0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai ketentuan terkait pemberhentian pegawai negeri sipil (PNS), mulai dari pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun, pemberhentian atas permintaan sendiri, pemberhentian karena penyederhanaan organisasi, hingga pemberhentian tidak hormat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ketentuan terkait usia pensiun dan hak-hak PNS yang diberhentikan.
Dokumen tersebut membahas berbagai ketentuan terkait pemberhentian pegawai negeri sipil (PNS), mulai dari pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun, pemberhentian atas permintaan sendiri, pemberhentian karena penyederhanaan organisasi, hingga pemberhentian tidak hormat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ketentuan terkait usia pensiun dan hak-hak PNS yang diberhentikan.
Dokumen tersebut membahas berbagai ketentuan terkait pemberhentian pegawai negeri sipil (PNS), mulai dari pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun, pemberhentian atas permintaan sendiri, pemberhentian karena penyederhanaan organisasi, hingga pemberhentian tidak hormat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ketentuan terkait usia pensiun dan hak-hak PNS yang diberhentikan.
Dosen : Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si Peraturan Pemberhentian Pegawai Pejabat Fungsional Penjelasan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah : 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Pegawai aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat pegawai ASN adalah PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan 3. PNS adalah WNI yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintah 4. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Peraturan Pemberhentian Pegawai Pejabat Fungsional Penjelasan BAB II mengenai Pemberhentian PNS yang mencapai Batas usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional Pasal 2 disebutkan bahwa : 1. PNS yang menduduki jabatan fungsional yang telah mencapai batas usia pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai PNS 2. Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu: a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat fungsional Ahli muda dan Ahli Pertama serta pejabat fungsional keterampilan b. 60 th bagi PNS yang memangku : 1) Jabatan fungsional Ahli utama dan ahli Madya 2) Jabatan fungsional apoteker 3) Jabatan fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri. 4) Jabatan fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri. 5) Jabatan fungsional Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama 6) Jabatan Fungsional Medik Veteriner Peraturan Pemberhentian Pegawai Pejabat Fungsional 7) Jabatan Fungsional Penilik 8) Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah 9) Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya dan Muda atau 10) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden. c. 65 th bagi PNS yang memangku : 1) Jabatan Fungsional Peneliti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian. 2) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya 3) Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama 4) Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Utama 5) Jabatan Fungsional Perekayasa Utama 6) Jabatan Fungsional Pustakawan Utama 7) Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Utama, atau 8) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh presiden. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri Pemberhentian mempunyai arti yang sama dengan separation yaitu pemisahan atau pemutusan. Menurut UU No. 13 Tahun 2003, Pemberhentian adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban kedua belah pihak, yakni pegawai dan majikan atau negara. Ketentuan tentang pengajuan permohonan berhenti sebagai PNS atas keinginan sendiri sebagai berikut : 1. Apabila seorang pegawai minta berhenti dari jabatannya, ia harus diberhentikan dari jabatannya itu. 2. pNS yang meminta berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. 3. Permintaan berhenti sebagai PNS dapat ditunda paling lama 1 tahun, apabila ada kepentingan dinas yang mendesak, misalnya PNS yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas yang sukar dialihkan kepada PNS lain. 4. Permintaan berhenti seorang PNS dapat ditolak apabila PNS yang bersangkutan terikat pada ikatan dinas, sedang menjalankan wajib militer dan lain-lain yang serupa dengan itu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri 5. Permintaan berhenti sebagai PNS diajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang melalui saluran hierarki 6. Penundaan atas permintaan berhenti seorang PNS diberitahukan secara tertulis kepada menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi; Tinggi Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah NonDepartemen, Gubernur, Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya. 7. Penolakan atas permintaan berhenti sebagai PNS diberitahukan secara tertulis kepada pegawai yang bersangkutan oeh pejabat yang berwenang. 8. PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Misalnya seorang PNS yang diberhentikan dengan hormat dan pada saat pemberhentiannya mencapai usia 50 th dan memiliki masa kerja 20 th diberikan pensiun. Pemberhentian karena telah mencapai usia tertentu dan Mutasi Mutasi PNS diatur dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN. Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atai Instansi Daerah dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; antar kabupaten/Kota dalam satu Provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN; antar kabupaten/kota antar Provinsi dan antar provinsi ditetapkan oleh Menteri PAN-RB setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN; mutasi PNS Provinsi/kabupaten/kota ke instansi pusatatau sebaliknya ditetapkan oleh Kepala BKN, dan mutasi PNS antar instansi pusat ditetapkan oleh Kepala BKN. PNS diberhentikan dengan hormat, karena : 1. Meninggal dunia 2. Atas permintaan sendiri 3. Mencapai batas usia pensiun 4. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini 5. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. Pemberhentian karena telah mencapai usia tertentu dan Mutasi Adapun PNS diberhentikan tidak hormat karena : 1. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 2. Dihukum penjara tau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum. 3. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik 4. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana. Pemberhentian karena Peremajaan
Pemberhentian ini berdasarkan atas maksud pemerintah
untuk lebih melancarkan jalannya pemerintahan dan untuk lebih memberi kesempatan kepada tenaga muda untuk menempati kedudukan yang lebih bertanggungjawab. Pemberhentian dalam hal ini disebut peremajaan. Para PNS yang telah berusia 55 th dan telah berhak pensiun harus diberhentikan dari jabatan negeri dengan hak pensiun dalam waktu satu tahun setelah mereka mencapai usia 55 th, jadi selambat-lambatnya pada waktu mereka genap mencapai usia 56 th. Pemberhentian karena Penyederhanaan Organisasi Pemerintah Instansi, karena penyederhanaan organisasi mempunyai kelebihan PNS yang perlu disalurkan kepada instansi lain, menyusun daftar PNS tersebut dan menyampaikannya kepada Kepala BKN. Apabila PNS yang kelebihan karena adanya penyederhanaan satuan organisasi tidak mungkin disalurkan kepada instansi lain, PNS yang kelebihan itu diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau dari jabatan negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila PNS tersebut telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 th dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 th, ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun. 2. Apabila PNS tersebut belum mencapai usia 50 th dan atau belum memiliki masa kerja 10 th, ia diberhentikan dengan hormat dari jabatan Negeri dengan mendapat uang tunggu 3. Uang tunggu tersebut diberikan paling lama 1 th dan dapat diperpanjang tiap-tiap kali untuk paling lama 1 th, dengan ketentuan bahwa pemberian uang tunggu itu tidak boleh lebih dari 5 th. Pemberhentian karena Penyederhanaan Organisasi Pemerintah 4. PNS yang dimaksud pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu sebelum mencapai usia 50 th, tetapi memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 th, ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun yang diberikan pada saat ia mencapai usia 50 th, dengan catatan sejak berakhirnya masa pemberian uang tunggu sampai saat ia berhak menerima pensiun yang bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari Negara. 5. PNS yang dimaksud di atas pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu telah mencapai batas usia 50 th, tetapi belum memiliki masa kerja pensiun 10 th, ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun. Pemberhentian Tidak Hormat
1. Pelanggaran Disiplin Pegawai
2. Diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan 3. Penyelewengan 4. Pemberhentian sementara karena dikenakan tahanan sementara oleh pihak yang berwajib. ALHAMDULILLAH....