Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK
DENGAN KEBUTUHAN
KHUSUS
PUSPITA EKARINI S.KEP., NS.,
M.KEP JANUARI 2022
DEFINISI

• Anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan


anak lain pada umumnya tanpa selalu menunjukkan
ketidakmampuan mental, emosional, atau fisik termasuk
penyandang cacat (KBBI, 2016)
• Anak-anak yang memerlukan penanganan, Pendidikan dan
layanan khusus untuk mengoptimalkan potensi dalam diri
mereka secara sempurna (Hallan & Kauffman, 1986)
• Anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan,
baik fisik, mental-intelektual, social maupun emosional,
yang berpengaruh secara signifikan dalam proses
pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain yang seusia dengannya (KPPA, 2013)
Beberapa Istilah terkait ABK (WHO, 2011)
• Disability : Keterbatasan atau kurangnya kemampuan (yang dihasilkan
dari impairment) untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau
masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu, contoh :
pada orang cacat kaki maka ia akan merasakan berkurangnya fungsi kaki
seorang individu untuk mobilitas

• Impairment : Kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis,


aanatomis atau kehilangan fungsinya dan biasanya digunakan dalam level
organ, contoh orang dengan amputasi kaki maka ia mengalami kecacatan
kaki

• Handicap : ketidakberuntungan individu yang dihasillkan dari


impairment/disability yang memmbatasi atau menghambat pemenuhan peran
yang normal pada individu. Contoh : orang yang mengalami amputasi kaki
akan mengalami mobilitas sehingga ia memerlukan bantuan kursi roda
Penyebab ABK ditinjau dari waktu terjadinya gangguan

Prenatal/ • Diketahui Ketika anak masih berada dalam kandungan


• Contoh : kelainan kromosom, anoxia/kekurangan oksigen, lilitan
Sebelum lahir tali pusat, infeksi selama kehamilan, usia ibu saat hamil

Intranatal/ • Terjadi pada saat proses persalinan


Selama proses • Contoh : asphyxia, trauma jalan lahir (penggunaan vacuum
extraction, CPD, partus macet), kelahiran prematur
persalinan
• Terjadi setelah bayi lahir
Postnatal / • Contoh : trauma, infeksi otak, tumor/kanker otak, faktor
Setelah lahir psikososial (keluarga tidak harmonis, trauma perpindahan
Bahasa, korban bencana
Sifat Gangguan Pada ABK
• Faktor Eksternal

TEMPORE • Bersifat sementara


• Ex : anak korban perkosaan, bencana, peralihan
bahasa
R
• Faktor Internal
• Tuna Netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa,
PERMANE tuna grahita (RM) termasuk gangguan gerak
(motorik), gangguan interaksi, komunikasi,

N
gangguan emosi, sosial dan tingkah laku
Jenis-Jenis ABK
1. Tunanetra (hambatan penglihatan)
2. Tunagrahita (Retardasi Mental)
3. Tunarungu (hambatan pendengaran)
4. Tunadaksa (gangguan gerak)
5. Tunalaras (hambatan dalam mengendalikan emosi dan
control)
6. Kesulitan Belajar
7. Cerebral Palsy
8. Autisme
9. Gifted (Anak Berbakat)
10.Rett’s Disorder
11.Asperger Disorder
12.Lamban belajar
13.Attention Deficit with Hyperactivity Disorder(ADHD)
TUNANETRA
• Individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan.
tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan
yaitu: buta total (Blind) dan low vision

TUNARUNGU
• individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik
permanen maupun tidak permanen.
• Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan
pendengaran adalah: Gangguan pendengaran sangat ringan
(27-40dB), Gangguan pendengaran ringan (41-55dB),
Gangguan pendengaran sedang (56-70dB), Gangguan
pendengaran berat (71-90dB), Gangguan pendengaran
ekstrim/tuli (di atas 91dB)
TUNA GRAHITA/ RETARDASI MENTAL
DEF :
• KEMAMPUAN MENTAL YANG TIDAK MENCUKUPI
• FUNGSI INTELEKTUAL UMUR DI BAWAH NORMAL (IQ < 70)
• KEMAMPUAN KOGNITIF, BAHASA, MOTORIK DAN SOSIAL
(TERBATASNYA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI)
• ONSET : MASA PERKEMBANGAN (<18 TAHUN)
• Suatu keadaan Perkembangan mental yang terhenti atau tidak
lengkap atau tidak sampai dengan tingkat perkembangan
anak seusianya
• Bukan suatu penyakit melainkan suatu kondisi yang timbul
pada usia yang dini (biasanya sejak lahir) dan menetap
sepanjang hidup individu tersebut
• Pembelajaran di titikberatkan pada kemampuan binadiri dan
sosialisasi
▶ANGKA KEJADIAN RM 1-
3%
 RM RINGAN : 80-90%
 RM SEDANG : 12%
 RM BERAT : 7%
 RM SANGAT BERAT : 1%
TUNADAKSA
• Individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan
oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang
bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk
celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.

• Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan (memiliki


keterbatasan dalam melakukan aktifitas fisik tetapi masih
dapat ditingkatkan melalui terapi), sedang (memilki
keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi
sensorik), berat (memiliki keterbatasan total dalam
gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik)
TUNALARAS

• Individu yang dalam mengendalikan emosi dan kontrol


sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat
disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal
yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

• Contoh : remaja dengan narkoba, Pergaulan bebas


KESULITAN BELAJAR
• individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih
kemampuan dasar psikologis yang mencakup
pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan
menulis yang dapat mempengaruhi kemampuan
berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang
disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury,
disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia
perkembangan.
• individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau
diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik
persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak,
gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan
perkembangan konsep..
CEREBRAL PALSY

Gangguan / hambatan karena kerusakan otak(brain


injury) sehingga mempengaruhi pengendalian fungsi
motorik

GIFTED / ANAK BERBAKAT

anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi),


kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task
commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal)
Rett’s Disorder

Aspek perkembangan pada anak Rett’s Disorder


mengalami kemuduran sejak menginjak usia 18 bulan
yang ditandai hilangnya kemampuan bahasa bicara
secara tiba-tiba. Koordinasi motoric
nya semakin memburuk dan dibarengi dengan
kemunduran dalam kemampuan sosialnya. Rett’s
Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah
perempuan.
Asperger Disorder

• Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir


sama dengan anak autisme, yaitu memiliki gangguan
pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan
tingkah lakunya
• Sering disebut “High Functioning Autism”
ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity
Disorder)
Gejala-gejala
lain
▶ Sikap menentang seperti :
a. Sering melanggar peratuarn
b. Bermasalah dengan orangorang yang memiliki otoritas
c. Lebih mudah merasa terganggu, mudah marah (dibandingkan
dengan mereka yang seusia

▶ Cemas, seperti :
d. Banyak mengalami rasa khawatir dan takut
e. Cenderung emosional
f. Sagat sensitif terhadap kritikan
g. Mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang tidak
familiar
h. Terlihat sangat pemalu dan menarik diri
▶ Problem sosial seperti,
a. Hanya memiliki sedikit teman
b. Sering merasa rendah diri dan
tidak percaya diri
AUTISM
E
▶ Autisme diambil dari kata Yunani “Autos” yang
berarti diri sendiri dan “Isme” yang berarti suatu
aliran.
▶ Austisme berarti suatu faham yang tertarik hanya
pada dunianya sendiri

Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks yang


disebabkan adanya kerusakan pada otak, sehingga
mengakibatkan gangguan pada perkembangan komunikasi,
perilaku, kemampuan soialisasi, sennsoris, serta belajar.
Gangguan Perkembangan pada anak
autis
▶ GANGGUAN KOMUNIKASI

1. Terlambat berbicara/ sama sekali belum dapat berbicara


2. Sangat sulit untuk memulai atau mempertahankan
percakapan dengan orang lain
3. Komunikasi dengan gerakan/ bahasa tubuh
4. Mengulang-ulang kata
5. Meracau dengan bahasa sendiri
6. Tidak memahami pembic araan orang lain
▶ GANGGUAN
INTERAKSI
1. Kurang responsif terhadap isyarat sosial

2. Tidak mau menatap mata


3. Apabila dpanggil tidak menengok
4. Tidak mau bermain dengan teman
sebaya
5. Senang menyendiri
6. Tidak mampu mengekspresikan rasa
senang/keinginannya secara spontan
7. Tidak ada empati
▶ GANGGUAN
PERILAKU
1. Cuek terhadap lingkungan
2. Asyik dengan dunianya sendiri
3. Semaunya sendiri, tidak mau diatur
4. Perilaku tidak terara (mondar-mandir, lari-lari, manjat-
manjat, berputar-putar, lompat-lompat, teriak-teriak)
5. Agresif atau menyakiti dirinya sendiri
6. Tantrum (mengamuk) oleh sebab yan tidak jelas
7. Melamun/bengong, terpukau pada benda berputar atau
benda
bergerak
8. Kelekatan terhadap benda tertentu
9. Perilaku yang ritualistik
▶GANGGUAN
EMOSI
1. Tertawa, menangis, marah-marah tanpa
sebab
2. Emosi tidak terkenli
3. Rasa takut yang tidak wajar
▶ GANGGUAN PERSEPSI SENSORIS
1. Menjilat-jilat benda
2. Mencium-c ium benda
3. Menutup telinga bila mendengar suara keras
dengan nada tertentu
4. Tak suka memakai baju dengan bahan kasar
5. Sangat tahan terhadap sakit
PENATALAKSANAAN MEDIS PADA ANAK
RETARDASI MENTAL, ADHD DAN AUTISME
DENGAN
1. TERAPI PERILAKU/ C ognitive behavior
• Dengan memodifikasi perilaku yang spesifik diharapkan dapat meminimalkan perilaku yang
bermasalah
 diharapkan anak yang mendapatkan terapi intensif fungsi adaptasinya lebih tinggi dibanding anak
yang tidak memperoleh terapi intensif
2. PSIKOTERAPI
3. TERAPI OBAT
• Psikosis/ Obat psikotropika (untuk anak dengan perilaku yang membahayakan diri)
• Antidepresan
4. TERAPI WIC ARA
5. TERAPI OKUPASI
Diberikan pada anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik halus seperti jari—jari
untuk
melatih mnenulis
6. TERAPI KHUSUS
Dengan adanya pendidikan khusus pada penyandang autisme/ ADHD/ RM maka diharapkan ada
perbaikan secara bertahap. Contoh : dimasukkan ke dalam kelompok kecil sebelum masuk sekolah
normal
7. DIET ATAU PENGATURAN NUTRISI PADA ANAK
Terdapat beberapa mkanan yang perlu dihindari oleh anak autis seperti bahan makanan yang
mengandung gluten, kasein, makanan yang mengandung penyedap rasa/ MSG, pemanis dan
pewarna buatan, makanan berpengawet, dll
PROSES
A.PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
- Identitas anak : Jenis kelamin, tanggal lahir
- Identitas penanggungjawab
- Keluhan utama : adanya keterlambatan perkembangan, aktivitas berlebih, gangguan
belajar, pemenuhan nutrisi
- Riwayat Kehamilan dan persalinan : penyakit selama hamil
(infeksi/hipertensi/anemia), nutrisi selama hamil, Riwayat ANC, Riwayat proses
persalinan
- Riwayat penyakit keluarga, apakah ada factor herediter
- Riwayat perkembangan : Adanya kegagalan perkembangan yang merupakan
indikator RM seperti anak RM berat biasanya mengalami kegagalan perkembangan
pada tahun pertama kehidupannya terutama psikomotor; RM sedang
memperlihatkan penundaan pada kmampuan bahasa dan bicara, dengan
kemampuan motorik normal- lambat, biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun; RM
ringan biasanya terjadi pada usia sekolah dengan memperlihatkan kegagalan anak
untuk mencapai kinerja yang diharapkan
• Gangguan neurologis yang progresif
▶ Pemeriksaan Fisik :
 Kepala : mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala tidak simetris)
 Rambut : pusar ganda, rambut jarang/ tidak ada, halus, mudah putus dan cepat
beruban
 Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
 Hidung : jembatan/ punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping
melengkung
ke atas dll
 Mulut : bentuk “V” yang terbaluk dari bibir atas, langit-langit lebar/ melngkung
tinggi
 Geligi : odontogenesis yang tidak normal
 Telinga : keduanya letak rendah
 Leher : pendek, tidak memiliki gerak sempurna
 Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan
lebar, klinodaktil
 Dada dan abdomen : perut buncit
 Genitalia : micropenis, testits tidak turun
 Kaki : jari kaki saling tmpang tindih, panjang dan tegap/ panjang kecil meruncing
diujungnya, lebar, besar, gemuk
Beberapa Instrumen yang
dapat digunakan untuk
mengkaji Gangguan pada
Anak Kebutuhan Khusus
TDL (TEST DAYA
LIHAT)
GPPH
mikroftalmia
Pemeriksaan
penunjang
▶ Pemeriksaan kromosom
▶ Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
▶ Test diagnostik seperti EEG, CT scan untuk identifikasi
abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury
jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan
perubahan pada otak.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin
muncul (SDKI, 2016)
1. Gangguan tumbuh kembang
2. Gangguan interaksi sosial
3. Gangguan komunikasi verbal
4. Defisit pengetahuan orang tua
5. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
6. Gangguan proses keluarga
7. Perilaku Kekerasan
8. Risiko cedera
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai