Anda di halaman 1dari 17

“GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

ISTIRAHAT DAN TIDUR”

NAMA-NAMA KELOMPOK I :
1. ALFONSIUS SOEHARTONO NGGAUBEHAR
2. ANA PAI DIAZ
3. ANANDA ANISSA FITRI WASO
4. ANJELINA RIANG BOROT
5. ANNA YUNITA WOLO DALA
6. CANTIKA TRINITA
TINGKAT 1 KELAS B
Setiap orang membutuhkan istirahat Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur

dan tidur agar mempertahankan terutama sangat penting bagi orang yang

status, kesehatan pada tingkat yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh

optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila

memperbaiki berbagai sel dalam kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup

tubuh. maka jumlah energi yang di harapkan dapat


memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi.
Perri an Potter 1993 Mengemukakan beberapa
karakteristik yang berhubungan dengan
Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sanngat
istirahat diantaranya :
luas meliputi bersantai, menyegarkan diri,
1. Merasa segala sesuatu dapat di atasi
diam menganggur setelah melakukan aktivitas,
2. merasa di terima
serta melepaskan diri dari apapun yang
3. mengetahui apa yang terjadi
membosankan,menyulitkan dan
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
menjengkelkan, dengan demikian, apat
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap
dikatakan bahwa istirahat merupakan ledakan
aktivitas yang memepunyai tujuan.
yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional
Mengetahui adanya bantuan sewaktu
dan bebes dari kecemasan mememerlukan
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsireaksi
individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat di
bangukan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup
(Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan
tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu urutan siklus yang
berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki
kesadaran yang bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis
dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
1. Aktivitas fisik minimal
2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis,antara lain :
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
DUA JENIS TIDUR

1. Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur 2. Tidur REM (Rapid Eye Movemen
gelombang lambat Berlangsung pada tidur malam selama 5-20
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan
dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak lebih menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam
lebih lambat di bandingkan pada orang yang terjadi selama 80-100 menit, namun bila
sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi
berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur
turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak
turun dan gerakan bola mata lambat.
ada.
Fungsi Tidur
Efek Fisiologis:
a) Efek p[ada system saraf yang di perkirakan dapat
 
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di
antara berbagai susunan saraf.

b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan


funngsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi
penurunan.
 
KEBUTUHAN TIDUR PADA SEMUA USIA.

 Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal


0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan
pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus sekitar 45-60 menit
 1 bulan-18 bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari, punya pola terbangun sebentar.
 18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala hari,terbangun dini hari berkurang, siklus bangun
tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun
 3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur REM ,periode terangun kedua hilang pada umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur tidak ada
kecuali kebiasaan tidur sore hari.
 6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
 12-18 Tahun Masa Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.
18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap
III dan IV.
 40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia dan sulit untuk dapat tidur.
 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata berkurang terkadang tak ada, mungkin
menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur malam hari.
Gangguan yang mempengaruhi istirahat
Fisiologi Tidur dan tidur
Fisiologi tidur merupaka peangaturan
kegiata tudur oleh adanya hubungan 1. Penyakit
mekanisme screablea yang secara 2. Kelelahan
bergantian untuk mengaktifkan dan 3. Stres Psikologis
menekan pusat otak agar dapat tidur dan 4. Obat-obatan
bangun, Tidur merupakan aktifitas yang a) Diuretik : menyebabkan imsomnia
melibatkan susunan saraf pusat, saraf
b) Anti depresan : Suprnsi REM
perifer Endokrin kardiosvakuler, respirasi
musculoskeletal. c) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang
Pengaturan dan control tidur tergantung menyebabkan kesulitan tidur.
dari hubungan antara dua mekanisme d) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.
selebral yang secara bergantian
e) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah
mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk
tidur dan bangun. Recticular activating mengantuk.
system (RAS) di bagian batang otak atas di f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM
yakini mampunyai sel-sel khusus dalam
5. Nutrisi.
mempertahankan kewaspadaan dan
kesadaran. RAS memberikan stimulus 6. Lingkungan
visual, audiotori, nyeri dan ensori raba. 7. Motivasi
Juga menerima stimulus dari korteks 8. Alkohol
serebri. (emosi, proses, pikir
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan 2. Gejala Klinis
1. Riwayat tidur a) Perasaan Lelah
a) kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu b) Gelisah
tidur di siang dan malam hari c) Emosi
b) Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan d) Apetis
sebelumnya e) Adanya kehitaman di daerah sekitar
c) Kebiasaan/pun saat tidur mata bengkak
d) Lingkungan tidur f) konjungtin merah dan mata perih
e) Dengan siapa paien tidur g) Perhatian tidak fokus
f) Obat yang di konsumsi sebelum tidur h) Sakit kepala
g) Asupan dan stimulan
3. Penyimpangn Tidur
h) Perasaan pasien mengenai tidurnya a) Insomnia
i) Apakah ada kesulitan tidur b) Somnambulisme
j) Apakah ada perubahan tidur c) Enuresis
d) Narkolepsi
e) Mendengkur
Diagnosis Kperawatan
Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan Tujuan :
transfer oksigen, gangguan metabolisme,kerusakan Pereencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk
eliminasi,,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, mempertahan kan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas

takut operasi, lingkungan yang mengganggu. normal.


Rencana Tindakan :
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk.
a) Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
tidur, henti nafas saat tidur,a(sleep apnea) dan keetidak
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat
mampuan mengawasi prilaku. mengganggu tidur.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan c) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
insomnia. d) Coba untuk memicu tidur

4. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat e) kurangi potensial cedera selama tidur
f) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di
tidur.
perlukan.
5. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan
penyimpangn tidur hipersomia
2. Pelaksanaan keperawatan
Tindakan keparawatan pada orang dewasa :
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a) Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
• Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
• Berikan obat analgrsik sesuai pro
• Berikan linngkungan yang suportif
• Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b) Bila faktor insomnia maka
• Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
• Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
• Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
• Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
• Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
a) Bila terjadi somabulisme, maka :
• Berikan rasa aman pada diri pasien
• Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
• Cegah timbulnya cidera.
b) Bila terjadi enuresa, maka :
• Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
• Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
• Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
c) Bila terjadi Narkolepsi, maka :
• Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi
2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
• Tutup pintu kamar pasien
• Pasang kelambu/garden tempat tidur
• Matikan pesawat telapon
• Bunyikan musik yang lembut
• Redupkan atau matikan lampu
• Kurangi jumlah stimulus
• Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari : 5. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur
• Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong • Gunakan cahaya lampu malam.
pasien • Posisikan tempat tidur yang rendah.
• Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari. • Letakkan bel dekat pasien.
4. Membuat Pasien untuk memicu tidur. • Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
• Anjurkan pasien mandi sebelum tidur • Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara
• Anjurkan pasien minum susu hangat. memindahkannya bila pasien memekainnya.
• Anjurkan pasien membaca buku 6. Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
• Anjurkan pasien menonton televisi • Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
• Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum • Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
tidur • Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
• Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum • Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
tidur
• Anjurkan pasien membersuihkan tempat
tidur
Tindakan Keperawatan Pada Anak 3. Masa Sebelum Sekolah
1. Masa Neonatus Dan bayi • Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara
• Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak. konsisten.
• Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak. • Tempel jadwal tidur
• Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan • Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
15,5o-18o C pada siang. • Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita
• Berikan cahaya lampu yang lembut • Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang
• Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering. tidur.
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan • Berikan rasa aman dan nyaman
bayi. • Nyalakan lampu agak terang
2. Masa Anak 4. Masa Sekolah
• Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara • Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya
konsisten. banyak beraktivitas.
• Tempel jadwal tidur 5. Masa remaja
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur. • Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup
• Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti lama untuk berias dan membersihkan diri
bercerita.
Evaluasi Keperawatan.
6. Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua)
1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam
a) Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan
• Berikan hiburan.
keberhasilan tidur dan tetap tidur.
• Kurangi rasa nyeri.
2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi
• Bersihkan tempat tidur.
hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan
b) Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.
tetap tidur.
• Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab
• Anjurkan pasien latihan relaksasi.
pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan
• Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
• Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari
• Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8
jam/hari terpenuhi.
Sekian
dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai