Anda di halaman 1dari 17

SIROSIS HEPATIS

FIFI NUR ALFIAH RAMLI


14420212192
◦ Istilah Sirosis diberikan pertama kali oleh Laennec tahun 1819, yang berasal

dari kata kirrhos yang berarti kuning orange (orange yellow), karena

terjadi perubahan warna pada nodul-nodul hati yang terbentuk.


Definisi

◦ Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan

adanya pembentukan jaringan disertai nodul. Dimulai dengan proses peradangan, nekrosis sel

hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. (Iin Inayah, 2018)
Epidemiologi

Prevalensi sirosis hati sulit untuk dinilai karena stadium awalnya bersifat asimtomatis. Namun,

sirosis tercatat sebagai penyakit kematian ke – 14 tersering pada dewasa dunia, dengan angka

kematian sekitar 1,04 juta jiwa per tahun. Sirosis juga menjadi indikasi utama untuk kasus

transplantasi hepar per tahun di negara maju.


Etiologi

◦ Di Amerika penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat alkoholik

◦ Di Indonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis B maupun C. hepatitis B (30-40%), virus

hepatitis C (30-40%), dan penyebab yang tidak diketahui (10-20%).


Fungsi Hati :
Hati selain salah satu organ di badan kita yang terbesar , juga mempunyai fungsi yang terbanyak.
1)Ikut mengatur keseimbangan cairan dan elekterolit, karena semua cairan dan garam akan melewati hati sebelum ke jaringan
ekstraseluler lainnya.
2)Hati bersifat sebagai spons akan ikut mengatur volume darah, misalnya pada dekompensasio kordis kanan maka hati akan
membesar.
3)Sebagai alat saringan (filter)
Semua makanan dan berbagai macam substansia yang telah diserap oleh intestine akan dialirkan ke organ melalui sistema portal.
Fungsi dari sel-serl hati dapat dibagi
1)Fungsi Sel Epitel di antaranya ialah : Sebagai pusat metabolisme, sebagai alat penyimpanan vitamin dan bahan makanan hasil
metabolisme, sebagai alat sekresi, proses detoksifikasi
2)Fungsi sel kupfer sebagai sel endotel mempunyai fungsi sebagai sistem retikulo endothelial.
◦Sel akan menguraikan Hb menjadi bilirubin
◦Membentuk a-globulin dan immune bodies
◦Sebagai alat fagositosis terhadap bakteri dan elemen puskuler atau makromolekuler
Manifestasi Klinis

Sirosis hati merupakan kondisi histopatologis

yang bersifat asimtomatis pada stadium awal.

Secara klinis, sirosis dapat dibedakan menjadi

sirosis kompensata ( gejala klinis belum ada

atau minumal ) dan sirosis dekompensata

( gejala dan tanda klinis jelas ).


SIROSIS KOMPESTA SIROSIS DEKOMPESTA
Kebanyakan bersifat asimtomatis dan hanya dapat Disebut sirosis dekompensata apabila ditemukan
didiagnosis melalui pemeriksaan fungsi hati. Bila ada, paling tidak satu dari manifestasi berikut:
gejala yang muncul berupa kelelahan non spesifik,
◦Ikterik
penurunan libido, atau gangguan tidur. Tanda khas
◦Asites
sirosis juga seringkali belum tampak pada tahap ini.
Sebenarnya sekitar 40% kasus sirosis kompensata ◦Edema perifer

telah mengalami varises esofagus, namun belum ◦Hematemesis melena


menunjukkan tanda – tanda perdarahan.
◦Jaundice

◦Ensefalopati
Alkohol hepatitis virus
alkoholdehidrogenase
Asetaldehid non spesifik respon imun spesifik
dan asetat
sel NK sel limfosit T & sel limfosit B
Oksidasi lemak
& lipogenesis lisis sel

Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup

lisosom & sitokin regenerasi sell

aktivasi sel kupffer hiperplasi sel

stimulasi sel stella hepatic nodul


sekresi kolagen

Fibrotik

Sirosis hepatis

Patofisiologi
Sirosis Hepatis
Diagnosis (Px Lab)
◦ Pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan pada sirosis hepatis adalah pemeriksaan kadar

bilirubin, albumin, globulin, enzim hati, faktor pembekuandarah, uji imunologik, biopsi hati dan

imaging  hati.

◦ Bilirubin konsentrasinya normal pada sirosis hepatis kompensata, tapi meningkat pada sirosis

lanjut. Albumin, karena sintesisnya di jaringan hati,konsentrasinya menurun sesuai dengan

perburukan keadaan hati. Globulin,konsentrasinya meningkat pada sirosis. Akibat sekunder dari

pintasan, antigen bakteri dari sistem portal ke jaringan limfoid, selanjutnya menginduksi produksi

immunoglobulin
◦ Pencitraan (imaging) : USG Abdomen
◦ hepatomegali,

◦ nodul dalam hati,

◦ splenomegali

◦ Biopsi hati yaitu pengambilan sampel kecil dari sel-sel hati yang diambil dan
diperiksa dengan menggunakan mikroskop.

◦ Endoskopi (gastroscopy) untuk melihat adakah pembuluh darah yang membesar


(varises) di kerongkongan, lambung dan usus kecil, yang merupakan tanda –
tanda dari sirosis.
Komplikasi
Sirosis
Konsep Asuhan Keperawatan

◦ Pengkajian

Pengkajian sirosis hepatis terdiri atas anamnesa,


pemeriksaan fisik, dan evaluasi diagnostik. Pengkajian
difokuskan pada respons penurunan fungsi hati dan portal.
◦ Diagnosa Keperawatan
1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pengumpulan cairan intra abdomen (asites), penurunan ekspansi paru,
penurunan energi, kelemahan.

2.Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang, ketidakmampuan
untuk memproses/mencerna makanan, anoreksia, mual/muntah, tidak mau makan, mudah kenyang (asites).

3.Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi (SIADH, penurunan protein plasma,
malnutrisi), kelebihan natrium, kelebihan asupan cairan.

4.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen cedera fisik.

5.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan metabolisme dan sirkulasi, gangguan turgor kulit, gangguan
volume cairan, perubahan hormonal.

6.Gangguan harga diri/citra tubuh berhubungan dengan perubahan biofisika/gangguan penampilan fisik, prognosis yang
meragukan, perubahan peran fungsi. Pribadi rentan, perilaku merusak diri (penyakit yang dicetuskan oleh alkohol).
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai