Anda di halaman 1dari 23

TEORI, STRUKTUR, DAN FAKTA

MODEL PERSAINGAN
SEMPURNA &
MONOPOLISTIK
KELOMPOK 3
Kadek Agus Ardi Mahendra (1907511124/05)
Ni Made Sriyuni (1907511175/06)
PERSAINGAN

01 SEMPURNA
ASUMSI MODEL PERSAINGAN SEMPURNA

01 The Assumption of
Atomicity
The Assumption of Perfect
Information 03

02 The Assumption of Product


Homogeneity
The Assumption of Equal
Access 04
05
The Assumption of Free
Entry
Dalam persaingan sempurna, perusahaan bertujuan
MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN.
Dengan kata lain, MC = MR. Namun dalam model
persaingan sempurna P = MR, sehingga menjadi P =
MR = MC

KURVA PERMINTAAN yang dihadapi oleh


masing-masing perusahaan berbentuk
HORIZONTAL. Setiap perusahaan juga
bertindak sebagai PRICE TAKER.
Keseimbangan dalam model persaingan sempurna adalah
EFISIEN. Efisien yang dimaksud mencakup dua pengertian,
yaitu:

Setiap perusahaan menetapkan tingkat


output sedemikian rupa hingga P = MC

Dalam jangka panjang, perusahaan akan


menghasilkan output sedemikian rupa
hingga P = AC MINIMUM
TIDAK ADA INDUSTRI YANG DAPAT DENGAN TEPAT
DIGAMBARKAN SEBAGAI PERSAINGAN SEMPURNA
FAKTA-FAKTA
KEBERADAAN
PASAR YANG
SEMPURNA
Dalam periode dan industri
tertentu, perusahaan masuk
dan keluar terjadi secara 01
bersamaan

Bukti empiris dari bermacam industri Banyak perusahaan


dengan berbagai perusahaan kecil sangat
bertentangan dengan pandangan atas
memperoleh tingkat laba
yang supernormal bahkan 02
dinamika industri: dalam jangka panjang

Distribusi ukuran perusahaan


menunjukkan sejumlah
keteraturan dan tidak
terkonsentrasi pada ukuran
03
tunggal
KEUNTUNGAN DALAM JANGKA PANJANG

Bukti empiris menunjukkan bahwa tingkat laba


bertahan dalam jangka panjang, bertentangan
dengan implikasi persaingan sempurna
TINGKAT MASUK DAN KELUAR

Bukti empiris menunjukkan


bahwa dalam periode dan industri
tertentu, masuk dan keluar
perusahaan berlangsung pada
saat yang sama, dengan tingkat
entry bruto dan tingkat exit bruto
jauh lebih tinggi daripada tingkat
entry neto
UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN SURVIVAL
PERUSAHAAN
Bukti empiris menunjukkan bahwa ukuran rata-rata entrants
(pendatang) dan exiters jauh lebih kecil daripada rata-rata
ukuran industri
Dari contoh delapan negara, satu mendapatkan nilai antara
6,7% (US) dan 44,9% (UK) untuk entrants. Yaitu, ukuran rata-
rata bagi seorang entrants di US adalah 6,7%. Bagi para
exiters, tingkatnya bervariasi antara 6,9% (US) dan 61,2%
(UK)
Beberapa penelitian empiris menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan yang diharapkan akan menurun dalam ukuran dan
usia
DISTRIBUSI UKURAN PERUSAHAAN

Model persaingan sempurna menyiratkan


bahwa semua perusahaan memiliki ukuran
yang sama. Namun data menunjukkan
keteraturan yang signifikan dalam
distribusi ukuran perusahaan

Setiap bar pada histogram memberikan frekuensi dengan ukuran perusahaan yang
terjadi. Misalnya, bar pertama dalam histogram Prancis menunjukkan bahwa
sebagian besar perusahaan di Prancis memiliki kurang dari 10 karyawan (luas bar
yang pertama lebih besar daripada total luas bar yang tersisa). Meskipun negara-
negara ini sangat berbeda ukuran totalnya, distribusinya terlihat mirip
03
MONOPOLISTI
PERSAINGAN

K
THE ASSUMPTION OF PRODUCT
HOMOGENEITY merupakan salah satu
kritik yang sering ditujukan kepada model
persaingan sempurna

E. Chamberlin mengusulkan MODEL


PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Model ini tetap mempertahankan semua
asumsi dalam model persaingan sempurna,
KECUALI HOMOGENITAS
PRODUK

KESEIMBANGA
N JANGKA
PENDEK
Keseimbangan jangka
pendek: selama p ≠ AC
Apabila p > AC(qSR), maka perusahaan
luar bersedia memasuki pasar dengan
mengharapkan LABA SUPER
NORMAL kira-kira sebesar (pSR -
AC(qSR))qSR

Apabila p < AC(qSR), maka perusahaan


lama menderita KERUGIAN dan
memutuskan keluar dari pasar

KESEIMBANGAN
JANGKA
PANJANG
Keseimbangan jangka
panjang: MR = MC & p
= AC
Membandingkan keseimbangan jangka
panjang antara model persaingan sempurna
dengan monopolistik akan terlihat sebuah
PERSAMAAN sekaligus
PERBEDAAN
Mengggunakan asumsi yang sama, yaitu
bebas masuk dan dalam jangka panjang
mengalami laba normal (keuntungan nol)

Laba normal dalam model persaingan


sempurna dan monopolistik: P = AC
MINIMUM Vs P > AC MINIMUM
Dengan asumsi tersebut pula, muncul
proposisi "P > MC“. P > AC
MINIMUM &
P > MC menunjukkan bahwa terdapat
masalah INEFISIENSI
P > MC menunjukkan bahwa dengan P > AC MINIMUM menunjukkan bahwa
meningkatkan output, total surplus yang setiap perusahaan menghasilkan output yang
diperoleh meningkat terlalu sedikit
Dalam model persaingan sempurna, laba
normal DISAMAKAN dengan efisiensi

Model persaingan monopolistik justru


menunjukkan bahwa kesetaraan seperti itu
TIDAK BERALASAN

Laba normal adalah hasil dari asumsi bebas


masuk dan efisiensi produktif diperoleh
ketika biaya produksi diminimalkan

Minimalisasi tersebut terjadi pada model


persaingan sempurna saja (karena
perusahaan adalah penerima harga)
Persaingan monopolistik juga menunjukkan
bahwa model persaingan sempurna paling
baik hanya dianggap sebagai
PENDEKATAN

Sangat sedikit industri yang memenuhi


asumsi ekstrim model persaingan sempurna,
khususnya asumsi homogenitas produk
Berkaitan dengan masalah INEFISIENSI,
apabila setiap perusahaan berproduksi pada
tingkat Q sehingga AC MINIMUM dan
P = MC, maka jumlah perusahaan di
bawah keseimbangan jangka panjang model
persaingan monopolistik
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai