Anda di halaman 1dari 24

RULE OF LAW DAN

HAK AZASI MANUSIA

 OLEH :

ANDRY HARIJANTO HARTIMAN

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU

Soemiarno 2006 1
RULE OF LAW (ROL)

A. ASAL USUL RULE OF LAW


B. DEFINISI RULE OF LAW
C.PERKEMBANGAN RULE OF LAW DI DUNIA
D. PERKEMBANGAN RULE OF LAW DI
INDONESIA
HAK AZASI MANUSIA (HAM)
1. DEFINISI HAK AZASI MANUSIA
2. JENIS-JENIS HAK AZASI MANUSIA
o Hak Sipil
o Hak Politik
o Hak Ekonomi
o Hak Sosial dan Kebudayaan
3. INSTRUMEN HAK AZASI MANUSIA: Internasional/Nasional/Lokal
 UDHR 1948/Piagam Madinah
 CEDAW, melalui UU No. 7/1984
 CRC, melalui Keppres No. 36/1990
 CAT, melalui UU No. 5/1988
 ICERC, melalui UU No. 29/1999
 Konvensi No. 29/1930
 Konvensi No. 98/1949
 Konvensi No. 100/1951
 Konvensi No. 87
 Konvensi No. 105
 Konvensi No. 138
 Konvensi No. 111
 Konvensi No. 128
4. PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
BAGAIMANA HUBUNGANNYA ?
1. HUBUNGAN FILOSOFIS RULE OF LAW DAN HAK AZASI
MANUSIA
o Penciptaan Manusia
o Kehadiran Negara
o Konstruksi Sosial RoL
o Latensi RoL
2. HUBUNGAN IDEOLOGIS RULE OF LAW DAN HAK
AZASI MANUSIA
o Monopluralis
o Monoloyalitas
3. HUBUNGAN SUBTANTIF RULE OF LAW DAN HAK
AZASI MANUSIA
o Keadilan
o Kemakmuran
CIVIC EDUCATION ;
CITIZENSHIP EDUCATION;
DEMOCRATION EDUCATION

1. FILSAFAT PANCASILA
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN 2. IDENTITAS NASIONAL
3. HAK & KEWAJIBAN WNI

4. DEMOKRASI DAN HAM


5. RULE OF LAW (RoL)

6. GEOPOLITIK INDONESIA
7. GEOSTRAGI/KETAHANAN
NASIONAL
DOKTRIN HUKUM
ABAD XIX (1)
NEGARA DEMOKRASI
NEGARA KONSTITUSI

NEGARA ABSOLUT

DOKTRIN EGALITARIAN (
RoL

DOKTRIN YANG
SEMANGAT&IDEALISME
KEADILAN YANG TINGGI,
SPT SUPREMASI HUKUM &
KESAMAAN SETIAP ORANG
DI DEPAN HUKUM
PENGERTIAN FORMAL PENGERTIAN HAKIKI
(IN THE FORMAL SENSE) RoL (IDEOLOGICAL SENSE,
MATERIAL)

PENGERTIAN
ORGANIZED PUBLIC UNIVERSAL THE ENFORCEMENT
POWER OF THE ROL
1. PERBEDAAN SETIAP
MASYARAKAT
2. PERBEDAAN RASA
KEADILAN
PENELITIAN HISTORIS ANALISIS SOSIAL
KOMPARATIF (1)
1. ROL SEBAGAI INSTITUSI
1. SETIAP BGS MEMILIKI SOSIAL
PAHAM ROL 2. ROL MEMP. AKAR
2. PENEGAKAN ROL TDK RoL BUDAYA SENDIRI/EROPA
MENJAMIN NEG.HK
3. ROL : LEGALISME,
3. PENEGAKAN ROL SECARA LEGALISME LIBERAL
HAKIKI
4. PEM TUNDUK ROL
(Untergeoronet)
5. INGGRIS : HUB HK &
KEADILAN, USA = HAM
DAN INGGRIS = HAKIM
FORMAL (in the PANCASILA
formal sense)

SETIAP BANGSA PEMBUKAAN UUD


MEMILIKI PAHAM ROL RoL 1945

FORMAL (in the


formal sense) UUD NRI 1945
FORMAL (in the PEMBUKAAN UUD 1945
formal sense) 1. KEMERDEKAAN HAK BS
2. MERDEKA, BERSATU,
BERDAULAT,
ADIL&MAKMUR
3. MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN UMUM&
SETIAP BANGSA MEMILIKI KEADILAN SOSIAL
PAHAM ROL RoL
4. UUD NEG INDONESIA
5. KEMANUSIAAN YANG
ADIL&BERADAB
6. MEWUJUDKAN SUATU
KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT
INDONESIA
RULE OF
JUSTICE
FORMAL (in the UNDANG-UNDANG RI
formal sense) 1945
1. PASAL 1 (3) : NEGARA
HUKUM
2. PASAL 24 (1) :
KEK.KEHAKIMAN UTK
MENEGAKAN HK DAN
SETIAP BANGSA KEADILAN.
MEMILIKI PAHAM ROL RoL 3. PASAL 27 (1) :
KESAMAAN KEDUDUKAN
DI DEPAN
HUKUM&PEMERINTAH
4. BAB XA : 10 PASAL HAM
(PASL 28D (1))
5. PASAL 28D (2) : ADIL
DALAM HUB. KERJA
HAKIKI/MATERIIL : (the UNDANG-UNDANG RI
enforcement of ROL) 1945

KEPRIBADIAN BANGSA

SETIAP BANGSA
MEMILIKI PAHAM ROL RoL

PENGALAMAN BERGESER “BIROKRATIK”


MEMIHAK “THE HAVES”
BGS LAIN

PENELITIAN & SEJARAH & CORAK HK


ANALISIS KRITIS INSTITUSI SOSIAL BARAT
LEGALISME LIBERAL
KE DEPAN HUKUM PROGRESIF

1. HUKUM PRO RAKYAT


2. HUKUM PRO KEADILAN
3. LAW IS TOOLS OF
SOCIAL ENGINEERING
SETIAP BANGSA
MEMILIKI PAHAM ROL RoL (BUKAN ALAT POLITIK)
4. HUKUM UTK MANUSIA
5. LAW AS A PROCESS
6. LAW IN THE MAKING
7. HUKUM BERMORAL
HUKUM = INSTITUSI YG 8. HUKUM TDK FINAL
BERTUJUAN MENGANTARKAN
MANUSIA INDONESIA KPD
KEHIDUPAN YG ADIL, SEJAHTERA
DAN BAHAGIA
KE DEPAN BACK TO LAW AND
ORDER

INDONESIA RoL HUKUM PROGRESIF


1. RULE OF PANCASILA
2. RULE OF MORAL
3. RULE OF JUSTICE
PEMIKIRAN KE INDONESIAAN 4. RULE OF INDONESIA
DEFINISI DAN JENIS-JENIS
HAK ASASI MANUSIA

15
MATERI PEMBELAJARAN

1. DEFINISI HAM
2. PERKEMBANGAN HAM
3. JENIS-JENIS HAM

16
1. DEFINISI HAM
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia
(UU No. 39 Tahun 1999, pasal 1 angka 1).

17
LANDASAN PIKIR …..
Menurut definisi tersebut, perlu dipahami
bahwa hak asasi manusia tidaklah bersumber
dari penguasa, negara, atau hukum,
melainkan semata-mata bersumber dari
Tuhan. Dengan demikian, hak asasi manusia
tidak dapat dikurangi (non derogable right).
Tindakan yang diperlukan dari negara dan
hukum adalah suatu pengakuan dan jaminan
perlindungan terhadap hak asasi manusia
tersebut.
18
2. PERKEMBANGAN HAM
 Piagam Magna Charta (1215)
Piagam Magna Charta lahir pada tanggal 15 Juni 1215. Piagam ini
dicetuskan oleh para bangsawan Inggris. Piagam ini memuat pernyataan
bahwa:
 Kekuasaan raja harus dibatasi
 Hak azasi manusia lebih penting daripada kedaulatan atau
kekuasaan Raja.
 Habeas Corpus Act ( 1679)
Habeas Corpus Act adalah suatu dokumen yang memuat pernyataan
tentang perlindungan terhadap kebebasan yang dimiliki oleh setiap
warga negara. Undang-undang ini menyatakan bahwa: “Sebuah undang-
undang harus melindungi kebebasan warga negara.” Undang-undang
yang dibuat di Inggris ini bertujuan untuk mencegah pemenjaraan yang
sewenang-wenang. Setiap orang yang ditahan dalam waktu tiga hari,
maka harus segera dihadapkan kepada seorang hakim serta
diberitahukan kepadanya atas tuduhan apa ia ditahan.
 Bill of Rights ( 1689)
Bill of Right adalah suatu piagam yang berisi pernyataan bahwa Raja
William di Inggris harus mengakui hak-hak parlemen, serta kebebasan
berbicara atau mengeluarkan pendapat. 19
2. PERKEMBANGAN HAM (LANJUTAN)
 Declaration of Independence (1776)
Declaration of Independence merupakan Piagam Hak-hak Azasi
Manusia karena memuat pernyataan: “bahwa sesungguhnya semua
bangsa diciptakan sama sederajat oleh Maha Penciptannya. Bahwa
semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan
dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan”.
 Declaration des droit de l’hommes et du citoyen (1789)
Majelis Konstituante di Perancis mengeluarkan Pernyataan Hak-hak
Manusia dan Warga Negara. Di dalamnya disebutkan bahwa”manusia
lahir bebas dengan hak-hak yang sama”, dan sesungguhnya tujuan dari
segala persekutuan politik ialah memelihara hak-hak bawaan kodrat
manusia yang tidak dapat dialihkan.
 The four Freedoms
The Four Freedoms adalah empat macam kebebasan yang diajukan
Presiden AS Franklin D. Rosevelt pada tahun 1941. Empat Kebebasan
tersebut yaitu:
 Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of
speech and expression)
 Kebebasan beragama (freedom of religion)
 Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear)
 Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want)
20
2. PERKEMBANGAN HAM (LANJUTAN)

 Universal Declaration Of Human Rights /


UDHR ( PBB 1948)
Pernyataan (deklarasi) Sejagad tentang Hak
Azasi Manusia terjadi pada tanggal 10
Desember 1948. Alinea pertama Mukadimah
Pernyataan Sedunia tentang Hak-hak Azasi
Manusia tersebut menyatakan: ”Bahwa
sesungguhnya hak-hak kodrati yang
diperoleh setiap manusia berkat pemberian
Tuhan Seru Sekalian Alam, tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya, dan karena itu
setiap manusia berhak akan kehidupan yang
layak, kebebasan, keselamatan, dan
kebahagiaan pribadinya.”
21
3. JENIS-JENIS HAM
1. Hak asasi pribadi (personal rights) meliputi hak kemerdekaan
memeluk agama, beribadah menurut agama masing-masing,
mengemukaan pendapat, dan kebebasan berorganisasi atau berpartai.
2. Hak asasi ekonomi (property rights) meliputi hak memiliki sesuatu,
hak membeli dan menjual sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian
atau kontrak, dan hak memilih pekerjaan
3. Hak asasi mendapatkan pengayoman dan perlakukan yang sama dalam
keadilan dan pemerintahan, atau dapat disebut sebagai hak persamaan
hukum (rihts of legalequality).
4. Hak asasi politik (political rihts) meliputi hak untuk diakui sebagai
warga negara yang sederajat, oleh karena itu setiap warga negara
wajar mendapat hak itu serta dalam mengolah dan menata serta
menentukan warna politik dan kemajuan negara
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights) meliputi
hak kebebasan mendapatkan pengajaran atau hak pendidikan serta
hak pengembangan kebudayaan.
6. Hak asasi perlakuan yang sama dalam tata peradilan dan perlindungan
hukum (procedural rights) meliputi hak perlakukan yang wajar dan
adil dalam penggeledahan (rasia, penangkapan, peradilan dan
pembelaan hukum).
22
BAGAN PENGELOMPOKAN JENIS-JENIS HAM
HAK ASASI PRIBADI :
 hak kemerdekaan
memeluk agama,
 beribadah menurut agama HAK PERSAMAAN
masing-masing,
 mengemukakan pendapat, HUKUM :
HAK ASASI EKONOMI : dan kebebasan  Hak asasi mendapatkan
 berorganisasi atau
hak memiliki sesuatu, berpartai. pengayoman dan perlakukan
 hak membeli dan menjual yang sama dalam keadilan dan
sesuatu, pemerintahan
 hak mengadakan suatu
perjanjian atau kontrak, dan
hak memilih pekerjaan

HAK ASASI
HAK ASASI SOSIAL DAN HAM ASASI POLITIK:
KEBUDAYAAN : MANUSIA • hak untuk diakui sebagai
 hak kebebasan mendapatkan warga negara yang sederajat
pengajaran atau hak
pendidikan
 hak pengembangan
kebudayaan.

HAK ASASI PERLAKUAN YANG


SAMA DALAM TATA PERADILAN
DAN PERLINDUNGAN HUKUM :
 hak perlakukan yang wajar dan adil dalam
penggeledahan (rasia, penangkapan, peradilan
dan pembelaan hukum).
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

24

Anda mungkin juga menyukai