Anda di halaman 1dari 43

CBD – BST – MiniCex

Hyperemesis Gravidarum
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Ny. T
• Usia Pasien : 30 tahun
• Pekerjaan Pasien : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMP
• Agama : Islam
• Nama Suami : Tn. N S
• Pekerjaan Suami : Tidak bekerja
• Riwayat pernikahan : 1x, selama 14 tahun
• Tanggal Masuk : 15 Februari 2019
Anamnesis
• Keluhan utama : mual muntah
• Anamnesis khusus:
Seorang perempuan, G4P2A1 mengaku hamil 2 bulan, datang ke igd
dengan keluhan mual muntah sejak 2 hari yang lalu. Muntah sebanyak
8-10x/hari berisi makanan dan cairan, tidak ada darah atau lendir. Setiap makan
dan minum, pasien memuntahkan kembali. Terdapat keluhan badannya terasa
lemas, nyeri pada ulu hati, dan tidak nafsu makan. Pasien tidak dapat
melakukan kegiatan sehari - hari karena lemas. Pasien menyangkal adanya
demam, nyeri kepala, pusing, batuk, pilek, pilek, sesak, nyeri dada, nyeri ulu
hati, nyeri perut, dan gangguan pada BAK dan BAB.
Anamnesis Tambahan
• Riwayat Penyakit Dahulu : hipertensi (-), DM (-),hipertensi saat kehamilan (-), Asma
(-)
• Riwayat Penyakit Keluarga : DM (-), hipertensi dalam kehamilan (-), hipertensi (-),
Asma (-)
• Riwayat Pengobatan : Belum berobat sebelumnya
• Riwayat mens
• HPHT : 12 Desember 2018
• Siklus teratur : 28 hari
• Durasi : 5-7 hari
• Nyeri mens : (-)
• Menarche : 14 tahun
• Taksiran Lahir : 19 September 2019
• Riwayat operasi : (-)
• Riwayat menikah : 1x, 14 tahun
• Riwayat KB : Implan, 5 tahun
• Riwayat kebiasaan : tidak merokok, mengonsumsi alkohol, obat-
obatan
• Riwayat ANC : Belum pernah
• Golongan darah :A
Riwayat Obstetrikus
Perka Keha Lama Tempat, Jenis JK BBL Umur Keadaan
winan milan Kehamilan Penolong Persalinan (gr) /
ke- ke- (bulan) PBL (cm)

1 1 8 bulan Klinik, Bidan Spontan L 2700 / 11 thn Hidup


48
2 9 bulan Klinik, Bidan Spontan P 3100 / 18 Hidup
49 bulan
3 6 minggu Bidan - - - - Abortus
4 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• TB / BB / BB sblm hamil : 152 cm / 68 kg / 65 kg
• Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 88x/menit
• Respirasi : 20x/menit
• Suhu : 37°C
Kepala
Mata sedikit cekung, Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, bibir kering
Leher
Tidak teraba pembesaran KGB, kelenjar tiroid simetris, tidak membesar,
trakea letak sentral
Thorax
Pulmo : VBS kanan=kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor: bunyi jantung murni S1=S2, tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen
Datar, soepel, BU (+) normal, hepar lien tidak teraba membesar
Ekstremitas
Edema -/-, refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-, turgor kulit melambat
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : tidak dapat dinilai
LP :
His :
Letak janin : Tidak dilakukan
BJJ :
TBBJ :
Ballotement :
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
Diagnosis Masuk

G4P2A1 gravida 9-10 minggu + Hiperemesis


Gravidarum grade I
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• Pemeriksaan elektrolit
• Urinalisis rutin
• USG
• GDS
Penatalaksanaan
• Rawat Inap
• Infus RL 1500 cc/ 24 jam
• Makan dan minum porsi kecil dan sering, hindari makan berlemak
• Obat
• Antiemetik : ondancetrone 8 mg IV 2x1 ampul
• Vit B6 tab 1x25 mg
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
CASE BASED DISCUSSION
Hiperemesis Gravidarum
Definisi
• Hiperemis gravidarum: mual dan muntah pada wanita hamil dengan
intensitas yang sedang biasanya terjadi sampai dengan minggu ke-16
Etiologi
Belum diketahui secara pasti, kombinasi dari
• hormon estrogen dan progesterone
•  hormone HCG
• Gastroesophageal refluks (± 80% kasus)
•  tekanan sfingter esophageal bagian bawah
•  tekanan intragastrik
•  kompetensi sfingter pilori
Faktor predisposisi
• Faktor predisposisi yang sering = primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda.
• Faktor organik : masuknya vili khorialis, perubahan metabolik,
resistensi ibu tehadap perubahan
• Alergi
• Faktor psikologik
Kriteria Diagnosis
• Kehamilan muda (4-16 minggu)
• Mual disertai muntah hebat dan berulang
• Semua yang diminum dan dimakan kembali dimuntahkan
• Disertai tanda dehidrasi ringan sampai berat
• Turgor kulit menurun
Patogenesis dan Patofisiologi
Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi
yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan–perubahan ini serta
adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu
terhadap janin.
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang
biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus
dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai
untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik dan aseton darah.
• Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu
dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang
toksik.
• Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat
terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma
mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
hCG , estrogen  Psikis Gangguan GIT Gangguan pada CTZ

Mual dan Muntah

Gangguan Cadangan
Dehidrasi karbohidrat
keseimbangan
elektrolit dan lemak habis

Na & Cl
darah Cl urin

ketosis
hemokonsentrasi
Perbedaan morning sickness dan hiperemesis
gravidarum
Morning sickness Hyperemesis gravidarum
Penurunan berat badan hanya sedikit Penurunan 5% atau lebih berat badan
sebelum kehamilan
Mual dan muntah tidak mengganggu Mual dan muntah menyebabkan
asupan makanan dan minuman yang makanan dan minuman yang masuk
masuk sangat sedikit, dapat menyebabkan
dehidrasi bila tidak diatasi
Muntah jarang, mual berulang namun Muntah sering, dapat berupa darah atau
tidak berat,dapat menimbulkan ketidak cairan empedu bila tidak diatasi. Mual
nyamanan biasanya berat dan terus menerus.
Kebanyakan gejala hilang dengan Membutuhkan medikasi untuk
modifikasi diet atau gaya hidup menghentikan gejala dan hidrasi intra
vena. Pada kasus berat, dibutuhkan
suplemen tambahan
Mual biasanya akan berkurang setelah Mual dapat berkurang pada saat
trimester pertama trimester kedua atau saat melahirkan
Stress psikologik ringan Stress psikologik sedang sampai,
resiko kecemasan antenatal, depresi,
dan Post Traumatic Stress Disorder
Pemulihan postnatal hanya beberapa Pemulihan postnatal lama, dapat
bulan mencapai 6 bulan – 2 tahun
Grade Hiperemesis Gravidarum

Grade I : Ringan
Grade II : Sedang
Grade III : Berat

25
Grade I
• Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita
• Ibu merasa lemah
• Nafsu makan tidak ada
• Berat badan menurun
• Merasa nyeri pada epigastrium
• Nadi meningkat sekitar 100 per menit
• Tekanan darah menurun
• Turgor kulit berkurang
• Lidah mengering
• Mata cekung
Grade II
• Penderita tampak lebih lemah dan apatis
• Turgor kulit mulai jelek
• Lidah mengering dan tampak kotor
• Nadi kecil dan cepat
• Suhu badan naik (dehidrasi)
• Mata mulai ikterik
• Berat badan turun dan mata cekung
• Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
• Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.
Grade III
• Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma)
• Dehidrasi hebat
• Nadi kecil, cepat dan halus
• Suhu badan meningkat dan tensi turun
• Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan
enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan
penurunan mental
• Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.
Pregnancy Unique Qualification of
Emesis/Nausea
• Mild NVP = ≤6
• Moderate NVP = 7–12
• Severe NVP = ≥13
Diagnosis
• USG
• Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, benda
keton, dan proteinuria, elektrolit
• Hiperemesis berat dan berulang  konsultasi psikologi

30
Diagnosis Banding
• Mola Hidatidosa
• Hipertiroid
• Acute fatty liver
• Cholestasis
• Gastritis

31
Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• Urinalisis rutin
• Kadar elektrolit
• GDS
• Keton (+)
• USG
• Untuk menentukan usia kehamilan, letak janin, jumlah janin, tidak terdapat
tanda mola hidatidosa
Penatalaksanaan
Tujuan :
• Mencegah komplikasi seperti ketonuria, dehidrasi, hipokalemia
• Mencegah penurunan BB < 3 kg atau 5% BB
Indikasi rawat inap
• Semua yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi bila telah
berlangsung lama
• Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal
• Dehidrasi, yang ditandai dengan turgor yang menurun dan lidah kering
• Adanya aseton dalam urine
Penatalaksanaan hiperemis gravidarum tanpa komplikasi :
• Istirahat
• Hindari makanan yang merangsang  pedas, berlemak, suplemen
besi
• Perubahan pola diet sederhana makanan dan minuman porsi kecil
• Rekomendasi : kacang-kacangan, produk susu ( mengandung protein
 eupeptic, biscuit, minuman elektrolit
• Manajemen stress
• Obat
• Antihistamin: H-1 reseptor antagonis sebagai lini pertama
• Metoklopramid aman dan efektif digunakan namun memiliki efek
ekstrapiramidal sehingga digunakan sebagai terapi lini kedua
• Ondansentron sebagai terapi lini kedua
• Cairan NaCl / RL sebagai pilihan cairan infus
• Monitoring kadar elektrolit darah setiap hari
• Terapi tambahan: vit B6
Terapi diet
• Makanan yang diberikan  porsi kecil  dapat berupa roti kering dan
buah-buahan.
• Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam setelah
makan.
• Diet hiperemesis kurang mengandung zat gizi, sehingga diberikan
hanya selama beberapa hari
Terminasi
• Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
• Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik jika
memburuk.
• Indikasi abortus terapeutikus, ialah :
• Ikterus
• Delirium atau koma
• Takikardi, 130 kali/menit
• Suhu meningkat di atas 38 oC
• Perdarahan dalam retina
• Uremi, proteinuri, silinder yang merupakan tanda-tanda intoksikasi
Evaluasi keberhasilan terapi
• Secara klinis,  penurunan frekuensi mual dan muntah, frekuensi dan
intensitas mual, serta perbaikan tanda-tanda vital dan dehidrasi.
• Parameter laboratorium  perbaikan keseimbangan asam-basa dan
elektrolit.
Pencegahan

• Hindari makanan atau bau yang dapat menstimulasi mual


• Makan dalam porsi kecil namun sering
• Jangan terlalu lapar atau terlalu kenyang

41
Komplikasi
• Acute kidney injury
• Depresi
• Ruptur diafragmatika
• Ruptur esophagus (Sindroma Boerhaave)
• Hipoprotrombinemia (defisiensi vitamin K)
• Mallory-Weiss tears – perdarahan, pneumothorax, pneumomediastinum,
pneumopericardium
• Ensefalopati Wernicke (defisiensi vit B1)
• Kejang
• Janin  gangguan pertumbuhan janin
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad funcionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

• Prognosis umumnya baik, namun dapat menjadi fatal bila terjadi


deplesi elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat
dan cepat

Anda mungkin juga menyukai