Anda di halaman 1dari 13

HUKUM PENGUASAAN DAN

PENGATURAN PERTANAHAN.
LEMBAGA
RECHTSVERWERKING
OLEH
PROF.DR.A.SURIYAMAN MP,SH.MH
Pasal 32 ayat (2) –PP NO 24/1997:pihak
yg merasa mempunyai hak atas tanah yg
sudah terdaftar atas nama orang lain
.tidak dapat menuntut haknya setelah 5
th sejak diterbitkannya sertifikat untuk
mengajukan keberatan secara tertulis.
(asas hilangnya hak karena lampaunya
waktu ).

RECHTSVERWERKING
Lembaga rechtsverwerking untuk
mengatasi kelemahan sistem negatif
.ketentuan ini di adakan demi kepastian
hukum yg melindungi perolehan hak atas
tanah dgn itikad baik ,dimana dlm sistem
hukum apapun itikad baik dan kepastian
hukum sangat penting .karena itu asas
rehtsverwerking sesuatu yg wajar ,namun
demikian penerapannya perlu kearifan .

Bagir Manan (2002:2)


Pasal 24 (2) :pembukuan hak dapat
dilakukan berdasarkan kenyataan
penguasaan fisik bidang tanah yg
bersangkutan selama 20 th atau lebih
secara berturut turut oleh pemohon
pendaftaran dan pendahulu –pendahulunya.
Lampaunya waktu menyebabkan orang lain
menjadi mempunyai hak atas tanah yg
semula dimiliki oleh orang lain

Lembaga advers-possesion
/acqusitieve verjaring .
Harus mengindahkan asas nemo plus
yuris sebagai asas umum yg berlaku scr
universal –walaupun jangka waktu yg di
tentukan oleh lembaga itu terpenuhi
,itikad baik dalam perbuatan hukum
perolehan hak atas tanah tetap tidak di
kecualikan untuk di uji pada lembaga
pengadilan.

Asas adverse possesion


/acquisitive verjaring
Realitasputusan peradilan tidak mengikat
para hakim untuk memutuskan perkara .
Asas sumbernya dr hukum barat –
keterbatasan untuk menggunaakan hanya
untuk memperoleh dalam daftar umum
berdasarkan kenyataan penguasaan fisik
oleh seseorang selama 20 th atau lebih
secara berturut turut dan bukan sebagai
lembaga perolehan hak karena lampaunya
waktu.

Latar belakang asas


rechtsverwerking
Penerapan sistem title insurance agar
pemengang hak dapat terlindungi .
Jika terjadi keteledoran akan hak atas tanah
akan menjadi jaminan dari insurance ybs
untuk menyelesaikan akan timbulnya
sengketa.persoalan hukum terhadap hak atas
tanah .
Pihak yg memenangkan peradilan mendapat
pembayaran kompensasi oleh pihak asuransi.

Realisasi kepastian hukum


Ilmu pengetahuan mempelajari kehidupan
bersama manusia deangan sesamanya yaitu
pergaulan hidup khususnya gejala hidup
masyarakatnya.
Sosiologi hukum menggunakan fakta-fakta tentangl
ingkungan sosial di mana hukum itu berlaku
Satjipto Rahardjo:ilmu yg mempelajari terhadap
praktik-praktik hukum ,menjelaskan mengapa dan
bagaimana praktik –praktik hukum itu terjadi
,sebab-sebabnya,faktor-faktor yg mempengaruhi
latarbelakang dst.

Pendekatan sosiologi
Hak milik atas tanah adalah hak yg
sangat asasi dan merupakan hak dasar yg
di jamin konstitusi (pasal 28H Ayat(4)UUD
1945 Setiap orang berhak mempunyai
hak milik atas tanah adalah hak turun
temurun ,terkuat dan terpenuh yg dapat
dipunyai orang atas tanah ,dgn mengingat
ketentuan bahwa semua hak atas tanah
menpunyai fungsi sosial .

Sosiolologi hukum ttg kepastian


hak atas tanah.
Dinjau secara sosiologis dalam trangka
memperkuat kelemahan sistem negatif
namun membutuhkan kesiapan ketertiban
penguasaan pertanahan secara luas
menyangkut masyakat adat secara
keseluruhan ,sedangkan lembaga
pengelolaan data pemilikan tanah pada
lembaga terkait belum tertib.sehingga perlu
rechtsverwerking di dukung upaya
penertiban data administrasi yg baik.

Keberadaan Asas Rechtsverweking


Transfaransi pendaftaran hak atas tanah
akan lebih tampak mulai pra pendaftaran
tanah bahkan pasca pendaftaran tanah.
jaminan kepastian dan perlindungan
hukum terhadap pemilik hak atas tanah
sebagai prilaku (behavior )

Perlu peran masyarakat


Sekian

Anda mungkin juga menyukai