Anda di halaman 1dari 31

P E M B E B A N A N U N T U K J E M B ATA N

(SNI 1725-2016)
Definisi …(1)

2
 Aksi Lingkungan: Pengaruh yg timbul akibat tempratur, angin, aliran air,
gempa dan penyebab alamiah lainnya
 Beban hidup : beban yg berasal dari berat kendaraan atau lalulintas yg
bergerak dan/atau pejalan kaki yg dianggap bekerja pada jembatan
 Beban khusus : merupakan beban khusus untuk perhitungan tegangan pd
perenc. Jembatan
 Beban lalulintas : beban hidup arah vertikal dan horisontal sbg akibat aksi
kendaraan pd jembatan, termasuk hubungannya dgn pengaruh dinamis
(tapi tdk termasuk tumbukan)
 Beban mati: semua bbn tetap yg berasal dari brt sendiri jembatan atau
bagian jembatan yg ditinjau termasuk semua unsur tambahan yg dianggap
satu kesatuan ttp dng-nya
 Beban mati primer: Berat sebdiri pelat dan sistemn lainnya yg dipikul
langsung oleh gelagar jembatan

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Definisi …(2)
3
 Bbn mati sekunder : berat kerb, trotoar, tiang sandaran, dan lainnya yg
dipasang setelah pelat dicor. (bbn tersebut dianggap tersebar /terbagi rata
di seluruh gelagar)
 Beban pelaksanaan : beban sementara yg dpt bekerja pd bangunan secara
menyeluruh atau sebagian selama peklaksanaan
 Beban primer : merupakan beban utama dlm perhitungan tegangan pd s
etiap perenc. Jembatan
 Beban sekunder : bbn sementara yg selalu diperhitungkan dlm perhitungan
tegangan pd setiap perencanaan jembatan
 Beban tetap : beban dengan besaran yg diasumsikan konstan selkama
konstruksi atau bervariasi dalam jangka waktu yg panjang
 Faktor beban : pengali numerik yg digunakan pada aksi nominal utk
menghitung aksi rencana

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Definisi …(3)
4
 Faktor beban biasa : faktor bbn yg digunakan bila peengaruh dari aksi rencana akan
mengurangi keamanan
 Faktor beban terkurangi: faktor bbn yg digunakan bila peengaruh dari aksi rencana akan
menabhan keamanan
 Lajur lalu lintas : bagian dari lantai kendaraan yg digunakan oleh suatu rangkaian
kendaraan
 Lajur lalu lintas rencana : lajur lalu lintas dgn lebar 2,75m dari jalkur yg digunakan
tempat pembebanan lalu lintas rencana bekerja
 Lantai kendaraan : seluruh lebar bagian jembatan yg digunakan utk menerima bebanm
dari lalu lintas kendaraan
 Lebar jalan : lebar keseluruhan dari jembatan yg digunakan oleh kend. termasuk jalur
lalulintas, bahu yg diperkeras, marka median dan marka yg berupa strip
 Profil ruang bebas jembatan : ukuran ruang dgn syarat tertentu yg meliputi tinggi
bebas jemb tetutup, lebar bebas jemb, dan tinggi bebas minimum terhadap banjir
 Level Rule : Metode analisa yg menggunakan distribusi statika beban dgn asumsi tiap panel
lantai merupakan perletakan sederhana sepanjang gelagar kecuali pd gelagar eksterior

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Filosopi Perencanaan
5
 Jembatan hrs di renc. sesuai dgn keadaan batas yg disyaratkan utk mencapai
target pembangubab, keamanan dan aspek layan dgn memperhatikan
kemudahan inspeksi, faktor ekonomi dan estetika
…(2)
…(1)
…(3)

Υi=faktor beban ke-I


ηi=faktor pengubah respon berkaitan dgn daktilitas, redundansi, dan klasifikasi
operasional
ηD=faktior pengubah respon berkaitan dgn daktilitas
ηR=faktior pengubah respon berkaitan dgn redundansi
ηI=faktior pengubah respon berkaitan dgn kalsifikasi operasional
φi =Pengaruh gaya
Rn=Tahanan nominal
Rr=Tahanan
Merdana
terfaktor
- JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Definisi Keadaan Batas …(1)
6
Keadaan Batas daya Layan:
Keadaan batas daya layan disyaratkan dlm peerenc dgn melakukan pembatasan pd. teg,
deformasi dan lebar retak pd kondisi pembebanan layan agar jembatan mempunyai
kinerja yg baik selama umur rencana

Keadaan Batas Fatik dan Fraktur:


Keadaan batas Fatik disyaratkan agar jemb tdk mengalami kegagalan akibat Fatik selama
umur rencana.
Keadaan batas Fraktur disyaratkan dlm perenc dgn menggunakan persyaratan kekuatan
material sesuai spesifikasi
Kedua Keadaan Batas tsb ditujukan utk membatasi penjalaran retak akibat Siklik yg pd
akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kegagalan Fraktur selama umur desain jemb.

Keadaan Batas Kekuatan:


Keadaan batas Kekuatan disyaratkan dlm perenc utk memastikan adanya kekuatan dan
kestabilan jemb yg memadai, baik yg sifatnya lokal maupun global utk memikul kombinasi
pembebanan yg secara statistik mempunyai kemungkinan cukup besar utk terjadi selama masa
layan jembatan.
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Definisi Keadaan Batas …(2)
7

Keadaan Batas Ekstrim:


Keadaan batas Ekstrim diperhitungkan utk memastikan jemb. dpt bertahan
akibat gempa besar.

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Keadaan Batas Menurut ‘BMS’
8
Menurut Peraturan Perenc. Teknik Jembatan Vol. 1, Bridge Management
System:
 “Suatu kondisi dimana aksi aksi yg menyebabkan sbh jemb. Tdk aman
disebut Aksi ultiumit. Reaksi2 yg diberikan jemb. Thd aksi2 tsb disebut
Keadaan Batas Ultimit”
 Keadaan BATAS DAYA LAYAN tercapai bila:
a) Membuat jemb. Tdk layak pakai; atau
b) Menyebabkan kekhawatiran umum thd keamanan jembt.; atau
c) Secara mencolok mengurangi kekuatan dan umur pelayanan
jembt.

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Persyaratan DAKTILITAS ηD
9
DAKTILITAS
Str Jemb hrs diproporsi dan di detail agar diperoleh perilaku inelastik pd
Keadaan Batas Ultimit dan Ekstrim sebelum mengalami kegagalan

Utk keadaan batas Ultmit :

ηD kondisi

1,05 Utk komponen tdk daktail

1,0 Utk perenc konvensional serta pendetailan yg mengikuti SNI

0,95 Utk komp2 & sambungan yg telah dilakukan tindakan tambahan


utk meningktakan daktilitas lebiuh daripada yg disyaratkan oleh
Note: Utk keadaan
SNI batas lain termasuk keadaan Batas Ekstruim (Gempa
Besar) ηD=1
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Persyaratan KEPENTINGAN OPERASIONAL ηI
10
Klasifikasi kepentinganOperasional dilakukan oleh Otoritas yg berwenang thd
Jaringan Tramnsportasi dan mengetahui kebutuhan Operasional

Utk keadaan batas Ultmit :


ηI kondisi

1,05 Utk jembatan penting dan sgt penting

1,0 Utk jembatanb tipikal

0,95 Untuk jembatan krg penting

Note: Utk keadaan batas lain termasuk keadaan BatasEkstruim (Gempa


Besar) ηI=1

Merdana - JTS Univ. Mataram


Pembebanan Utk Jembatan SNI
Persyaratan REDUNDANSI ηR
11
Alur gaya majemuk dan Struktur menerus harus digunakan, kecuali terdapat
alasan yg kuat yg mengharuskan utk tidak menggunakan struktur tersebut.

Utk keadaan batas Ultmit :


ηR kondisi

1,05 Utk komponen Non-Redundan

1,0 Utk dengan redundansi Konvensional

0,95 Untuk komponen dgn redundansi melampaui kontinuitas girder


dan penampang Torsi tertutup
Note: Utk keadaan batas lain termasuk keadaan BatasEkstruim (Gempa
Besar) ηR=1

Merdana - JTS Univ. Mataram


Pembebanan Utk Jembatan SNI
Kelompok Pembebanan & simbul …(1)
12
Beban permanen

Simbol Arti

MS Beban mati kompone struktur dan non struktur jembatan

MA Beban mati perkerasan dan lalulintas

TA Gaya horisontal akibat tekanan tanah

PL Gaya gaya pelksanaan yg terjadi pd struktur jembatan yg disebabkan oleh


proses pelaksanaan, termasuk semua gaya yg terjadi akibat perubahan
statika yg terjadi pada konstruksi segmental

PR Prategang (prestressed)

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Kelompok Pembebanan & simbul …(2)
13
Beban Transien
Simbol Arti

SH Gaya akibat susut / Rangkak

TB Gaya akibat Rem

TR Gaya sentrifugal

TC Gaya akibat tumbukan kendaraan

TV Gaya akibat tumbukan kapal

EQ Gaya gempa

BF Gaya Friksi

TD Beban lajur D

TT Beban truk T
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Kelompok Pembebanan & simbul …(3)
14

Simbol Arti

TP Beban pejalan kaki

SE Beban akibat penurunan

ET Gaya akibat tempratur Gradien

EUn Gaya akibat tempratur seragam

EF Gaya apung

EWs Beban angin pada struktur

EWL Beban angin pd kendaraan

EU Beban arus dan benda hanyutan

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Faktor Beban dan Kombinasi Pembebanan Psl 6
15
Tabel 1 (Kombinasi pembebanan Sesuai SNI 1725-2016 Psl 6.1)

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Penjelasan KUAT-1
16

Keadaan Penjelasan
Batas

Kuat I Kombinasi pembebanan yg memperhitungkan gaya 2 yg timbul


pd jemb dlm keadaan normal tanpa memperhitungkan bbn
angin. Semua gaya nominal yg terjadi dikalikan dgn Faktor
Beban yg sesuai

Kuat II Kombinasi pembebanan yg berkaitan dgn penggunaan jemb utk


memikul bbn Kend KHUSUS yg ditentukan pemilik tanpa
memperhitungkan bbn angin

Kuat III Kombinasi pembebanan dgn kondisi jemb memikul bbn angin
kecepatan 90-126km/jam
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Penjelasan EKSTRIM-1
17

Keadaan Penjelasan
Batas

Ekstrem I Kombinasi pembebanan Gempa. Faktor beban hidup ηEQ yg


mempertimbangkan bekerjanya Bbn hidup pd saat gempa
berlangsung hrs ditentukan berdasarkan kepentingan jembatan

Ekstrem II Komb pembebanan yg meninjau komb antara bbn hidup


terkurangi dgn bbn yg timbul akibat tumbukan Kapal,
tumbukan Kend., Banjir atau bbn Hidrolika lainnya, kecuali utk
kasus pembebanan akibat tumbukan kend. (TC). Kasus
Merdana - JTS Univ. Mataram pembebanan akibat Banjir TDK bolehPembebanan
dikombinasikan dgn bbn
Utk Jembatan SNI 1725-2016
Penjelasan LAYAN-1
18

Keadaan Penjelasan
Batas

Layan I Komb. Pembebanan yg berkaitan dgn operasional jemb dgn


semua bbn mempunyai nilai Nominal serta memperhitungkan
bbn Angin 90-126km/jam.
Komb ini juga utk kontrol lebar retak str beton bertulang, dan
analisa teg tarik pd tamang jemb segmental, utnuk
pemeriksaan stabilitas lereng

Layan II Kombinasi pembebanan yg ditujukan utk mencegah terjadinya


pelelehan pd str. Baja dan selip (gelincir) pd sambungan akibat
bbn kend.
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Penjelasan LAYAN-IV
19

Keadaan Penjelasan
Batas

Layan IV Kombinasi pembebanan utk menghitung tegangan tarik pd


kolom beton prategang dgn tujuan untuk besarnya retak

Fatik Kombionasi beban Fatik dan Fraktur sehubungan dgn umur


Fatik akibat induksi beban yg waktunya TAK TERBATAS

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016


Faktor Beban: Utk BERAT SENDIRI
20

Faktor Beban (ɣMS)


Keadaan Batas Ultimit
Tipe beban Keadaan Batas Layan (ɣsMS)
(ɣuMS)
Bahan   Biasa Terkurangi

Baja 1,00 1,10 0,90

Aluminium 1,00 1,10 0,90

Beton pracetak 1,00 1,20 0,85


Tetap

Beton dicor di tempat 1,00 1,30 0,75

Merdana - JTS Univ. Mataram Kayu 1,00 1,40 0,70


Pembebanan Utk Jembatan SNI 1725-2016
Faktor Beban: BEBAN MATI TAMBAHAN
21

Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk suatu beban
pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan besarnya dapat
berubah selama umur jembatan.

jembatan harus direncanakan untuk bisa memikul beban tambahan yang berupa
aspal beton sebesar 50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari

Faktor Beban (ɣMA)

Tipe Keadaan Batas Layan (ɣsMA) Keadaan Batas Ultimit (ɣuMA)

beban
Keadaan   Biasa Terkurangi

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Umum 1,00 (1)
2,00 0,70
Faktor Beban: BEBAN AKIBAT TEK. TANAH
22

Faktor beban (ɣTA)


Lebih jelas
Tipe Kondisi batas layan (ɣsTA) Kondisi batas ultimit (ɣuTA)
baca SNI hal
Beban 15
  Biasa Terkurangi
Tekanan tanah

Tekanan tanah
1.00 1.25 0.80
vertikal

Tek. tanah lateral    


Tetap
Aktif 1.00 1.25 0.80

Pasif 1.00 1.40 0,70 

Diam 1.00  1,25(1) 0,80(1) 


Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI
Faktor Beban: PENGARUH TTP PELAKSANAAN
23
Pengaruh ttp pelaks. Adl bbn yg timbul akibat metode dan urutan pelaksanaan pekerjaan
jembt. Beban ini umunya mempunyai kaitan dgn aksi aksi lain spt Prestress dan Berat
Sendiri

Bila pengaruh tetep yg terjadi tdk begitu terkait dgn aksi rencana lainya maka pengaruh
tsb hrs menggunakan faktor beban berikut ini:

Tipe Beban Faktor Beban (gPL)

Keadaan Bts Layan Keadaan Bts Ultimit

Biasa Terkurangi

Tetap 1,0 1,0 1,0

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Faktor Beban: BEBAN LAJUR ‘D’
24

Beban Lajur D terdiri dari Beban terbagi rata (BTR) digabung dgn Beban
Garis (BGT). Faktor beban yg berlaku adl. Spt berikut ini:

Tabel 12 SNI 1725-2016

Faktor Beban (gTD)


Tipe Beban Jembatan Keadaan Bts Keadaan Bts
Layan Ultimit

Beton 1,0 1,8


Transien Boks Girder
1,0 2,0
Baja
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI
BEBAN LALU LINTAS
SNI 1725-2016 (PSL 8)

25

SNI 1725-2016 (PSL 8- HAL 37)

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Beban LAJUR dan Beban Truk
26
BEBAN LAJUR “D”
 Beban lalulintas utk perenc jembatan terdiri dari Beban LAJUR “D” dan
Beban TRUK “T”
 Beban “D” bekerja pd seluruh lebar JALUR kendaraan & menimbulkan
pengaruh pd jemb yg ekivalen dgn suatu iring-iringan kend yg sebenarnya
 Jumlah total Beban “D” yg bekerja tergantung pd lebar Jalur Kend.

BEBAN TRUK “T”


 Beban truk “T” adl satu kend berat f=dgn 3 gandar yg ditempatkan pd
beberapa posisi dlm Lajur Lalulintas rencana
 Tiap gandar terdiri dari 2 bid kontak yg mensimulasikan pengaruh roda
kend berat.
 Hanya satu truk “T” yg diterapkan per-LAJUR lalulintas rencana

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Lajur Lalu Lintas Rencana
27

Tipe jembatan(1) Lebar Bersih jemb.(2) Jml Lajur Lalin


(mm) Renc.

Satu laljur 3000≤w≤5250 1

Dua arah, tanpa Median 5.250≤w≤7.500 2


7500≤w≤10.000 3
10.000≤w≤12.500 4
12.500≤w≤15.250 5
w≥15.250 6

Dua arah, dgn Median 5.500≤w≤8.000 2


8.250≤w≤10.750 3
11.000≤w≤13.500 4
13.750≤w≤16.250 5
Merdana - JTS Univ. Mataram
w≥16.500 Pembebanan
6 Utk Jembatan SNI
Beban Lajur “D”
28
Beban lajur “D” terdiri dari beban tersebar merata (BRT) yang digabung dengan
beban garis (BGT)

Beban terbagi rata (BTR)


Beban BTR mempunyai intensitas q dengan besaran tergantung pada panjang
total yang dibebani L yaitu :

Jika L ≤ 30 m; q= 9,0 kPa …(2-12)


Jika L ≥ 30 m; q= 9,0 (0,5 + 15/L) kPa …(2-13)

Beban garis (BGT)


Beban garis dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap
arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN (SNI
1725 -2016 pasal 8.3.1)

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Beban Truk “T”
29
 Beban truk T tdk dpt digunakan bersamaan dgn beban Lajur D
 Beban truk T digunakan utk pernc struktur lantai kendaraan

Faktor beban utk Beban Truk T:

Faktor beban utk Beban Truk T:


Besar, Posisi
Faktor Beban (ɣTT) dan bid kontak
Tipe beban Jembatan dari Beban
Keadaan Batas Keadaan Batas Truk T dpt
Layan (ɣsTT) Ultimit (ɣuTT) dilihat pd psl
8.4.1 SNI
1725
Beton 1,00 1,80

Transien Boks Girder


1,00 2,00
Baja
Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI
Faktor beban Dinamis “FBD”
30
 Beban statik Truk rencana hrs diperbesar sesuai dgn FBD
 Gaya sentrifugsal danb gaya Rem tdk perlu dikalikan dgn FBD
 Beban pejalan kaki atau beban terbagi rata BTR tdk perlu dikalikan FBD
 Komponen jembatan yg ada di dlm Tanah yg di bahas pd Psl 12 SNI dpt
dikalikan dgn FBD

Lav = panjang bentang rata-rata dari kelompok


bentang yang disambungkan secara menerus
Lmax= panjang bentang maksimum dalam kelompok
bentang yang disambung secara menerus.

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI


Beban Rem
31

Gaya ram harus diambil yang terbesar dari :


 25% dari berat gandar truk desain atau
 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata BTR

 Gaya rem tersebut harus ditempatkan disemua lajur rencana yang dimuati
dan yang berisislalau lintas dengan arah yang sama.
 Gaya Rem harus diasumsikan untuk bekerja secara horizontal pada jarak
1800 mm diatas permukaan jalan pada masing-masingarah longitudinal dan
dipilih yang paling menentukan..

Merdana - JTS Univ. Mataram Pembebanan Utk Jembatan SNI

Anda mungkin juga menyukai