Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA BAHAN DAN


TENAGA KERJA SERTA
PENGENDALIANNYA
Karakteristik Bahan Baku
Bahan merupakan unsur dasar yang diubah menjadi barang jadi (melalui
pemakaian buruh dan biaya overhaed pabrik) dalam proses produksi.
Bahan Baku adalah bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produksi
suatu produksi barang jadi yang dapat dengan mudah dilacak ke
produk tersebut, dan yang merupakan biaya bahan utama

Bahan Baku

Bahan Baku Langsung Bahan Baku Tak Langsung


Pembelian Bahan Baku
Dalam Pembelian Bahan Baku, ada tiga
prosedur yang perlu diperhatikan :
 Permintaan Pembelian
 Pesanan Pembelian
 Penerimaan Bahan
Penilaian Persediaan Akhir
 Metode Fisik
Penerimaan dan Pengeluaran bahan baku dicatat
pada akun persediaan bahan baku.

 Metode Perpectual
Mencatat jumlah persediaan secara terus-
menerus sehingga setiap saat jumlah persediaan dapat
diketahui berdasarkan catatan akuntansi.
Metode Penilaian Persediaan
Bahan Baku
 Metode Identifikasi Khusus
 Metode Rata-rata
 Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
 Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama
CONTOH SOAL

Tanggal Pembelian Harga Pengeluaran


(Unit) (Unit) (Unit)
Pers. Awal 2.000 u Rp 2.250 -----
8/1 1.500 2.300 -----
10/1 -------- ------- 1.500 u
16/1 -------- ------- 1.000
23/1 2.500 2.500 ------
26/1 1.000 2.600 ------
30/1 ------ ------ 2.500
Akuntansi Bahan

Metode Identifikasi Khusus


Harga pokok bahan baku yang dikeluarkan untuk diproses :

10/1 1.500 unit x Rp 2.250 = Rp 3.375.000,-

16/1 500 unit x 2.250 = Rp 1.125.000,-


500 Unit x Rp 2.300 = Rp 1.150.000,- Rp 2.275.000.-

30/1 1.500 Unit x Rp 2.500 = Rp 3.750.000,-


1.000 Unit x Rp 2.600 = Rp 2.600.000,- Rp 6.350.000,-
Rp12.000.000,- HPP
Akuntansi Bahan

Metode Rata-rata Fisik (Periodik)

Saldo Awal 1/1 2.000 unit x Rp 2.250 = Rp 4.500.000,-


Pembelian satu periode 5.000 unit = Rp 12.300.000,-
Jumlah bahan yang siap diproses 7.000 unit = Rp 16.800.000,-

Harga rata-rata = Rp 16.800.000 : 7.000 unit = Rp 2.400,-

Harga Pokok Bahan Yang digunakan :


5.000 unit x Rp 2.400,- = Rp 12.000.000,-
Nilai Persedian akhir 2.000 unit = Rp 4.800.000,-
Akuntansi Bahan
Tgl Pembelian Pemakaian Saldo
unit @ Total unit @ Total unit @ Total

1/1 2.000 2.250 4.500.000


8/1 1.500 2.300 3.450.000 3.500 2.271 7.950.000

10/1 -------- ------- ------------ 1.500 2.271 3.406.500 2.000 2.271 4.542.000
16/1 1.000 2.271 2.271.000 1.000 2.271 2.271.000

23/1 2.500 2.500 6.250.000 ------ ------ ------------ 3.500 2.434 8.521.000
26/1 1.000 2.600 2.600.000 ------ ------ ------------ 4.500 2.471 11.121.000

30/1 ------- ------- ---------- 2.500 2.471 6.177.500 2.000 2.471 4.942.000

5.000 12.300.000 5.000 11.855.000 2.000 2.471 4.942.000


HPP Pers. Akhir
Karakteristik Tenaga Kerja
 Tenaga Kerja
Daya Kerja fisik maupun mental yang
merupakan sumbangsih manusia untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa tertentu.
 Biaya Tenaga Kerja
Merupakan pembayaran kepada tenaga kerja
sebagai pengguna jasa untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa.
Biaya Tenaga Kerja
 Biaya Tenaga Kerja  Biaya Tenaga Kerja
Langsung : Biaya tenaga Tidak Langsung :
yang dapat ditelusuri Seluruh biaya tenaga
kepada produk yang
dihasilkan, yang kerja selain biaya tenaga
merupakan biaya utama kerja langsung yang
untuk menghasilkan berhubungan dengan
produk dan jasa tertentu proses produksi untuk
dan secara langsung menghasilkan produk dan
diidentifikasikan kepada jasa tertentu.
produksi.
Pengendalian Biaya Tenaga Kerja
Pengendalian Biaya Tenaga Kerja

Penempatan Tenaga Kerja

Perencanaan Skedul Produksi

Penyusunan Anggaran

Biaya Tenaga Kerja

Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Perencanaan Upah Insentif


Produktivitas Tenaga Kerja dan
Pengukurannya
 Produktivitas Tenaga Kerja : Ukuran prestasi produksi
dengan menggunakan tenaga kerja manusia sebagai
tolak ukur.
 Produktivitas : jumlah Produk dan Jasa yang dihasilkan
seseorang pekerja atau dengan kata lain sebagai
efisiensi yang mengubah sumber daya manusia menjadi
suatu produk dan jasa tertentu.
 Pengukuran produktivitas tujuannya adalah untuk
menampilkan suatu Indeks yang lebih akurat guna
membandingkan hasil sesungguhnya dengan standar
prestasi yang ditetapkan.
Tuntutan Mutu

Biaya Tuntutan Mutu

Biaya Pencegahan Biaya Peningkatan Mutu

Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal


Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Aktivitas
Akuntansi
Biaya Tenaga Kerja

Mengalokasikan
Mengukur Waktu Mempersiapkan
Biaya
Kerja Daftar Gaji
Tenaga Kerja

Kartu Kehadiran
Mesin Kartu Tugas Kerja
Manual
Rencana Upah Insentif

 Seorang Pekerja memungkinkan menghasilkan di atas


standar yang ditetapkan.
 Memberikan Balas Jasa yang memadai.
 Rencana Upah Insentif Harus Dipahami oleh Pekerja.
 Membuat suatu standar Insentif yang Adil.
Elemen Biaya Tenaga Kerja
Rumus :

Penghasilan Kotor = Upah Reguler + Insentif ( Bonus)

Keterangan :
 Upah Reguler : Upah yang biasa diterima oleh seorang pekerja
secara umum.
 Insentif (Bonus) : Merupakan upah yang diberikan kepada
pekerja, yang bekerja di atas standar tingkat produktivitas
yang telah ditetapkan.
Metode Upah Insentif
 Metode Rencana Unit Kerja Langsung
 Metode Bonus 100%
 Metode Bonus Kelompok
Dana Pensiun
Dana Pensiun

Jumlah Karyawan yang Pensiun

Perhitungan Aktuaris

Masa Dana Pensiun

Jumlah Pendapatan

Santunan yang di bayar

Biaya Dana Pensiun


Semoga Sukses

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai