Sirosis Hepatis
Sirosis Hepatis
dari kata kirrhos yang berarti kuning orange (orange yellow), karena
◦ Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan
adanya pembentukan jaringan disertai nodul. Dimulai dengan proses peradangan, nekrosis sel
hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. (Iin Inayah, 2018)
Epidemiologi
Prevalensi sirosis hati sulit untuk dinilai karena stadium awalnya bersifat asimtomatis. Namun,
sirosis tercatat sebagai penyakit kematian ke – 14 tersering pada dewasa dunia, dengan angka
kematian sekitar 1,04 juta jiwa per tahun. Sirosis juga menjadi indikasi utama untuk kasus
◦ Di Indonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis B maupun C. hepatitis B (30-40%), virus
◦Ensefalopati
Alkohol hepatitis virus
alkoholdehidrogenase
Asetaldehid non spesifik respon imun spesifik
dan asetat
sel NK sel limfosit T & sel limfosit B
Oksidasi lemak
& lipogenesis lisis sel
Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup
Fibrotik
Sirosis hepatis
Patofisiologi
Sirosis Hepatis
Diagnosis (Px Lab)
◦ Pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan pada sirosis hepatis adalah pemeriksaan kadar
bilirubin, albumin, globulin, enzim hati, faktor pembekuandarah, uji imunologik, biopsi hati dan
imaging hati.
◦ Bilirubin konsentrasinya normal pada sirosis hepatis kompensata, tapi meningkat pada sirosis
perburukan keadaan hati. Globulin,konsentrasinya meningkat pada sirosis. Akibat sekunder dari
pintasan, antigen bakteri dari sistem portal ke jaringan limfoid, selanjutnya menginduksi produksi
immunoglobulin
◦ Pencitraan (imaging) : USG Abdomen
◦ hepatomegali,
◦ splenomegali
◦ Biopsi hati yaitu pengambilan sampel kecil dari sel-sel hati yang diambil dan
diperiksa dengan menggunakan mikroskop.
◦ Pengkajian
2.Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang, ketidakmampuan
untuk memproses/mencerna makanan, anoreksia, mual/muntah, tidak mau makan, mudah kenyang (asites).
3.Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi (SIADH, penurunan protein plasma,
malnutrisi), kelebihan natrium, kelebihan asupan cairan.
4.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen cedera fisik.
5.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan metabolisme dan sirkulasi, gangguan turgor kulit, gangguan
volume cairan, perubahan hormonal.
6.Gangguan harga diri/citra tubuh berhubungan dengan perubahan biofisika/gangguan penampilan fisik, prognosis yang
meragukan, perubahan peran fungsi. Pribadi rentan, perilaku merusak diri (penyakit yang dicetuskan oleh alkohol).
Terima Kasih...