01 KETENTUAN UMUM
06 LAMPIRAN
Pasal 2 Pasal 3
Peraturan Menteri ini menjadi acuan Penyusunan perkiraan biaya pekerjaan
Bagi kementerian/lembaga atau dilakukan untuk menghasilkan HPP,
pemerintah daerah dalam rencana anggaran biaya, atau HPS.
melakukan perkiraan biaya
pekerjaan yang menggunakan
sumber pembiayaan dari Penyusunan perkiraan biaya pekerjaan
keuangan negara dilakukan melalui:
• AHSP;
• Analisis Biaya Penerapan SMKK
Dalam hal perkiraan biaya
menggunakan sumber pembiayaan
di luar keuangan negara, dapat
mengacu pada ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
5
RAKYAT
BAGIAN 2
ANALISIS HARGA SATUAN
PEKERJAAN
02 ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
2.1 UMUM Pasal 4
(1) AHSP dilakukan untuk menghasilkan (5) Analisis biaya langsung memperhitungkan:
Harga Satuan Pekerjaan. a. Lokasi pekerjaan;
(2) Harga Satuan Pekerjaan merupakan b. Jarak dari quarry ke lokasi pekerjaan,
jumlah dari biaya langsung dan biaya basecamp, asphalt mixing plant, batching
tidak langsung. plant, dan/atau stone crushing plant;
(3) Dalam hal pekerjaan bersifat lumsum, c. Kondisi jalan ke lokasi pekerjaan;
HSP tidak memperhitungkan biaya d. Metode kerja yang mempertimbangkan
tidak langsung. keselamatan konstruksi;
(4) Biaya langsung disusun melalui analisis e. Rencana detail desain; dan
biaya langsung berdasarkan analisis f. Spesifikasi teknis
HSD dan penghitungan nilai koefisien.
(6) Perhitungan Analisis HSD dan nilai koefisien dirinci berdasarkan data desain, asumsi
sesuai kaidah keteknikan yang digunakan dan metode kerja yang berkeselamatan
1 2 3
BIAYA LANGSUNG BIAYA LANGSUNG BIAYA TIDAK LANGSUNG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Pasal 5 - 6
8
RAKYAT
2.2.2 ANALISIS HARGA SATUAN DASAR (HSD)
Pasal 7 Pasal 8
HSD Tenaga Kerja
(2) HSD tenaga kerja terdiri atas upah pokok dan tunjangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan .
c. HSD Peralatan
(3) HSD tenaga kerja dihitung untuk setiap tenaga kerja
(2) Biaya Pasti diperoleh dengan memperhitungkan: (4) Perhitungan biaya operasi
a. Harga pokok alat; b. nilai sisa alat; c. faktor dipengaruhi oleh
angsuran atau pengembalian modal; d. biaya Jumlah jam kerja selama 1 (satu) tahun
pengembalian modal; e. biaya asuransi alat dan
pajak; dan f. jumlah jam kerja alat dalam 1
(satu) tahun. Pasal 10
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
11
RAKYAT
2.2.3 PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN
Pasal 11 (3) Nilai koefisien tenaga
kerja konstruksi
1 PERANCANGAN
2 PERENCANAAN PENGADAAN
3 PERSIAPAN PENGADAAN
Pasal 16 Pasal 17
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi
terintegrasi mengacu pada HSP Pekerjaan
secara swakelola maupun padat karya
Konstruksi sejenis dan/atau tipikal yang telah
memperhatikan jenis pekerjaan, metode
dilaksanakan sebelumnya dan disesuaikan
pelaksanaan, peralatan, kondisi lapangan,
dengan kondisi karakteristik pekerjaan
keterampilan, dan kebutuhan tenaga kerja
1 2 3 4 5
(1) Analisis Biaya (2) Penghitungan biaya (3) Biaya penerapan (4) Biaya (5) Analisis
Penerapan SMKK penerapan SMKK dilakukan SMKK harus Penerapan Biaya
dilakukan untuk berdasarkan: dimasukkan dengan SMKK Penerapan
menghasilkan Biaya a. uraian pekerjaan, identifikasi besaran sesuai dimasukkan SMKK mengacu
penerapan SMKK bahaya, penetapan risiko, kebutuhan pada: sebagai pokok pada ketentuan
yang merupakan dan pengendalian bahaya di a. Daftar Kuantitas pekerjaan peraturan
biaya tersendiri dan dalam RKK; dan Harga; atau tersendiri di perundang-
bukan bagian dari b. pengendalian terkait lalu b. Daftar Keluaran dalam suatu undangan
biaya umum lintas di RMLLP (bila ada); dan Harga. Pekerjaan bidang SMKK
c. pengelolaan dan Konstruksi
pemantauan lingkungan
hidup di dalam RKPPL (jika ada)
Pasal 21
Pasal 20 Pada saat Peraturan Menteri ini
mulai berlaku, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Pengadaan jasa konstruksi yang telah dilakukan
Rakyat Nomor 28/PRT/M/2016
dengan menggunakan AHSP berdasarkan Peraturan
tentang Pedoman Analisis Harga
Menteri Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum (Berita Negara Republik
Umum tetap dilaksanakan prosesnya sampai selesai .
Indonesia Nomor 1166 Tahun
2016), dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku
AHSP Bidang Umum disusun berdasarkan jenis pekerjaan yang terdiri atas:
01 02 03 04
Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Struktur Pekerjaan Arsitektural Pekerjaan Perpipaan
• Persiapan; • Pondasi; • Besi dan Aluminium; • Pipa di luar gedung;
• Tanah ; • Beton; • Plesteran; • Pemotongan pipa;
• Pekerjaan dewatering ; • Beton pracetak. • Pengecatan. • Pemasangan
• Pekerjaan air tanah; aksesoris pipa;
• Pekerjaan Pompa; • Pemasangan pipa
• Pekerjaan pasangan batu, baru ke pipa lama
bronjong;
• Pasangan batu candi dan
geotekstil.
05
Rincian Biaya Penerapan SMKK
01
a. Penyiapan RKK, RKPPL, dan RMLLP;
bukan pekerjaan (seperti pekerjaan turap pelindung lereng/galian
b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan; yang berfungsi sebagai pengamanan konstruksi). Pekerjaan
c. alat pelindung kerja dan alat pelindung diri; pengaman konstruksi menyesuaikan AHS pekerjaan utama
d. asuransi dan perizinan;
e. personel Keselamatan Konstruksi;
f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan;
g. rambu dan perlengkapan lalu lintas yang Biaya penerapan SMKK untuk bidang Bina Marga dimasukkan ke dalam
02
diperlukan atau manajemen lalu lintas; divisi 2 Penerapan SMKK; untuk bidang Cipta Karya dan Perumahan
dimasukkan pada divisi 2 Penerapan SMKK; untuk bidang SDA
h. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan
dimasukkan ke dalam Divisi Penerapan SMKK yang terpisah di dalam
Konstruksi; dan setiap ruang lingkup pekerjaan konstruksi bidang SDA
i. kegiatan dan peralatan terkait dengan
pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi,
termasuk biaya pengujian/pemeriksaan
lingkungan.
03
Yang dimaksud pada komponen nomor 4 tentang asuransi dan
perizinan termasuk asuransi untuk tenaga kerja sesuai dengan
peraturan perundangan
40
41
42
43
44
45
46
AHSP BIDANG SUMBER DAYA AIR
AHSP SDA telah mempertimbangkan berbagai karakteristik pekerjaan SDA yang umumnya berhubungan
dengan air (underwater dan underground), keterbatasan aksesibilitas ke lokasi pekerjaan, waktu
pelaksanaan pekerjaan terkait dengan musim ataupun kondisi air di sungai (banjir), di laut (pasang atau
surut) serta ketersediaan bahan yang kurang berkualitas dan juga penggunaan jenis material khusus
dan/atau bahan aditif/admixture.
•Penerapan SMKK
•Drainase
•Pekerjaan preventif
•Perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen
•Perkerasan aspal
•Struktur
•Rehabilitasi jembatan
•Pekerjaan pemeliharaan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
51
RAKYAT
AHSP BIDANG BINA MARGA
06 09 10 09 10
TERIMA KASIH