Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kasus

SC pada KPD, Gagal Induksi


Pembimbing : dr. Unggul Sp.OG

Penyusun :
Tanti Widya Ishwara 030.07. 253
Anita Yolaningtyas 030.07.024
• 49.23.44
No. CM
• Sunda
Suku
• menikah
Status
• Ibu rumah tangga
Pekerjaan
• SMP
Pendidikan
• Islam
Agama
• Dusun Langseb I, RT 02/01, Kertarahaja
Alamat
• 31 tahun
Usia
• Perempuan
Jenis Kelamin
• Ny. A
Nama
Identitas
Anamnesis

 Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada


tanggal 27 April 2013
Keluhan Utama

Rujukan dari Bidan dengan


keluhan keluar air-air, lendir darah
sejak 3 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien G1P0A0 datang ke kamar bersalin RSUD


Karawang setelah dirujuk oleh bidan. OS datang
dengan keluhan keluar air-air dan juga lendir
darah sejak 3 jam SMRS. OS tidak merasakan
adanya mulas. Tidak ada pusing, pandangan
buram, sesak.
Riwayat Menstruasi

 HPHT : 21 Juli 2012


 Taksiran partus : 28 April 2013
 Usia Kehamilan : 40-41 minggu
 Menarche : 12 tahun
 Siklus Haid : Teratur (antara 28-30 hari)
 Lama Haid : 5-7 hari
 Banyaknya : 3 pembalut per hari
 Dismenore : (-)
Jumlah anak
• 1 (hamil ini)
Lama
pernikahan
• 5 tahun
Usia saat
menikah
• 25 tahun
Status
• Menikah
Riwayat Pernikahan
Riwayat KB

 Tidak pernah
Riwayat Penyakit Dahulu

 OS menyangkal adanya riwayat hipertensi,


diabetes, maupun asma.
Riwayat Penyakit Keluarga

 OS mengaku bahwa ibunya menderita hipertensi.


OS menyangkal adanya riwayat kencing manis,
dan juga asma.
Riwayat Kebiasaan

Merokok (-) Alkohol (-)

Obat terlarang
Jamu (-)
(-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• TSS, CM
• TD 120/80 mmHg, N 100x/m, suhu 36.6̊̊C, RR 20x/m
• Kepala normocephali, CA -/-,
• Leher tiroid dbn, KGB tidak teraba membesar
• Thoraks
• Cor: BJ I-II reg, m-.g-
• Pulmo : vesikuler, rh-/-, wh -/-
• Abdomen sesuai usia kehamilan
• Ekstremitas akral hangat, oedem -/-
Leopold
• 1 : TFU 33 cm, teraba
VT Inspekulo bagian lunak (bokong)
DJJ 157 dpm, • 2 : Teraba bagian besar
portio kenyal, (punggung) kanan,
posterior, tebal 2cm, Portio licin livid, Inspeksi v/u
bagian kecil
pembukaan 1 cm, sel ostium terbuka tenang, (ekstremitas) kiri
ketuban (-), kepala tampak cairan perdarahan aktif • 3 : Teraba bagian bawah
di hodge I-2  bening keluar, fl (-), keras, bulat (presentasi
flx (-), valsava (+)
(-) kepala)
BISHOP Score 3 • 4 : Masuk PAP 3/5
Status Obstetrik
Pemeriksaan Penunjang (27/4/13)
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hb 11.4 12-17 g%
Leukosit 11.850 5000-10000
Trombosit 184.000 150.000-450.000
Hematokrit 34 37-48%
BT 2 1-4 menit
CT 13 9-15 menit
HbsAg negatif
Golongan darah O rh +
GDS 126 80-140mg/dL
Tes lakmus Merah menjadi biru
CTG Reassuring : Baseline Fetal Heart Rate 130-160 bpm, variabilitas
FHR antara 5-25 bpm, tidak terdapat akselerasi dan deselerasi
Resume
 Pasien G1P0A0 hamil 40-41 minggu datang ke kamar bersalin RSUD Karawang
dengan rujukan bidan dengan keluhan keluar air-air dan lendir darah sejak 3 jam
SMRS.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dan status generalis dalam batas
normal.
 Pada pemeriksaan obstetric Leopold 1 : TFU 33 cm, teraba bagian lunak
(bokong), Leopold 2 : Teraba bagian besar (punggung) kanan, bagian kecil
(ekstremitas) kiri, Leopold 3 : Teraba bagian bawah keras, bulat (presentasi
kepala), Leopold 4 : Masuk PAP 3/5
 DJJ 157 bpm
 Inspeksi v/u tenang, perdarahan aktif (-)
 Inspekulo : Portio licin livid, ostium terbuka tampak cairan bening keluar, fl (-),
flx (-), valsava (+)
 VT portio kenyal, posterior, tebal 2cm, pembukaan 1 cm, sel ketuban (-), kepala di
hodge I-2  BISHOP Score 3
 Pada Pemeriksaan laboratorium: Hb 11.4, Leukosit 11.850, Ht 34, Tes Lakmus :
Merah menjadi biru
Diagnosis Kerja

 G1P0A0 hamil aterm Janin Presentasi Kepala


Tunggal Hidup, Ketuban Pecah Dini
Ad sanationam
• Dubia ad malam
Ad fungsionam
• Dubia ad malam
Ad vitam
• Dubia ad malam
Prognosis
Penatalaksanaan

 Observasi tanda vital, DJJ


 CTG reassuring + BISHOP Score 3 : induksi
pematangan cerviks dengan misoprostol 4x25
μg/6jam
 Drip RL 500cc + oxytocin 5 IU 20 tetes per
menit
 Antibiotik Ceftriaxone 1x2gr IV
02.00 BISHOP SCORE 3 Induksi Pematangan
Serviks dengan 03.00 - Misoprostol 25
CTG Reassuring
Misoprostol 25 mcg/6jam ke-1
AB : Ceftriaxone 1x2gr mcg/6jam

09.00 - Misoprostol 25
BISHOP SCORE 3 BISHOP SCORE 3
mcg/6jam ke-2

Monitor janin,
15.00 - Augmentasi
Kontraksi rahim,
Oksitosin 5 IU dalam BISHOP SCORE 4
Kemajuan persalinan
500cc RL, 20tpm
(>8jam)

23.00 - Tidak tercapai


SC Kala II (GAGAL
INDUKSI)
Laporan Operasi SCTPP 27 April
2013 jam 23.00
Pasien terlentang di meja operasi dalam anestesi spinal
A dan antisepsis pada daerah operasi dan sekitarnya
Dilakukan insisi mediana
Tampak uterus gravidarum
SBU disayat semilunaris, ditembus tumpul, dilebarkan tajam
Dengan meluksir kepala lahir bayi laki-laki, 3310 gram, panjang 50 cm, A/S 6/8
Air ketuban habis. dengan tarikan ringan lahir spontan plasenta lengkap
Terdapat robekan pada SBU bagian bawah kiri ke arah kaudal kurang lebih 4 cm, dan dilakukan
repair
SBU dijahit 1 lapis
Pada eksplorasi, kedua tuba dalam batas normal, diyakini tidak ada perdarahan, alat dan kassa
lengkap
Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis
Perdarahan 300cc, urine jernih 300cc
Operasi selesai
Instruksi Post-op
 Observasi tanda vital, perdarahan, nyeri abdomen
 Lakukan pemeriksaan darah rutin post operasi, 1 jam pertama tiap 15 menit,
1 jam kedua tiap 30 menit.
 Cek DPL
 GV hari ke 3
 Folley catheter 1x24 jam
 Mobilisasi
 Diet bertahap
 Higienik op luka operasi
 Medikamentosa:
› IVFD RL + oxytocin 20 IU/ 8 jam
› Ketorolac amp 1x2 gram IV
› Ceftriaxon 1x2 gram IV
 Asam tranexamat ampul 3x1 IV
Follow Up 28 April 2013
S : Nyeri pada luka operasi VAS III (+), kentut (+), BAB (-),
terpasang DC, perdarahan (+), ASI -/-, BE -/-

O : T.110/70, N.82x.menit, S.36.1°C, P.16x/menit

St. Generalis:
KU/Kes: Tampak sakit sedang/ CM
Mata : CA -/-, SI-/-
Thoraks : Cor dan pulmo dbn
Abdomen: Luka operasi tertutup verba9n, rembesan (-), pus (-)
Extremitas: Akral hangat+/+, oedem -/-
 St. Obstetri:
TFU sulit dinilai  OS nyeri
Abd: Luka operasi tertutup verban, rembesan (-)
V/U: Tenang, perdarahan aktif (-), lochia +

Lab post-op:
Hb 10.1, Leukosit 21.060

A : Post SCTPP P1A0 partus aterm, Ketuban Pecah Dini, Gagal


Induksi

P : IVFD RL 20 tts/mnt + oksitosin


Ceftriaxone inj 1 x 2 gr (iv)
Ketorolac 3 x 1 amp (iv)
Asam tranexamat 3x1 iv
1 Mei 2013
S : Nyeri pada luka operasi VAS II, flatus (+), BAB (+),
perdarahan (+), ASI +/+, BE -/-, BAk lancar, mobilisasi aktif
(+)

O : T.110/70, N.84x.menit, S.36.2°C, P.18x/menit St.


Generalis:
KU/Kes: Tampak sakit sedang/ CM
Mata : CA -/-, SI-/-
Thoraks : Cor dan pulmo dbn
Abdomen: Luka operasi tertutup verban, rembesan (-), pus (-)
Extremitas: Akral hangat+/+, oedem -/-
 St. Obstetri:

TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik


Luka operasi kering, pus (-), darah (-)
V/U: Tenang, perdarahan aktif (-), lochia +

A : Post SCTPP P1A0 partus aterm, Ketuban Pecah Dini,


Gagal Induksi NH III

P : Asam Mefenamat 3x500 mg


Cefadroxil 3x500 mg
SF 2x1
Ganti perban
Pasien dinyatakan boleh pulang
PEMBAHASAN KASUS
Dasar Diagnosis KPD
 Berdasarkan anamnesis
keluhan keluar air-air sejak 3 jam SMRS

• Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi
pada sembarang usia kehamilan sebelum persalinan dimulai ( William,
2001)

• Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan


berlangsung, ketuban pecah dini di sebabkan oleh karena berkurangnya
kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uteri atau kedua
factor tersebut, berkurangnya kekuatan membrane disebabkan adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina serviks (Sarwono Prawiroharjo,
2002)
 Berdasarkan pemeriksaan inspekulo
Inspekulo : Portio licin livid, ostium terbuka tampak cairan bening keluar,
fl (-), flx (-), valsava (+)

Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari orifisium
uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan,
penderita diminta batuk, megejan atau megadakan manuver valsava, atau bagian
terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul
pada fornik anterior.
 Pada Pemeriksaan VT

VT portio kenyal,
Didapat cairan di
posterior, tebal 2cm,
dalam vagina dan
pembukaan 1 cm, sel
selaput ketuban sudah
ketuban (-), kepala di
tidak ada lagi
hodge I-2
Indikasi Induksi Persalinan
Indikasi untuk induksi persalinan antara lain:
1. Ibu hamil tidak merasakan adanya kontraksi atau his. Padahal kehamilannya sudah memasuki
tanggal perkiraan lahir bahkan lebih.
2. Induksi dapat dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya ibu menderita tekanan darah
tinggi, terkena infeksi serius, atau mengidap diabetes.
3. Ukuran janin terlalu kecil, bila dibiarkan terlalu lama dalam kandungan diduga akan beresiko
atau membahayakan hidup janin.
4. Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan.
5. Plasenta keluar lebih dahulu sebelum bayi.

Pada pasien ini didapatkan membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal
persalinan
Untuk dapat melakukan induksi persalinan perlu dipenuhi
beberapa kondisi dibawah ini

› Sebaiknya serviks uteri sudah matang, yakni serviks sudah


mendatar dan menipis dan sudah dapat dilalui oleh sedikitnya 1
jari, serta sumbu serviks mengarah ke depan.
› Tidak ada disproporsi sefalopelvik (CPD).
› Tidak terdapat kelainan letak janin yang tidak dapat dibetulkan.
› Sebaiknya kepala janin sudah mulai turun ke dalam rongga panggul
Pematangan Serviks Prainduksi
Skor
Faktor
0 1 2 3
Pembukaan
0 1-2 3-4 ≥5
serviks (cm)
Pendataran
0-30 40-50 60-70 ≥ 80
serviks (%)
Penurunan
-3 -2 -1 atau 0 +1 atau +2
Kepala
Konsistensi
Keras Medium Lunak -
serviks
Posisi/arah
Posterior Medial Anterior -
serviks

BISHOP SCORE 3
BISHOP SCORE 3

Pematangan serviks : Misoprostol


4x25 mcg/6jam
Induksi Persalinan
 Tehnik Farmakologis
Oksitosin diberikan secara titrasi larutan 5 IU dalam larutan
kristaloid intravena, dengan kecepatan tetesan dimulai 8
tetes/menit dan ditingkatkan setiap 15 menit dengan 4
tetes/menit, sampai maksimal 40 tetes/menit.

Penilaian kemajuan persalinan:


• Pembukaan serviks
• Penurunan kepala janin
• Perputaran kepala janin

Bila his sudah memadai untuk tahap persalinan tertentu,


maka tetesan dipertahankan dan tidak perlu ditingkatkan
lagi. Bila tidak terjadi kontraksi yang berarti setelah
pemberian 2 botol larutan oksitosin maka induksi dianggap
gagal dan pasien disiapkan untuk sesar
Induksi Persalinan

 Tehnik Mekanis
› Dilator Serviks Higroskopis
› Pelucutan Selaput Ketuban (Stripping of the membranes)
› Insersi Kateter Foley

Tidak dilakukan pada pasien KPD


SEKSIO SESAREA

Pengertian
Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta janin di atas 500 gram (Wiknjosastro, 2005).

Jenis Seksio Sesarea :

1. Seksio Sesarea Klasik atau Corporal


2. Seksio Sesarea Ismika atau Profundal (low servical)
3. Seksio Sesarea yang Disertai Histerektomi
4. Seksio Sesarea Vaginal
5. Seksio Sesarea Ekstraperitoneal
Faktor Ibu Faktor janin
• Usia • Bayi terlalu besar
• Tulang panggul • Kelainan letak janin
• Persalinan sebelumnya dengan operasi • Gawat janin
• Faktor hambatan jalan lahir, persalinan • Janin abnormal
terhambat atau tidak maju adalah • Faktor plasenta
distosia • Kelainan tali pusat
• Ketuban pecah dini • Multiple pregnancy
Indikasi SC
 Pada pasien ini, indikasi SC:

› Ketuban pecah dini


› Faktor hambatan jalan lahir, persalinan terhambat atau
tidak maju (distosia)

Anda mungkin juga menyukai