KEPERAWATAN
EPILEPSI
Liza Novitasari Wijaya
STIKes Madani Yogyakarta
DEFINISI
• Epilepsi adalah cetusan local pada substansia griseria otak
yang terjadi seaktu-waktu, medadak dan cepat
• Epilepsi adalah suatu Kelaina otak yang ditandai dengan
adanya bangkitan epileptic yang berulang (International
League Against Epilepsy)
• Status epileptikus terjadi jika aktivitas kejang berlangsung
terus menerus selama 30 menit/lebih
• Berhubungan dengan gangguan pada faktor neurobiologis,
kognitif, psikologis dan konsekuesi social yang ditimbulkan
2
Rata-rata 15%
penderita meninggal.
60-80 % penderita
KEJANG TERUS MENERUS yang bebas kejang >
TERDAPAT KONTRAKSI OTOT
SANGAT KUAT, KESULITAN
1 jam menderita
BERNAPAS HINGGA cacat
KERUSAKAN OTAK
PERMANEN
3
EPIDEMIOLOGI
• 60.000 – 160.000 kasus dari status epilepticus tonik-klonik
umum teng terjadi di Amerika/tahun
• Di negara berkembang, insiden epilepsy sebesar 61-
124/100.000 aanak/tahun
• 40% anak penderita epilepsy mengalami status epileptikum
sebeulum usia 2 tahun
• Terdapat begitu banyak diagnosa terhadap kejang epilepsy
maupun bukan epilepsy sehingga terjadi penanganan yang
tidak tepat dan berujung kematian
• Diperkirakan 20-30% terjadi kesalahan diagnosis di
Indonesia
4
ETIOLOGI
• Epilepsi dengan serangan kejang umum.
Idiopatik Predisposisi genetik
epilepsi • Px mempunyai intelegensi normal &
pemeriksaan normal
5
epilepsy • Ex : trauma kepala, infeksi SSP, proses
desak ruang, toksik (alcohol,obat)
• Jika ada kelainan neurologis atau
perkembangan sebelum kejang pertama
(pada usia di bawah 18 tahun)
• Kejang demam kompleks (anak dengan
FAKTOR kejang demam berisiko tinggi menderita
RISIKO epilepsy pada usia 7 tahun)
• Adanya Riwayat epilepsy pada orang tua
atau saudara kandung
6
FISIOLOGI IMPULS SARAF
8
KLASIFIKASI
a. Bangkitan Parsial
9
KLASIFIKASI
b. Bangkitan Umum (konvulsi/non-konvulsi)
Bangkitan • Durasi singkat, onset dan terminasi pendek
Lena • Frekuensi sering, terkadang disertai gerakan klonik mata, dagu dan
bibir
(absence)
Bangkitan • Kontraksi mendadak, terjadi singkat
• Terbatas pada wajah, batang tubuh, satu/lebih ekstremitas
Mioklonik • Dapat berulang/tunggal
Tonik
• Rotasi seluruh batang tubuh, wajah pucat – merah – kebiruan
• Mata terbuka atau tertutup, konjungtiva tidak sensitive, pupil dilatasi
10
KLASIFIKASI
Lanjutan…
Bangkitan • Pada kejang ini tidak ada komponen tonik, hanya terjadi
kejang kejot
Klonik • Dijumpai pada pad anak
11
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan saat bangkitan • Duduk, berbaring, tidur
13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Cidera
14
PENATALAKSANAAN
Stadium I (0-10
• Pertahankan fungsi vital
menit) • Jalan napas adekuat, jangan fiksasi px, pemeriksaan DL
stabilitas penderita
Stadium II • Monitoring TTV, pemeriksaan DL
• Emergenci : , Pemberian 50 ml glukosa IV, Diazepam
(10-60 menit) 0,2 mg/kg
1
6