuanda Bogor

Manajemen korporasi dan


sindikasi
H. Rully trihantana, S.Si., M.Si
Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang


dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dan pihak lain yang mewajibkan
peminjam melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Character

Capacity
Dalam dunia perbankan
pertimbangan yang lazim
digunakan untuk
mengevaluasi calon Capital
nasabah sering disebut
dengan prinsip 5C atau “the
five C’s principles”. Collateral

Condition
untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah
ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya
dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.

Penilaian karakter mencakup moral, sifat-sifat


Character pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup,
keadaan dan latar belakang keluarga
maupun hobinya, serta tanggung jawab nasabah

Character atau ciri atau itikad dari nasabah


berhubungan dengan sejauh mana itikad baik dan
kejujuran nasabah untuk membayar kembali kredit
yang telah diterimanya
Konsep ini mengukur kemampuan nasabah
mengembalikan pokok pinjaman beserta
bunganya.

dapat dilihat dari kecakapan nasabah dalam


mengelola usahanya, pengalaman mengelola
Capacity usaha (business record) nya, sejarah perusahaan
yang pernah dikelola (pernah mengalami masa
sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).

merupakan ukuran dari ability to pay atau


kemampuan dalam membayar.
Konsep ini mengukur seberapa besar modal
nasabah atau kondisi kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan yang dikelolanya

Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba,


Capital struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang
diperoleh seperti return on equity, return on
investment

Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon


pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar
plafon pembiayaan yang layak diberikan.
Konsep ini untuk mengetahui jaminan yang
mungkin bisa disita apabila ternyata calon
pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi
kewajibannya

Collateral

Jadi dalam menyalurkan kredit, bank melihat


apakah barang jaminan mencukupi nilai kredit
yang diberikan sehingga dapat menutupi resiko
kegagalan mengembalikan kewajiban nasabah
terhadap bank.
pembiayaan yang diberikan juga perlu
mempertimbangkan kondisi ekonomi yang
dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah

Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari


Condition kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu
mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha
calon pelanggan, apakah depresi atau
booming

dalam kondisi pertumbuhan yang terus meningkat


bank mengadakan ekspansi kredit secara
besar-besaran, sedangkan dalam kondisi
ekonomi yang mengalami krisis bank akan
mengurangi penyaluran kreditnya
Dalam praktik perbankan dikenal pula
prinsip 5-P yang harus diperhatikan oleh
bank dalam penyaluran kredit, yaitu :

1. Prinsip party
2. Prinsip Purpose
3. Prinsip Payment
4. Prinsip Profitability
5. Prinsip Protection

.
Returns : hasil yang akan diperoleh oleh
debitur, artinya perolehan tersebut apakah
mencukupi untuk membayar kembali kredit
beserta bunga.

Repayment : kemampuan bayar dari pihak debitur.


Perlu diperhatikan apakah kemampuan bayar
Prinsip 3-R tersebut match dengan schedule pembayaran
kembali dari kredit yang diberikan itu

Risk Bearing ability : kemampuan menanggung


resiko perlu diperhatikan sejauhmana kemampuan
debitur untuk menanggung resiko dalam hal-hal
diluar antisipasi kedua belah pihak.
Legal Lending Limit
(Batas Maksimum Pemberian Kredit)

BANK INDONESIA REGULATION


Number: 7/3/PBI/2005
CONCERNING
THE LEGAL LENDING LIMIT FOR
COMMERCIAL BANKS

.
Legal Lending Limit
(Batas Maksimum Pemberian Kredit)

Suatu persentase perbandingan batas


maksimum penyediaan dana yang
diperkenankan terhadap modal bank

.
Tujuan ditetapkan
Legal lending Limit

1. mengadakan perpencaran kredit, sehingga


tidak tertumpu pada satu pihak saja;
2. mengurangi risiko;
3. mencegah penggunaan dana masyarakat
untuk kepetingan pemegang saham/ group
perusahaan;
4. melindungi dana masyarakat dengan jalan
bank memelihara kesehatan bank

.
Sindikasi kredit

Sindikasi

Kredit sindikasi
Ciri-ciri utama kredit
sindikasi, yaitu :

1. Terdiri lebih dari 1 pemberi kredit


2. Besarnya jumlah kredit – penyebaran resiko
3. Jangka waktu – long term
4. Bunga – floating rate / sesuai ksepakatan
5. Tanggung jawab berbagi
6. Dokumentasi kredit – Administrasi kredit oleh
Agent Bank yang bertindak selaku kuasa
7. Publisitas

.
Kredit bermasalah

suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak


sanggup membayar sebagian atau seluruh
kewajibannya kepada bank seperti yang telah
diperjanjikan.

.
Penyebab Kredit Bermasalah (NPL)

1. Self Dealing
2. Anxiety for Income
3. Compromise of Credit Principles
4. Incomplete Credit Information
5. Failure to Obtain or Enforce Liquidation
Agreements
6. Complacency
7. Lack of Supervising
8. Technical Incompetence
9. Overlending
10. Competition

.
Self Dealing

Self dealing terjadi karena adanya interest


tertentu dari pejabat pemberi kredit terhadap
permohonan yang diajukan nasabah, berupa
pemberian kredit yang tidak layak atas dasar
yang kurang sehat terhadap nasabahnya
dengan harapan mendapatkan kompensasi
berupa pemberian imbalan dari nasabah.

.
Anxiety for Income

Pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan


perkreditan merupakan sumber pendapatan
utama sebagian besar bank sehingga ambisi
ataupun nafsu yang berlebihan untuk
memperoleh laba bank melalui penerimaan
bunga kredit  sering menimbulkan
pertimbangan yang tidak sehat dalam
pemberian kredit.

.
Compromise of Credit Principles

Pelanggaran prinsip-prinsip kredit oleh pimpinan


bank yang menyetujui pemberian kredit yang
mengandung risiko yang potensial menjadi kredit
yang bermasalah.

.
Incomplete Credit Information

Terbatasnya informasi seperti data keuangan dan


laporan usaha, disamping informasi lainnya
seperti penggunaan kredit, perencanaan, ataupun
keterangan mengenai sumber pelunasan kembali
kredit.

.
Failure to Obtain or Enforce Liquidation
Agreements

Sikap ragu-ragu dalam menentukan tindakan


terhadap suatu kewajiban yang telah
diperjanjikan, meskipun nasabah mampu dan
wajib membayarnya, juga merupakan penyebab
timbulnya kredit-kredit yang tidak sehat dan
mengakibatkan kredit bermasalah bagi bank.

.
Complacency

Sikap memudahkan suatu masalah dalam proses


kredit akan mengakibatkan terjadinya kegagalan
atas pelunasan kembali kredit yang diberikan

.
Lack of Supervising

Karena kurangnya pengawasan yang efektif dan


berkesinambungan setelah pemberian kredit,
kondisi kredit berkembang menjadi kerugian
karena nasabah tidak memenuhi kewajibannya
dengan baik.

.
Technical
Incompetence

- Tidak adanya kemampuan teknis dalam


menganalisis permohonan kredit dari aspek
keuangan meupun aspek lainnya akan berakibat
kegagalan dalam operasi perkreditan suatu bank.

- Para pejabat kredit harus senantiasa


meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
yang berkaitan dengan tugasnya dan jangan
memberikan kredit kepada usaha atau sektor yang
tidak dikenal dengan baik.
.
Overlending

Overlending adalah pemberian kredit yang besarnya


melampaui batas kemampuan pelunasan kredit oleh
nasabah.

.
Competition

Competition merupakan risiko persaingan yang


kurang sehat antar bank yang memperebutkan
nasabah yang berakibat pemberian kredit yang tidak
sehat.

.
Penagihan intensif
oleh bank

Langkah penyelesaian Rescheduling


kredit bermasalah yang
dilakukan bank bagi
nasabah yang masih Reconditioning
mempunyai prospek dan
mempunyai iktikad baik
untuk menyelesaikan Restructuring
kewajibannya adalah :

Management Assistancy
Penagihan intensif
oleh bank

Terhadap nasabah yang usahanya masih


berprospek dan dianggap masih mempunyai
iktikad baik, namun telah menunjukkan gejala-
gejala kearah kredit bermasalah harus dilakukan
penagihan secara intensif kepada nasabah agar
memenuhi seluruh kewajibannya.

.
Rescheduling

adalah upaya penyelamatan kredit dengan


melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian
kredit yang berkenaan dengan jadwal
pembayaran kembali kredit atau jangka waktu,
termasuk grace period baik termasuk besarnya
jumlah angsuran atau tidak

.
Reconditioning

upaya penyelamatan kredit dengan cara


melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh
syarat perjanjian kredit yang tidak terbatas hanya
kepada perubahan jadwal angsuran atau jangka
waktu kredit saja, namun perubahan tersebut
tanpa memberikan tambahan kredit atau tanpa
melakukan konversi atas seluruh atau sebagian
dari kredit menjadi equity perusahaan.

.
Restructuring

upaya penyelamatan dengan melakukan


perubahan syarat-syarat perjanjian kredit atau
melakukan konversi atas seluruh atau sebagian
dari kredit menjadi equity perusahaan dan equity
bank yang dilakukan dengan atau tanpa
rescheduling dan atau reconditioning

.
Management
Assistancy

bantuan konsultansi dan manajemen professional


yang diberikan bank kepada nasabah yang masih
mempunyai prospek dan mempunyai itikad baik
untuk melunasi kewajibannya, namun lemah
didalam pengelolaan perusahaannya, baik dengan
cara menempatkan petugas bank maupun
meminta bantuan pihak ketiga (konsultan)
sebagai anggota manajemen

.
Melalui Panitia Urusan Piutang Negara dan
Badan Urusan Piutang Negara

Penyelesaian
Kredit
Bermasalah Melalui Badan Peradilan
melalui Jalur
Hukum

Melalui Arbitrase atau Badan Alternatif


Penyelesaian Sengketa

Anda mungkin juga menyukai