Anda di halaman 1dari 17

APLIKASI TEORI

KEPERAWATAN
NIGHTINGALE
YANG DIBAHAS

1 TUJUAN 4 ANALISIS

PERENCANAAN
2 KONSEP TEORI
5 DAN
PELAKSANAAN

3 PENGKAJIAN 6 EVALUASI
BIOGRAFI SINGKAT

1. MENGAPLIKASIKAN TEORI KEPERAWATAN FLORENCE


NIGHTINGALE

2. MENGETAHUI INTERVENSI APA SAJA YANG DIBUTUHKAN DALAM


PENGAPLIKASIAN TEORI NIGHTINGALE

3. MENGETAHUI PENGARUH MANIPULASI LINGKUNGAN TERHADAP


KLIEN

4. MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI DAN FALSAFAH


KEPERAWATAN
KONSEP TEORI
Fokus dari teori Nightingale adalah interaksi antara klien dengan lingkungandi
sekitarnya sehingga perawat tidak perlu tahu tentang penyakit klien secara
menyeluruh. Hal inilah yang membedakan profesi perawat dengan profesi
lainnya.

3 jenis lingkungan :
1. Lingkungan fisik: lingkungan paling mendasar yang berhubungan dengan
jenis lingkungan lain. Contohnya seperti sanitasi, udara segar, ventilasi,
pencahayaan, air, kebisingan.
2. Lingkungan psikologis: pada zaman Nightingale belum ditemukan bukti
empiris tentang hubungan lingkungan psikologis dengan kesehatan klien.
Namun ia tetap percaya bahwa psikologis mempengaruhi kesehatan klien
3. Lingkungan sosial: adalah lingkungan yang berada di sekitar lingkungan
fisik dan psikologis klien. Berguna untuk mengumpulkan informasi terkait
suatu penyakit di suatu komunitas atau daerah.
PENGAKJIAN KASUS
KASUS 1
Kamar seorang klien beursia 14 tahun. Di kamar tersebut terdapat
2 buah jendela yang jarang dibuka. Di jendela tersebut juga ada
tirai yang juga jarang dibuka. Ventilasi kamar tersebut ditutupi
kawat untuk mencegah nyamuk masuk. Di dalam kamar terdapat
Kasur, kipas angin, dan lemari. Suhu di kamar cukup sejuk karena
adanya kipas angin. Suara kipas angin tersebut cukup bising.
Pencahayaan ruangan cukup redup meski di siang hari. penghuni
kamar sering membawa makanan masuk ke dalam kamar. Kondisi
sekitar cukup bising karena sering ada truck lewat dan anjing
tetangga yang sering menggonggong.
PENGAKJIAN KASUS
KASUS 2
Kamar seorang klien beursia 43 tahun. Di kamar tersebut terdapat 2 buah
jendela yang jarang dibuka. Jendela kamar tersebut menghadap ke
tembok rumah. Di jendela tersebut juga ada tirai yang juga jarang dibuka.
Ventilasi kamar tersebut ditutupi kawat untuk mencegah nyamuk masuk.
Di dalam kamar tersebut terdapat Kasur, dan 2 buah meja kayu untuk alat
kosmetik dan tv. Peralatan kosmetik tersebut menimbulkan bau. Banyak
baju yang diganntung di kamar tersebut. Kamar tersbeut cukup sejuk
karena ada kipas angin tetapi suara mesin kipas angin cukup bising.
Sama halnya dengan kasus pertama, kondisi sekitar cukup bising karena
sering ada truck lewat dan anjing tetangga yang sering menggonggong.
ANALISIS KASUS
KASUS 1
ANALISIS KASUS
KASUS 2
ANALISIS KASUS
KASUS 2
PERENCANAAN KASUS
KASUS 1
PERENCANAAN KASUS
KASUS 1
PERENCANAAN KASUS
KASUS 2
PERENCANAAN KASUS
KASUS 2
EVALUASI KASUS
KASUS 1
Beberapa permasalahan sudah dapat diatasi. Seperti sirkulasi udara
sudah lancer karena jendela dan tirai yang dibuka. Bau makanan yang
mulanya terperangkap kini sudah dapat keluar bersama udara dari dalam
kamar. Pencahayaan kamar sudah terbilang cukup baik pada siang hari
maupun malam hari. di siang hari sumber cahaya dari sinar matahari dan
pada malam hari dari lampu tidur yang tidak terlalu terang. Suhu ruangan
menjadi lebih sejuk karena angi dari luar dapat masuk. Hanya masalah di
lingkungan sekitar yang belum dapat diatasi. Pemilik toko berasalan kalau
pengiriman barang tidak dapat diprediksi kapan datangnya dan pemilik
anjing berdalih jika anjing dimasukkan ke dalam rumah maka akan
membuat anjing menjadi stress.
EVALUASI KASUS
KASUS 2
Dari tindakan yang telah dilakukan beberapa permasalahan sudah
dapat diatasi. Sirkulasi udara menjadi lebih lancer dengan
dibukanya jendela kamar. Bau dari kosmetik juga dapat keluar dari
ruangan bersama udara. Pencahayaan sudah cukup dengan
ditambahkannya sebuah lampu tidur. Suhu kamar juga lebih sejuk
karena angin dari luar dapat masuk ke kamar. Kamar lebih lega
karena meja dan tv yang ada di kamar sudah dikeluarkan sehinga
menambah ruang kosong di kamar. Baju-baju yang menggantung
juga menjadi lebih sedikit sehingga lebih enak dipandang. Sama
halnya dengan kasus pertama, permasalahn dari luar belum dapat
diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aini Nur. (2018). Teori Model Keperawatan. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang

Difany, dkk. (2021). Nursing Theorist and Their Work “Florence Nightingale”.
Makalah.

Huriati. (2017). Teori Falsafah dan Keperawatan. Gowa: Yayasan Pemberdayaan


Masyarakat Indonesia Cerdas

Suara Mahyar dkk. (2010). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta Timur: CV. Trans
Info Media

Risnah & Irwan, M. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi
Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai