Anda di halaman 1dari 40

Perubahan Iklim

Temuan Laporan analisis IPPC Perubahan ikllim terjadi secara drasitis pada tahun 1800
– 2000 tahun ini dari hasil efek rumah kaca. Singkatnya perubahan iklim global dan
wilayah ini disebabkan dari antropogenik. IPCC juga memprediksi untuk abad dua puluh
pertaman unu akan adanya peningkatan suhu iklim sebanyak 0.3 hingga 0.9 derajat
Celsius tiap tahunya. Diperkirakan periode dimana era pembangunan industri ini
selama rentang periode ini terjadinya penungkatan 1,1 hingga 6.4 derajat celcius
Kenaikan Temparatur pada iklim dunia
Hasil pengamatan dalam suhu taip daerah
(garis tren hitam) menujukan kenaikan
suhu yang terjadi pada wiliayah. (garis tren
merah muda menunjukan hasil prediksi
menggunakan pendekatan dua model
Anthropogenic forcing dan Natural
Forcing ) hasil prediksi konsisten dengan
dari hasil tiap daerah. Sedangkan (garis
tren biru hanya menggunakan pendekatan
natural forcing)
SRES (Special report on Emissions
Scenarios)
• Merupakan laporan yang dikeluarkan oleh IPCC intergorvomental
Panel on Climete Change) yang di publikasikan pada tahun 2000. SRES
mendeskripsikan tentang model pendekatan kemunngkinan
perubahan iklim di masa depan.
4 Pembagian skenario SRES

AR4 Fokus Terhadap Ekonomi Fokus Terhadap Lingkungan


Globalisasi A1 B1
(homogenous world) Rapid economic growth Global evirontmental
(groups : A1T: A1B: A1F1) Sustainability
1.4 – 6.4 °C 1.1 – 2.9 °C

Regionalisasi A2 B2
(Heterogenous world) Regionally oriented Local environtmental
economic development Sustainability
2 – 5.4 °C 1.4 – 3.8 °C
Skenario Emisi IPCC (SRES)
 A1 : Alur skenario A1 menggambarkan dunia masa depan dengan pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat, global populasi yang memuncak pada pertengahan abad dan menurun
setelahnya, dan pengenalan yang cepat dari yang baru dan lebih efisien pad penggunan
teknologi. Tiga kelompok A1 dibedakan berdasarkan penekanan teknologinya: energi fosil
(A1FI), energi non-fosil sumber (A1T) atau keseimbangan di semua sumber (A1B) (di mana
keseimbangan didefinisikan sebagai tidak terlalu bergantung pada satu sumber - sumber energi
tertentu, dengan asumsi bahwa tingkat peningkatan yang sama berlaku untuk semua pasokan
dan akhir energi menggunakan teknologi).

 A2 : Alur skenario A2 menggambarkan dunia yang sangat heterogen. Tema yang mendasari
adalah kemandirian dan pelestarian identitas lokal. Pola kesuburan di seluruh wilayah bertemu
dengan sangat lambat, yang menghasilkan dalam jumlah penduduk yang terus meningkat.
Pembangunan ekonomi terutama berorientasi regional dan per kapita pertumbuhan ekonomi
dan perubahan teknologi lebih terfragmentasi dan lebih lambat dari alur cerita lainnya.
 B1 Alur skenario B1 menggambarkan dunia yang konvergen dengan populasi global
yang sama, yang memuncak pada pertengahan abad dan menurun setelahnya, seperti
dalam alur cerita A1, tetapi dengan perubahan cepat dalam struktur ekonomi menuju
ekonomi layanan dan informasi, dengan pengurangan intensitas material dan
pengenalan teknologi ramah lingkungan yang penghematan sumber daya.

 B2 Alur skenario B2 menggambarkan dunia di mana penekanannya adalah pada solusi


lokal untuk keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan. Ini adalah dunia dengan
populasi global yang terus meningkat, di tingkat yang lebih rendah dari A2, tingkat
pembangunan ekonomi menengah, dan teknologi yang kurang cepat dan lebih
beragam berubah dari pada alur cerita B1 dan A1. Skenario ini berorientasi pada
perlindungan lingkungan dan keadilan sosial, berfokus pada tingkat lokal dan regional
Post SRES

• Dalam 100 tahun kedepan


IPCC memprediksi dari
berbagai scenario emisi yang
paling mungkin terjadi A1B
dengan kemungkinan tetap
adanya kenaikan emisi namun
adanya penurunan emisi di
pertengahan century.
Suhu pemanasn permukaan global (Skenario
emisi)
• Skenario SRES
menskenariokan dalam 100
tahun kedepan dengan
beberapa skenario yang
terjadi akan adanya
peningkatan pemanasan
global dengan adanya
perbandingan dengan dari
tahun 1900- dan
perbandingan garis apabila
suhu di tahun 2000 constant
ta-rata multi-model AOGCM untuk skenario SRES B1 (atas), A1B (tengah) dan A2 (bawah). rata-rata selama deka

Proyeksi temperature permukaan bumi


• Skenario proyeksi dari
perubahan termperatur awal
dan diakhir di abad ke 21.
Pusat dan panel kanan
menunjukkan proyeksi rata-
rata multi-model AOGCM
untuk skenario SRES B1 (atas),
A1B (tengah) dan A2 (bawah).
Rata-rata selama dekade
2020–2029 (tengah) dan
2090–2099 (kanan)
Perubahan relatif dalam curah
hujan (dalam persen) untuk periode
2090–2099, relatif terhadap 1980–
1999. Nilai multi-model rata-rata
berdasarkan skenario SRES A1B
untuk bulan Desember sampai
Februari (kiri) dan Juni sampai
Agustus (kanan). Area putih adalah
tempat yang kurang dari 66% model
setuju dalam tanda perubahan dan
area tetap adalah di mana lebih dari
90% adanya terjadi perubahan.
iklim terhadap geografi Mengakibatkan

dan keanekaragaman
pergeseran dalam
Dinamika populasi
Dampak perubahan
bioma, ekoregion,
dan stenothermal
dan habitat di
spesies yang
seluruh dunia
berubah
terestrial dan
akuatik.

Perubahan
karakteristik
populasi lokal
Ruang iklim, afinitas
terjadi evolusi
habitat, luas ceruk
secara paksa akibat
dan keberagaman
pergeseran
alam

spesies.
fenologis, perilku,
fisiologis dan
morfologis.
memprediksi efek dari
Dinamika temporal dan profil geogradis dari perubahan
iklim di masa depan

perubahan iklim
informasi untuk
Nilai pergerseran biomas, ecoregion, dan habitat di
7 informasi tipe

seluruh dunia di daerah terrestrial maupun akuatik

Nilai estimasi dari ruang iklim, habitat afinitas, luas ceruk


dan spesies yang fokus untuk dilindungi.

Prediksi distribusi perkiraan distribusi dan perluasan fitur


lanskap masa depan dan bentang laut yang mungkin
berfungsi sebagai penghalang, filter, atau koridor imigras
memprediksi efek dari
Estimasi kapasitas penyebaran spesies fokus dalam proyeksi
di atas konteks fitur lanskap dan bentang laut.

perubahan iklim
informasi untuk
7 informasi tipe

Pemahaman yang komprehensif tentang kemampuan


spesies untuk mempengaruhi distribusi dan kapasitas
penyebaran spesies lain melalui interaksi dengan simbion
yang sudah dikenal antara spesies pendatang dengan
spesies asli.

Penilaian kapasitas ekologi dan evolusi spesies yang


mengubah relung dasar dan kapasitas penyebarannya,
serta fisiologis, perilaku, dan morfologi yang mendasari
kapasitas ini
Biogeography of
Humanity

Studi tentang distribusi umat


manusia secara ruang dan
waktu.
Sebuah dasar pertanyaan terlintas
• Dari mana kita berasal?
• Siapa pendahulu kita?
• Siapa nenek moyang kita?
???
Dynamic of biogeography of man
Homo sapiens merupakan family yang mendapat bukti dari studi
arkeologi dan studi genetik merupakan spesies yang masih hidup garis
keterununya sampai sekarang ini

Ringkasan penyebaran dan jangkauan garis keturunnan


Gambar geografis keberadaan homo erectus.
Ringkasan penyebaran dan jangkauan garis keturunnan

• Awalnya peran Geologi berperan penting meskipun secara tidak langsung. Berawal dari
Pecahnya benua Pangea bertabrakan pada lempeng Eurasia 35 juta tahun lalu dan
menciptakan lempengan Afrika dan Arab. Lalu ditemukan fossil penemuan H. erectus
yang berumur sekitar 2 juta tahun sebelum masa sekarang.

• Akhirnya setelah proses geologi ity terjadi 3 potensi rute penyebaran yang mungkin
dilakukan untuk keluar dari Afrika
1. Jalan bagian barat laut melewati gerbang Hercules di Selat gibratar
2. Jalan menuju timur laut sepanjang lembah nil mlintasi Sinai menuju Semenajung
Arabian
3. Jalan menuju selatan timur di gerbang terminus selatan dari laut merah, sepanjang
pantai selatan semenanjung arab dan ke Asia setelah menyebrangi Mulut teluk persia
• Walaupun sudah adanya potensi penyebaran namun nenek moyang
kita pada masa 2 juta tahun lalu masih memiliki hambatan
denganmasalah iklim yang ekstrim siklus glasial dan intergalsial yang
sering terjadi lebih dari 20 kali di zaman plesitosen.

• Hambatan lain juga terjadi ketika penghalang lain yakni habitat yang
masih xeric, cuaca yang kering dan kurangya curah hujan nenek
moyang kita sulit untuk beradaptasi dan hidup disana, termasuk
beberapa ekosistem sulit ditinggali di Africa, mesic grassland,
woodland dan savana.
• Hambatan ini berkurang ketika awal periode Interglacial yang membawa
iklim lebih baik dibeberapa daerah dan ekosistem. Periode ini membuat
peluang untuk pergerakan memperluas tempat tinggal H erectus dan juga
nantinya H sapiens timur afrika hingga menuju barat laut afrika sampau ke
Nile Velley, hingga memperlual lagi melewati Sinai menuju Levant.
Asia Dispersal
• Awal ekspansi penyebaran dilakukan oleh H sapiens berhasil keluar benua
afrika sekitar 120.000 tahun Before Present. Mereka sempat menetap di
Levant namun sayangnya harus punah karena glasial periode. Kegagalan ini
dikonfirmasi oleh genetik analisis dan archeologis.
Penyebaran H sapiens berlanjut melalui jalur selatan Afrika melewati Gate of Grief,
dan mengarungi laut merah dimana kondisi sedang periode glasial dimana
permukaan laut hanya mencapai 100 meter, koloni manusia akhinya bisa
menyeberanginya dengan cara berenang – renang kecil untuk sampai pantai
selatan semenanjunga arab sekitar 90.000 BP.

Kolonisasi manusia melanjutkan perjalanan selama 15.000 BP dan terus


berdispersal mengikuti rute perjalanan yang dilalui H erektus ratusan ribu tahun
lalu dengan mengikuti ekosistem pesisir. Dengan ekosistem yang mendukung dan
produksi air tawar melimpah dan persedian produktif sumber daya di daratan dan
diperairan pada 75.000 BP H sapiens sudah dapat mencapai Malaysia dan
Indonesia.
Butuh skill navigasi, keahlian bernakoda,
Kolonisasi Pasific ketahanan fisik, kemampuan membangun kapal,
pada lautan dan juga resistensi terhadap penyakit

Realm laut hingga akhrinya leluhur kita bisa


menyeberangi dari pulau sahul ke pulau
melanasia
Periode glasial
• Daratan sahul (Australia dan Ocenia) Dispersal
• H. sapiens dapat bermigrasi dari daerah daratan asia menuju asia
tenggara berkat siklus glasial. Selama periode glasial maxima,
permukaan laut hanya 100 meter ke bawah akibatnya daratan
membentang sepanjang rak benua termasuk pulau Sumatera, Borneo
dan jawa.
• Ekspansi terus berlanjut di seluruh indoensua mencapai daerah
Wallacea dan Indonesia Timur. Butuh waktu sedikit lama untuk
melanjutkan expansi karena terbentang perairan terbuka dari Wallacea
menuju pulau New Guinea. H sapien menggunakna 2 jalur untuk
berdispersal menuju sahul, Australia menuju tasmanaia melewati timor
–timor satunya lagi dari jalur wallacea menuju new geunie, menuju
sahul benua yang terbentuk pada zaman glasial untuk menyebrang ke
Australia. Ekspansi sahul dapat dilakukan pada tahun 55.000 BP
• Perjalanan selanjutnya Menuju Pulau Oceania,
awalnya kolonisasi sedikit demi sedikit menjamah
pulau terdekat seperti melanasia, Micronesia dan
Polynesia disebabkan perlunya pengembangan
pembuatan perkapalan yang canggih, navigasi,
kaakuratan nahkoda dan hal – hal yang perlu
explorasi untuk mengarungi lautan.
• Butuh waktu 40.000 BP dapat sampai bagian
selatan sahul atau Australia dan 30.000 BP bagian
barat Pulau Melanasia dan bahkan leluhur
Polenasian butuh 1400 BP baru sampai ke pulau
hawai. Bahkan Pulau tazmina baru dijamah ketika
750 BP.
Uni Eropa Dispersal
• Jauh sebelumnya nenek moyang aborigin menjamah Kepulauan Sahul, ada Sebagian populasi yang
berdispersal kearah Utara daerah pesisir semenanjung arab, meuju lat aral, sementara yang lain memperluas
jangkaun merak kearah barat laut di sepanjang pantai Persia Gulfand ke Tigris dan Uni Eropa.
• Ekspansi H. sapiens 55.000 BP terikat pada periode pemanasan global jauh ke utara menuju. Dalam Periode
pemanasan global untuk betahan hidup nenek moyang kita perlu adaptasi pada lingkungan dan skill mendaki
juga bertahan hidup. H. sapiens dan H erectus sudah mampu menangkap, membuat api dari alam dan
mencipatakan mereka. H. sapiens sudah mampu mengembangkan bahasa, memilik kemampuan
perencanaan yang baik, mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan kelompok. Akirnya leluhur melanjutkan
dispersalnya kearah timur Uni Eropa
Amerika Dispersal
• Setelah 40.000 BP populasi manusia baru bisa melebarkan jangkauanya setelah melewati masa glacial jauh
kedalam Eurasia dan menuju Amerika Utara dengan baik. Dalam migrasi H. sapiens sudah mengembangkan
senjata projektil untuk menangani spesies mamalia yang lebih besar dari meraka, dan sudah dapat
menggunakan tulang belulanguntuk membuat senjata dan juga membangun tempat tinggal sementara.

• Masa 36.000 BP, Populasi H. sapiens sampai di bagian tepi seletan Eropa dan Siberia. Setelah sampai pada
periode itu leluhur kita berlindung lagi sampai 16.000BP dari periode glasial sebelum menjamah amerika
Utara, Amerika Selatan dan Alaska.
Island biogeography and ecogeography of H.
sapiens sapiens
• Biogeografi pulau dan ecogeografi yang mempengaruji
menggunankan banyak prinsip teori pulau, misal teori manusia
pertama dijajah yang populasinya kecil dan dekat dengan kontinen
akan lebih tinggi dijaman dengan populasi lain sedangkan populasinya
tinggi cenderung akan mempertahankan populasi.
• Populasi manusia akan memperluas bukan hanya secara geografis
namun ekologis juga, mengekspoitasi sumber daya menjadi jenuh dan
beradapatasi hingga sumber daya habis, nantinya sampai manusia
tidak dapat sumber daya akan punah disitu lalu digantikan oleh
populasi pendatang kembali.
A. Merupakan pinjaman teori biogeografi
dimana hasil dari keseimbangan kata dari
populasi pendatang dan populasi manusia
menetap akan mencapai titik tengah.
Populasi yang kecil menyebabkan tingkat
kehilangan kata serumpun (atau kata daerah
asal) akan tiggj artinya dapat mentolelir kata
baru dari orang baru.

B. Semakin tinggi area luas daerah pulau


tersiolasi semakin tinggi juga keberagaman
Bahasa yang di kuasai.
A. Penolakan keberagaman Bahasa yang dipakai
B. Bahasa, Spesies burung dan
sama dengan keragaman spesies hewan burung
mamaliia memiliki persamaan pola
juga mamalia artinya semakin tinggi populasi
dari beberapa kateogi terhadap status
semakin adanya penolakan penggunaan Bahasa
kepunhan pada keragaman spesies.
lainya
Gelombang kepunahan mamalia besar dan juga burung terjadi di masa
pleistosene dimana kebetulan terjadi disaat masa masa kolonisasi
manusia.

Kepunahan 2 dari 3 burung endemik dan kelelawar di Oceania terjadi


akibat kolonisasi manusia disana.

Populasi yang melewati benua dan ekosistem terpencil pola pada eko
geografik dimana tubuh manusia menyesuaikan sesuai dengan Bregman
rule, seiring meningkat dengan latitude dan seiring menurun dengan
tingginya temperature, kecuali di pulau. Sama seperti teori pulau terjadi
dwarfism dimana terjadi pada mamalia besar mengecil pada beradaptasi
pada pulau terpencil agar terhindar dari predator
• (A.B) Keberagaman dari
burung hutan endemik di
Pulau Eua di kerjaan
Tonga berkurang secara
dramatis sejak adanya
kolonisasi orang
Polynesian.
• (C.D) Turun drastisnya
hewan pemakan buah
dan hewan yang berada di
atas tanah akibat predasi
dari manusia Polynesian.
Conservation Biogeography
“Menghubungkan antara studi Konservasi Biologi dan Biogeografi”

Tantanggan : Mengetahui proses keanekaragaman yang hilang untuk mengatur


strategi dari konservasi dan membuat menagemen berdasar dua studi ini.

2 Dasar tuntutan dari Konservasi biogeografi


 Keberhasilan dalam melestarikan keanekaragaman hayati sangat bergantung pada
pemahaman kita tentang geografi alam.
 untuk melestarikan "bentuk paling besar, dan paling kuat dan paling aneh" dan
sifat asli spesies asli (termasuk fisiologi, morfologi, perilaku, dan interaksi ekologis
mereka yang berbeda).
• A. Lokasi spesies baru terdeskripsi
• B. Spesies mamalia darat dan laut yang kekurangan datanya ini
tidak acak, kemungkinan mencerminkan pola yang mendasari jika
keanekaragaman spesies ini dan perkembangan geografi manusia
di seluruh dunia, yang secara umum menciptakan perlindungan di
daerah yang kurang berkembang atau yang terakhir dikembangkan
Bioma
Antropogenik

• Bioma antropogenik adalah


jenis alternatif vegetasi
utama yang dikembangkan
dan dipelihara oleh
peradaban manusia. Jenis
utama dari bioma
antrhopogenic termasuk
pemukiman padat, desa,
lahan pertanian, padang
rumput, dan hutan yang
dikelola, yang bersama-
sama mencakup sekitar 75
persen dari permukaan
tanah bebas Es Bumi.
Beberapa lokasi topografi
dan ekologi filipina.
• Sebagian besar filipina memiliki
tutupan yang oleh
keanekaragaman habitat
termasuk hutan daratan, rendah,
hutan peggunungan dan lain -
lain. Gambar di kiri bawah,
merupakan hutan Mossy
dimaana sering dtemukan spesies
endemik mamalia, kodok, mawar
dan pohon.
Daerah Indo
Australia
menampilkan lokasi
aarchiplagoes selama
maksimum Glasial
sebelumnya
• Filipina termasuk memiliki
hotspot terkaya dalam
keanekaragaman
biologisnya
• Filipin memiliki 952
vertebrate diantaranya
542 hewan endemik (57%)
• Tinggkat endemisitas dari
burung 44%
• Tingkat endemsitas dari
mamalia dan reptile 64%
dan 65%
• Tingkat endemistas dari
Amphibi 73 %
Model Heaney, mengaplikasian pola
kuantitatif dari lokasi hotspots emdemisitas
dan memprediksi nomer spesies

• Model ini menghitung lokasi endemesitas dan memprediksi


jumlah endemistas spesies berdasarkan area, isolasi dan
juga elevasi dari pulau dan gunungnya.
• Tiap pulau yang dikelilingi lautan dalam (atau gugusan
pulau yang bersatu selama periode glasial) adalah pusat
endemic
• Tiap pegunungan yang terisolasi di pulau yang lebih besar
adalah pusat endemic.
Sampel beberapa Mamalia di
Filipina
5
1
• 1. Carponys phaerus lesser dwarf cloud rat tikus yang
dianggap punah namun ditemukan lagi pada tahun
2003
• 2. Archboldomys kalinga Cordiller shrew mouse di
temukan tahun 2006
• 3. Rhynchornys soricoides the northern Luzon shrew
rat, diketahui sebagai genus namun ditemukan 2
spesies baru.
6
• 4. Hipposideros lekagulii. Bonsong Roundleaf bat
• 5. Rhinolophus philippinensis.Large eared hoseshoe bat

3
• 6. Musserpmys gulantang Mounth Banahwa tree
mouse
4
2

Anda mungkin juga menyukai