Anda di halaman 1dari 12

FISIOTERAPI KESEHATAN

REPRODUKSI “PAYUDARA”
RAHAYU NINGSI PO714241194047
ANATOMI PAYUDARA
Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit
dan di atas otot dada, tepatnya pada hemithoraks
kanan dan kiri, payudara manusia berbentuk kerucut
tapi seringkali
berukuran tidak sama, payudara dewasa beratnya
kira-kira 200 gram, yang umumnya lebih besar dari
yang kanan.
Pada waktu hamil payudara membesar mencapai 600
gram pada waktu menyusui mencapai 800 gram.
Bagian pada payudara yaitu:
Corpus Mammae
Areola
Papilla mammae atau puting
Corpus mammae
Badan payudara seutuhnya, didalamnya berisi jaringan ikat, kelenjar lemak,
saraf, pembuluh darah, kelenjar getah bening, kelenjar payudara yang berisi sel-
sel dan kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
Areola
Area yang gelap yang mengelilingi puting susu, warnanya ini disebabkan oleh
penipisan dan penimbunan pigmen pada kulit.
Parubahan warna pada aerola tergantung pada warna kulit dan adanya
kehamilan. Selama kehamilan warna aerola akan menjadi lebih gelap dan
menetap. Pada daerah ini didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari
montgomery yang akan membesar selama kehamilan, kelenjar ini akan
mengeluarkan suatu bahan yang dapat melicinkan areola selama menyusui.
Pada areola
terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.
Papilla mammae atau putting susu
Letaknya bervariasi sesuai ukuran payudara, terdapat
lubang-lubang kecil di puting yang merupakan muara dari duktus
laktiferus (tempat penampungan ASI). Pada puting juga
didapatkan ujung-ujung saraf dan pembuluh darah.
Diantara areola dan puting terdapat serat-serat otot polos yang
tersusun melingkar, sehingga apabila ada kontraksi ketika bayi
menghisap, maka duktus laktiferus akan memadat dan
menyebebkan puting susu yang merupakan muara ASI bekerja,
serta-serat otot polos yang tersusun sejajar akan menarik kembali
puting susu.
Fisiologi Payudara
Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi hormon yaitu:
Mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas sampai ke
klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesteron
yang dipengaruhi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus
berkembang dan timbulnya asinus.
Perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi,
payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya
terjadi pembesaran maksimal, kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan
tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara menjadi tegang
dan nyeri, begitu menstruasi mulai semuanya berkurang.
Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul, duktus
alveolus berploliferasi dan hipofise anterior memicu laktasi. Air susu di
produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan
melalui diktus.
Kanker Payudara
Kanker payudara menjadi salah satu kondisi yang paling umum di
seluruh dunia dan juga di Indonesia. Kanker sekarang juga
dinyatakan sebagai jenis utama penyebab kecacatan. Kanker
payudara adalah jenis kanker yang paling umum menyerang
wanita. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, angka
kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu
penduduk.
DEFINISI KANKER PAYUDARA
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-
sel ini menjadi bentuk benjolan dipayudara. Jika benjolan
kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak
ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, patu-paru, hati, kulit dan bawah kulit.
ETIOLOGI KANKER PAYUDARA

Penyebab spesifik kanker payudara masih belum


diketahui, tetapi terdapat banyak faktir yang
diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
kanker payudara antara lain :
Faktor reproduksi
Penggunaan harmone
Penyakit fibrokistik
Riwayat keluarga dan genetic
PATOLOGI KANKER PAYUDARA
Kanker payudara dapat menyerang jaringan sekitar sehingga mempunyai
tentakel. Pola pertumbuhan invasif dapat menghasilkan tumor irregular yang
bisa terapa saat palpasi. Pada saat tumor berkembang, terjadi fibrosis di
sekitarnya dan memendekkan Cooper’s ligamen. Saat Cooper’s ligamen
memendek, mengakibatkan terjadinya peau d’orange (kulit berwarna orange)
perubahan kulit dan edema berhubungan dengan kanker payudara. Jika kanker
payudara menyerang duktus limpatik, tumor dapat berkembang di nodus
limpa, biasanya menyerang nodus limpa axila. Tumor bisa merusak lapisan
kulit, menyebabkan ulserasi. Metastasis diakibatkan oleh kanker payudara
yang menempati darah dan sistem lympa, menyebabkan perkembangan tumor
di tulang, paru-paru, otak, dan hati.
TANDA DAN GEJALA KANKER PAYUDARA
Perubahan rasa pada payudara atau putting susu
Putting susu menjadi kaku
Perubahan warna kulit payudara, aerola payudara atau puting susu menjadi pucat, merah
atau bengkak
Benjolan yang tidak hilang, tidak sakit, terasa keras, dan akan semakin tumbuh. Benjolan
yang tumbuh dapat berupa kubis dan mudah berdarah
Ada rasa nyeri/sakit pada payudara
Perubahan ukuran payudara
Timbul luka pada payudara yang tak kunjung sembuh
Puting tertarik kedalam
Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk
Terkadang keluar cairan, darah merah, kehitam-hitaman, atau nanah dari putting.
TEKNIK FISIOTERAPI

Untuk mencegah komplikasi pada kanker


payudara, fisioterapi menggunakan beberapa
teknik fisioterapi, yaitu :
Chest physiotherapy
Myofascial release
Lymphatic Drainage Massage
Latihan penguatan dan penguatan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai