Anda di halaman 1dari 9

Listrik Statis

KD: menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik,fluks,potensial


listrik, energi potensial listrik, serta penerapannya pada berbagai kasus.
Indikator:
• Menjelaskan konsep muatan listrik
• Menjelaskan besaran-besaran dalam listrik statis.
• Menjelaslan fenomena interaksi muatan atau benda bermuatan dalam
kehidupan sehari-hari
Muatan Listrik
Muatan Listrik adalah pembawa sifat kelistrikan suatu benda. Di
dalam atom penyusun suatu benda terdapat 2 muatan listrik, yaitu
proton (+) dan elektron (-) serta satu partikel yang tidak bermuatan
yang disebut netron.
Benda Netral : adalah benda yang jumlah elektron (-) dan proton (+)
dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya sama.
Benda Bermuatan : adalah benda yang jumlah elektron (-) dan
proton (+) dalam atom-atom benda tersebut jumlahnya tidak sama.

Jika elektron (-) lebih sedikit dari proton (+), benda menjadi
bermuatan positif.
Jika elektron (-) lebih banyak dari proton (+), benda menjadi
bermuatan negatif.
Jumlah Muatan
Jumlah muatan yang terdapat dalam sebuah benda diberi simbol
besaran q atau Q, dan diberi satuan coulomb (C). Satuan lain yang lebih
kecil adalah mC (mili coulomb), C (mikro coulomb), nC (nano
coulomb, pC (pico coulomb). Satuan ini diambil dari nama Charles
Augustin de Coulomb.
Sifat Muatan Listrik
Jika dua buah benda yang bermuatan saling didekatkan, keduanya
akan saling mempengaruhi. Pengaruh ini dapat berupa tolakan atau
tarikan satu sama lain.
Benda yang bermuatan sejenis jika didekatkan akan saling tolak-
menolak..
Benda yang bermuatan tidak sejenis jika didekatkan akan saling
tarik-menarik
Gaya Coulomb Menurut Charles Agustin de Coulomb, :
Besarnya gaya tolak-menolak atau
q1 q2 tarik-menarik antara 2 buah benda
bermuatan, sebanding dengan muatan
masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara
r kedua benda.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:


q1q2 Dengan k adalah konstanta yang nilainya
F 2 tergantung dari medium di antara kedua
r
benda.
qq
 k 1 22
r
Gaya Coulomb (benda dalam vakum )
Persamaan gaya coulomb:
q1 q2 q1q2
F k 2
r
r Sering dituliskan dalam
bentuk lain:

Ruang Hampa 1 q1q2


F
40 r 2

dengan o adalah permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 C2 N-1m-2)


Jika dihitung akan didapat k 4 1 0  9.109 Nm
2 2
C
Gaya Coulomb
Untuk benda dalam ruang
q1 q2 hampa, berlaku :

1 q1q2
F
r 40 r 2
Maka, jika benda berada
dalam medium tertentu,
Bahan tertentu berlaku :
1 q1q2
Fdlmbahan
4bahan r 2
dengan bahan adalah permitivitas medium.
Permitivitas Relatif (r)
Jika gaya coulomb dalam vakum
dibandingkan dengan gaya Nilai ini disebut permitivitas
coulomb dalam bahan, akan relatif bahan terhadap vakum.
diperoleh : qq
1 12  bahan
r 
Fdlmv ak u m 4  0 r 2

Fd lmbah an 1 q1q2 Atau:
0

4  b ah an r 2
 b ah an
 bahan  r  0
 0
Arah Gaya Coulomb
Gaya Coulomb juga termasuk besaran vektor, sehingga arahnya
tertentu.
Jika benda A bermuatan positif (+) dan benda B bermuatan negatif
(-), maka A tertarik ke arah B dan B tertarik ke arah A dengan gaya
yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

Berlaku :
FB,A
FA,B  FB,A
FA,B
A B
positif negatif
Gaya Coulomb oleh Beberapa Muatan
Jika terdapat lebih dari 2 muatan, maka total gaya coulomb yang
dialami oleh salah satu benda harus dihitung secara vektor. Hal ini
karena arah gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing benda
mungkin berbeda.
rAC
rAB
rBC
FA,C FA,B FC,B FC,A
FB,A FB,C
A B C
positif negatif pozitif

Resultan gaya yang dialami oleh A adalah FA = FA,B – FA,C.

Anda mungkin juga menyukai