Anda di halaman 1dari 16

TEORI PODUKSI ISLAM

Oleh : Lavia Vega Aldana


PENGERTIAN PRODUKSI
• Pengertian produksi adalah kegiatan mengubah faktor-faktor
produksi atau input menjadi produk atau output. Faktor produksi
(input) merupakan elemen yang harus ada untuk menghasilakan
suatu produksi.
• Siddiqi dan ahli ekonomi Islam lainnya berpendapat bahwa
kegiatan produksi sebagai penyediaan barang dan jaasa
memperhatikan nilai keadilan dan kemanfaatan bagi masyarakat
disekitar, apabila produsen telah bertindak adil dan membawa
kebajukan maka ia telah berbuat Islami.
KEGIATAN PRODUKSI MASA RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

• Pada masa Rasulullah terdapat kurang lebihnya 178 usaha industri dan bisnis
barang jasa yang dapat menggerakan perekonomian masyarakat masa itu.
Diantaranya ada 10 industri yang menonjol yaitu pembuatan usaha dan segala
usaha dari besi, pembuatan kayu dan pembuatan rumah, perusahaan tenun,
arsitektur perumahan, perusahaan alat timbangan, perusahaan perkapalan,
perusahaan perhiasan dan kosmetik, pekerjaan kedokteran dan kebidanan, usaha
penerjemah buku dan kebudayaan, usaha kesenian dan kebudayaan lain
TUJUAN PRODUKSI DALAM ISLAM

Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingakatan moderat


Menemukan Kebutuhan masyarakat dan Pemenuhannya
Menyiapkan persediaan barang/jasa pada masa depan
Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah SWT.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
• Tanah / Bumi
faktor produksi penting mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi,
umpamanya permukaan bumi, kesuburan tanah, sifat-sifat sumber-sumber daya, udara
• Tenaga Kerja
Tenaga kerja semua tanggung jawabnya tidak berakhir pada waktu seorang pekerja meninggalkan
pabrik. Ia memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan yang sah
• Modal
bagian dari harta untuk memenuhi atau menghasilkan barang dan jasa seperti mesin, alat produksi
• Organisasi
dalam ekonomi Islam yang pada hakikatnya lebih berdasarkan ekuiti (equity-based) daripada
berdasarkan pinjaman (loan-based), para manajer cenderung mengelola perusahaan yang bersangkutan
dengan pandangan untuk membagi deviden dikalangan pemegang saham atau berbagi keuntungan
diantara mitra
FUNGSI PRODUKSI

filosofis aktifitas produksi meliputi:

a. Produk apa yang dibuat

b. Berapa kuantitas produk yang dibuat

c. Mengapa produk tersebut dibuat

d. Kapan produk dibuat

e. Siapa yang membuat

f. Bagaimana memproduksinya Akhlak utama dalam produksi yang wajib diperhatikan kaum muslimin, baik
secara individual maupun secara bersama ialah bekerja pada bidang yang dihalalkan Allah SWT dan tidak
melampaui apa yang diharamkannya
PRINSIP DAN KAIDAH PRODUKSI

Pada prinsipnya kaidah ekonomi harus sesuai dengan syariat Islam. Sebagai berikut :

a. Berproduksi dalam lingkaran halal

Dalam produksi tidak semua komoditas dapat diproduksi. Barang yang dihasilkan juga harus memberikan
manfaat bagi banyak orang.

b. Kesadaran manusia sebagai Kalifah

Manusia sebagai khalifah dibumi diberikan amanat untuk menjaga kemakmuran dan diperbolehkan mengolah
sumber daya alam serta menjaganya.

c. Pengoptimalan fungsi indra dan akal

Manusia memiliki fungsi indra dan akal sehingga manusia dapat berpikir untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.
d. Pemberdayaan sumber daya produksi
e. Adanya keseimbangan antara aktivitas untuk dunia dan akhirat
f. Aktivitas produksi dilandasi oleh akhlak

g. Kegiatan produksi terikat pada tetataran nilai moral yang teknikal Islami
NILAI- NILAI ISLAM DALAM BERPRODUKSI
a. Berwawasan jangka panjang yaitu berorientasi pada tujuan akhirat ;

b. Menepati janji dan kontrak bagi baik dalam lingkup internal maupun eksternal;

c. Memenuhi tukaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran;

d. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis;

e. Memulihkan prestasi atau produktivitas

f. Mendorong ukhuwah antar sesama pelaku ekonomi;

g. Menghormati hak milik individu;

h. Mengikuti syarat sah dan rukun akad atau transaksi;


PERILAKU PRODUKSI DALAM EKONOMI ISLAM

 Beberapa aspek dalam produksi yang harus dilakukan oleh seorang muslim yaitu :

a. Berproduksi ialah ibadah dengan mengaktualisasikan bisnis yang dijalankan

b. Faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak terbatas. Sebagai
manusia hendaknya selalu mengoptimalkan semua yang Allah Swt. berikan dengan sebaik-baiknya.

c. Seorang muslim yakin bahwa sesuatu yang dikerjakan dengan niat baik yang tulis akan memberikan
kepadanya

d. Berproduksi tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga untuk mendapatkan ridho Allah.

e. Seorang muslim menghadiri praktik produksi yang dalam produksinya seharusnya tidak mengandung
unsur riba
PRODUKSI YANG DIHARAMKAN DALAM EKONOMI ISLAM
a. Investasi harta dengan cara yang membahayakan masyarakat. Islam mengharamkan produksi yang hanya merealisasikan
kepentingan pribadi dan membahayakan masyarakat umum.

b. Riba, Islam dan agama-agama samawi lainnya mengharamkan riba karena dalam riba terdapat hal yang membahayakan
masyarakat dan ekonomi.

c. Jual beli tidak jelas (gharar)

d. Investasi pungutan pajak untuk menghasilkan uang.

e. Pencurian.

f. Perampasan.

g. Upah pekerjaan yang haram dilaksanakan, seperti mas kawin, zina, dan tips bagi dukun. Mencari harta dengan cara menjual
minuman keras, bangkai, babi dan lain-lain.

h. Suap

i. Menimbun
BIAYA PRODUKSI
•Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Biaya eksplisit

• Ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua
input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-
faktor produksi dan bahan mentah yangdibutuhkan perusahaan. Contoh: biaya tenaga kerja,
sewa gedung.

b. Biaya Implisit

• Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi
yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh penggunaan gedung milik perusahaan sendiri
PENGGOLONGAN BIAYA PRODUKSI
A. Biaya produksi jangka pendek

Dalam biaya jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi dibagi menjadi dua yaitu:

1) alam hubungannya dengan tujuan biaya

a) Biaya langsung (Direct cost) Biaya langsung merupakan biaya –biayayang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.Begitu juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

b) Biaya tidak langsung (Indirect cost) Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak
dapatdiidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya
lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
2) Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

a) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) Adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan alaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap
merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap misalna, gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin,
sewa tanah.

b) Biaya Variable Total (Total Variable Cost / VC) Biaya Variable Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diprroduksi biaya variablenya semakin besar,
begitu juga sebaliknya.

c) Biaya Total (Total Cost / TC) Biaya total merupakan keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap
dan biaya variable. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variable

d) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost/ AFC) Biaya Tetap Rata-rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan.

e) Biaya Variable Rata-rata (Average Variable Cost/ AVC) Adalah biaya variable setaun unit produksi.

f) Biaya Total Rata-rata (Average Cost/ AC) Average Cost adalaha biaya total barang tertentu (Q).

g) Biaya Marginal (Marginal Cost/ MC) Adalah tambahan biaya yang disebabkan rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisil Total Costdan selisih kuantitas dari barang
yang diproduksi.
B. Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapt menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan.
Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam
jangka panjang semua biaya adalah variable.

1) Biaya rata-rata jangka panjang (Long-run Average Cost/LAC) Adalah biaya total dibagi jumlah output.

2) Biaya marginal jangka panjang (Long-run Marginal Cost/LMC) Adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit.

• Biaya total jangka panjang (Long-run Total Cost/LTC) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
seluruh output dan semuanya bersifat variable
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai