Anda di halaman 1dari 18

Obesitas

Muhammad Dzakwan Fadhil


1710313012
 Obesitas merupakan kondisi ketika terjadinya peningkatan berat
badan melampaui batas kebutuhan fisik dan skeletal, akibat
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.(Dorland, 2015)

Definisi
 Etiologi obesitas bersifat multifaktorial, namun penyebab
dasarnya adalah ketidakseimbangan antara kalori yang
dikonsumsi dan yang dikeluarkan. (Kumar dan Kelly, 2016)

Etiologi  Obesitas diduga disebabkan karena adanya interaksi antara


faktor genetik dan faktor lingkungan seperti aktivitas, gaya
hidup, sosial ekonomi dan nutrisi (Heird, 2002; Taitz, 1991).
Patofisiologi
 Terapi diet : program manajemen berat badan berdasarkan
individu
 Aktivitas fisik : berjalan salama 30 menit dengan jangka waktu
3x seminggu 45 menit, 5x seminggu
 Terapi perilaku
Tatalaksana  Farmakoterapi : Sibutramine, dan Orlistat yang sudah disetujui
FDA di Amerika Serikat
 Terapi bedah : hanya diberikan kepada pasien obesitas dengan
BMI lebih dari 40, atau dengan BMI lebih dari 35 dengan
kondisi komorbid
Laporan Kasus
Data Pasien

Inisial Nama : Tn. F


Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Abdul Moeis, no. 12F
Pekerjaan : Mahasiswa
Data Antropometri

BB : 105 kg
TB : 175 cm
IMT : BB/(TB)2
105/(1,75)2 = 34,3 kg/m2
BBI : (TB-100) – 10%(TB-100)
: 67,5 kg
Status Gizi : Obesitas Tipe 2 (Asia-Pasific Classification)
Gejala Klinis

 Badan terlihat membesar


 Kadang sesak nafas setelah beraktivitas berat

Diagnosis

Obesitas Tipe 2 (34,3 kg/m2)


Pasien mengalami peningkatan BB sejak 2 tahun lalu, yang
awalnya 80 kg, hingga sekarang menjadi 105 kg. pasien tidak

Kronologi rutin lagi olahraga sejak 3 tahun lalu karena kesibukan kuliah
Pasien memiliki kebiasaan begadang sambal ngemil kripik dan
biskuit
Riwayat  Metformin 750 mg 1/hari (terakhir 3 bulan lalu)
Pengobatan
 Pagi biasa makan lontong sayur/Sop daging/Kacang padi/Nasi
goreng, dengan Kopi hitam/Teh telur
 Siang, Nasi lauk ayam goreng/Nasi lauk dendeng/Mie rebus
Assessment telur ditambah nasi.

Kebiasaan  Sore minum kopi hitam (espresso atau americano)


 Malam nasi ayam goreng/Martabak mesir/Roti cane/Nasi nasi
Makan goreng ayam bakar
 Cemilan malam, Kripik kentang/Biskuit coklat, dengan kopi
instan.
Kebutuhan energi pasien
 Hitung kebutuhan kalori : (66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)) x
faktor stress
= (66 + (13,7 x 67,5) + (5 x 175) – (6,8 x 21)) x 1,2

Perhitungan = 1.722,95 x 1,2 = 2067,54 kkal/hari

Kebutuhan Gizi  Kebutuhan Makronutrien


Karbohidrat : 55% x 2068 = 1.137,4/4 = 284,4 g
Protein : 20% x 2068 = 413,6/4 = 103,4 g
Lemak : 25% x 2068 = 517/9 = 57 g
 Diet

Tatalaksana  Aktivitas fisik (Olahraga 150 menit/minggu)


 Terapi perilaku
WAKTU MENU URT
Pagi Lontong sayur 1 porsi
Kopi Hitam 1 gelas
Siang Nasi asam padeh 1 porsi
ikan
Jus jeruk 1 gelas
Buah apel 2 buah
Sayur bayam 1 mangkok
Sore Kopi hitam 1 gelas
Meal Plan Malam Nasi ayam gulai 1 porsi
Tumis tempe 1 porsi
kacang panjang
Cemilan malam Pisang coklat 1 buah

Komposisi Zat Gizi


Energi Protein Lemak Karbohidrat
1791 55,65 50,8 200,7
 Masakan minang yang diperbolehkan
o Gulai ikan
o Asam padeh
o Dendeng

Edukasi  Masakan minang yang dikurangi


o Kuah gulai
o Mie rebus telur tambah nasi
o Mengurangi makanan yang digoreng
 Sherwood, L. 2012. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.
Jakarta: EGC.
 N D. Kamus Saku Kedokteran Dorland. 8th ed. AA M, editor.
ECG; 2015. 80 P.
 Whitaker et al., 2007; Syarif, 2002
 World Health Organization Western Pacific Region (2000).
Daftar Pustaka International association for the study of obesity and the
international obesity task force. The Asia- Pacific perspective:
Redefining obesity and its treatment. Crows Nest, NSW,
Australia: Health C.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai