Anda di halaman 1dari 23

PENAPISAN AMDAL

Rusdiyah SKM, M.Kes, Ph.D


LATAR BELAKANG

 AMDAL Telaah yang dilakukan secara bertahap meliputi :


1. Penapisan (Screening)
2. Pelingkupan (Scooping)
3. Identifikasi (Identification)
4. Prakiraan (Prediction)
5. Evaluasi (Evaluation)
6. Lanjutan (RKL dan RPL)
LATAR BELAKANG

 Mengingat pasal 16 UU No.4 Tahun 1982 dan kelancaran pembangunan maka penapisan
dilakukan oleh pemerintah melalui perundang-undangan.
 Kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan lebih efektif dan
efisien
 Penapisan dilakukan secara sederhana dengan komplikasi yang minimum dan kepercayaan
yang maksimum bahwa suatu proyek akan atau tidak menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan
Esensi Dasar Proses Penapisan dan Penentuan
Kewenangan

Esensi dasar penapisan (screening) dan penentuan


kewenangan adalah untuk menentukan:
1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dapat
dilakukan di suatu lokasi yang telah direncanakan;
2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
termasuk wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL atau
bahkan cukup SPPL;
3. Pendekatan studi Amdal yang akan dilakukan;
4. KPA yang berwenang untuk melakukan penilaian
Amdal.
PENGERTIAN

 Penapisan atau screening, adalah tindakan memilah atau memisahkan permasalahan


menurut besaran atau tingkat kepentingan
 Penapisan merupakan langkah paling awal, sebelum studi/penyusunan AMDAL
dilakukan.
 Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses
untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau
tidak.
 Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah
 Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau
tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL
TUJUAN PROSES PENAPISAN

 Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus dilengkapi

dengan analisis mengenai dampak lingkungan.

 Langkah ini sangat penting bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin

apakah proyeknya akan terkena AMDAL.

 Hal ini berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu.


KRITERIA PENAPISAN/SCREENING
 Tingkat besar : kementakan intensitas setiap dampak potensial

 Prevalensi : luasnya dampak yang akhirnya akan terjadi misalnya karena

dampak kumulatif

 Lama dan frekuensi : apakah dampak bersifat jangka panjang atau jangka

pendek

 Resiko : kementakan terjadi efek negatif yang serius

 Nilai penting : nilai yang diberikan pada daerah tertentu (regional dan

nasional)

 Penanggulangan : apakah masalah dapat ditanggulangi.


Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal (Screening) (Pasal 2 &
Lampiran II Peraturan MENLH No. 05/2012)
Deskripsi jenis rencana usaha dan/atau
Uji informasi Awal Pemrakarsa mengisi kegiatan utama & pendukung harus
dengan daftar jenis ringkasan informasi awal diuraikan secara jelas . Periksa dan
bandingkan seluruh jenis usaha
rencana usaha Rencana Usaha dan/atau dan/atau kegiatan dengan Permen
dan/atau kegiatan Kegiatan yang diusulkan 05/2012
wajib Amdal (Kegiatan Utama & • Kawasan lindung wajib
ditetapkan;
(Lampiran I) Pendukung) (lampiran V) • Tidak semua jenis kawasan
lindung dalam PP 26/2008 dan
Keppres 32/1990 dimasukan
dalam daftar kawasan lindung
Periksa apakah lokasinya • Ada jenis usaha dan/atau
Tidak berada di dalam dan/atau kegiatan yang dikecualikan
? berbatasan langsung dengan
kawasan lindung Tidak
(Lampiran III)
Ya
Uji ringkasan awal dengan
kriteria pengecualian (Pasal
3 ayat 4)

Wajib Memiliki Tidak Ya Wajib UKL-UPL


Amdal
? atau SPPL
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Peraturan Kegiatan
1. Multisektor 5
MENLH No. 05/2012
2. Pertahanan 3
• 14 Bidang 3. Pertanian 3
• 72 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 1

5. Kehutanan 1

6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5

kegiatan dilakukan: 8. Perindustrian 8

• Di dalam Kawasan 9. Pekerjaan Umum 12

Lindung 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1

11. Energi dan Sumber Daya 18


• Berbatasan Mineral

langsung 12. Pariwisata 2

dengan kawasan 13. Ketenaganukliran 4

14. Pengelolaan LB3 4


lindung
METODE PENAPISAN

 METODE PENAPISAN BERTAHAP

 METODE PENAPISAN SATU LANGKAH 


METODE PENAPISAN SATU LANGKAH 

 Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang digunakan oleh
Indonesia.
 Metode dengan daftar positif sangat sederhana. Pemerintah membuat daftar proyek yang
harus dikenakan AMDAL. Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan, yang ada dalam
daftar harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar tidak perlu membuat
AMDAL. Karena metode ini sederhana dan mudah, maka hasilnya dapat dicapai dengan
cepat dan konsisten
 Metode penapisan satu langkah ini memerlukan birokrasi yang pendek. Jumlah tenaga
yang diperlukan dapat dibatasi, persyaratan tingkat pendidikan dan pengalaman juga tidak
tinggi. Ini sangat penting untuk Indonesia, terutama di daerah. Metode ini tidak menambah
ekonomi biaya tinggi.
METODE PENAPISAN BERTAHAP

 Metode ini sangat berguna untuk menetapkan apakah rencana


usaha/kegiatan yang ditelaah, wajib AMDAL atau hanya UKL dan
UPL, karena kriterianya belum jelas, Timbul karena berbagai hal.
 Menurut PP 29 tahun 1986, terdiri atas 2 langkah.
 Pertama dengan daftar dan kedua dengan PIL.Pada umumnya
penapisan hanya terdiri atas 2 atau 3 langkah saja. Dalam
melakukan tugasnya, pejabat yang berwenang menapis berdasarkan
kriteria yang eksplisit atau implicit dan memasukkan usulan proyek
ke dalam salah satu dari tiga kelompok
METODE PENAPISAN BERTAHAP

1)      Kelompok pertama ialah proyek yang dari pengalaman dan literature


di ketahui dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.yaitu tidak ada
keraguan.akan menyebabkan dampak penting ,dampak penting ini di
pengaruhi oleh ukuran,Rancang bangun dan lokasi proyek tersebut.
2)      Kelompok kedua ialah proyek yang dari pengalaman dan Literatur di
ketahui dengan tingkat kepercayaan yang tinggi tidak akan
menyebabkan dampak penting.
3)     Kelompok ketiga ialah Proyek yang meragukan apakah akan atau
tidak akan menyababkan dampak penting.
METODE PENAPISAN BERTAHAP

Kriteria yang dipakai untuk penapisan di antaranya ialah


 Karakteristik proyek,
 Besarnya biaya proyek,
 Nilai ambang teknik,
 Lokasi proyek,
 Nilai ambang keacuhan (baku mutu lingkungan).
METODE PENAPISAN BERTAHAP

 Penapisan dapat dilakukan dengan matriks (serupa matriks Leopold), bagian atas tertera
kegiatan proyek dalam berbagai tahap dan bagian kiri tertera bidang (komponen) dampak
lingkungan

 Pada penapisan tingkat I maasing-masing sel yang menunjukkan adanya interaksi antara
kegiatan proyek dan komponen lingkungan diberi tanda x

 Dampak potensial ini selanjutnya dianalisis lebih dalam pada penapisan tingkat II. Penting
tidaknya dipertimbangkan dengan kriteria yang ada dalam Daftar. Dampak yang mungkin
penting diberi tanda “?" dan dampak yang nyata Penting diberi tanda ”[ ]".
METODE PENAPISAN BERTAHAP

 Kemudian semua dampak yang mungkin penting dikaji lebih lanjut sehingga
menghasilkan:
o “ ? “ = tidak penting
o " ? " = penting tapi dapat diatasi dengan modifikasi rancang bangun
o “? " = masih tidak diketahui
o “ = nyata penting

 Apabila ada dampak yang masih belum diketahui atau nyata penting maka harus
melaksanakan evaluasi pendahuluan (EPL = IEE = PIL) atau langsung ANDAL.
Beberapa isitilah dalam penapisan secara
bertahap antara lain :
No Istilah Pengertian
1 Magnitude Didefinisikan sebagai kementaakan intensitas setiap dampak
potensial. Apakah dampak tak terbalikkan? Jika terbalikkan,
berapa besarkah laju proses pemulihan atau adaptasi daerah
dampak? Apakah keg-iatan akan menutup kesempatan
penggunaan daerah dampak untuk peruntukan lain?
2 Prevalence Didefinisikan sebagai luasnya dampak yang akhirnya akan
terjadi, misalnya karena dampak kumulatif. Dampak individual
mungkin nempunyai tingkat dan nilai yang rendah, tetapi
beberapa dampak bersama-sama mungkin mempunyi efek
yang luas. Berkaitan dengan penentuan dampak kumulatif
ialah jarak terjadinya efek dari sumber aktivitas. Kerusakan
habitat ikan karena suatu kegiatan dapat mempengaruhi 4
produksi perikanan di tempat lain yang jauh dan beberapa
tahun setelah kegiatan proyek selesai
Beberapa isitilah dalam penapisan secara
bertahap antara lain :
No Istilah Pengertian
3 Duration and Apakah dampak akan bersifat jangka panjang atau jangka
Frequency pendek? Apabita kegiatan pembangunan tidak terus menerus,
dapatkah terjadi pemulihan pada waktu kegiatan berhenti?
4 Risk Didefinisikan sebgaai kementakan terjdinya efek yang serius.
5 Importance Didefinisikan sebagai nilai yang diberikan pada daerah tertentu.
pada keadaannya sekarang. Daerah dampak dapat juga
mempunyai nilai regional atau nasional.
6 Mitigation Dapatkah masalah ditanggulangi ? EPL atau PIL merupakan
bentuk penapisan bertahap. Kasus di beberapa negara juga di
Indonesia ternyata menimbulkan banjir PIL sehingga
menyulitkan penyelesaiannya dan dianggap sebagai ANDAL
sederhana bukan alat penapisan
Studi Kasus Penapisan & Penentuan Kewenangan Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral
• Apakah
Kawasan rencana usaha
Hutan Tambang dan/atau
kegiatan
Lindung Mineral (PIT) tersebut dapat
Wilayah Dalam Satu 1 dilakukan?
Kabupaten/
Kota 3 • Jika Ya, Apa
Dokumen LH?
Smelter • Pendekatan
2 Jalan studi apa yang
akan
Pelabuhan dilakukan?
4 (Terminal Untuk
Kepentingan
• KPA yang
Sendiri/Terminal berwenang?
Khusus)
Batas Catatan: Pelabuhan ini
Laut
Transhipment Tapak berada di dalam wilayah
DLKp dan DLKr
Proyek
Pelabuhan Utama
Jawaban Studi Kasus
No Rencana Usaha dan/atau Skla/Besaran Amdal atau UKL- Kewenangan
Kegiatan UPL (Peraturan (Peraturan
MENLH No. 05 MENLH No. 8
Tahun 2013 Tahun 2013)
1. pertambangan mineral logam 250.000 ton per Amdal, karena Pusat Lampiran II
tahun dan luas arealsebagian areal Huruf E angka 1
pertambangan 175 berada di dalam Peraturan MENLH
hektar hutan lindung 8/2013)
(Skala UKL-UPL)
2. Jalan tambang 3 kilometer dengan UKL-UPL Kabupaten
luas pengadan tanah
seluas 30 hektar
3. Smelter Semua besaran Provinsi
wajib amdal
4. Pelabuhan (TUKS/Telsus) Semua besarn Provinsi
konstruksi masif dan pelabuhan wajib Amdal
terdekatnyanya adalah
Rencana usaha dan/atau kegiatan Kegiatan tersebut:
Pelabuhan Utama (Bagian dari • diizinkan oleh PUU;
DLKp dan DLKr Pelabuhan • Wajib Amdal dengan pendekatan studi Amdal Terpadu
Utama) • Kewenangan KPA Pusat
Penugasan

 Review materi tentang penapisan AMDAL secara individu


 Identifikasi tentang pelingkupan AMDAL secara kelompok buat di power point
(Presentase minggu depan)

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Dumaria Pakpahan Sri Rahmadani Ritonga
Ira Apriliani Rini Khofifah Lubis
Kristina Sihotang Butet J. Sihombing
Nurul Fadilah Arlinda Sari Dalimunthe
Sinta Ramadhani Harahap Muhajirin
  FIFY MALISYAH HASIBUAN

Anda mungkin juga menyukai