Anda di halaman 1dari 12

Kelas Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kelas B

8 KOMPETENSI
KESEHATAN
MASYARAKAT
8. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir
sistem (leadership and system thingking skills)

KELOMPOK 08
ANGGOTA
KELOMPOK
• Andi Azisah Bari'ah Putri Irawan (K011201089)
• Angie Q'Naya (K011201099)
• Lola Azzahra (K011201068)
• Nurul Syivani (K011201224)
• Gabryella Laura Mongan (K011201149)
• Meyla Rezki Riana (K011201038)
• Faisyah Salsabila Ariyanto (K011201139)
• Alya Puspita Domi Pasombo (K011201174)
• Moamar Khadafy (K011201046)
• Dion Erikson Alfius (K011201026)
• Menciptakan budaya berdasarkan stardard etika dalam
organisasi dan komunitas
• Membantu menciptakan nilai dasar dan visi bersama dan
menggunakan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman pelaksanaan
TOPIK BAHASAN program kesehatan masyarakat
• Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang dapat
berdampak terhadap penerapan pelayanan esensial kesehatan
masyarakat (menyusun Rencana Strategis)
• Memfasilitasi kerja sama kelompok internal dan eksternal
Membahasa mengenai detail sub untuk menjamin partisipasi dari pemangku kepentingan kunci
kompetensi/sub learning outcome salah • Berkontribusi terhadap pengembangan, implementasi, dan
satu dari 8 kompotensi kesehatan pemantauan standard kinerja organisasi
masyarakat. • Menggunakan sistem hukum dan politik untuk melakukan
perubahan
• Mengaplikasikan teori dari struktur organisasi terhadap praktek
profesional
Menciptakan budaya berdasarkan
stardard etika dalam organisasi dan
komunitas

Etika kesehatan masyarakat juga dapat membantu ahli kesmas dalam


membuat keputusan, menentukan pada yang harus dilakukan dan
mengapa hal tersebut dilakukan. Maksud dari menciptakan budaya
berdasarkan standard etika dalam organisasi dan komunitas ialah
bagaimana budaya itu bisa menjadi sistem kepercayaan dan sikap
bersama yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang.
Sehingga pada akhirnya akan membentuk budaya organisasi yang
sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.Yang mana dalam hal
ini kita dapat mencapai visi dan misi serta tujuan dari bidang
Kesehatan Masyarakat.
Membantu menciptakan nilai dasar dan visi bersama dan
menggunakan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman pelaksanaan
program kesehatan masyarakat
Nilai dasar merupakan nilai yang tidak akan berubah dari waktu ke waktu atau bersifat tetap. Sedangkan, visi
bersama adalah sebuah cita-cita atau tujuan yang hendak dicapai bersama di masa yang mendatang. Arah organisasi
biasanya diwujudkan dalam bentuk visi dan misi organisasi. Sehingga untuk membuat sebuah agenda, kegiatan, atau
program dibutuhkan sebuah visi yang jelas, visioner, dan strategic. Dalam menjalankan program kesehatan
masyarakat, sangat penting untuk berorientasi pada nilai-nilai dasar dan visi bersama agar terbentuk kinerja yang
sinergik untuk mencapai tujuan dari program kesehatan masyarakat, yaitu meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang dapat berdampak
terhadap penerapan pelayanan esensial kesehatan masyarakat
(menyusun Rencana Strategis)
Dalam mengidentifikasi isu internal dan eksternal tentunya harus menunjukkan dan dapat mengacu
terhadap layanan esensial kesehatan masyarakat yaitu menegakkan hukum dan peraturan yang
melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan, tetap memantau status kesehatan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, membagi visi, mengembangkan kebijakan dan
rencana yang mendukung upaya kesehatan masyarakat, menjamin tenaga kerja layanan kesehatan, dan
mampu mempertahankan akses layanan kesehatan esensial yang baik dan merata.
Memfasilitasi kerja sama kelompok internal dan eksternal
untuk menjamin partisipasi dari pemangku kepentingan
kunci
Pemangku kepentingan kunci yang dimaksud adalah mereka yang
berada di unsur-unsur eksekutif, contohnya Pemerintah yang
memiliki kewenangan secara legal untuk memutuskan suatu
kebijakan. Sarjana Kesehatan Masyarakat, contohnya Pemimpin
Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit dapat melakukan kerja
sama dengan Pemerintah (Dinas Kesehatan) dalam memberikan
fasilitas kesehatan kepada masyarakat agar tercapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Memberikan fasilitas kepada
masyarakat agar pelaksanaan upaya peningkatan partisipasi
masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan dapat terlaksana dengan baik.
Berkontribusi terhadap pengembangan,
implementasi, dan pemantauan standard kinerja
organisasi

Pada Pembangunan kesehatan pelaksanaan program dengan


menggunakan 3 pilar utama yakni paradigma sehat ,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional. Hal ini merupakan upaya untuk mengidentifikasi
aksi strategis yang akan diimplementasikan dalam mencapai
tujuan. Dengan memeperhatikan fungsinya, dimana dalam
rencana aksi memuat arah kebijakan, strategi, tujuan dan
sasaran serta program-program dan tata cara
penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi
dengan indikator kinerja yang akan dicapai.
Menggunakan sistem hukum dan politik untuk
melakukan perubahan
Hukum kesehatan adalah kaidah atau peraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban tenaga
kesehatan, Dengan adanya pokok pikiran tersebut maka dirasa perlu melakukan perubahan
paradigma upaya pembangunan kesehatan, oleh karena itu sudah saatnya kita melihat persoalan
kesehatan sebagai suatu faktor utama dan investasi berharga yang pelaksanaannya didasarkan pada
sebuah paradigma baru yang biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigm kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. secara
khusus perangkat hukum kesehatan harus bisa menguraikan secara rinci tentang segala hak dasar
manusia yang merupakan dasar bagi hukum kesehatan
Mengaplikasikan teori dari
struktur organisasi terhadap
praktek profesional
Penerapan struktur organisasi sangat tergantung pada
masing-masing organisasi. Contohnya Sebuah organisasi
kesehatan tentunya akan memiliki swbuab struktur yang
akan menunjukkan tingkat spesialiasi dan aktivitas kerja
yang berbeda pada setiap tenaga kesehatan untuk mencapai
praktek yang profesional. Selain itu, seorang tenaga kesmas
juga akan memahami bagian tugasnya sesuai spesialisasi
yang dijalani di instansi kesehatan secara profesional serta
mampu berkoordinasi dengan baik dalam sebuah organisasi
kesehatan untuk mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
abdhul, Yusuf.2021.Pengertian Budaya Organisasi: Fungsi, Jenis, Karakteristik,
Dan Contoh. https://penerbitbukudeepublish.com/materi/budaya-organisasi/
(diakses pada tanggal 17 februari 2021)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Rencana Aksi Program


Kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat.

Purwanto, A., Asbari, M., Novitasari, D., Fahmi, K., Mustofa, A., Rochmad, I., & Wahyuni, I. S. (2021). Peningkatan
Keselamatan Kerja Melalui Pelatihan ISO 45001: 2018 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Industri
Manufaktur di Tangerang. Journal of Community Service and Engagement, 1(02), 1-6.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2018. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Kesehatan Masyarakat. Diakses pada
tanggal 17 Februari 2022. Pada web http://dinkes.sumutprov.go.id/halaman/tugas-pokok-dan-fungsi-bidang-kesehatan-
masyarakat.

dr. Rosdiana Perau, M.Kes. (2020).LAPORAN KINERJA KESEHATAN MASYARAKAT.


https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-219011-2tahunan-439.pdf

Badu, syamsu Q & Djafri, Novianty. 2017. Kepemimpinan dan perilaku Organisasi. Idealis Publishing, pp: 9-11.Gorontalo
TERIMA KASIH SUDAH
MENYIMAK!

Anda mungkin juga menyukai