Nova Indriani - 1212019052 - Akuntansi A Pagi - Tugas Individu Manajemen Pajak
Nova Indriani - 1212019052 - Akuntansi A Pagi - Tugas Individu Manajemen Pajak
Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang masih berada
dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang melanggar peraturan perpajakan. Upaya
meminimalkan pajak secara eufimisme sering disebut dengan perencanaan pajak (tax planning
atau tax sheltering). (Suandy,2008:2) Umumnya perencanaan pajak merujuk pada proses
merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah yang
minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun perencanaan pajak juga dapat
berkonotasi positif sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar
dan tepat waktu sehingga dapat dihindari pemborosan sumber daya. (Suandy, 2008:2).
Tax Planning
Tax Planning merupakan rangkaian strategi untuk mengatur akuntansi dan keuangan
perusahaan untuk meminimalkan kewajiban perpajakan dengan cara-cara yang tidak
melanggar peraturan perpajakan ( in legal way ). Tujuan dari tax planning adalah untuk
melakukan kegiatan perencanaan pajaknya ini yaitu dengan tujuan untuk memperkecil
beberapa pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar pajak
sehingga biaya yang dikeluarkan lebih efisien.
Perencanaan pajak ini terbagi atas 2 jenis yaitu :
1. National Tax Planning yang dalam pemberlakuannya sangat berpedoman pada Undang-Undang domestik.
dalam national tax planning ini biasanya dilakukan oleh wajib pajak badan yang hanya memiliki usahanya di
Indonesia saja atau dengan kata lain perusahaan yang melakukan transaksi dengan wajib pajak dalam negeri
saja.
2. International Tax Planning yang dalam pemberlakuannya biasanya sering dilakukan oleh wajib pajak badan yang
memiliki kegiatan atau usahanya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
(1) Bagaimana hubungan antara tarif pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi dan tarif pajak penghasilan wajib
pajak badan termasuk ketentuan khusus yang mengatur hal itu.
(2) Pengenaan pajak penghasilan berganda, baik atas laba bruto maupun penghasilan dari pembagian keuntungan
(deviden) kepada para pemegang saham.
(3) Kesempatan untuk dapat menunda pengenaan pajak pada tarif pajak penghasilan lebih kecil/besar apabila
dibandingkan dengan kesempatan yang terdapat pada tarif pajak penghasilan dan akumulasi penghasilan
perusahaan.
(4) Adanya ketentuan-ketentuan mengenai kerugian hasil usaha neto (kompensasi kerugian) dan kredit investasi
yang berlaku bagi bentu usaha tertentu.
(5) Kemungkinan pengujian perlakuan khusus terhadap pajak atas akumulasi laba, pajak atas penghasilan personal
holding company dan seterusnya.
(6) Liberalisasi ketentuan-ketentuan yang mengatur fringe benefit dan/atau payment in kind.
Pilihan Bentuk Usaha
1. Orang Pribadi/Perseorangan
Seorang wirausaha/pebisnis, tidak harus punya izin secara khusus dalam mendirikan usaha cukup
dengan izin dari kelurahan dan kecamatan setempat, apabila dengan badan usaha berupa UD
atau perseorangan.
Ciri –ciri dan sifat usaha perseorangan antara lain :
• Relatif lebih mudah didirikan dan juga dibubarkan
• Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
• Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
• Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
2. Persekutuan
Persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bisnis.
CV bisa diartikan sebagai bentuk badan usaha persekutuan yang didirikan satu orang atau
beberapa orang dengan mempercayakan uang atau barang kepada satu orang atau lebih yang
dipercayakan untuk menjalankan usaha tersebut dan bertindak sebagai pemimpin demi
tercapainya tujuan bersama.
Ciri dan sifat dari CV antara lain :
1. Sulit untuk menarik modal yang disetor
2. Lebih mudah mendapatkan kredit/pinjaman
3. Anggota aktif memiliki tanggang jawab tidak terbatas sedangkan anggota pasif sifatnya
mengharapkan keuntungan
4. Relatif mudah di dirikan
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya .
5. Ciri dan sifat dari Firma antara lain :
6. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
7. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
8. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi
9. Mudah memperoleh kredit
3. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas atau yang biasa disebut dengan PT secara lepas dan
sederhananya dapat diartikan sebagai bentuk usaha yang berbadan hukum dimana
kepemilikannya dalam bentuk sertifikat saham tang dimiliki oleh pihak lain (Badan
atau Orang Pribadi).
Kesimpulan :
Berdasarkan aspek manajemen pajak, lebih baik Tn Dimas menjalankan usaha dalam bentuk perseorangan. Karena beban pajak
atau pajak terutang yang harus dibayar lebih rendah dibadingkan jika usaha tersebut dalam bentuk PT. Dan Tn Dimas jika ingin
pajak terutangnya lebh rendah bisa menggunakan Tarif Pajak PPH Final sebesar 0,5% karena penghasilan pertahun dari usahanya
masih dibawah 4,8M. Jika Tn Dimas menjalankan usaha dalam bentuk perseorangan akan banyak manfaat yang bisa ia dapat antara
lain :
● Pajak terutang lebih rendah
● Keuntungan dari usaha sepenuhnya untuk pribadi
● Tanggung jawab tidak terbatas artinya keputusan sepenuhnya berada di tangan pemilik