Anda di halaman 1dari 49

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
ANGGARAN DI
MASA PANDEMI
COVID-19
Jakarta, 29 Maret 2021
Realisasi Anggaran TA 2021 (Per Jenis Belanja)
(Rupiah)

No Jenis Belanja Pagu DIPA Realisasi % Real Blokir

1 Belanja Pegawai 778.178.997.000 128.605.165.696 16,53% 126.630.000

2 Belanja Barang 1.935.795.603.000 109.169.606.590 5,64% 21.697.698.000

3 Belanja Modal 322.812.245.000 17.688.876.132 5,48% 53.930.350.000

  Total 3.036.786.845.000 255.463.648.418 8,41% 75.754.678.000

(MEBE, Per 24 Maret 2021)

 Alokasi anggaran Kementerian Perindustrian setelah pelaksanaan refocusing anggaran adalah


sebesar Rp3,04 triliun.
 Masih terdapat pagu blokir sebesar Rp75,75 miliar, diantaranya pada Belanja Modal Tanah (BKPK
5311) sebesar Rp51,05 miliar dan Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda (BKPK 5263) sebesar Rp12,5 miliar yang disebabkan oleh dokumen pendukung
yang belum lengkap.
 Total realisasi anggaran per tanggal 24 Maret 2021 adalah sebesar Rp255,46 miliar atau 8,41%.

2
Realisasi Anggaran TA 2021 (Per BKPK)
(Rupiah)
NO KELOMPOK BELANJA  
  KODE NAMA PAGU REALISASI % Blokir
1 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 396.888.578.000 76.800.036.550 19,35% -
2 5121 Belanja Honorarium 1.113.550.000 196.318.000 17,63% -
3 5122 Belanja Lembur 7.200.488.000 278.915.000 3,87% -
4 5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai 372.976.381.000 51.329.896.146 13,76% 126.630.000
Transito
5 5211 Belanja Barang Operasional 143.319.235.000 18.199.413.205 12,70% -
6 5212 Belanja Barang Non Operasional 294.133.573.000 19.748.850.297 6,71% 6.080.000.000
7 5218 Belanja Barang Persediaan 58.211.703.000 6.287.821.316 10,80% -
8 5221 Belanja Jasa 675.851.301.000 34.750.802.687 5,14% 2.411.720.000
9 5231 Belanja Pemeliharaan 79.667.745.000 7.829.648.991 9,83% 27.000.000
10 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 378.592.562.000 18.184.523.383 4,80% 528.978.000
11 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 28.199.509.000 267.291.380 0,95% 150.000.000
12 5251 Belanja Barang BLU 85.569.289.000 3.901.255.331 4,56% -
13 5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada 73.880.686.000 - 0,00% -
masyarakat/Pemda
14 5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan 118.370.000.000 - 0,00% 12.500.000.000
kepada masyarakat/Pemda
15 5311 Belanja Modal Tanah 52.616.000.000 - 0,00% 51.052.700.000
16 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 108.352.491.000 1.110.752.600 1,03% 2.877.650.000
17 5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 148.736.350.000 16.549.109.200 11,13% -
18 5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 133.630.000 - 0,00% -
19 5361 Belanja Modal Fisik Lainnya 3.349.261.000 29.014.332 0,87% -
20 5371 Belanja Modal BLU 9.624.513.000 - 0,00% -
TOTAL 3.036.786.845.000 255.463.648.418 8,41% 75.754.678.000
(MEBE, Per 24 Maret 2021) 3
Realisasi Anggaran TA 2021 (Per Eselon I)
(Rupiah)

No Kode Eselon I Pagu Realisasi % Real Blokir


1 01 Sekretariat Jenderal 316.542.346.000 17.336.178.867 5,48% 1.851.258.000
2 02 Ditjen Industri Agro 86.642.212.000 5.931.934.314 6,85% -
3 03 Ditjen IKFT 97.820.523.000 5.528.961.503 5,65% 7.168.450.000
4 04 Ditjen ILMATE 95.019.420.000 4.616.434.541 4,86% 157.270.000
5 05 Ditjen IKMA 277.024.440.000 7.974.553.942 2,88% 19.000.000.000
6 06 Inspektorat Jenderal 39.643.630.000 3.984.717.998 10,05% -
7 07 BPPI 640.502.225.000 65.308.808.340 10,20% -
8 09 Ditjen KPAII 184.301.103.000 5.860.407.987 3,18% 2.945.000.000
9 10 BPSDMI 1.299.290.946.000 138.921.650.926 10,69% 44.632.700.000
  Total 3.036.786.845.000 255.463.648.418 8,41% 75.754.678.000

(MEBE, Per 24 Maret 2021)

Catatan:
 Pada Tahun Anggaran 2021, BPSDMI mendapatkan alokasi anggaran tertinggi pada Kementerian Perindustrian yaitu
sebesar Rp1,3 Triliun dengan realisasi sebesar Rp138,92 Miliar (10,7%).
 Pagu blokir terbesar terdapat pada BPSDMI sebesar Rp44,63 Miliar dan Ditjen IKMA sebesar Rp19,0 Miliar.
 Inspektorat Jenderal dengan pagu terendah sebesar Rp39,6 Miliar dengan realisasi sebesar Rp3,98 Miliar (10,1%).

4

Kebijakan di Masa Pandemi Covid-19
S-447/PB/2020
Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat Covid-19.

KEP-273/PB/2020
Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar.

PMK Nomor 119/PMK.02/2020


Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021.

5
1. S-447/PB/2020
Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada
Masa Keadaan Darurat Covid-19
Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19

1. Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan/program Kementerian Negara/Lembaga, maka


kepada Satker dapat diberikan Tambahan Uang Persediaan (TUP) untuk keperluan belanja
operasional dan non-operasional.
2. Pengajuan SPM untuk belanja operasional dan non-operasional Satker dilakukan melalui TUP
Tunai, dengan ketentuan:
a. Pengajuan SPM TUP Tunai dimaksud untuk memenuhi kebutuhan operasional dan non-
operasional Satker dalam 1 bulan.
b. Pengajuan SPM TUP Tunai dilengkapi dengan dokumen rincian rencana penggunaan TUP
Tunai yang ditandatangani KPA.
c. Dalam hal TUP Tunai digunakan untuk kebutuhan melebihi waktu 1 bulan, Kepala KPPN dapat
memberi persetujuan dengan mempertimbangkan kegiatan yang dilaksanakan memerlukan
waktu lebih dari 1 bulan.
d. Dalam hal diperlukan, TUP Tunai yang belum dipertanggungjawabkan seluruhnya dan/atau
belum disetorkan ke kas Negara, Kepala KPPN dapat menyetujui permintaan TUP Tunai
berikutnya

7
Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19

e. Pembayaran dengan TUP Tunai oleh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada 1 (satu)


penerima/penyedia barang/jasa dapat dilakukan pembayaran sampai dengan
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
f. Pembayaran belanja non-kontraktual dan/atau belanja modal dengan nilai pembayaran sampai
dengan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dapat dilakukan dengan mekanisme TUP
Tunai.
g. Pembayaran perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa untuk selain penanganan pandemi
Covid-19 dengan nilai pembayaran sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
untuk satu rekanan, yang data kontraknya belum didaftarkan dan/atau belum direalisasikan ke
KPPN, dapat dilakukan dengan mekanisme TUP Tunai
h. KPA bertanggungjawab atas jenis kegiatan, hasil keluaran, dan penetapan harga terhadap
pembayaran yang dilakukan melalui mekanisme TUP Tunai.
3. Pengajuan SPM LS Kontraktual untuk pembayaran jasa konsultan perorangan dilakukan dengan
mekanisme LS non-kontraktual dengan banyak penerima.

8
2. KEP-273/PB/2020
Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada
Bagan Akun Standar
Latar Belakang Akun Khusus Covid-19

Dalam Pasal 6 PMK 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman
Yang membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan menyebutkan
bahwa ”Untuk memudahkan perencanaan Kegiatan, Koordinasi pelaksanaan, dan monitoring dan
evaluasi kinerja, termasuk pergeseran anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, dan/atau
antarprogram dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, pengalokasian dana penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dilakukan berdasarkan klasifikasi akun khusus COVID19 ”

Dalam Pasal 2 ayat (3) PMK 43/PMK.05/2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Belanja
atas Beban APBN dalam penanganan Pandemi COVID-19 menyebutkan bahwa "Dalam
memudahkan perencanaan kegiatan, koordinasi pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi kinerja
penanganan pandemi COVID-19, alokasi dana penanganan pandemi COVID19 dikelompokkan
dalam klasifikasi akun khusus COVID-19 ".

10
Akun Khusus Penanganan Pandemi COVID-19
No Kode Akun Uraian Akun Pengguna Akun
1 521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
2 521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi K/L
3 521733 Belanja penggantian biaya dan margin kepada badan usaha pelaksana investasi dalam K/L
rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) – Penanganan Pandemi COVID-19

4 521841 Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L


5 522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
6 523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
7 524115 Belanja Perjalanan Dinas - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
8 525152 Belanja Barang BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
9 525153 Belanja Barang Persediaan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
10 525154 Belanja Jasa BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
11 525155 Belanja Pemeliharaan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
12 525156 Belanja Perjalanan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
13 526131 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda dalam bentuk K/L
uang - Penanganan Pandemi COVID-19
14 526132 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda dalam bentuk K/L
barang - Penanganan Pandemi COVID-19
15 526321 Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda K/L
dalam bentuk uang - Penanganan Pandemi COVID-19

11
Akun Khusus Penanganan Pandemi COVID-19

No Kode Akun Uraian Akun Pengguna Akun


16 526322 Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda K/L
dalam bentuk barang - Penanganan Pandemi COVID-19
17 532119 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
18 533119 Belanja Modal Gedung dan Bangunan – Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
19 536118 Belanja Modal Lainnya – Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
20 537122 Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
21 537123 Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
22 537125 Belanja Modal Lainnya BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
23 554111 Belanja Subsidi Listrik - Penanganan Pandemi COVID-19 K/L
24 571114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Uang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
25 571115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Barang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
26 572114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam Bentuk Uang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
27 572115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam Bentuk Barang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
28 573114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam Bentuk Uang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
12
Akun Khusus Penanganan Pandemi COVID-19

No Kode Akun Uraian Akun Pengguna Akun


29 573115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam Bentuk Barang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
30 574114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam Bentuk Uang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
31 574115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam Bentuk Barang - Penanganan K/L
Pandemi COVID-19
32 575114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk Uang - K/L
Penanganan Pandemi COVID-19
33 575115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk Barang - K/L
Penanganan Pandemi COVID-19
34 576114 Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk Uang - K/L
Penanganan Pandemi COVID-19
35 576115 Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk Barang - K/L
Penanganan Pandemi COVID-19
36 576116 Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk Jasa - K/L
Penanganan Pandemi COVID-19

13
Penegasan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

1. Biaya/belanja yang timbul selama ASN dan Anggota TNI/Polri Work From Home (WFH) dan biaya atas
pelaksanaan operasional Satker selama masa darurat COVID-19 dapat dibebankan pada DIPA Satker beserta
penggunaan akun-nya.
2. Biaya/belanja tersebut dapat dibebankan pada DIPA Satker dengan mempertimbangkan ketersediaan
anggaran.
3. KPA / Kepala Satker / Pejabat Berwenang melakukan penilaian kewajaran dan pengendalian atas biaya/
belanja yang dapat dibebankan pada DIPA sebagaimana dimaksud pada angka 1.
4. Ketentuan ini berlaku selama masa darurat COVID-19 sebagaimana ditetapkan oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
5. Biaya/belanja tersebut di atas merupakan biaya/belanja selain yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
antara lain insentif bulanan dan santunan kematian tenaga kesehatan serta biaya/belanja dalam rangka
penggunaan Dana Siap Pakai yang dikelola oleh BNPB.
6. KPA/ Kepala Satker agar tetap menjaga good governance, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas atas
penggunaan anggaran.

14
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
1. Biaya Komunikasi dalam Bentuk Pulsa Telepon / Paket Data Internet
Pembayaran biaya komunikasi ASN dan Anggota Polri/TNI untuk pelaksanaan teleconference/video conference
dan peserta diklat e-learning dalam rangka penyesuaian sistem kerja ASN melalui work from home, serta
mahasiswa/pelajar yang melaksanakan pembelajaran online dari rumah dapat dibebankan pada APBN diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Terdapat dokumentasi atas pelaksanaan teleconference/video conference atau bentuk kegiatan daring lainnya.
b. Penerima biaya komunikasi (pulsa telepon/paket data internet) ditetapkan melalui Surat Keputusan
KPA/Kepala Satker dengan memperhatikan beban kerja dan frekuensi akses internet/telepon masing-masing
penerima.
c. Pemberian biaya komunikasi memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas dan ketersediaan anggaran pada
DIPA Satker.
d. Besaran biaya komunikasi tersebut mengacu pada PMK 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Akun 521131
TA 2021 (Belanja Barang
e. Pemberian pulsa/paket data untuk kegiatan: Operasional
1) ASN dan Anggota Polri/TNI yang melaksanakan WFH; Penanganan
2) Pelaksanaan diklat secara e-learning yang diakses oleh peserta dari rumah/tempat tinggal Pandemi Covid19)
3) Kegiatan belajar/mengajar yang diikuti mahasiswa/pelajar secara online. Akun 521241
f. KPA/Kepala Satker/Pejabat Berwenang melakukan penilaian kewajaran dan pengendalian atas biaya Akun 521241
komunikasi kepada pegawai yang benar-benar berhak menerima.

15
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

2. Uang Makan ASN dan Uang Lauk Pauk Bagi Anggota Polri/TNI
Pembayaran Uang Makan ASN dan Uang Lauk Anggota Polri/TNI yang melaksanakan work from home
dapat dibebankan pada APBN diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan WFH bagi ASN dan Uang Lauk Anggota Polri/TNI ditetapkan melalui surat tugas yang
diterbitkan KPA/Kepala Satker.
b. ASN dan Anggota Polri/TNI wajib mengisi daftar presensi selama WFH.
c. Uang Makan ASN dibayarkan sesuai jumlah kehadiran pegawai pada hari kerja.
d. Pemberian Uang Makan ASN memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas dan ketersediaan anggaran
pada DIPA Satker.
e. Mekanisme pembayaran uang makan ASN berpedoman pada PMK Nomor 72/PMK.05/2016 tentang
Uang Makan bagi Pegawai ASN

Akun 511129
(Belanja Uang Makan PNS)
16
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

3. Uang Lembur dan Uang Makan Lembur ASN dan Anggota Polri/TNI
Pembayaran Uang Lembur dan Uang Makan Lembur ASN dan Anggota Polri/TNI yang melaksanakan work from
home dapat dibebankan pada APBN diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. ASN dan Anggota Polri/TNI dapat diperintahkan melakukan kerja lembur untuk menyelesaiakan tugas
kedinasan yang mendesak.
b. Surat Perintah Kerja Lembur diterbitkan oleh KPA/Kepala Satker/Pejabat Berwenang.
c. ASN dan Anggota Polri/TNI yang melaksanakan lembur pada saat WFH menyampaiakan laporan pada penerbit
SPK Lembur.
d. Pembayaran uang lembur dan uang makan lembur ASN dan Anggota Polri/TNI didasarkan pada daftar presensi
kerja lembur.
e. Pemberian Uang Lembur dan Uang Makan Lembur ASN Anggota Polri/TNI memperhatikan prinsip efisiensi,
efektivitas dan ketersediaan anggaran pada DIPA Satker.
f. Mekanisme pembayaran uang lembur ASN berpedoman pada PMK Nomor 125/PMK.05/2009 dan Perdirjen
Perbendaharaan Nomor PER-41/PB/2009.

Akun 512211
(Belanja Uang Lembur) 17
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
4. Biaya Karantina/Isolasi Mandiri Instansi Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19
Sesuai SE Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020, Satker dapat
meyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan karantina/isolasi mandiri tersebut
dengan biaya dapat dibebankan pada APBN diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. ASN dan Anggota Polri/TNI yang berstatus ODP tidak dapat melakukan isolasi mandiri
optimal dirumah/tempat tinggalnya.
b. Karantina/isolasi mandiri dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan
mess/asrama/wisma atau sejenisnya yang dimiliki oleh masing-masing K/L atau
Satker.
c. Dalam hal tidak tersedia mess/asrama/wisma, K/L atau Satker menggunakan
penginapan/sejenisnya dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, efektivitas dan
ketersediaan anggaran. Akun 521131
d. ASN dan Anggota Polri/TNI yang diwajibkan melaksanakan protokol isolasi diri sendiri (Belanja Barang
ditetapkan dengan SK KPA/Kepala Satker. Operasional
Penanganan Pandemi
e. KPA/Kepala Satker/Pejabat Berwenang melakukan penilaian kewajaran dan
Covid19)
pengendalian atas biaya karantina/isolasi mandiri dimaksud serta memastikan kepada
pegawai yang benar-benar berhak.

18
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
Akun 521131
5. Pengadaan Masker/Hand Sanitizer (Belanja Barang
Pengadaan masker/hand sanitizer diperuntukkan bagi kegiatan tertentu termasuk yang Operasional
Penanganan
dilaksanakan dalam rangka mendukung operasional kantor agar dapat berjalan dengan baik
Pandemi Covid19)
dan dalam rangka mendukung pelayanan.

6. Pembelian Vitamin Dan Penambah Daya Tahan Tubuh


Pegawai yang bekerja di kantor pada masa tatanan normal baru tidak diberikan biaya makanan penambah
daya tahan tubuh. Pemberian satuan biaya makanan penambah daya tahan tubuh tetap mengacu pada PMK
Nomor 119/PMK.02/2020 tentang SBM TA 2021.

7. Biaya Penyemprotan Desinfektan


 Pengeluaran biaya penyemprotan Desinfektan di area kantor yang dilaksanakan Akun 521131
swakelola.
 Pembayaran biaya penyemprotan Desinfektan dan pelaksanaan Rapid Test Akun 522192
dengan menggunakan jasa pihak ketiga.

8. Pengadaan Thermogun/Thermometer Infrared


 Thermogun pada kodefikasi BMN ada di kelompok Peralatan dan Mesin yang dapat dimasukkan
sebagai thermometer infrared dengan masa manfaat 8 tahun. Akun 532119
 Apabila harga perolehannya sama dengan atau di atas Rp1 juta dan dimaksudkan untuk digunakan
dalam operasional kantor, maka telah memenuhi kriteria sebagai Peralatan dan Mesin.
 Untuk pembelian Thermogun/Thermometer Infrared yang masa manfaatnya lebih dari 1 tahun tetapi
harganya di bawah nilai satuan minimum kapitalisasi Peralatan dan Mesin (di bawah Rp1 juta) agar Akun 521131
tetap diinput ke dalam Aplikasi SIMAK BMN sehingga menghasilkan aset ekstrakomptabel.
19
BKIPM 4
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
9. Pengadaan Bilik Desinfektan Permanen
a. Bilik desinfektan dalam kodefikasi BMN dimasukkan sebagai Tenda dengan masa manfaat 2 tahun.
b. Apabila harga perolehannya sama dengan atau di atas Rp1juta dan dimaksudkan untuk digunakan dalam Akun 532119
operasional kantor, maka telah memenuhi kriteria sebagai Peralatan dan Mesin.

10. Pengadaan Bilik Desinfektan Non Permanen


Pembelian bilik desinfektan yang masa manfaatnya lebih dari 1 tahun namun harganya di bawah nilai satuan
Akun 521131
minimum kapitalisasi Peralatan dan Mesin (di bawah Rp1 juta) agar tetap diinput dalam Aplikasi SIMAK BMN
sehingga menghasilkan aset ekstrakomptabel.

11. Pengadaan/Pembangunan Tempat Cuci Tangan Portable Maupun Permanen


Akun 523114
Pembelian/pengadaan tempat cuci tangan portable maupun permanen dapat diidentifikasi sebagai kodefikasi (Belanja Pemeliharaan Ged &
BMN tersendiri dalam Kelompok Peralatan dan Mesin dan harga perolehannya di atas nilai minimum kapitalisasi Bangunan – Penanganan
Peralatan dan Mesin (Rp1 juta) agar tetap diinput dalam Aplikasi SIMAK BMN sehingga menghasilkan aset Pandemi Covid19)
ekstrakomptabel.

12. Pengadaan Lisensi Aplikasi Video Conference


Akun 521131
Pengadaan lisensi aplikasi untuk penyelenggaraan rapat secara online/video conference berbayar (masa hak (Belanja Barang
Operasional Penanganan
penggunaan kurang dari atau sampai dengan 1 tahun) dan tetap memperhatikan aspek efisiensi, efektifitas, serta
Pandemi Covid19)
kepatutan/kewajaran.

20
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

13. Belanja Barang dan Jasa BLU


a. Belanja Barang BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 (525152)
Digunakan untuk mencatat Belanja Barang BLU sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan
Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan. Contoh penggunaan : Biaya komunikasi dalam bentuk pulsa atau paket data internet, biaya karantina mandiri
instansi pemerintah, pengadaan masker/hand sanitizer/APD, pengadaan thermogun, pengadaan bilik disinfektan non permanen, pengadaan
lisensi aplikasi video conference, pembelian vitamin dan penambah daya tahan tubuh dll
b. Belanja Jasa BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 (525154)
Digunakan untuk mencatat Belanja Jasa BLU sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan
Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan. Contoh penggunaan : Biaya penyemprotan Disinfektan dan pelaksanaan Rapid Test Covid-19 dengan menggunakan
jasa pihak ketiga, honorarium Narasumber/Pembahas Kegiatan/Moderator Kegiatan melalui sarana video conference.
c. Belanja Pemeliharaan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 (525155)
Digunakan untuk mencatat Belanja Pemeliharaan BLU sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan
Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan. Contoh penggunaan : pengadaan / pembangunan tempat cuci tangan portabel maupun permanen.
d. Belanja Perjalanan BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 (525156)
Digunakan untuk mencatat Belanja Perjalanan BLU sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan
Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan.

21
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
14. Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda - Darurat Bencana
a. Belanja Peralatan dan Mesin Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang - Penanganan Pandemi COVID-19 (526131)
Digunakan untuk mencatat Belanja bantuan Pemerintah untuk pengadaan Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah
daerah dalam bentuk uang sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau
Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Akun ini dicatat dengan menggunakan
pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporan.
b. Belanja Peralatan dan Mesin Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk barang - Penanganan Pandemi COVID-19 (526132)
Digunakan untuk mencatat Belanja bantuan Pemerintah untuk pengadaan Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah
daerah dalam bentuk barang sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau
Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Akun ini dicatat dengan menggunakan
pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporan.
15. Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda - Darurat Bencana
a. Belanja Barang Bantuan Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang - Penanganan Pandemi COVID-10 (526321)
Digunakan untuk mencatat pengeluaran barang bantuan lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah dalam bentuk uang sesuai
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga dan Peraturan Menteri
Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Akun ini dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan
pelaporan..
b. Belanja Barang Bantuan Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk barang - Penanganan Pandemi COVID-10 (526322)
Digunakan untuk mencatat pengeluaran barang bantuan lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah dalam bentuk barang
sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga dan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Akun ini dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam
22
akuntansi dan pelaporan.
Penggunaan Belanja/Biaya Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

16. Belanja Modal BLU - Darurat Bencana


Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLU - Penanganan Pandemi COVID-10 (537122)
Digunakan untuk mencatat pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain biaya pembelian, biaya
pengangkutan, biaya instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap
digunakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga dan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman
Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Contoh penggunaan : pengadaan thermogun/thermometer
infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya memenuhi satuan minimum kapitalisasi peralatan dan mesin, pengadaan
bilik disinfektan permanen/portabel yang dapat dikenali dan memenuhi kriteria sebagai suatu aset tetap Peralatan dan Mesin.

23
3. PMK 119/PMK.02/2020
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021
Honorarium Kelompok Kerja Pemilihan Unit Kerja Pegadaan Barang dan Jasa (UKPBJ)

Catatan :
Semula
Dalam hal Pejabat Pengadaan Barang/Jasa atau anggota
Panitia Pengadaan barang/Jasa dan Kelompok Kerja UKPBJ
telah menerima tunjangan fungsional pengelola pengadaan
barang/jasa, maka tidak diberikan honorarium dimaksud.

Menjadi
Catatan :
Dalam hal Pejabat Pengadaan Barang/Jasa atau anggota Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja UKPBJ telah menerima
tunjangan fungsional pengelola pengadaan barang/ jasa, maka
honorarium tersebut dapat diberikan setelah Pejabat Pengadaan
Barang/ Jasa atau anggota Panitia Pengadaan Barang/ Jasa dan
Kelompok Kerja UKPBJ mengerjakan 30 (tiga puluh) paket dan
diberikan maksimal sebesar Rp44.000.000,00 (empat puluh empatjuta
rupiah) per orang per tahun.. 25
Pejabat Fungsional di Bidang Perbendaharaan

Honorarium Penanggung Jawab


Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada Satuan
Pengelola Keuangan Kerja yang Khusus Mengelola
Belanja Pegawai

Honorarium Pengelola Penerimaan Honorarium Pengelola Sistem


Negara Bukan Pajak (PNBP) Akuntansi Instansi (SAI)

CATATAN
Dalam hal pejabat pengelola keuangan telah diangkat menjadi Pejabat Fungsional
di Bidang Perbendaharaan,
dapat diberikan honorarium sebesar 40% honorarium yang ada di SBM
sesuai pagu DIPA yang dikelola. 26
Satuan Biaya Pengadaan
Kendaraan Dinas

CATATAN
Satuan biaya pengadaan kendaraan dinas
sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri ini tidak diperuntukkan untuk
pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai. Pengadaan kendaraan
bermotor listrik
berbasis baterai dapat mengacu pada harga
pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
27
Honorarium Tim Penyusunan
Jurnal
Honorarium tim penyusunan jurnal dapat
diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/
Anggota Polri/ TNI dan Pegawai Non Aparatur Sipil
Negara yang diberi tugas untuk menyusun dan
menerbitkan jurnal baik cetak maupun elektronik
berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang. Unsur secretariat adalah pembantu
umum, pelaksana dan yang sejenis, dan tidak
berupa struktur organisasi tersendiri.
Honorarium Satpam, Pengemudi,
Petugas Kebersihan dan Pramubakti
Dalam rangka pelaksanaan kewajiban pemberi
kerja, dialokasikan iuran/premi jaminan
kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

28
Satuan Biaya Tiket Pesawat
Perjalanan Dinas Luar Negeri
Pergi Pulang (PP)

Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar


negeri pergi pulang (PP) merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan Satuan Biaya Taksi Perjalanan
biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara Dinas Dalam Negeri
di Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar
negeri pergi pulang (PP). Satuan biaya tiket Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri
termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
tax dan biaya retribusi lainnya. perencanaan kebutuhan biaya satu kali perjalanan
Perjalanan dinas luar negeri dengan lama taksi dari kantor tempat kedudukan menuju
perjalanan melebihi 8 (delapan) jam penerbangan bandara/ pelabuhan/terminal/stasiun
(tidak termasuk waktu transit) dapat keberangkatan atau dari bandara/ pelabuhan/
menggunakan kelas bisnis. terminal/ stasiun kedatangan menuju tempat
Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket tujuan di kota bandara/pelabuhan/terminal/
perjalanan dinas luar negeri menggunakan metode stasiun kedatangan dan sebaliknya.
at cost (sesuai pengeluaran) Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya taksi
perjalanan dinas dalam negeri menggunakan
metode at cost (sesuai pengeluaran). 29
Adaptasi Normal Baru
OFFLINE ONLINE

Honorarium Narasumber

Honorarium Moderator

H o n o r a r i u m Pe m b a w a A c a r a

H o n o r a r i u m Pa n i t i a

Honorarium Kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/ Bimbingan Teknis/Workshop/


Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Group Discussion/Pelatihan/Kegiatan Sejenis 30
Adaptasi Normal Baru
OFFLINE ONLINE

Honorarium Penceramah

Honorarium Pengajar yang berasal


dari luar satuan kerja penyelenggara

Honorarium Honorarium Pengajar


yang berasal dari dalam satuan kerja
penyelenggara

Honorarium Panitia Penyelenggaran


Kegiatan Diklat

Honorarium Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)


31
Adaptasi Normal Baru
OFFLINE ONLINE

Honorarium Rohaniawan

Honorarium Komite Penilaian


dan/atau Reviewer Proposal dan
Komite Penilaian dan/atau Reviewer
Keluaran Penelitian

Honorarium Pemberi Keterangan Ahli


/ Saksi Ahli dan Beracara

Honorarium Penyelenggaran
Kegiatan Pendidikan Pada Lingkup
Pendidikan Tinggi

Honorarium Lain-Lain
32
Biaya Paket Data dan Komunikasi

Besaran Penerima
• Pejabat setingkat • Pegawai yang
Eselon III / yang dalam
setara ke bawah: pelaksanaan
200.000 per tugasnya sebagian
orang per bulan. besar
• Pejabat setingkat membutuhkan
Eselon I dan II / komunikasi secara
yang setara: online.
400.000 per • Mahasiswa yang
orang per bulan belajar mengajar
• Mahasiswa dan secara online
masyarakat: • Masyarakat yang
maksimal 150.000 terlibat dalam
per orang per kegiatan online
bulan yang bersifat
insidentil
33
Pengendalian Perjalanan Dinas, Rapat, Tim dan Honorarium
Tim Pelaksana Kegiatan
Pembatasan honorarium Tim Pelaksana
Perjalanan Dinas Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana
Belanja Perjalanan Dinas
Kegiatan
harus di-caping terutama
Perjadin dalam rangka rakor,
raker, sosialisasi, dan
workshop diarahkan cukup
melalui daring / virtual

Rapat
• Penghapusan RDK
• Pembatasan
Konsinyering
• Pembatasan snack
Honorarium rapat
Pengetatan kriteria pemberian honorarium 34
Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor

2020 2021
Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di
luar kantor merupakan satuan biaya yang luar kantor merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya
kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan
di luar kantor dalam rangka penyelesaian di luar kantor dalam rangka penyelesaian
pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif dan pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif dan
bersifat koordinatif yang sekurang­-kurangnya bersifat koordinatif yang sekurang­-kurangnya
melibatkan peserta dari eselon I lainnya/ melibatkan peserta dari kementerian
masyarakat. negara/lembaga lainnya yang terkait pelaksanaan
tugas dan fungsi/ masyarakat.
.

35
Satuan Biaya Konsumsi Rapat

2020 2021
Satuan biaya konsumsi rapat merupakan satuan biaya Satuan biaya konsumsi rapat merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya
pengadaan makan dan kudapan termasuk minuman pengadaan makan dan kudapan termasuk minuman
untuk rapat/pertemuan baik untuk rapat koordinasi untuk rapat/pertemuan baik untuk rapat koordinasi
tingkat menteri/ eselon I/ setara maupun untuk rapat tingkat menteri/ eselon I/ setara maupun untuk rapat
biasa yang pesertanya melibatkan satker lainnya/ eselon biasa yang pesertanya melibatkan satker lainnya/
II lainnya/ eselon I lainnya/kementerian negara/ eselon II lainnya/ eselon I lainnya/kementerian
lembaga lainnya/ Instansi Pemerintah/masyarakat dan negara/lembaga lainnya/ Instansi
dilaksanakan secara langsung ( offline) minimal selama 2 Pemerintah/masyarakat dan dilaksanakan secara
(dua) jam. langsung ( offline) minimal selama 2 (dua) jam.
Rapat koordinasi tingkat menteri/ eselon I/ setara adalah Rapat koordinasi tingkat menteri/ eselon I/ setara
rapat koordinasi yang pesertanya menteri/ eselon adalah rapat koordinasi yang pesertanya menteri/
I/pejabat yang setara. eselon I/pejabat yang setara.
Catatan: Catatan:
Yang dimaksud satker lainnya adalah kantor vertical 1. Yang dimaksud satker lainnya adalah kantor vertikal
berdasarkan struktur organisasi berdasarkan struktur organisasi.
2. Pemberian konsumsi rapat berupa makan hanya
dapat diberikan jika melibatkan eselon I lainnya/
kementerian negara/lembaga lainnya/ instansi
pemerintah/ masyarakat
36
.
Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana kegiatan
2020 Pengaturan batasan jumlah honorarium tim pelaksana
kegiatan dan sekretariat tim pelaksana kegiatan yang
a. Tim yang keanggotaannya berasal dari lintas eselon I dalam 1 (satu)
kementerian negara/lembaga. Pengaturan batasan jumlah tim
dapat diberikan bagi Pejabat Negara, Pejabat Eselon I,
Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV,
2021
yang dapat diberikan honorarium bagi Pejabat Negara, Pejabat
Eselon I, Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat fungsional pada tim dimaksud
pelaksana, dan pejabat fungsional pada tim dimaksud dilaksanakan dalam satu tahun dilaksanakan dengan ketentuan
dengan ketentuan sebagai berikut:
sebagai berikut:

b. Tim yang keanggotaannya berasal dari lintas kementerian Catatan :


negara/lembaga.
• Tim yang keanggotaannya berasal dari lintas kementerian Untuk tim yang keanggotaannya berasal dari lintas eselon I dalam 1
negara/lembaga yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan (satu) kementerian negara/lembaga, jumlah orang dalam tim tersebut
Lembaga atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga, Pejabat Eselon I atau KPA. Jumlah tim dibatasi maksimal sebanyak 25 (dua puluh lima) orang, sedangkan
yang dapat diberikan honorarium bagi Pejabat Negara, Pejabat untuk tim yang keanggotaannya berasal dari lintas kementerian
Eselon I, Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, negara/ lembaga dapat lebih dari 25 (dua puluh lima) orang dengan
pelaksana, dan pejabat fungsional pada tim dimaksud paling
banyak 3 tim tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
• Tim yang keanggotaannya berasal dari lintas Kementerian negara yaitu akuntabilitas, efektif, efisien dengan memperhatikan rasa
Negara/Lembaga yang ditetapkan oleh Presiden. Jumlah tim keadilan dan kepatutan.
yang dapat diberikan honorarium bagi tim yang ditetapkan oleh 37
Presiden paling banyak 3 (tiga) tim
Honorarium Narasumber

2020 2021
Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai
Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang memberikan informasi/ Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang memberikan
pengetahuan dalam kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/ informasi/ pengetahuan dalam kegiatan Seminar/Rapat/
Bimbingan Teknis/ Workshop/Sarasehan/Simposium/ Lokakarya/Focus Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan Teknis/
Group Discussion/Kegiatan Sejenis yang dilaksanakan baik di dalam Workshop/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/ Focus Group
negeri maupun di luar negeri, tidak termasuk untuk kegiatan Discussion/Kegiatan Sejenis yang dilaksanakan secara langsung
diklat/pelatihan.
Catatan: (offline) maupun daring (online) melalui aplikasi secara live
1. Satuan jam yang digunakan dalam pemberian honorarium dan bukan rekaman/hasil tapping baik di dalam negeri
narasumber/ pembahas adalah 60 (enam puluh) menit baik maupun di luar negeri, tidak termasuk untuk kegiatan diklat/
dilakukan secara panel maupun individual. pelatihan.
2. Honorarium narasumber/pembahas dapat diberikan dengan Catatan:
ketentuan : 1. Satuan jam yang digunakan dalam pemberian
a. narasumber/pembahas berasal dari luar unit organisasi honorarium narasumber/ pembahas adalah 60 (enam
eselon I penyelenggara; dan/atau
b. narasumber/pembahas berasal dari dalam unit organisasi puluh) menit baik dilakukan secara panel maupun
eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi individual.
sasaran utama kegiatan berasal dari luar unit unit organisasi 2. Honorarium narasumber dapat diberikan sepanjang
eselon I penyelenggara/ masyarakat. berasal dari luar unit kementerian Negara/lembaga
3. Dalam hal narasumber/pembahas tersebut berasal dari dalam unit penyelenggara, termasuk untuk penyelenggaraan kegiatan
organisasi eselon I penyelenggara, maka diberikan honorarium yang dananya bersumber dari Dana Dekonsentrasi/Tugas
sebesar 50% (lima puluh persen) dari besaran honorarium Pembantuan, honorarium narasumber dapat dibayarkan
narasumber/ pembahas
sepanjang sumber pendanaannya dari luar Bagian
Anggaran (BA) DIPA penyelenggara.
38
Honorarium Moderator

2020 2021
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/ Anggota Polri/TNI yang ditunjuk oleh pejabat yang
Negara/ Anggota Polri/TNI yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas sebagai moderator
berwenang untuk melaksanakan tugas sebagai moderator pada pada kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/
kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/ Bimbingan Bimbingan Teknis/ Workshop/Sarasehan/Simposium/
Teknis/ Workshop/Sarasehan/Simposium/ Lokakarya/ Focus Lokakarya/ Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis yang
Group Discussion/Kegiatan Sejenis yang dilaksanakan baik di dilaksanakan secara langsung ( offiine) maupun daring ( online)
dalam negeri maupun di luar negen, tidak termasuk untuk melalui aplikasi secara live dan bukan rekaman/hasil tapping
kegiatan diklat/pelatihan. baik di dalam negeri maupun di luar negen, tidak termasuk
untuk kegiatan diklat/pelatihan.
Catatan:
Catatan:
Honorarium moderator dapat diberikan dengan ketentuan: Honorarium moderator dapat diberikan sepanjang berasal
1. moderator berasal dari luar unit organisasi eselon I dari luar unit kementerian negara/lembaga penyelenggara,
penyelenggara; dan/atau termasuk untuk penyelenggaraan kegiatan yang dananya
2. moderator berasal dari dalam unit organisasi eselon I bersumber dari Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan,
penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran honorarium moderator dapat dibayarkan sepanjang sumber
utama kegiatan berasal dari luar unit unit organisasi eselon pendanaannya dari luar Bagian Anggaran (BA) DIPA
I penyelenggara/ masyarakat. penyelenggara.

39
Honorarium Pembawa Acara

2020 2021
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur
Sipil Negara/ Anggota Polri/TNI yang ditunjuk oleh
Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas memandu acara dalam Kegiatan Seminar/ Rapat/
memandu acara dalam kegiatan Seminar/Rapat/ Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan Teknis/Workshop/
Sosialisasi/ Diseminasi/Bimbingan Teknis/Workshop/ Sarasehan/Simposium/Lokakarya/ Focus Group
Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis yang dihadiri oleh Menteri/
Discussion/Kegiatan Sejenis yang dihadiri oleh Menteri/ Pejabat Setingkat dengan peserta kegiatan minimal 300
Pejabat Setingkat dengan peserta kegiatan minimal 300 (tiga ratus) orang dan sepanjang dihadiri lintas
(tiga ratus) orang dan sepanjang dihadiri lintas unit kementerian negara/ lembaga lainnya/masyarakat baik
dilaksanakan secara langsung (offline) maupun daring
eselon I/kementerian negara/lembaga lainnya/
(online) melalui aplikasi secara live dan bukan
masyarakat. rekaman/ hasil tapping.

40
Honorarium Panitia

2020 2021
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota Polri/TNI yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang
Anggota Polri/TNI yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang sebagai panitia atas pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/
sebagai panitia atas pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/ Diseminasi/ Bimbingan Teknis/Workshop/Sarasehan/ Simposium/
Diseminasi/ Bimbingan Teknis/Workshop/ Sarasehan/ Simposium/ Lokakarya/Focus Group Discussion/Pelatihan/Kegiatan Sejenis
Lokakarya/ Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis sepanjang peserta sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari
yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon luar lingkup kementerian negara/lembaga lainnya/masyarakat serta
I penyelenggara/ kementerian negara/lembaga lainnya/ masyarakat. dilaksanakan secara langsung (offline).
Dalam hal pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/ Dalam hal pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/Diseminasi/
Bimbingan Teknis/Workshop/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Bimbingan Teknis/Workshop/Sarasehan/ Simposium/Lokakarya/Focus
Group Discussion/Kegiatan Sejenis memerlukan tambahan panitia yang
Group Discussion/Kegiatan Sejenis memerlukan tambahan panitia yang berasal dari nonpegawai Aparatur Sipil Negara harus dilakukan secara
berasal dari nonpegawai Aparatur Sipil Negara harus dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan urgensi, dengan besaran
selektif dengan mempertimbangkan urgensi, dengan besaran honorarium honorarium mengacu pada besaran honorarium untuk anggota panitia.
mengacu pada besaran honorarium untuk anggota panitia.
Jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10%
Jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10% (sepuluh (sepuluh persen) dari jumlah peserta dengan mempertimbangkan
persen) dari jumlah peserta dengan mempertimbangkan efisiensi dan efisiensi dan efektivitas. Dalam hal jumlah peserta kurang dari 40
efektivitas. Dalam hal jumlah peserta kurang dari 40 (empat puluh) orang, (empat puluh) orang, jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium
paling banyak 4 (empat) orang.
jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat)
.
orang.

41
Honorarium Penceramah

2020 2021
Honorarium penceramah dapat diberikan kepada Pejabat Honorarium penceramah dapat diberikan kepada
Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara/
Polri/TNI yang memberikan wawasan pengetahuan dan/ Anggota Polri/TNI yang memberikan wawasan
atau sharing experience sesuai dengan keahliannya pengetahuan dan/ atau sharing experience sesuai
kepada peserta diklat pada kegiatan pendidikan dan dengan keahliannya kepada peserta diklat pada
pelatihan dengan ketentuan sebagai berikut: kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang
a. berasal dari luar unit organisasi eselon I dilaksanakan secara langsung (offiine) maupun daring
penyelenggara; (online) melalui aplikasi secara live dan bukan
b. berasal dari dalam unit organisasi eselon I rekaman/hasil tapping dengan ketentuan sebagai
penyelenggara sepanjang peserta diklat yang berikut:
menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar unit a. berasal dari luar unit kementerian negara/lembaga
organisasi eselon I penyelenggara/masyarakat; dan penyelenggara; dan
c. khusus untuk Pegawai Aparatur Sipil Negara/ b. khusus untuk Pegawai Aparatur Sipil Negara/
Anggota Polri/TNI, honorarium tersebut digunakan Anggota Polri/TNI, honorarium tersebut digunakan
untuk kegiatan pengajaran diklat yang materi untuk kegiatan pengajaran diklat Pejabat Eselon II
diklatnya diampu oleh Pejabat Eselon II ke ke atas/setara
atas/setara.
Dalam hal penceramah tersebut berasal dari dalam unit .
organisasi eselon I penyelenggara, maka
diberikan honorarium sebesar 50% (lima puluh persen) 42
dari besaran honorarium penceramah
Honorarium Narasumber/Pembahas Pakar/Praktisi/Profesional

2020 2021
Satuan biaya honorarium narasumber/pembahas Satuan biaya honorarium narasumber/
pakar/ praktisi/profesional merupakan satuan pakar/praktisi/ professional merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan honorarium narasumber/ pembahas kebutuhan honorarium narasumber/pakar/
pakar / praktisi/ profesional yang mempunyai praktisi/profesional dari luar lingkup kementerian
keahlian/ profesionalisme dalam lmu/bidang negara/ lembaga penyelenggara yang mempunyai
tertentu dalam kegiatan seminar /rapat/sosialisasi/ keahlian/ profesionalisme dalam ilmu/bidang
diseminasi/ workshop/sarasehan/simposium/ tertentu dalam kegiatan seminar/rapat/
lokakarya/ Focus Group Discussion/ kegiatan sosialisasi/diseminasi/workshop/sarasehan/
sejenis yang diselenggarakan baik di dalam negeri simposium/lokakarya/ Focus Group Discussion/
maupun di luar negeri. kegiatan sejenis yang diselenggarakan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri yang
dilaksanakan secara langsung ( offiine) maupun
daring ( online) melalui aplikasi secara live dan
bukan rekaman/hasil tapping.

.
43
Honorarium Tim Pengelola Website

2020 2021
Honorarium tim pengelola website dapat diberikan Honorarium tim pengelola website dapat
kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/
Polri/ TNI yang diberi tugas untuk mengelola Anggota Polri/TNI yang diberi tugas untuk
website, berdasarkan surat keputusan pejabat yang mengelola website, berdasarkan surat keputusan
berwenang. pejabat yang berwenang.
Website yang dimaksud disini adalah yang dikelola Website yang dimaksud disini adalah website
oleh unit eselon I/ setara. yang berisi profile dan informasi satker yang
Dalam hal website yang dikelola oleh unit vertikal dikelola oleh kementerian negara/ lembaga, unit
setingkat eselon II di daerah maka kepada eselon I/ setara atau unit vertikal setingkat
pengelola website tersebut dapat diberikan eselon II di daerah.
honorarium tim pengelola website.
.

44
Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri

2020 2021
Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
negeri merupakan satuan biaya yang digunakan perencanaan kebutuhan biaya menginap dalam rangka
untuk perencanaan kebutuhan biaya menginap pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri.
dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas dalam Dalam pelaksanaannya, mekanisme
negeri. pertanggungjawaban disesuaikan dengan bukti
Dalam pelaksanaannya, mekanisme pengeluaran yang sah.
pertanggungjawaban disesuaikan dengan bukti Catatan:
pengeluaran yang sah. Untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh
Pimpinan Lembaga Negara/Menteri/Pimpinan Lembaga
Setingkat Menteri kepada ajudan Menteri/Pimpinan
Lembaga Setingkat Menteri dapat menginap pada
hotel/ penginapan yang sama. Dalam hal biaya
penginapan pada hotel/penginapan yang sama
tersebut lebih tinggi dari satuan biaya hotel/
penginapan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, maka
ajudan Pimpinan Lembaga Negara/Menteri/Pimpinan
Lembaga Setingkat Menteri tersebut dapat
menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah
pada hotel/penginapan dimaksud. 45
Satuan Biaya Sewa Kendaraan Insidentil
Satuan biaya sewa kendaraan pelaksanaan kegiatan insidentil
2020 merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat), roda 6
(enam)/bus sedang, dan roda 6 (enam)/bus besar untuk 2021
Satuan biaya sewa kendaraan pelaksanaan kegiatan kegiatan yang sifatnya insidentil (tidak bersifat terus -
insidentil merupakan satuan biaya yang digunakan untuk menerus).
perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4 Satuan biaya ini diperuntukkan bagi:
(empat), roda 6 (enam)/bus sedang, dan roda 6 1. Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas dalam
(enam)/bus besar untuk kegiatan yang sifatnya insidentil negeri di tempat tujuan; atau
(tidak bersifat terus - menerus). 2. Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan mobilitas tinggi,
Satuan biaya ini diperuntukan bagi: berskala besar, dan tidak tersedia kendaraan dinas serta
dilakukan secara selektif dan efisien
1. Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas Catatan:
dalam negeri di tempat tujuan; atau 3. Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan
2. Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan mobilitas bakar dan pengemudi.
tinggi, berskala besar, dan tidak tersedia kendaraan 4. Satuan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat) dalam
dinas serta dilakukan secara selektif dan efisien satuan biaya ini adalah untuk kendaraan yang berkapasitas
maksimum 7 (tujuh) seat.
5. alam hal diperlukan kendaraan roda 4 (empat) dengan
kapasitas melebihi 7 (tujuh) seat dapat diberikan setinggi­-
tingginya 150% (seratus lima puluh persen) dari satuan
biaya sewa kendaraan roda 4 (empat).
6. Bagi Pimpinan Lembaga Negara/Menteri/Pimpinan
Lembaga setingkat Menteri dalam hal diperlukan
kendaraan roda 4 (empat) dengan kelas/satuan biaya lebih
tinggi, dapat mengacu ke harga pasar /bersifat at cost.
46
Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai
Satuan biaya pakaian dinas pegawai diperuntukan bagi
2020 pegawai dan diberikan paling banyak 2 (dua) setel per tahun
yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif, dengan
ketentuan sebagai berikut : 2021
Satuan biaya pakaian dinas pegawai diperuntukan bagi 1. harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden
pegawai dan diberikan paling banyak 2 (dua) setel per pada awal pembentukan satuan kerja mengenai kewajiban
tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif, penggunaan pakaian dinas pegawai; dan
dengan ketentuan sebagai berikut : 2. dalam hal satuan kerja yang pada awal
1. harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang
Presiden pada awal pembentukan satuan kerja mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai,
mengenai kewajiban penggunaan pakaian dinas biaya pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah
memiliki ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan
pegawai; dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
2. dalam hal satuan kerja yang pada awal Catatan:
pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang Satuan biaya pakaian dinas pegawai sebagaimana tercantum
mewajibkan penggunaan pakaian dinas dalam Peraturan Menteri ini diperuntukkan untuk pakaian
pegawai, biaya pakaian dinas pegawai dapat dinas harian. Dalam hal diperlukan pengadaan pakaian dinas
dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dari lain seperti Pakaian Pakaian Dinas Lapangan (PDL) atau
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Pakaian Dinas Upacara (PDU), diatur dengan ketentuan
Reformasi Birokrasi sebagai berikut:
3. PDL dapat diberikan setinggi-tingginya 110% (seratus
sepuluh persen) dari satuan biaya pengadaan pakaian
dinas pegawai;
4. PDU dapat diberikan setinggi-tingginya 200% (dua ratus
persen) dari satuan biaya pengadaan pakaian dinas
pegawai.
47
Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi

2020 2021
Satuan biaya sewa mesin fotokopi merupakan Satuan biaya sewa mesin fotokopi merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya sewa mesin fotokopi analog kebutuhan biaya sewa mesin fotokopi analog
dan/atau mesin fotokopi digital, untuk menunjang dan/atau mesin fotokopi digital, untuk menunjang
pelaksanaan operasional kantor. Satuan biaya ini pelaksanaan operasional kantor. Satuan biaya ini
sudah termasuk toner dan biaya perawatan untuk sudah termasuk toner dan biaya perawatan untuk
pencetakan sampai dengan 6.000 (enam ribu) pencetakan sampai dengan 6.000 (enam ribu)
lembar /bulan. lembar /bulan.

Biaya sewa mesin fotocopy analog dan digital Dijadikan satu harga, tidak dibedakan lagi antara
dibedakan. biaya sewa mesin fotocopy analog dan digital.

48
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

TERIMA KASIH

SITUS www.djpb.kemenkeu.go.id Instagram: ditpa_djpb


49

Anda mungkin juga menyukai