Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN

INSTRUMEN
PENELITIAN
Penyusunan Kuesioner
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner
1. Pertanyaan sensitif dan non sensitif
Contoh :
Pertanyaan tentang perilaku seksual, perilaku menyimpang, pertanyaan tentang politik,
dsb.
2. Pertanyaan tentang pengetahuan
contoh : “Apakah saudara mengetahui adanya program posyandu bagi anak sekolah?”
3. Pertanyaan tentang Fakta
contoh : “berapa pengeluaran anda dalam seminggu?”
4. Pertanyaan tentang opini
contoh : “apa pendapat bapak mengenai kenaikan harga BBM?”
5. Pertanyaan lanjutan
contoh : Apakah saudara memiliki pekerjaan sampingan?
1. tidak (Stop)
2. Ya (lanjutkan ke pertanyaan berikutnya)
Bentuk Pertanyaan
• Pertanyaan tertutup : kategori jawaban telah tersedia, kategori
bersifat tuntas (exhaustive) dan tidak tumpang tindih (mutually
exclusive)
Contoh: Usia responden :
a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. > 30 tahun
• Pertanyaan terbuka : Peneliti tidak memberikan pilihan jawaban,
sehingga responden bisa menjawab sesuai dengan pikiran dan
pendapatnya
Contoh : berikan saran anda untuk memperbaiki pelayanan publik di Jakarta
• Pertanyaan setengah terbuka: Peneliti memberikan alternatif
jawaban, namun tidak seluruhnya.
contoh : Pekerjaan Responden :
a. Tidak Bekerja b. PNS c. Swasta d. Lain-lain (sebutkan:………)
Hal yang harus dihindari dalam Penulisan Pertanyaan
Kuesioner
1. Hindari penggunaan jargon, kata-kata slank, atau bahasa gaul, dan
singkatan.
contoh : apakah bapak/ibu menggunakan KB?
apa pendapat bapak/ibu mengenai demokratisasi ekonomi?
2. Hindari ambiguitas yaitu pertanyaan yang membingungkan dan kabur
Contoh : Apakah Bapak/Ibu merasakan kepuasan dalam bekerja?
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise
contoh : apa pendapat saudara mengenai kebijakan kenaikan BBM yang tidak adil, tergesa-
gesa dan tidak mempertimbangkan kemampuan masyarakat miskin yang terpinggirkan?
Bias prestise : Banyak dokter yang mengatakan bahwa merokok menyebabkan kanker paru-
paru, bagaimana pendapat bapak sendiri?
4. Hindari pertanyaan yang double barraled yaitu satu kalimat mengandung
dua pertanyaan sekaligus
contoh : Apakah ibu memperoleh cuti tahunan dan cuti melahirkan?
5. Hindari leading question yaitu pertanyaan yang mengarahkan jawaban
responden
contoh : setujukah bapak bahwa polisi harus lebih profesional lagi dalam mengungkapkan
kejahatan?
Hal-hal…
6. Hindari pertanyaan diluar kemampuan responden untuk
menjawabnya
Contoh : berapa persen pengeluaran anda dalam membeli pulsa ?
7. Hindari pertanyaan dengan premis yang salah
Contoh : jam tayang televisi saat ini sudah cukup panjang, apakah perlu ditambah atau
dikurangi?
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan
Contoh : seandainya pada tahun 2030 nanti BBM akan dinaikkan kembali oleh pemerintah,
apakah anda setuju?
9. Hindari pertanyaan yang double negative
Contoh : apakah bapak/ibu tidak setuju jika tempat bapak/ibu bekerja tidak memiliki tempat
ibadah?
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang
tindih dan tidak seimbang
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembentukan kuesioner
• Panjang kuesioner
• Sekuen pertanyaan
• Format dan lay out kuesioner
• Dibagian depan kuesioner jangan lupa dibuat kata pengantar dari
peneliti
• Cantumkan no kuesioner dan no responden
Wawancara
1. Jenis pertanyaan
jenis-jenis pertanyaan (1) Deskriptif, (2) Struktural, dan (3) Kontras.
Pertanyaan Deskriptif ditanyakan pada awal wawancara, digunakan
untuk mempelajari setting dan orang-orang yang ada didalamnya.
Pertanyaan struktural dibuat berdasarkan konsep-konsep yang telah
dibuat peneliti sebelumnya. Pada tahap ini telah mulai dilakukan analisis
data
Pertanyaan kontras dibangun berdasarkan pertanyaan
konseptual/struktural. Bertujuan untuk melakukan analisis sehingga
difokuskan pada persamaan dan perbedaan yang disebutkan nara
sumber.
2. Bentuk Pertanyaan
Pertanyaan langsung: pertanyaan yang secara langsung ditujukan
untuk menggali informasi yang dibutuhkan
pertanyaan tidak langsung: peneliti menanyakan hal-hal yang
mungkin tidak langsung terkait dengan permasalahan, biasanya
digunakan pada topik-topik yang sifatnya sensitif.
Peranan dari pewawancara
- Bekerjasama dan membangun hubungan baik dengan
informan
- Bersikap netral dan obyektif
- Mampu mengurangi rasa malu, takut dan curiga,
serta dapat membuat informan merasa nyaman
dalam menjawab pertanyaan
- Mampu mengamati interaksi sosial yang terjadi
- Tidak menghakimi jawaban responden dan juga tidak
menunjukkan pendapatnya sendiri.
Tahapan dalam wawancara
• Memulai dengan perkenalan
• Menjamin kerjasama yang baik dengan responden
• Menanyakan pertanyaan yang sesuai dengan yang tertulis
• Mencatat jawaban dengan akurat, jawaban pertanyaan
terbuka harus dicatat apa adanya, tanpa editing
• Mengetahui kapan melakukan probing (pertanyaan netral
untuk memperjelas jawaban responden yang ambigu, untuk
melengkapi jawaban yang belum lengkap atau untuk
mendapatkan jawaban yang relevan). Macam-macam
probing : Jeda, komunikasi non verbal, mengulangi
pertanyaan dan jawaban responden, memberi pertanyaan
netral.
• Menyelesaikan wawancara
Diskusi Kelompok Terfokus (FGD)

Penelitian yang melakukan proses


wawancara yang secara khusus didisain
untuk mengetahui pendapat dari kelompok
kecil sebagai subyeknya.
Peneliti bertugas sebagai moderator atau
mewakilkannya kepada orang lain sebagai
moderator (harus dengan pelatihan yang
sangat ketat)
FGD is a qualitative method. A FGD is a
group discussion of approximately 6 – 12 persons
guided by a facilitator or a moderator, during
which group members talk freely and
spontaneously about their perceptions, opinions,
beliefs and attitudes towards a product, service,
concept, advertisement, idea, or packaging.
 Syarat:
 Partisipan bersifat homogen
 Jumlah orang sedikit
Market research 10-12 orang
Academic/public/non profit research 6-8 orang
Participatory research (volunteer, member, or
staff of organization)
Children research 5-7 orang, min. usia 10 tahun,
usia tidak berbeda lebih dari 2 tahun
Internet and chat rooms research
 Syarat:
 Topik yang telah ditentukan
 Boleh menjawab apapun juga tanpa pengaruh
lingkungan/siapapun juga
 Moderator harus memiliki pedoman diskusi,
menguasai topik sehingga dapat menggali dan
memperdalam informasi dari partisipan
Beberapa prinsip dasar dalam metode FGD adalah :
1. Participants should be roughly of the same socio-economic group or
have a similar background in relation to the issue under investigation .
Peserta FGD dari satu kelompok seharusnya memiliki latar belakang
yang kira-kira sama atau sekurang-kurangnya memiliki pandangan
yang sama terhadap isu yang sedang diteliti.
2.FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas
metode FGD yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif lainnya
(wawancara mendalam atau observasi) adalah interaksi. Tanpa interaksi
sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawancara terfokus
(FGI-Focus Group Interview ).
3.FGD adalah group bukan individu. Prinsip ini masih terkait dengan
prinsip sebelumnya. Agar terjadi dinamika kelompok, moderator harus
memandang para peserta FGD sebagai suatu group, bukan orang per
orang. Selalu melemparkan topik ke “tengah” bukan melulu tembak
langsung ke peserta FGD.
4.FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Namun dalam
diskusi jangan hanya mengejar interaksi dan dinamika kelompok namun
harus fokus pada tujuan diskusi, sehingga moderator akan selalu
 Persiapan:
 Strategi rekrutmen partisipan, perlu dibuatnya
pertanyaan filter
 Perlu disediakan perekam/videocam, sebaiknya
dilaksanakan dalam ruangan yang memiliki jendela
satu arah untuk mengamati perilaku partisipan
 Mempersiapkan guideline (open-ended questions)
dan melakukan coaching bagi moderator
(moderator tidak boleh leading)
Pelaksanaan:
Waktu kurang lebih 2 jam
Izin untuk direkam/diambil gambarnya
Diberikan penjelasan
Tanda terima kasih

Anda mungkin juga menyukai