Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN DALAM LAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 8 :
 ANDRI JUANDA
 INTAN AMARA
 WULAN RIZKI FAUJIYAH
 ALFINA TRI HAYATI
 MIFTAHUL JANNAH
 DOWIYAH
 TARY ENGGRAYANI
PENGERTIAN
 KEBIJAKAN
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan
formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur
perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat. Kebijakan akan menjadi rujukan utama
para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam
berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat promlem
solving dan proaktif.
Menurut dunn (1988) beberapa karakteristik masalah
pokok dari masalah kebijakan, adalah :
1. Interdepensi (saling tergantung)
2. Subjektif
3. Artifisial
4. Dinamis
5. Tidak terduga
Kebijakan pelayanan kesehatan menurut
Lavcy dan Loomba :
Adalah pedoman atau aturan dalam setiap upaya baik yang
diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah penyakit,
mengobati penyakit dan memulihkan kesehatan yang ditujukan
terhadap perseorangan, kelompok dan masyarakat.
Kebijakan pelayanan kesehatan juga dapat dikatakan sebagai
pedoman atau aturan dalam upaya pelayanan kesehatan yang
melembaga berdasarkan fungsi sosial di bidang pelayanan kesehatan
bagi individu dan keluarga.
PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN
Menurut Anderson (1975) mengemukakan konsep bahwa perilaku seorang
terhadap pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu :
 Karakteristik predisposisi(predisposing Charcteristic)
Setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan karena adanya perbedaan-perbedaan karakteristik
demografi, struktur sosial dan kepercayaan tentang kesehatan yang akan
menolongnya menyembuhkan penyakit.
 Karakteristik pendukung(Enabling Characteristic)
Karakteristik ini menggambarkan bagaimana individu dalam memanfaatkan
pelayanan kesehatan perlu didukung oleh faktor lain seperti : faktor pendapatan,
ketercapaian atau kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan yang ada.
 Karakteristik kebutuhan(Need Charateristic)
Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan
pelayanan kesehatan bila faktor predisposing dan faktor enabling
mendukung. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa Need Charateristic
merupakan penentu akhir bagi individu dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
Menurut Evans(1984) seperti dikutip oleh Thabrany(2008), dibandingkan
dengan kebutuhan hidup manusia yang lain kebutuhan pelayanan
kesehatan mempunyai tiga ciri umum yang unik. Ketiga ciri utama
tersebut adalah :
o Uncertainty
Uncertainty atau ketidakpastian menunjukkan bahwa kebutuhan akan
pelayanan kesehatan tidak bisa dipastikan, baik waktunya, tempatnya,
maupun besarnya biaya yang di butuhkan.
o Asymetry of information
Sifat kedua, Asymetry of information menunjukkan
bahwa konsumen pelayanan kesehatan berada pada posisi
jauh yang lebih lemah sedangkan provider(PPK seperti
dokter) mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat
dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”.
o Externality
Berarti bahwa konsumsi pelayanan kesehatan tidak saja
mempengaruhi “pembeli/pengguna/konsumen” tetapi
juga bukan konsumen.
MUTU DAN KEPUASAN LAYANAN
KESEHATAN
Pada prinsipnya suatu produk baik barang atau jasa dikatakan
bermutu bila memenuhi kriteria :
 Sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan
 Memuaskan keinginan pengguna
 Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
 Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
 Ekonomis
MERENCANAKAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang
harus di perhatikan. Menurut Azwar(1996) ciri-ciri tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan
pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara
keseluruhan.
2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-
menerus dan berkesinambungan.
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan.
Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat
dilaksanakan akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat
ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mampu menyelesaikan berbagai
masalah ataupun tantangan yg di hadapi.
5. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang
dicantumkan secara jelas.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti
bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan
dengan sumber daya.
KESIMPULAN
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan
keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang
mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata
nilai baru dalam masyarakat.
Kebijakan pelayanan kesehatan juga dapat dikatakan
sebagai pedoman atau aturan dalam upaya pelayanan
kesehatan yang melembaga berdasarkan fungsi sosial di
bidang pelayanan kesehatan bagi individu dan keluarga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai