Anda di halaman 1dari 12

Logo

kampus

TEORI MODEL KONSEPTUAL


CALISTA ROY
KELOMPOK 5
1. AINUN MAULIDYAH THAFRIZA- PO713202211002 (T.1A)
2. ANDI NURUL FADHILA ISLAMIA- PO713202211006 (T.1A)
3. FARIN PRATIKA WIBOWO- PO713202211010 (T.1A)
4. SITI NURHALIZA- PO713202211033 (T.1A)
5. LISNAWATI- PO13202211049 (T.1B)
6. MUH. RAUF- PO13202211052 (T.1B)
7. MUTMAINAH- PO13202211054 (T.1B)
8. PUTRI AGAHARI- PO13202211064 (T.1B)
9. RIFKA AULIA AWALUDDIN- PO13202211065 (T.1B)
Pembahasan
Suster calistha Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Toy dilahirkan pada
tanggal 14 Okktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art
Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles dan
Magister Saint in Nursing pada taahun 1966 di Universitas California Los Angeles.
Setelah mendapat gelar perawat Roy memulai Pendidikannya di Sosiologi dan
menerima gelar M.A tahun 1973 dan ph.D tahun 1977 di Universitas California.

Falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) :


Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu
empat berdasarkan falsafah humanisme dan
empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity :
1. Tujuan eksitentsi manusia
2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum
4. Nilai dan arti kehidupan
Konsep mayor Calistha Roy: Model konseptual Calistha roy::
• Sistem • Keperawatan
• Derajat adaptasi • Manusia
• Problem adaptasi • Kesehatan
• Stimulus fokal • Lingkungan
• Stimulus konsektual
• Stumulus residual
• Regulator
• Kognator
• Model efektor adaptif
• Respon adaptif
• Fisiologis
• Konsep diri
• Penampilan peran
• Interdepedensi
Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model
mekanisme :

• Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan


regulator.
• Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu
fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan Interpendensi.
Regulator digambarkan sebagai aksi dalam
hubungannya terhadap empat efektor cara adaptasi
yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependensi.
Teori Calista Roy
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy
(1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi
seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah:
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-
perubahan biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan
untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua
rangsangan baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,
jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5.Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.
Lanjutan
Teori Calista Roy
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima
asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat
yang dipandang sebagai “Holistic adaptif system”dalam segala aspek
yang merupakan satu kesatuan.System adalah Suatu kesatuan yang di
hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan
adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System
terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik
Menurut Roy terdapat empat objek utama
dalam ilmu keperawatan, yaitu :

1.Manusia (individu yang mendapatkan


asuhan keperawatan)
2. Keperawatan
3.Konsep sehat
4.Konsep lingkungan

Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam


mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan
menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan,
intervensi, dan evaluasi,
Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy

1 Kelebihan :
Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat
mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan
bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki
kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan
dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model
adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien
terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan
mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi
oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang
dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.Dengan penerapan dari teory
adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat mengetahui dan
lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress pada individu,
proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi
stress.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy

2 Kelemahan :
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada
sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses
adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan
menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana
sikap dan perilaku cara merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga
seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini akan
menjadi sterssor bagi para pasiennya.
Daftar Pustaka
·         Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptual Keperawatan, Semarang: Akper Dep.Kes. 1987.
·         Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement, California:
Appleton & Large. 1991.
·         Ann Marriner Tomey & Martha Raile Alligood, nursing theorist and their work. 1998: Mosby
·         erathenurse.blogspot.com/…/model-konseptual-keperawatan.htm.
·         nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-c
·         www.geocities.com/…/vanessa/roy1.htm
·         www.rase.urg.uk/search09/indek.asp
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai