Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KLP.2B/FREK.5
1.ALKFRY HURERAH /09320210202
2.FIKRAM MUNANDA /09320210208
3.RISKA /09320210211
Gaya gesekan terjadi akibat dua permukaan yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Gaya
gesekan terbagi atas dua jenis, yaitu gaya gesek antara dua permukaan yang saling diam satu sama lain
yang disebut dengan gaya gesek statis (fs). koefisien gesekannya disebut koefisien gesekan statis (1S) dan
gaya gesekan antara dua permukaan yang saling bergerak relatif disebut dengan gaya gesek kinetik (fk),
koefisien gesekannya disebut koefisien gesekan kinetis(fk). Untuk mengembangkan sekumpulan
pengetahuan tentang gesekan, tidak cukup bagi mahasiswa hanya mempelajari konsep ataupun teorinya
saja tetapi perlu disertai dengan proses penyelidikan ilmiah.
Tujuan Percobaan
Tujuan Intruksi Umum (TIU)
1. Kami dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis
3. Kami menjelaskan kaitan antara gesek kinetis dengan percepatan gerak benda dan percepatan grafis
dapat menentukan nilai grafitasi.
Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesekan terjadi akibat dua permukaan yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Gaya
gesekan terbagi atas dua jenis, yaitu gaya gesek antara dua permukaan yang saling diam satu sama lain
yang disebut dengan gaya gesek statis (fs). koefisien gesekannya disebut koefisien gesekan statis dan gaya
gesekan antara dua permukaan yang saling bergerak relatif disebut dengan gaya gesek kinetik (fk),
koefisien gesekannya disebut koefisien gesekan kinetis.
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat bersentuhan langsung antara dua permukaan denda
dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan aeah gerak benda. Jika sebuah balok yang beratnya w
diletakkan pada bidang datar dan pada balo k tidak bekerja gaya luas , maka besarnya gaya normal (N)
sama dengan gaya berat (W) sesuai persamaan :
N=W
Keterangan:
N = Gaya Normal (N) W = Gaya Berat (N)
Hukum Newton
1.Hukum Newton I
Hukum Newton I mengatakan bahwa “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda
yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan yang tetap”.
Keterangan :
∑ F : Gaya total yamg bekerja pada benda (N)
2.Hukum Newton II
Hukum Newton II mengatakan bahwa “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”
Keterangan :
F : Gaya total yamg bekerja pada benda (N), m : Massa benda (Kg), a : Percepatan benda (m/s 2).
Hukum Newton
3. Hukum Newton III
Hukum Newton III mengatakan bahwa “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda
memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan“.
Keterangan:
Faksi = Arah yang bekerja , Freaksi = Arah yang berlawanan,(-) = Gaya yang berlawanan.
Koefisien Gaya Gesek
Koefisien gesek adalah ketika dua permukaan benda bergesekan. dengan nilai tanpa satuan. contoh
koefisien gesek karbida 0,5.Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan
kecepatan tertentu. saat sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi
kecepatannya. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan (gaya dorong). Ketika kalian menendang
bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan
bola semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan (gaya
dorong). Namun, saat sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi
kecepatannya.
Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis.Jadi, gaya gesek
kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak. Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan
fk. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor
dalam persamaan. (panas). Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesek kinetis (μk), saat sedang bergerak,
ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya.
Macam-Macam Gaya Gesek
1). Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum Newton I, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kalian mendorong sebuah benda yang terletak di atas lantai
tetapi benda tersebut masih diam, tentunya ada gaya lain yang melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya
tersebut adalah gaya gesek antara permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada
benda yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (f s). Jadi gaya gesek statis adalah gaya gesek yang
bekerja pada benda yang diam.
Fs maks = μs N
Keterangan:
Fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N), μs = Koefisien gaya gesek statis, N = Gaya normal (n)
Macam-Macam Gaya Gesek
2). Gaya Gesek Kinetis
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan kecepatan tertentu. Tetapi,
semakin lama kecepatan bola semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan
gaya dari tendangan. Namun, saat sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan
mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya
gesek kinetis. Jadi gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung padagaya normal serta
tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien gesekan).
F k = μk N
Keterangan:
Fk = Gaya gesek kinetis (N), μk = Koefisien gesekan kinetic, N = Gaya normal (N)
Prosedur Kerja
1. Alat Dan Bahan
Pertama-tama memasang piringan pada katrol, kemudian mengikat tali benda meluncur pada
permukaan kayu. Selanjutnya memberikan anak timbang pada piringan satu persatu dengan penambahan 1
gram setiap penambahan. Setelah benda peluncur mulai bergerak, maka menghitung berapa anak timbang
yang sudah ditambahkan.
Prosedur Kerja
-Untuk benda statis bidang miring
Pertama-tama memilih benda meluncur terlebih dahulu, kemudian meletakkan pada ujung perangkat
bidang miring. Setelah itu mengangkat ujung perangkat bidang miring secara perlahan dan juga
memperhatikan kondisi dari benda peluncur tersebut. Kemudian mengangkat perangkat bidang miring
sehingga benda meluncur mulai bergerak, kemudian melakukan prosedur tersebut pada benda meluncur
dengan permukaan karpet dan benda meluncur dengan permukaan karet.
Pertama-tama menentukan kemiringan dari perangkat bidang miring dengan mengangkat bidang
miring, kemudian menentukan (penentuan sudut kemiringan ini harus lebih besar dari sudut kemiringan
yang didapatkan di status bidang miring). Setelah menentukan memasang lock dan mengeraskan lock,
selanjutnya menentukan titik gimana bunda peluncur yang akan diletakkan. Setelah menentukan titiknya
kemudian mengukur panjang lintasan dari titik yang sudah ditentukan sampai pada ujung perangkat bidang
miring, setelah mengukur kemudian mencatat panjang lintasan tersebut.
Prosedur Kerja
Kemudian mengambil benda meluncur dengan permukaan kayu dan menyiapkan stopwatch, selanjutnya
meletakkan benda meluncur pada titik yang telah ditentukan dan bersamaan dengan waktu melepaskan
benda meluncur, mulai menyalakan stopwacth. selanjutnya mengulangi prosedur tersebut beberapa kali
dan mengambil nilai bonus dari waktu yang dicatat, selanjutnya mengulangi prosedur kerja tersebut pada
benda peluncur dengan permukaan karpet dan benda peluncur dengan permukaan karet.
Pengolahan Data
1).Perhitungan Koefisien Gaya Gesek
a. Menghitung nilai µs untuk keadaan statis pada bidang datar dan bidang miring
- Keadaan statis bidang datar pada benda peluncur
µs = mp + mt
mb
Untuk permukaan kayu
µs = mp + mt
mb
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
Untuk permukaan karpet
µs = mp + mt
mb
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
Pengolahan Data
Untuk permukaan karet
µs = mp + mt
mb
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
-Keadaan statis benda miring pada benda peluncur hanya µs tan Ө1
Untuk permukaan kayu
µs1 = tan Ө1 µs2 = tan Ө2 µs3 = tan Ө3
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
Untuk permukaan karpet
µs1 = tan Ө1 µs2 = tan Ө2 µs3 = tan Ө3
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
Pengolahan Data
Untuk permukaan karet
µs1 = tan Ө1 µs2 = tan Ө2 µs3 = tan Ө3
µs = µs1 + µs2 + µs3
n
2).Teori Ketidakpastian
= =
∆mp = x skala terkecil
Pengolahan Data
= = u=
v=
=
KR =
KB = 100 % - KR
Pengolahan Data
Untuk Gravitasi
g=
Dimana:
u= u’ =
v= v’ =
Pengolahan Data
Dimana:
u= u’ =
v= v’ =
Dimana:
u= u’ =
v= v’ =
Pengolahan Data
g=
KR =
KB = 100 % - KR
Penutup
1). Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Jika gaya di perbesar lagi sehingga diperoleh nilau f = fs maka gaya gesek statis bernilai maksimum dan benda tetap
bergerak (a = 0)
2. Jika gaya di perbesar lagi sehingga diperoleh nilai f > fs , maka fs berubah menjadi fk dan benda sudah bergerak ( a
≠ 0)
3. Koefisien gaya gesek yang besar menandakan bahwa permukaan benda tersebut kasar. Dan sebaliknya jika koefisien
gaya gesek yang dimiliki benda tersebut kecil,berarti permukaan licin.
4. Gaya gesek ada menguntungkan (diperlukan) ada juga yang merugikan (tidak diperlukan).
5. Besar gaya gesek tepat saat akan bergerak (fs max) memiliki gaya gesek yang lebih besar disbanding dengan saat
belum bergerak dan akan bergerak.
6. Benda yang bergerak pada permukan yang lebih kasar gaya geseknya lebih besar dari pada benda yang bergerak
pada permukaan halus.Hal ini terjadi karena pada bidang sentuh memiliki koefisien gesek yang lebih besar.
Penutup
2). Saran
Alat-alat laboratorium agar lebih dilengkapi demi kestabilan dan kenyamanan ketika praktikum
berlangsung dan kebersihan agar tetap dijaga.
Saran untuk asisten agar lebih membimbing praktikan dalam menjalankan praktikum fisika dasar sehingga
praktikum dapat menjalankan prosedur kegiatan dengan baik.
3.Saran Praktikum
Semoga praktikum lebih memahami apa yang dijelaskan pada saat praktikum berlangsung dan bertanya
apabila ada hal yang tidak dimengerti.
Artinya:
“(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus
Penutup
3).Ayat Yang Berhubungan
Artinya :
Jakarta Erlangga Anonim. 2008 : teori-teori gesekan. Diakses pada 05 november 2015 Astuti.