Anda di halaman 1dari 19

Persepsi, Sensasi, dan Memori

dalam Kajian Psikologi Komunikasi


Fiandy Mauliansyah, MA
PENGERTIAN PERSEPSI

 Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus
yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan
penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang
diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu
menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
 Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen Perilaku, Struktur;
memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu
untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga
menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda
meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada
situasi itu sendiri.
 Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi merupakan suatu
proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang
kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang
stimulus yang diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya
dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

  Faktor Internal
 Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini
akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga
interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
 Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan
atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda
dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
 Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi
atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance
merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau
dapat dikatakan sebagai minat.
 Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang
individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan
dirinya.
 Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti
sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu
rangsang dalam pengertian luas.
 Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan
bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana
seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
Faktor Eksternal

 Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin
besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu
akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
 Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih
mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
 Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan
latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
 Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila
lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari
stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
 Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Kekonstanan Persepsi

 Di dalam pembelajaran persepsi kita perlu juga mengenal tentang kekonstanan persepsi
(konsistensi), yaitu persepsi bersifat tetap yang dipengaruhi oleh pengalaman. Kekonstanan
persepsi tersebut meliputi bentuk, ukuran, dan warna. Salah satu contoh kekonstanan
persepsi, yaitu ketika kita meminum susu ditempat yang gelap maka kita tidak akan
menyebut warna susu tersebut hitam, melainkan kita akan tetap menyebut warna susu
adalah putih meski di dalam kegelapan warna putih sebenarnya tidak tampak.
Jenis-Jenis Persepsi

 Persepsi visual: Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah


persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara
umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-
hari.
 Persepsi auditori: Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
 Persepsi perabaan: Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
 Persepsi penciuman: Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman
 yaitu hidung.
 Persepsi pengecapan: Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
 yaitu lidah.
PENGERTIAN SENSASI

 Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi, atau
dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya
dianugerahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai
aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur
tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai
kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
 Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang menentukan,
karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat indera. Proses
menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi.
 Dalam ungkapan lain sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan
persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak” (Mahmud, 1990:14).
Macam-Macam Sensasi

 Sensasi Penglihatan
Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa melihat keindahan atau
kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu instrumen manusia untuk menerima
informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan manusia dengan dunia.
Misalnya, melihat seseorang yang cantik atau ganteng, melihat rambu-rambu lalu lintas dan
sebagainya.
 Sensasi Pendengaran
Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan
untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama
oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera pendengaran
ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan,
atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah
telinga yang akan terstimulasi oleh adanya gelombang suara.
 Sensasi Perabaan
Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan
benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula kita dapat
merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. Contoh dari perabaan ini yaitu
lembutnya pada saat menyentuh selimut dan kasarnya pada saat berjalan di bebatuan dan
sebagainya.
 Sensasi Pengecapan
Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan
kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis.
PENGERTIAN MEMORI

 Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan
otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi
kognitif dan ilmu saraf.
Dalam proses mengingat informasi ada 3
tahapan
 Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi
simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang
ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi
ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat
mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
 Fungsi Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang
telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang
telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa
ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces.
 Fungsi Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan
dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan
informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai