Lomonilo Chapter 16 (Hal 40 - 63)
Lomonilo Chapter 16 (Hal 40 - 63)
Temuan Laporan analisis IPPC Perubahan ikllim terjadi secara drasitis pada tahun 1800
– 2000 tahun ini dari hasil efek rumah kaca. Singkatnya perubahan iklim global dan
wilayah ini disebabkan dari antropogenik. IPCC juga memprediksi untuk abad dua puluh
pertaman unu akan adanya peningkatan suhu iklim sebanyak 0.3 hingga 0.9 derajat
Celsius tiap tahunya. Diperkirakan periode dimana era pembangunan industri ini
selama rentang periode ini terjadinya penungkatan 1,1 hingga 6.4 derajat celcius
Kenaikan Temparatur pada iklim dunia
Hasil pengamatan dalam suhu taip daerah
(garis tren hitam) menujukan kenaikan
suhu yang terjadi pada wiliayah. (garis tren
merah muda menunjukan hasil prediksi
menggunakan pendekatan dua model
Anthropogenic forcing dan Natural
Forcing ) hasil prediksi konsisten dengan
dari hasil tiap daerah. Sedangkan (garis
tren biru hanya menggunakan pendekatan
natural forcing)
SRES (Special report on Emissions
Scenarios)
• Merupakan laporan yang dikeluarkan oleh IPCC intergorvomental
Panel on Climete Change) yang di publikasikan pada tahun 2000. SRES
mendeskripsikan tentang model pendekatan kemunngkinan
perubahan iklim di masa depan.
4 Pembagian skenario SRES
Regionalisasi A2 B2
(Heterogenous world) Regionally oriented Local environtmental
economic development Sustainability
2 – 5.4 °C 1.4 – 3.8 °C
Skenario Emisi IPCC (SRES)
A1 : Alur skenario A1 menggambarkan dunia masa depan dengan pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat, global populasi yang memuncak pada pertengahan abad dan menurun
setelahnya, dan pengenalan yang cepat dari yang baru dan lebih efisien pad penggunan
teknologi. Tiga kelompok A1 dibedakan berdasarkan penekanan teknologinya: energi fosil
(A1FI), energi non-fosil sumber (A1T) atau keseimbangan di semua sumber (A1B) (di mana
keseimbangan didefinisikan sebagai tidak terlalu bergantung pada satu sumber - sumber energi
tertentu, dengan asumsi bahwa tingkat peningkatan yang sama berlaku untuk semua pasokan
dan akhir energi menggunakan teknologi).
A2 : Alur skenario A2 menggambarkan dunia yang sangat heterogen. Tema yang mendasari
adalah kemandirian dan pelestarian identitas lokal. Pola kesuburan di seluruh wilayah bertemu
dengan sangat lambat, yang menghasilkan dalam jumlah penduduk yang terus meningkat.
Pembangunan ekonomi terutama berorientasi regional dan per kapita pertumbuhan ekonomi
dan perubahan teknologi lebih terfragmentasi dan lebih lambat dari alur cerita lainnya.
B1 Alur skenario B1 menggambarkan dunia yang konvergen dengan populasi global
yang sama, yang memuncak pada pertengahan abad dan menurun setelahnya, seperti
dalam alur cerita A1, tetapi dengan perubahan cepat dalam struktur ekonomi menuju
ekonomi layanan dan informasi, dengan pengurangan intensitas material dan
pengenalan teknologi ramah lingkungan yang penghematan sumber daya.
dan keanekaragaman
pergeseran dalam
Dinamika populasi
Dampak perubahan
bioma, ekoregion,
dan stenothermal
dan habitat di
spesies yang
seluruh dunia
berubah
terestrial dan
akuatik.
Perubahan
karakteristik
populasi lokal
Ruang iklim, afinitas
terjadi evolusi
habitat, luas ceruk
secara paksa akibat
dan keberagaman
pergeseran
alam
spesies.
fenologis, perilku,
fisiologis dan
morfologis.
memprediksi efek dari
Dinamika temporal dan profil geogradis dari perubahan
iklim di masa depan
perubahan iklim
informasi untuk
Nilai pergerseran biomas, ecoregion, dan habitat di
7 informasi tipe
perubahan iklim
informasi untuk
7 informasi tipe
• Awalnya peran Geologi berperan penting meskipun secara tidak langsung. Berawal dari
Pecahnya benua Pangea bertabrakan pada lempeng Eurasia 35 juta tahun lalu dan
menciptakan lempengan Afrika dan Arab. Lalu ditemukan fossil penemuan H. erectus
yang berumur sekitar 2 juta tahun sebelum masa sekarang.
• Akhirnya setelah proses geologi ity terjadi 3 potensi rute penyebaran yang mungkin
dilakukan untuk keluar dari Afrika
1. Jalan bagian barat laut melewati gerbang Hercules di Selat gibratar
2. Jalan menuju timur laut sepanjang lembah nil mlintasi Sinai menuju Semenajung
Arabian
3. Jalan menuju selatan timur di gerbang terminus selatan dari laut merah, sepanjang
pantai selatan semenanjung arab dan ke Asia setelah menyebrangi Mulut teluk persia
• Walaupun sudah adanya potensi penyebaran namun nenek moyang
kita pada masa 2 juta tahun lalu masih memiliki hambatan
denganmasalah iklim yang ekstrim siklus glasial dan intergalsial yang
sering terjadi lebih dari 20 kali di zaman plesitosen.
• Hambatan lain juga terjadi ketika penghalang lain yakni habitat yang
masih xeric, cuaca yang kering dan kurangya curah hujan nenek
moyang kita sulit untuk beradaptasi dan hidup disana, termasuk
beberapa ekosistem sulit ditinggali di Africa, mesic grassland,
woodland dan savana.
• Hambatan ini berkurang ketika awal periode Interglacial yang membawa
iklim lebih baik dibeberapa daerah dan ekosistem. Periode ini membuat
peluang untuk pergerakan memperluas tempat tinggal H erectus dan juga
nantinya H sapiens timur afrika hingga menuju barat laut afrika sampau ke
Nile Velley, hingga memperlual lagi melewati Sinai menuju Levant.
Asia Dispersal
• Awal ekspansi penyebaran dilakukan oleh H sapiens berhasil keluar benua
afrika sekitar 120.000 tahun Before Present. Mereka sempat menetap di
Levant namun sayangnya harus punah karena glasial periode. Kegagalan ini
dikonfirmasi oleh genetik analisis dan archeologis.
Penyebaran H sapiens berlanjut melalui jalur selatan Afrika melewati Gate of Grief,
dan mengarungi laut merah dimana kondisi sedang periode glasial dimana
permukaan laut hanya mencapai 100 meter, koloni manusia akhinya bisa
menyeberanginya dengan cara berenang – renang kecil untuk sampai pantai
selatan semenanjunga arab sekitar 90.000 BP.
• Masa 36.000 BP, Populasi H. sapiens sampai di bagian tepi seletan Eropa dan Siberia. Setelah sampai pada
periode itu leluhur kita berlindung lagi sampai 16.000BP dari periode glasial sebelum menjamah amerika
Utara, Amerika Selatan dan Alaska.
Island biogeography and ecogeography of H.
sapiens sapiens
• Biogeografi pulau dan ecogeografi yang mempengaruji
menggunankan banyak prinsip teori pulau, misal teori manusia
pertama dijajah yang populasinya kecil dan dekat dengan kontinen
akan lebih tinggi dijaman dengan populasi lain sedangkan populasinya
tinggi cenderung akan mempertahankan populasi.
• Populasi manusia akan memperluas bukan hanya secara geografis
namun ekologis juga, mengekspoitasi sumber daya menjadi jenuh dan
beradapatasi hingga sumber daya habis, nantinya sampai manusia
tidak dapat sumber daya akan punah disitu lalu digantikan oleh
populasi pendatang kembali.
A. Merupakan pinjaman teori biogeografi
dimana hasil dari keseimbangan kata dari
populasi pendatang dan populasi manusia
menetap akan mencapai titik tengah.
Populasi yang kecil menyebabkan tingkat
kehilangan kata serumpun (atau kata daerah
asal) akan tiggj artinya dapat mentolelir kata
baru dari orang baru.
Populasi yang melewati benua dan ekosistem terpencil pola pada eko
geografik dimana tubuh manusia menyesuaikan sesuai dengan Bregman
rule, seiring meningkat dengan latitude dan seiring menurun dengan
tingginya temperature, kecuali di pulau. Sama seperti teori pulau terjadi
dwarfism dimana terjadi pada mamalia besar mengecil pada beradaptasi
pada pulau terpencil agar terhindar dari predator
• (A.B) Keberagaman dari
burung hutan endemik di
Pulau Eua di kerjaan
Tonga berkurang secara
dramatis sejak adanya
kolonisasi orang
Polynesian.
• (C.D) Turun drastisnya
hewan pemakan buah
dan hewan yang berada di
atas tanah akibat predasi
dari manusia Polynesian.
Conservation Biogeography
“Menghubungkan antara studi Konservasi Biologi dan Biogeografi”
3
• 6. Musserpmys gulantang Mounth Banahwa tree
mouse
4
2