Anda di halaman 1dari 30

AUDIT LINGKUNGAN

HIDUP

Ir. H. Surya, M.T.A.


Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


Kebijakan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Indonesia

preemtif preventif proaktif

Pengambilan Pelaksanaan Tingkat produksi


keputusan &
perencanaan

 Tata Ruang  Baku Mutu ISO 14000


 AMDAL Pollution Prevention
 Instrumen
 KLHS Life Cycle Analysis
Ekonomi
Perangkat Manajemen Lingkungan
Project
level
PROTOKOL Market based Instrument
KYOTO Ecosystem
Level

KONVENSI Program DAS Kritis


BAZEL Global
level

Teknologi Cleaner Audit Kebijakan


Prokasih Langit
Prod Lingkungan
Biru

UKL &
UPL Eko
Peraturan Pantai & AMDAL label
Perundang- Laut Adipura
Kepedulian
an Lestari ISO
Konsumen
14000

PROTOKOL Keanekaragaman National/


MONTREAL Hayati Kabupaten
level
PROTOKOL Good Enviromental Governance
CARTAGENA
AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

Definisi
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Evaluasi yang dilakukan untuk menilai


ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan terhadap persyaratan
hukum dan kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 48
Pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
melakukan audit lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kinerja
lingkungan hidup.

Pasal 49
(1) Menteri mewajibkan audit lingkungan hidup kepada:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan
hidup; dan/atau
b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
(2) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaksanakan audit LH
(3) Pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan tertentu yang
berisiko tinggi dilakukan secara berkala.
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 50
(1)Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat
(1), Menteri dapat melaksanakan atau menugasi pihak ketiga yang
independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup atas beban
biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
(2) Menteri mengumumkan hasil audit lingkungan hidup.

Pasal 52
Ketentuan lebih lanjut mengenai audit lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 sampai dengan Pasal 51 diatur dengan
Peraturan Menteri.
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 51

(1) Audit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 dan Pasal 49
dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup.
(2) Auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki
sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup.
(3) Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi kemampuan:
a. memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit lingkungan hidup;
b. melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengambilan kesimpulan, dan pelaporan; dan
c. merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit
lingkungan hidup.
(4) Sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi auditor lingkungan hidup
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Perundangan terkait
AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

AUDIT
LINGKUNGAN
UU 23 Tahun 1997

AL SUKARELA AL WAJIB
KepMen LH No. 42/1994 KepMen LH No. 30/2001
tentang tentang
Pedoman Umum Pedoman Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan Audit Lingkungan Lingkungan Hidup yang Diwajibkan
DASAR HUKUM AUDIT LINGKUNGAN

Pasal 28, UU 23/1997


Audit Lingkungan merupakan suatu kegiatan yang
dianjurkan (voluntary) dalam rangka peningkatan
kinerja usaha dan/atau kegiatan dan dilakukan oleh
penanggungjawab usaha/kegiatan

Pasal 29 UU 23/1997
Audit Lingkungan merupakan suatu kegiatan yang wajib
dilakukan (mandatory) oleh penanggung jawab
usaha/kegiatan apabila yang bersangkutan menunjukan
ketidakpatuhan terhadap ketentuanyang diatur dalam
UU pengelolaan lingkungan hidup
KRITERIA KETIDAKPATUHAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
ketidakpatuhan terhadap baku mutu lingkungan hidup, dan
atau;

ketidakpatuhan terhadap kriteria baku kerusakan lingkungan


hidup, dan atau;

ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam


peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
lingkungan hidup yang harus dilakukan, dan atau;

ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung


jawab usaha dan atau kegiatan tidak memiliki dokumen
pengelolaan lingkungan hidup atau tidak melaksanakan sistem
pengelolaan lingkungan secara efektif
Fungsi Audit Lingkungan
Peningkatan penaatan terhadap peraturan
perundangundangan
Dokumentasi pengelolaan lingkungan
Sarana penjaminan (assurance instrument)
Upaya perbaikan (continous improvement)
Upaya untuk meningkatkan pengelolaan
Kep Men LH 42/1994
Manfaat Audit Lingkungan
Identifikasi resiko lingkungan
Menjadi dasar upaya perbaikan
Menghindari kerugian finansial
Mencegah tekanan sanksi hukum
Membuktikan tanggung jawab lingkungan
Meningkatkan kepedulian pimpinan dan staf
Mengidentifikasi penghematan biaya
Meningkatkan citra perusahaan
Menyediakan informasi pengelolaan lingkungan

Kep Menteri LH 42/1994


Untung – Rugi Audit
13
Lingkungan
Keuntungan
 Memperbaiki kinerja pengelolaan Kerugian
lingkungan Memerlukan investasi
 Meningkatkan ketaatan terhadap sumberdaya termasuk
peraturan kemungkinan kerugian waktu bagi
 Mencegah terjadinya pencemaran dan karyawan
melestarikan sumberdaya Memerlukan biaya untuk
 Mengurangi atau mengelola risiko pelatihan personel
 Menarik konsumen baru dan pasar Memerlukan biaya untuk
 Meningkatkan efisiensi dan menekan biaya menyewa konsultan dan auditor.
 Meningkatkan moral karyawan Memerlukan biaya konsultasi
teknis untuk menganalisa dampak
 Meningkatkan image perusahaan terhadap
publik, pemerintah, pemberi pinjmana dan lingkungan dan opsi-opsi untuk
investor. perbaikan, jika diperlukan.
 Meningkatkan kesadaran dan
tanggungjawab karyawan terhadap
masalah lingkungan.
PRINSIP PELAKSANAAN
AUDIT LINGKUNGAN HIDUP
 Systematis, terdokumentasi, periodik dan obyektif;
 dilakukan secara sukarela sebagai upaya internal untuk
memperbaiki kinerja;
 Merupakan perangkat manajemen;
 Identifikasi risiko lingkungan di masa mendatang;
 Merupakan suatu pengamatan sesaat;
 Bersifat komprehensif dan menggunakan protokol audit;
 Mendapat dukungan manajemen (pimpinan);
 Dokumen audit bersifat rahasia kecuali ditentukan lain oleh
penanggung jawab;
 Mengikuti kode etik auditor lingkungan.
Implementasi Audit Lingkungan

AUDIT LINGKUNGAN SUKARELA

Audit lingkungan disusun oleh pihak ketiga atau


internal perusahaan itu sendiri

Ruang lingkup audit ditentukan berdasarkan


kesepakatan antara pemimpin auditor dengan klien

Hasil audit lingkungan tidak harus diverifikasi dan


dipublikasi karena sifatnya sukarela
Sistem Manajemen Lingkungan Sukarela
16

Tuntutan Standar Peraturan Lingkungan


Pengelolaan Yang Hidup semakin ketat
tekanan & komplek
Tinggi dari
Masyarakat

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SUKARELA

DUNIA
USAHA DAN
Sistem Manjemen Lingkungan Sukarela
17

Komponen Umum Sistem Manjemen Lingkungan


 mengidentifikasi dampak kegiatan terhadap kegiatan;

 memahami peraturan-peraturan hukum yang akan

ditanggung pada saat ini dan di masa depan;


 mengembangkan program untuk melakukan perbaikan;

 menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan program;
 melakukan pemantauan terhadap kinerja secara periodik

(DeSimone and Popoff 1997)


Bentuk Sistem Manajemen Lingkungan
18

 SML – ISO 14001


 EMAS (Uni Eropa)
 Responsible Care
 Produksi Bersih
AUDIT WAJIB?
19

Kinerja
Pengelolaan
Lingkungan Peringatan!

PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP

Diterapkan atas perintah Menteri Lingkungan Hidup sesuai


KepMenLH No. 30/2001 dan Pasal 29 UU 23/1997
Implementasi Audit Lingkungan
.......Lanjutan

AUDIT LINGKUNGAN WAJIB


 Disusun oleh pihak ketiga

 Ruang lingkup audit ditentukan oleh pimpinan auditor dan klien yang
difokuskan pada ketidakpatuhan/pelangaran dan harus mendapat
persetujuan dari MenLH

 Hasil audit secara formal disampaikan kepada MenLH

 Menteri menugaskan Tim Verifikasi untuk meneliti kebenaran hasil audit

 Tim verifikasi melaporkan hasil verifikasi audit lingkungan kepada


MenLH

 MenLH mengumumkan hasil audit lingkungan berdasarkan laporan Tim


verifikasi
PELAKSANA AUDIT

Audit internal  internal atau eksternal auditor


Umumnya dilakukan untuk kepentingan internal
suatu organisasi (suatu usaha atau kegiatan) guna
mengevaluasi dan meningkatkan pengelolaan
lingkungan

Audit eksternal  eksternal auditor.


Dilaksanakan atas perintah pihak luar (termasuk
misalnya pemerintah) untuk memenuhi suatu
persyaratan tertentu.
JENIS AUDIT LINGKUNGAN

1. Audit Sistem Manajemen Lingkungan (EMS Audit)


2. Audit Lingkungan atas Pencemaran Tanah (Site Audit)
3. Audit Kinerja Lingkungan (Environmental Performance
Audit)
4. Audit Ketaatan Lingkungan (Environmental Compliance
Audit)
5. Audit Produksi Bersih (Cleaner Production Audit)
Mekanisme Audit Lingkungan Wajib
(KepMen LH no 30/2001)
TATA LAKSANA AUDIT
SUKARELA
IMPLIKASI AUDIT WAJIB
 Audit wajib merupakan salah satu bentuk sanksi
Administrasi dalam peraturan lingkungan hidup

 Jika suatu kegiatan telah terlihat secara nyata


melakukan pelanggaran  prosedur pengawasan
dan penegakan hukum tetap diberlakukan
Tata Cara Audit Lingkungan
PRA AUDIT
 Perencanaan audit:
–Lingkup audit
–Jadwal kerja
 Diperlukan informasi awal tentang auditee
 Penentuan tata laksana (protokol) audit yang akan
digunakan
 Pembentukan tim auditor
 Kesepakan dan kontrak dengan auditee
Kegiatan Lapangan
Paska Audit

Pelaporan
› Laporan yang obyektif dan lengkap
› Laporan sesuai dengan kesepakatan dengan auditee
› Laporan sesuai dengan tujuan audit
› Laporan mudah dibaca
Menunjukkan temuan yang bersifat major dan harus
segera ditindaklanjuti dan minor
Memberikan rekomendasi corrective actions
Persiapan publikasi hasil audit jika diperlukan
Semoga bermantaat, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai