Anda di halaman 1dari 20

PERATURAN PEMERINTAH NO.

27 TAHUN
2014
TENTANG PENGELOLAAN BMN/D

Mari Benahi Aset Neg


ar a

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


MINISTRY OF FINANCE, REPUBLIC OF INDONESIA Change With Enthusiasm
Slide 2

MATERI

 LATAR BELAKANG & TUJUAN PENYEMPURNAAN


 PERKEMBANGAN NILAI BMN
 POKOK PENYEMPURNAAN
 LINGKUP BMN/D
 PENYEMPURNAAN SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D
 KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
 PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN
 PENGGUNAAN
 PEMANFAATAN
 PEMINDAHTANGANAN
 PEMUSNAHAN
 PENGHAPUSAN
 PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
 PENILAIAN
 PENATAUSAHAAN
 LAIN-LAIN

Slide 2
Slide 3

LATAR BELAKANG & TUJUAN PENYEMPURNAAN

CAPAIAN
 Dinamika pengelolaan BMN/D:
 Multi interpretasi terhadap Peraturan yang dapat:
aturan dalam PP 6/2006.  mengakomodir dinamika
pengelolaan BMN/D.
 Kasus-kasus pengelolaan BMN/D  meminimalisir multitafsir atas
 Temuan pemeriksaan BPK pengelolaan BMN/D.
 mempertegas hak, kewajiban,
tanggung jawab, & kewenangan
Pengguna dan Pengelola.
 harmonisasi dengan peraturan
terkait
LATAR
BELAKANG

Slide 3
Slide 4

PERKEMBANGAN NILAI BMN

Slide 4
POKOK PENYEMPURNAAN
Penyempurnaan Siklus Pengelolaan BMN/D

Harmonisasi dengan peraturan perundang-undangan lain

Penguatan dasar hukum pengaturan

Penyederhanaan birokrasi

Pengembangan manajemen aset negara

Penyelesaian kasus yang telah terlanjur terjadi

Slide 5
LINGKUP BMN/D
ASAL PEROLEHAN
APBN Jenis belanja:
- - Belanja Barang (52)
- - Belanja Modal (53)
Perolehan
Lain yang
- - Belanja Hibah (56)
sah - - Bantuan Sosial (57)
- - Belanja Lain-lain (58)

 Hibah/sumbangan
 Perjanjian/kontrak
 Peraturan perundang-undangan
 Putusan pengadilan

Penguatan dasar hukum dan penegasan pengaturan


Ruang lingkup BMN/D dalam PP mengacu pada pengertian berdasarkan rumusan
dalam Pasal 1 angka 10 dan angka 11 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara. Pengaturan mengenai lingkup BMN/D dibatasi pada pengertian BMN/D yang
bersifat berwujud, namun sepanjang belum diatur lain, juga melingkupi BMN/D yang
bersifat tak berwujud sebagai kelompok BMN/D selain tanah dan/atau bangunan.

Slide 6
Slide 7

PENYEMPURNAAN SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D


o Perencanaan Kebutuhan SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D
o Penganggaran

– Sewa
REGULER:
INSIDENTIL: – Pinjam Pakai
PENGAMANAN & PEMELIHARAAN – Kerja Sama Pemanfaatan

Pendaftaran
PEMANFAATAN – Bangun Guna Serah/ Bangun
PEMBINAAN, PENGAWASAN & Serah Guna
PENGENDALIAN PENILAIAN – Kerjasama Penyediaan
Infrastruktur
PENATAUSAHAAN

o oPenjualan
PEMUSNAHAN PEMINDAHTANGANAN PENJUALAN
o oHibah
HIBAH
o oTukar Menukar
TUKAR MENUKAR
o oPenyertaan Modal
PENGHAPUSAN PMN

• Penghapusan adalah proses menghapuskan (write 0ff) BMN/D dari catatan (daftar
barang). Kegiatan ini merupakan akhir (ending point) dari siklus pengelolaan BMN.
• Pemusnahan & pemindahtanganan merupakan kegiatan sebelum proses Penghapusan.

Slide 7
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
PRESIDEN:
PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA

DIKUASAKAN DISERAHKAN

GUB/BUPT/WALKOTA
MENTERI KEUANGAN MENTERI/PIMP.LBG PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PENGELOLAAN BMD

KEPALA KANTOR SEKRETARIS DAERAH KEPALA SKPD


KUASA PENGGUNA BMN PENGELOLA BMD PENGGUNA BMD

Penyederhanaan Birokrasi
 Pendelegasian kewenangan Pengelola BMN kepada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
(Pasal 4 ayat (3))
 Pendelegasian kewenangan Pengguna Barang kepada Kuasa Pengguna Barang (Pasal 6 ayat (3))
Slide 8
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kewenangan Pengelola Barang Kewenangan Pengguna Barang
1. merumuskan kebijakan, mengatur, dan menetapkan pedoman 1. menetapkan KPB dan menunjuk pejabat yang mengurus dan
pengelolaan BMN; menyimpan BMN;
2. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMN; 2. mengajukan rencana kebutuhan dan penganggaran BMN untuk K/L
3. menetapkan status penguasaan dan Penggunaan BMN; yang dipimpinnya;
4. mengajukan usul Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau 3. melaksanakan pengadaan BMN sesuai dengan ketentuan peraturan
bangunan yang memerlukan persetujuan DPR; perundang-undangan
5. memberikan keputusan atas usul Pemindahtanganan BMN yang 4. mengajukan permohonan penetapan status Penggunaan BMN yang
berada pada Pengelola Barang yang tidak memerlukan persetujuan berada dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang;
DPR sepanjang dalam batas kewenangan Menteri Keuangan; 5. menggunakan BMN yang berada dalam penguasaannya untuk
6. memberikan pertimbangan dan meneruskan usul Pemindahtanganan kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L;
BMN yang tidak memerlukan persetujuan DPR kepada Presiden; 6. mengamankan dan memelihara BMN yang berada dalam
7. memberikan persetujuan atas usul Pemindahtanganan BMN yang penguasaannya;
berada pada Pengguna Barang yang tidak memerlukan persetujuan 7. mengajukan usul Pemanfaatan BMN yang berada dalam
DPR sepanjang dalam batas kewenangan Menteri Keuangan; penguasaannya kepada Pengelola Barang;
8. menetapkan Penggunaan, Pemanfaatan, atau Pemindahtanganan 8. mengajukan usul Pemindahtanganan BMN yang berada dalam
BMN yang berada pada Pengelola Barang; penguasaannya kepada Pengelola Barang;
9. memberikan persetujuan atas usul Pemanfaatan BMN yang berada 9. menyerahkan BMN yang tidak digunakan untuk kepentingan
pada Pengguna Barang; penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L yang dipimpinnya dan tidak
10. memberikan persetujuan atas usul Pemusnahan dan Penghapusan dimanfaatkan oleh Pihak Lain kepada Pengelola Barang;
BMN; 10. mengajukan usul Pemusnahan dan Penghapusan BMN yang berada
11. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan Inventarisasi BMN dan dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang;
menghimpun hasil Inventarisasi; 11. melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian atas
12. menyusun laporan BMN; Penggunaan BMN yang berada dalam penguasaannya;
13. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas 12. melakukan pencatatan dan Inventarisasi BMN yang berada dalam
pengelolaan BMN; dan penguasaannya; dan
14. menyusun dan mempersiapkan laporan rekapitulasi BMN/Daerah 13. menyusun dan menyampaikan laporan barang pengguna semesteran
kepada Presiden, jika diperlukan dan laporan barang pengguna tahunan yang berada dalam
penguasaannya kepada Pengelola Barang

Slide 9
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN
RKBMN
 Kebutuhan BMN
 Review Exist. BMN PENGADAAN PENGGUNAAN PEMANFAATAN
 Analisa Kesesuaian
PENGHAPUSAN PEMELIHARAAN PEMINDAHTANGANAN

Solusi Aset Standar Barang


Belanja Modal NEW INISIATIVE
Standar Kebutuhan RKA
Solusi Non Aset BASELINE
(Hibah, Sewa, Pemanfaatan BMN Idle) Standar Biaya

Pengembangan manajemen aset negara


o Perencanaan Kebutuhan BMN/D meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, dan Penghapusan BMN/D.
o Perencanaan pengadaan dibuat dengan mempertimbangkan pengadaan barang melalui mekanisme
pembelian, Pinjam Pakai, Sewa, sewa beli (leasing), atau mekanisme lainnya yang lebih efektif dan efisien
sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan Negara/Daerah
o Perencanaan pemeliharaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, dan Penghapusan BMN/D dapat
dilakukan untuk periode 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) tahun.
Harmonisasi/Sinkronisasi Pengaturan
o Perencanaan Kebutuhan BMN/D merupakan salah satu dasar bagi K/L/SKPD dalam pengusulan
penyediaan anggaran untuk kebutuhan baru (new initiative) dan angka dasar (baseline) serta penyusunan
rencana kerja dan anggaran.
Slide 10
Slide 11

PENGGUNAAN
 Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan
Barang Milik Negara/Daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan
 Penguatan dasar hukum
 alih status penggunaan
 penggunaan sementara
 BMN idle: Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang kepada Pengelola Barang
 Penyederhanaan birokrasi
 Pengelola Barang dapat mendelegasikan penetapan status Penggunaan atas BMN selain tanah dan/atau
bangunan dengan kondisi tertentu kepada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
 Dalam kondisi tertentu, Pengelola dapat menetapkan status Penggunaan BMN pada Pengguna tanpa
didahului usulan Pengguna
 Pengalihan status Penggunaan Barang Milik Negara dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif dari
Pengelola Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan maksudnya tersebut kepada Pengguna Barang
 PSP BMN/D dikecualikan untuk:
o barang persediaan,
o KDP,
o barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan,
o BMN yang berasal dari DK/TP (penunjang) yang direncanakan untuk diserahkan,
o BMN/D lain yang ditetapkan oleh Pengelola BMN/Gubernur/Bupati/Walikota.
 Pengembangan manajemen aset negara
 Kriteria BMN/D Idle dikecualikan untuk BMN/D yg telah direncanakan untuk digunakan/ dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu yg ditetapkan

Slide 11
Slide 12

PEMANFAATAN
 Pemanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik Negara/Daerah yang tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/ Lembaga/satuan kerja perangkat daerah
dan/atau optimalisasi Barang Milik Negara/Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan
 Pengembangan manajemen aset negara
 Ruang lingkup pemanfaatan
o pendayagunaan BMN yg tidak digunakan untuk penyelenggaraan tusi K/L
o optimalisasi BMN
 Jangka waktu, besaran dan cara pembayaran sewa untuk infrastruktur (bisa > 5 tahun)
 Diversifikasi KSP  Konstribusi dan pembagian keuntungan dapat berupa aset (maks. 10%)
 Jangka waktu KSP infrastruktur s.d. 50 tahun
 Jangka waktu pinjam pakai (5 tahun)
 Penambahan bentuk Pemanfaatan  KSPI
 Mekanisme tender KSP dan BGS/BSG
 Penyederhanaan birokrasi
 Pelaksana pemanfaatan BMN
o Pengelola untuk BMN pada Pengelola
o Pengguna untuk BMN pada Pengguna
 Jumlah peserta tender sekurangnya 3 peserta
 Mitra KSP penugasan
 Harmonisasi pengaturan
 Lingkup infrastruktur

Slide 12
Slide 13

PEMINDAHTANGANAN
 Pengembangan manajemen aset negara
 Perhitungan nilai limit penjualan
 Penentuan nilai dalam rangka Penjualan BMN/BMD secara lelang dilakukan dengan
memperhitungkan faktor penyesuaian.
 Nilai dimaksud merupakan batasan terendah yang disampaikan kepada Pengelola Barang/Pengguna
Barang sebagai dasar penetapan nilai limit
 Pengkinian definisi lelang
Lelang adalah Penjualan BMN/D yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis
dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului
dengan pengumuman lelang dan harus dilakukan di hadapan pejabat lelang
 Perluasan pertimbangan hibah
Hibah BMN/D dilakukan dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan,
kemanusiaan, pendidikan yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/
daerah
 Perluasan cakupan mitra tukar-menukar
Tukar Menukar BMN dapat dilakukan dengan pihak: a. Pemerintah Daerah; b. BUMN/BUMD atau badan
hukum lainnya yang dimiliki Negara; c. swasta; atau d. Pemerintah Negara lain.
 Penyesuaian tujuan PMPP/D
PMPP/D atas BMN/D dilakukan dalam rangka pendirian, memperbaiki struktur permodalan dan/atau
meningkatkan kapasitas usaha BUMN/D atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 Penyederhanaan birokrasi
 Pendelegasian sebagian kewenangan Pengelola kepada Pengguna
 Subyek pelaksana pemindahtanganan
Slide 14

PENGHAPUSAN
PEMUSNAHAN  Sebab-sebab penghapusan:
 penyerahan kepada Pengelola Barang;
 Pengembangan manajemen aset  pengalihan status Penggunaan BMN/D selain tanah
negara dan/atau bangunan kepada Pengguna Barang lain;
 Pemusnahan dilakukan dengan cara  Pemindahtanganan atas BMN/D selain tanah
dibakar, dihancurkan ditimbun, dan/atau bangunan kepada Pihak Lain;
ditenggelamkan atau cara lain sesuai  putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya;
dengan ketentuan Peraturan
 menjalankan ketentuan undang-undang;
Perundang-undangan
 Pemusnahan; atau
 Penyederhanaan birokrasi  sebab lain antara lain karena hilang, kecurian,
 Pendelegasian sebagian kewenangan terbakar, susut, menguap, dan mencair.
Pengelola kepada Pengguna  Penyederhanaan birokrasi
 Subyek pelaksana pemusnahan  Pendelegasian sebagian kewenangan Pengelola
Pemusnahan dilaksanakan oleh kepada Pengguna
 Penghapusan adalah proses menghapuskan BMN/D
Pengguna Barang setelah mendapat
dari catatan (daftar barang). Kegiatan ini merupakan
persetujuan Pengelola Barang
akhir dari siklus pengelolaan BMN
 Pengecualian persetujuan penghapusan dari
Pengelola yang didahului kegiatan yang telah
mendapat persetujuan Pengelola
a. Pengalihan Status Penggunaan;
b. Pemindahtanganan; atau
c. Pemusnahan
 Subyek pelaksana penghapusan
ALUR PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN
PMK 96/PMK.06/2007 PMK 50/PMK.06/2014
- Permohonan pemindahtanganan/alih status ke - Permohonan pemindahtanganan/alih status ke
pengguna barang lain/penghapusan dengan pengguna barang lain/penghapusan karena
pemusnahan pemusnahan
- Penyerahan kepada pengelola (BMN Idle) - Penyerahan kepada pengelola (BMN Idle)

- Persetujuan pemindahtanganan/alih status ke - Persetujuan pemindahtanganan/alih status ke


pengguna barang lain/penghapusan dengan pengguna barang lain/penghapusan karena
pemusnahan pemusnahan
- Keputusan penyerahan kepada pengelola - Keputusan penyerahan kepada pengelola

Penghapusan dengan menerbitkan - BAST pemindahtanganan/alih status ke pengguna


Keputusan Penghapusan (paling lama 1 barang lain/BA Pemusnahan
bulan sejak tanggal persetujuan) - BAST penyerahan kepada Pengelola Barang

- BAST pemindahtanganan/alih status ke pengguna Penghapusan dengan menerbitkan Keputusan


barang lain/BA Pemusnahan Penghapusan (paling lama 2 bulan sejak
- BAST penyerahan kepada Pengelola Barang tanggal BAST)
Slide 15
Slide 16

PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

Pengelola Barang

PEMELIHARAAN Pengguna Barang PENGAMANAN


Kuasa Pengguna Barang

APBN Mitra FISIK ADMINISTRAS HUKUM


I
Jenis BMN/D Atas nama Penyimpana
Dimanfaatkan oleh
n
Pihak Lain
Pemerintah RI /
BMN/D tanah/bangunan Pengelola
Pemda
BMN selain tanah/bangunan Pengguna Pengguna
BMD selain tanah/bangunan Pemda Pengelola

Pengembangan manajemen aset negara


o Pengelola BMN/Gubernur/Bupati/Walikota dapat menetapkan kebijakan asuransi atau
pertanggungan dalam rangka pengamanan BMN/D tertentu dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara/daerah.
Slide 17

PENILAIAN
oleh Penilai Tanah/Bangunan

Selain oleh tim dan dapat


Tanah/Bangunan melibatkan Penilai

 Pengembangan manajemen aset negara


 Penilai dibedakan atas Penilai pemerintah dan Penilai publik
 Penilaian dilakukan dalam rangka mendapatkan nilai wajar (tanpa adanya
pembatasan estimasi terendah dengan NJOP)
 Penyederhanaan birokrasi
 Penilaian BMN/D dikecualikan untuk:
o Pemanfaatan dalam bentuk Pinjam Pakai; dan
o Pemindahtanganan dalam bentuk Hibah
 Harmonisasi pengaturan
 Dalam kondisi tertentu, Pengelola Barang dapat melakukan Penilaian kembali atas
nilai BMN/D yang telah ditetapkan dalam neraca Pemerintah Pusat/Daerah.
 Keputusan mengenai Penilaian kembali atas nilai BMN dilaksanakan berdasarkan
ketentuan Pemerintah yang berlaku secara nasional.
Slide 18

PENATAUSAHAAN
 Harmonisasi Pengaturan
Pelaporan BMN/D disusun menurut perkiraan neraca yang terdiri dari :
Aset Lancar, berupa Barang Persediaan,
Aset Tetap, berupa:
o Tanah
o Gedung dan Bangunan
o Peralatan dan Mesin
o Jalan, Irigasi, dan Jaringan
o Aset Tetap Lainnya,
o Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Lainnya.
Sebelumnya, penjelasan ada dalam Peraturan Menteri Keuangan.

 Pengembangan manajemen aset negara


 Pengelola Barang menyusun Laporan Barang Pengelola Semesteran dan Tahunan
 Pengelola Barang menghimpun Laporan Barang Pengguna Semesteran dan Tahunan
serta Laporan Barang Pengelola sebagai bahan penyusunan Laporan BMN/Daerah
Slide 19

LAIN-LAIN

Pengelolaan BMN/D pada BLU/D

BMN berupa Rumah Negara

Ganti rugi dan Sanksi

Pemberian insentif dan/atau tunjangan dalam rangka pengelolaan BMN

Kekayaan Negara tertentu

Fleksibilitas Pengelola dan Capital Charge

Implementasi good governance (indikator kinerja pengelolaan BMN) dan Impunitas


TERIMA KASIH Mari Benahi Aset Negara

PENGELOLAAN
BMN

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


MINISTRY OF FINANCE, REPUBLIC OF INDONESIA Change With Enthusiasm

Anda mungkin juga menyukai