Anda di halaman 1dari 20

Pasient Safety

“Kasus dan analisa kasus berdasarkan prinsip


10 Benar pemberian obat”
KASUS I
Kasus bapak AL
Tn. AL 58 th pasien di Puskesmas Sukamaju mengeluhkan mata perih dan merah
karena terkena butiran pasir saat menggunakan motor  pada tanggal 20 Nopember
2020, kemudian oleh dokter Puskesmas diberikan resep. Setelah mendapatkan obat,
pasien pulang ke rumah.
Dirumah, pasien baru membaca bahwa obat tetes yang diberikan dari Puskesmas
tertulis chlorampenicol 3% obat tetes telinga, saat itu pasien beranggapan mungkin
obat tersebut bisa digunakan sebagai tetes mata, namun sesaat setelah digunakan, mata
pasien terasa semakin perih dan tampak kemerahan.
Karena merasa tidak nyaman, pasien datang kembali ke dokter dipuskesmas dan
mengeluhkan tentang obat tetes telinga yang diberikan dokter kepadanya. Dokterpun
melakukan evaluasi pada resep sebelumnya, ternyata yang tertulis diresep adalah benar
tetes mata.
 
EVALUASI 10
BENAR PRINSIP
PEMBERIAN OBAT

1. Benar Pasien

Hendaknya ketika petugas sudah berhadapan dengan pasien,


tanyakan nama pasien dan periksa pita identitasnya sebelum memberikan
obat. Meskipun Anda tahu nama pasien itu, Anda tetap perlu bertanya
hanya untuk memferifikasi, pastikan nama pasien, tanggal lahir dan
alamat pasien sama dengan rekam medisnya.
2. Benar Obat

Prinsip pertama dalam pemberian obat adalah untuk memeriksa dan


memverifikasi apakah nama dan bentuk obat yang diterima pasien sudah benar.
Waspadai nama obat yang mirip dan terdengar mirip. Nama obat yang mirip ini
mungkin juga terdengar mirip dan dapat menyebabkan kesalahan terkait dengan
resep lisan. Lihat daftar obat-obat yang mirip pelafalannya. Untuk menghindari
kesalahan pemberian obat, lakukan double check terhadap obat yang akan diberikan
dengan resep yang berikan dokter, kemudian pastikan obat yang diterima sesuai
dengan keluhan pasien.
Sehingga kesalahan pemberian obat tetes mata yang harusnya diterima,tertukar
dengan obat tetes telinga yang dialami Tn.AL seharusnya tidak perlu terjadi.
3. Benar Dosis

Periksa lembar obat dan instruksi dokter sebelum memberi obat. Waspadai
perbedaan antara dosis dewasa dan anak. Pastikan kembali penerima obat
sesuai dengan resep dan penerima obat.

4. Benar Waktu

Periksa kapan akan diberikan dan kapan terakhir kali diberikan.


5. Benar Rute

Periksa pesanan obat yang akan diberikan ke pasien, apakah itu obat
oral, IV, SQ, IM, dll.

6. Benar Pengkajian

Amankan salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi


terhadap obat tertentu.

7. Benar Dokumentasi

Pastikan untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun pada bagan
dengan benar.
8. Benar Pendidikan Kesehatan
Berikan pengetahuan yang cukup kepada pasien tentang obat apa yang akan
diminumnya dan apa saja efek samping dan terapi yang diharapkan

9. Benar Evaluasi
Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya atau diet pasien yang dapat
menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan. Periksa juga
tanggal kadaluwarsa obat yang diberikan.

10. Benar Penolakan Pasien


Beri pasien otonomi yang cukup untuk menolak pengobatan setelah menjelaskan
efeknya secara menyeluruh.
KASUS II

Kasus Balita dari Ibu SM


Pada bulan Nopember 2020 diPuskesmas Mekarsari, Ibu SM membawa balitanya
usia 4 tahun yang bernama “Rizky Utama” dengan keluhan tidak bisa buang air besar
sejak 4 hari yang lalu, setelah diperiksa dan mendapatkan resep, mereka menunggu
pengambilan obat diloket farmasi. Ketika nama “Rizki Utama” disebut, Ibu SM
langsung menghampiri loket farmasi dan menerima obat kemudian pulang. Sampai
dirumah ibu membaca etiket obat yang akan diberikan pada balitanya, ternyata pada
kemasan obat tertulis “diminum selama diare”. Seketika ibu SM menyadari bahwa
“Rizki Utama” yang tertulis di kemasan obat adalah bukan nama dari balitanya, hanya
terdengar sama. Kemudian ibu inisiatif kembali ke puskesmas untuk mengembalikan
obat yang mungkin salah, ternyata benar, diPuskesmas sudah menunggu seorang
bapak yang memiliki balita dengan nama “Rizki Utama” dan berusia 4 tahun dengan
keluhan diare dan muntah.
 
EVALUASI 10
BENAR PRINSIP
PEMBERIAN OBAT

1. BENAR PASIEN

Hendaknya ketika petugas sudah berhadapan dengan pasien, tanyakan nama


pasien dan periksa pita identitasnya sebelum memberikan obat. Meskipun Anda
tahu nama pasien itu, Anda tetap perlu bertanya hanya untuk memferifikasi,
pastikan nama pasien, tanggal lahir dan alamat pasien sama dengan rekam
medisnya.
2. Benar Obat

Prinsip pertama dalam pemberian obat adalah untuk memeriksa dan


memverifikasi apakah nama dan bentuk obat yang diterima pasien sudah benar.
Waspadai nama obat yang mirip dan terdengar mirip. Nama obat yang mirip ini
mungkin juga terdengar mirip dan dapat menyebabkan kesalahan terkait dengan resep
lisan. Lihat daftar obat-obat yang mirip pelafalannya. Untuk menghindari kesalahan
pemberian obat, lakukan double check terhadap obat yang akan diberikan dengan
resep yang berikan dokter, kemudian pastikan obat yang diterima sesuai dengan
keluhan pasien.
3. Benar Dosis

Hendaknya petugas melakukan Periksa lembar obat dan instruksi dokter


sebelum memberi obat. Waspadai perbedaan antara dosis dewasa dan anak.
Pastikan kembali penerima obat sesuai dengan resep dan penerima obat.

4. Benar Waktu

Pastikan petugas menjelaskan dengan benar waktu pemakaian obat,Periksa


kapan akan diberikan dan kapan terakhir kali harus diberikan.
5. Benar Rute

Hendaknya petugas selalu melakukan Periksa pesanan obat yang akan


diberikan ke pasien, apakah itu obat oral, IV, SQ, IM, dll.

6. Benar Pengkajian

Pastikan petugas melakukan pengkajian dengan benar kepada pasien,


amankan salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi terhadap obat
tertentu.

7. Benar Dokumentasi

Pastikan petugas untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun yang
dibutuhkan pada bagan dengan benar.
8. Benar Pendidikan Kesehatan
Berikan pengetahuan yang cukup kepada pasien tentang obat apa yang akan
diminumnya dan apa saja efek samping dan terapi yang diharapkan

9. Benar Evaluasi
Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya atau diet pasien yang dapat
menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan. Periksa juga
tanggal kadaluwarsa obat yang diberikan.

10. Benar Penolakan Pasien


Beri pasien otonomi yang cukup untuk menolak pengobatan setelah menjelaskan
efeknya secara menyeluruh.
KASUS III
Kasus Tn.AY
Pada bulan Oktober 2020 diPuskesmas Sukajaya, Tn .AY usia 51th datang
memeriksakan dirinya karena mengeluh setiap buang air besar selalu mengeluarkan
darah, terasa sakit dan muncul seperti ada yang menonjol keluar dari anusnya, keluhan
ini sudah berlangsung selama 5 hari. Setelah diperiksa dan mendapatkan resep, Tn.AY
menunggu didepan loket obat sampai akhirnya namanya dipanggil. Tn.AY
mendapatkan obat yang harus diminum dan dan obat yang harus dimasukkan kedalam
anusnya, setelah mendapat penjelasan yangcukup panjang dari bagian farmasi, Tn.AY
pun pulang.
Setelah dirumah, obat oral pun diminum sesuai anjuran yang dia terima, kemudian
selanjutnya Tn.AY akan memasukan obat yang harus dimasukan ke dalam duburnya,
dan selalu gagal. Karena merasa tidak berhasil, Tn.Y kembali ke Puskesmas dan
mengeluhkan obat tidak bisa masuk ke anusnya, setelah dilakukan evaluasi ternyata
Tn.AY memasukan obat ke anusnya tanpa membuang kulit obatnya terlebih dulu.
EVALUASI 10 BENAR
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT

1. BENAR PASIEN

Petugas sudah melakukan tugasnya dengan baik, dengan menanyakan nama


pasien dan periksa pita identitasnya sebelum memberikan obat. Meskipun Anda
tahu nama pasien itu, Anda tetap perlu bertanya hanya untuk memferifikasi,
pastikan nama pasien, tanggal lahir dan alamat pasien sama dengan rekam
medisnya.
2. Benar Obat

Prinsip pertama dalam pemberian obat adalah untuk memeriksa dan


memverifikasi apakah nama dan bentuk obat yang diterima pasien sudah benar.
Waspadai nama obat yang mirip dan terdengar mirip. Nama obat yang mirip ini
mungkin juga terdengar mirip dan dapat menyebabkan kesalahan terkait dengan
resep lisan. Lihat daftar obat-obat yang mirip pelafalannya. Untuk menghindari
kesalahan pemberian obat, lakukan double check terhadap obat yang akan diberikan
dengan resep yang berikan dokter, kemudian pastikan obat yang diterima sesuai
dengan keluhan pasien.
3. Benar Dosis

Hendaknya petugas melakukan Periksa lembar obat dan instruksi dokter


sebelum memberi obat. Waspadai perbedaan antara dosis dewasa dan anak.
Pastikan kembali penerima obat sesuai dengan resep dan penerima obat.

4. Benar Waktu

Pastikan petugas menjelaskan dengan benar waktu pemakaian obat,Periksa kapan


akan diberikan dan kapan terakhir kali harus diberikan.
5. Benar Rute

Hendaknya petugas selalu melakukan Periksa pesanan obat yang akan


diberikan ke pasien, apakah itu obat oral, IV, SQ, IM, dll.

6. Benar Pengkajian

Pastikan petugas melakukan pengkajian dengan benar kepada pasien, amankan


salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi terhadap obat tertentu.

7. Benar Dokumentasi

Pastikan petugas untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun yang
dibutuhkan pada bagan dengan benar.
8. Benar Pendidikan Kesehatan
Berikan pengetahuan yang cukup kepada pasien tentang obat apa yang akan
diminumnya dan apa saja efek samping dan terapi yang diharapkan dan pastikan
pasien penerima obat tahu bagaimana cara pemakaian obat yang akan dipakainya.

9. Benar Evaluasi
Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya atau diet pasien yang dapat
menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan. Periksa juga
tanggal kadaluwarsa obat yang diberikan. Kaji juga pengetahuan pasien tentang
cara pakai obat yang diterimanya, sehingga tidak perlu terjadi kejadian tidak
diinginkan yang terjadi pada Tn.AY

10. Benar Penolakan Pasien


Setelah dilakukan penjelasan, Beri pasien otonomi yang cukup untuk menolak
pengobatan setelah menjelaskan efeknya secara menyeluruh.
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai