Anda di halaman 1dari 6

Pengertian unsur transisi bagian aisyah

• Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron


pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan
dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat
umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum
terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini
menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa
sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama,
seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta
kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi
periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi
(Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
• Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan yang
lebih besar dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga
kereaktifan unsur transisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Alkali
maupun Alkali Tanah. Sebagian besar unsur transisi periode keempat mudah
teroksidasi (memiliki E°red negatif), kecuali unsur Tembaga yang cenderung
mudah tereduksi (E°Cu = + 0,34 V). Hal ini berarti bahwa secara teoritis,
sebagian besar unsur transisi periode keempat dapat bereaksi dengan asam
kuat (seperti HCl) menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur Tembaga. Akan
tetapi, pada kenyataanya, kebanyakan unsur transisi periode keempat sulit
atau bereaksi lambat dengan larutan asam akibat terbentuknya lapisan oksida
yang dapat menghalangi reaksi lebih lanjut. Hal ini terlihat jelas pada unsur
Kromium. Walaupun memiliki potensial standar reduksi negatif, unsur ini sulit
bereaksi dengan asam akibat terbentuknya lapisan oksida (Cr2O3) yang inert.
Sifat inilah yang dimanfaatkan dalam proses perlindungan logam dari korosi
(perkaratan).
• Dibandingkan unsur Alkali dan Alkali Tanah, unsur-unsur
transisi periode keempat memiliki susunan atom yang lebih
rapat (closed packing). Akibatnya, unsur transisi tersebut
memiliki kerapatan (densitas) yang jauh lebih besar
dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah. Dengan demikian,
ikatan logam (metallic bonds) yang terjadi pada unsur
transisi lebih kuat. Hal ini berdampak pada titik didih dan
titik leleh unsur transisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan
unsur logam golongan utama. Selain itu, entalpi pelelehan
dan entalpi penguapan unsur transisi juga jauh lebih tinggi
dibandingkan unsur logam golongan utama.
• Unsur transisi periode keempat memiliki tingkat oksidasi (bilangan
oksidasi) yang bervariasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat energi
subkulit 3d dan 4s yang hampir sama. Oleh sebab itu, saat unsur
transisi melepaskan elektron pada subkulit 4s membentuk ion
positif (kation), sejumlah elektron pada subkulit 3d akan ikut
dilepaskan. Bilangan oksidasi umum yang dijumpai pada tiap unsur
transisi periode keempat adalah +2 dan +3. Sementara, bilangan
oksidasi tertinggi pada unsur transisi periode keempat adalah +7
pada unsur Mangan (4s2 3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya
ditemukan pada ion Cr3+, Mn2+, Fe2+, Fe3+, Cu+, dan Cu2+,
sedangkan bilangan oksidasi tinggi ditemukan pada anion oksida,
seperti CrO42-, Cr2O72-, dan MnO4-.
Kesimpulan
• Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur
yang lain. Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur,
yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
• Sifat Fisis Dan Kimia yang dimiliki oleh Unsur-Unsur Periode Ke Empat
• 1. Sifat Logam
• 2. Sifat Magnet
• 3. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna
• 4. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi
• 5. Banyak Diantaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks
• 6. Beberapa Diantaranya Dapat Digunakan Sebagai Katalisator
Saran
• Adapun saran dari kami adalah sebagai berikut:
• 1. Diharapkan agar para pembaca dapat
mengetahui apa itu unsur transisi, sifat-sifat
yang terdapat di unsur transisi dan
kegunaannya
• 2. Kami harapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik
untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai