Anda di halaman 1dari 33

EJAAN DAN TANDA BACA

EJAAN BAHASA INDONESIA

1. Pengertian & pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia.


Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
menggambarkan lam-bang-lambang bunyi bahasa dan
bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan, penggabungan) dalam suatu bahasa
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan
sebagai berikut:
Ejaan : kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat dsb) dibentuk tulisan (huruf-huruf)
serta penggunaan tanda-tanda baca.
Ejaan ada dua macam, yakni ejaan fonetis dan fonemis.
Ejaan fonetis adalah ejaan yang berusaha menyatakan
setiap bunyi bahasa dengan huruf, setelah mengukur
dan mencatatnya dengan alat pengukur bunyi bahasa.
Ejaan fonemis ialah ejaan yang berusaha menyatakan
setiap fonem dengan satu lambang atau huruf,
sehingga jumlah lambang diperlukan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan jumlah lambang
dalam fonetis.
PENGERTIAN EJAAN:
1. Ejaan adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa,
penggabungan dan pemisahan kata, penempatan tanda
baca dalam tataran satuan bahasa.
2. KBBI (2005:205), Ejaan adalah kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk huruf serta
penggunaan tanda baca dalam tataran wacana.
Dalam pedoman eyd diatur:
1. pemakaian huruf
2. penulisan huruf
3. penulisan kata
4. penulisan unsur serapan
5. tanda baca
Berdasarkan konsepsi ejaan, cakupan bahasan ejaan
membicarakan:

(1) pemakian huruf vokal dan konsonan,


(2) penggunaan huruf kapital dan kursif,
(3) penulisan kosakata dan bentukan kata,
(4) penulisan unsur serapan afiksasi dan kosa kata asing,
(5) penempatan dan pemakaian tanda baca.
Penulisan ejaan yang diatur tersebut diantaranya:
1.Pemakaian abjad, huruf vokal, huruf konsonan,
2.Persukuan, yaitu pemisahan suku kata,
3.Penulisan huruf besar,
4.Penulisan huruf miring,
5.Penulisan kata dasar, kata ulang, kata berimbuhan,
gabungan kata
6. Penulisan angka dan lambang bilangan,
7. Penempatan tanda baca atau pungtuasi, di antaranya
- Tanda titik (.), - Tanda koma (,),
- Tanda titik dua (:), - Tanda titik koma (;)
- Tanda titik titik/ellipsis(….), - Tanda Tanya (?),
- Tanda seru (!), - Tanda kurung biasa ((….)),
- Tanda hubung (-), - Tanda pisah (--),
- Tanda petik tunggal (‘…’), - Tanda petik ganda (“…”),
- Tanda kurung siku ([…]), - Tanda apostrof (‘….)
- Tanda ulang angka dua (…..2),
10

I. PEMAKAIAN HURUF BI/EYD 02/25/2022

A. Huruf Abjad : huruf dalam bahasa Indonesia terdiri dari 26


B. Huruf Vokal : huruf vokal dalam bahasa Indonesia berjumlah 5
( a,e, i, o, u)
C. Huruf Konsonan : berjumlah 21
D. Huruf Diftong : ( ai, au, oi)
E. Gabungan Huruf Konsonan
F. Pemenggalan Kata
Persukuan, yaitu pemisahan suku kata
1. Kalau di tengah kata ada dua buah konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara keduanya (misal: Pandai 
Pan – dai; Swasta  Swas – ta)
2. Kalau di tengah kata ada tiga buah konsonan berurutan/lebih,
pemenggalan dilakukan di antara konsonan yang pertama (misal:
Instrumen  In – stru – men)
3. Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk,
dapat dipenggal pada pergantian garis (misal: Lapangan  la – pang
- an
II. PENULISAN HURUF

Huruf dalam bahasa Indonesia dibedakan :


a. Huruf Besar / Kapital
b. Huruf Miring

Fungsi Huruf Besar / Kapital


1. Huruf pertama awal kalimat.
2. Huruf pertama petikan langsung.
3. Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
4. Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang diikuti nama orang.
5. Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi,
atau nama tempat.
6. Huruf pertama unsur-unsur nama orang.
7. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
9. Huruf pertama nama khas dalam geografi.
10. Huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/lembaga
pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
11. huruf pertama kata ganti Anda.
12. Huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan.
13. Huruf pertama singkatan gelar, nama, dan sapaan.
Huruf Miring
1. Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam karangan.

2. Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian


kata, atau kelompok kata.

3. Dipakai untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah atau


ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang
disesuaikan ejaannya.
PENULISAN KATA

A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
contoh : Buku itu sangat tebal. Kantor pajak penuh sesak.

B. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipian, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
contoh: diampuni, diperpanjang, bergeletar, mempermainkan, penetapan.

2. Bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran,
maka ata-kata itu ditulis serangkai.
contoh : menggarisbawahi,
menyebarluaskan,
dilipatgandakan
3. Unsur gabungan kata yang merupakan kombinasi ditulis serangkai
contoh: Pancasila, tunanetra, infrastruktur, antarkota, mahasiswa, poligami,
dll.

4. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung


mengikuti/mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata
contoh: bertanggung jawab, garis bawahi,
dilipat dua, bertepuk tangan dll.

C. Kata Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.


contoh : anak-anak, biri-biri, mondar-mandir, ramah- tamah, sayur-
mayur, dll.
D. Gabungan Kata
1. Kata majemuk ditulis terpisah
contoh: duta besar, orang tua, kambing
hitam, rumah sakit, dll.
2. Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin
menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk
menegaskan pertalian diantara unsur-unsur yang bersangkutan.
contoh: anak-isteri, adik-kakak, bapak-ibu,
dll.
3. Gabungan kata ditulis serangkai.
contoh: apabila, adakalanya, matahari,
daripada, bagaimana, peribahasa, halalbihalal, dll.
18

Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya


• Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Contoh : Apa yang kumiliki boleh kauambil.

• Kata ganti ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh : Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan rapi di
lemari.
E. Kata Depan

• Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya,
contoh: Murid duduk di bangku
Saya pergi ke sana untuk mencarinya
Paman datang dari Bandung

• kecuali didalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai salah


satu kata ditulis serangkai seperti kepada ,daripada, kemari,
keluar, dikeluarkan.
20

• Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

• Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.

• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. (satu


kali pun, apa pun)

• Kata yang dianggap padu (adapun, ataupun, bagaimanapun,


meskipun, sekalipun, walaupun, maupun)
PENULISAN KATA SERAPAN

1. Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya kedalam bahasa Indonesia.


2. Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya,
penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing.
3. Kata asing yang berfungsi memperkaya peristilahan ditulis sesuai EYD.

a. Unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,


seperti reshuffle, chatting, browsing, dll.
b. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia, seperti fotokopi, manajemen, objek, dll.
PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda-tanda baca di bahasa Indonesia antara lain:


1. Tanda titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda titik koma (;)
4. Tanda titik dua (:)
5. Tanda hubung (-)
6. Tanda tanya (?)
7. Tanda seru (!)
8. Tanda kurung ( )
9. Tanda garis miring (/)
10.Tanda petik ganda (“...”)
11.Tanda petik tunggal (‘...’)
12.Tanda pisah (-)
13.Tanda elipsis (...)
14.Tanda kurung siku [ ]
15.Tanda ulang (2)
16.Tanda penyingkat (apostrof) (‘)
23

Macam-macam Ejaan
1. Ejaan Van Ophujsen (nama seorang guru Belanda yang
meminati bahasa ) tahun 1901;
2. Ejaan Soewandi ( Menteri P & K Republik Indonesia) tahun
1947;
3. Ejaan Melindo (Melayu – Indonesia) tahun 1958;
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan tanggal 16
Agustus 1972.
24

Perbedaan antara Ejaan Van Ophujsen dengan Ejaan Soewandi

A. Ejaan Van Ophujsen B. Ejaan Soewandi

1. Huruf j untuk kata : sajang, 1. Huruf oe berubah menjadi u:


bajang, pajah, dll. buku, saku, guru dll.
2. Tanda diakritik berubah menjadi
2. Huruf oe untuk kata: goeroe, k, seperti : tak, pak.
boekoe, dll. 3. Awalan dan kata depan di & ke
3. Tanda diakritik berbentuk koma ditulis serangkai / digabungkan
ain, untuk kata : ta’ , pa’ dengan kata yang mengikutinya.
4. Angka 2 dipakai untuk pemakaian
kata ulang.
25
Contoh kata

Ejaan Van Ophujsen Ejaan Soewandi


(1901 – 1947) ( 1947 – 1972 )

1. Khoesoes 1. Chusus
2. Djoem’at 2. Djum’at
3. Ja’ni 3. Jakni
4. Pajoeng 4. Pajung
5. Tjoejoe 5. Tjutju
6. Soenji 6. Sunji
7. Goeroe 7. Guru
8. Njoenja 8. Njonja
26

Perubahan yang terjadi di EYD dibanding Ejaan


Soewandi (1)

1. Huruf f, v, z, q & x diresmikan pemakaiannya menjadi huruf BI;


2. Angka 2 untuk kata ulang dihapuskan, untuk penulisannya harus
ditulis berulang diikuti tanda hubung;
3. Awalan di & ke ditulis serangkai, dan kata depan di & ke ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya;
27

Contoh : Awalan dan Kata Depan

• Awalan di dan ke • Kata Depan di- dan ke-

1. Didepan; 1. Di pasar
2. Ditulis; 2. Di kampus
3. Diundang; 3. Di meja
4. Kemudian; 4. Ke pasar
5. Kepada; 5. Ke kampus
6. Kedepan 6. Ke pasar
28

Perubahan yang terjadi di EYD dibanding Ejaan Soewandi (2)

4. Beberapa huruf berubah penulisannya :


- tj: c= tjukup - cukup
- ch : kh = chusus - khusus
- nj : ny = njonja - nyonya
- sj : sy = sjarat - syarat
- dj : j = djalan - jalan
- j : y = dajang- dayang
29

Singkatan dan Akronim

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas


satu huruf atau lebih.

2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal


kata, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata yang disingkat. Akronim dibaca dan
diperlakukan sebagai kata.
30

Contoh singkatan & akronim


• Singkatan • Akronim

1. no : Nomor 1. ABRI (Angkatan Bersenjata


2. PT : Perseroan terbatas Republik Indonesia)
3. PT : Perguruan Tinggi 2. SIM
4. BUMN 3. Bappenas
5. DKI 4. Kadin
6. KTP 5. Jamsostek
7. kg 6. pemilu (pemilihan umum)
8. Sdr. hlm. Yth.
9. dll.
10. a.n.
Lafal Singkatan dan Kata
Singkatan Lafal tidak baku Lafal baku

1. AC [ a – se ] [ a – ce ]
2. BBC [ bi – bi – se ] [ be – be- ce ]
3. LNG [ el – en – gi ] [ el – en – ge ]
4. TVRI [ ti – vi- er – i ] [ te – ve - er- i ]
5. MTQ [ em – te – kyu ] [ em – te – ki ]
6. IGGI [ ay– ji – ji – ay ] [ i – ge – ge – i )
7. IUD [ ay – yu – di ] [ i – u – de ]
8. RCTI [ er– se –te – ay ] [ er – ce – te – i ]
31
PEMENGGALAN PADA KATA DASAR
1. Caplok
2. April
3. Ultra
4. Intra
5. Bangkrut
6. Bentrok
7. Pelajar
8. Penuhi
9. Pergilah
10.Mahasiswa
Penulisan nama diri (nama sungai/gunung/jalan/tempat)
Pertimbangan khusus menyangkut segi adat, hukum dan kesejarahan,
Misal:
1. Universitas Jambi
2. Universitas Padjajaran
3. Universitas Gadjah Mada
4. CV Oemar Bakrie
5. Soetomo Poedjosoeparmo

Anda mungkin juga menyukai