Anda di halaman 1dari 10

Masalah

kualitas
guru dan
pendidikan
di indonesia
MUHAMMAD LUTHFI 202041500153
RINI ASTUTI 202041500249
BELLA SHAFIRA
Y3B
KompetENSI DAN
KUALITAS GURU
Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar
yang dipancarkan serta direfleksikan ke dalam sebuah kebiasaan, baikan dalam berfikir maupun dalam bertindak.
Definisi tersebut sesuai dengan apa yang dirumuskan oleh Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional). Pada
UU No. 14 Th. 2005 Pasal 8, dituliskan beberapa hal yang wajib dimiliki oleh guru dan juga dosen, yaitu:

• Kualifikasi Akademik, minimal lulus jenjang pendidikan Sarjana atau Diploma 4.


• Kompetensi, yang akan ditekankan lagi pada saat pendidikan profesi guru.
• Sertifikat Pendidik, diberikan setelah melaksanakan sertifikasi guru dan dinyatakan sudah bisa memenuhi
standar profesional.
• Sehat Secara Jasmani dan Rohani.
• Memiliki Kemampuan, untuk mendukung terwujudnya Tujuan Pendidikan Nasional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan
bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Standar
kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru
PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK*.
KompetENSI DAN
KUALITAS GURU
KOMP KOMP
0 ETENSI 0 KEPRI
ETNSI
PEDAG
1 OGIK 2 N BADIA
KOMP
0 ETENSI
PROFE 0 KOMP
ETENSI
3 SIONA
L 4 SOSIAL
KompetENSI
PEDAGOGIK
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :

1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan
prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta
didik.
2. Merancang pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang
meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta
menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran
yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi
(assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil
evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan
memaNfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta
didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi nonakademik.
KompetENSI
KEPRIBADIAN
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam
kompetensi kepribadian meliputi :

1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru,
dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki
etod kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta didik,
sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadappeserta didik dan
memiliki perilaku yangh disegani.
5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur,
ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
KompetENSI
PROFESIONAL
Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa
diselesaikan dengan baik. Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan
langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

1. Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir keilmuannya.
2. Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan tujuan pembelajaran
dari suatu pelajaran yang diampu.
3. Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi pengetahuan dengan lebih
luas dan mendalam bagi peserta didik.
4. Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
5. Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga
pengembangan diri.
KompetENSI SOSIAL
Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu
dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.
Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

1. Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar belakang seseorang, baik itu
berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin, ras, latar belakang keluarga, dll.
2. Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.
3. Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
4. Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan bermacam-macam
ciri sosial budaya masing-masing.
KUALITAS
PENDIDIKAN
Beberapa pendapat para ahli pendidikan tentang kendala peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu:

1. Rendahnya mutu atau kualitas pendidikan di samping disebabkan oleh karena pemberian peranan yang
kurang proporsional terhadap sekolah, kurang memadainya perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan
sistem kurikulum, dan penggunaan prestasi hasil belajar
2. Kondisi yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dapat berasal dari berbagai macam sumber, yaitu
miskinnya perancangan kurikulum, ketidak cocokan pengelolaan gedung, lingkungan kerja yang tidak
kondusif, ketidaksesuaian system dan prosedur (manajemen), tidak cukupnya jam pelajaran, kurangnya
sumber daya, dan pengadaan staf.
3. Manajemen sekolah yang tidak efektif. Sebagai pelaku utama, kepala sekolah banyak yang kurang mampu
melakukan peningkatan mutu sekolahnya karena tidak dilengkapi dengan kemampuan kepemimpinan dan
manajerial yang baik. Pelatihan yang kurang dan rekruitmen kepala sekolah yang belum didasarkan atas
kemampuan memimpin dan profesionalitas.
4. Kompleksitas pengorganisasian pendidikan antara Depdiknas (bertanggung jawab dalam hal materi
pendidikan, evaluasi buku teks dan kelayakan bahan-bahan ajar) dan Depagri dalam bidang (ketenagaan,
sumber daya material, dan sumber daya lainnya).
5. rendahnya kualitas guru. Keadaan guru di Indonesia masih menjadi perhatian.
KUALITAS
PENDIDIKAN
Solusi Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia:

1. Absensi dan Kedisiplinan Guru. Hal ini sangat menentukan mutu pendidikan guru, karena absensi dan
kedisiplinan guru sangat berpengaruh demi kelancaran proses belajar mengajar.
2. Membentuk Teacher Meeting. Dimana teacher meeting dapat diartikan dengan pertemuan atau rapat guru
yang merupakan salah satu teknik supervisi dalam rangka usaha memperbaiki situasi belajar mengajar di
sekolah.
3. Mengikuti Penataran. Penataran merupakan salah satu saran yang tepat untuk meningkatkan mutu guru
terutama dalam hal kemampuan profesionalisme.
4. Mengikuti Kursus Pendidikan. Dengan mengikuti kursus akan menambah wawasan dan pengetahuan guru.
Hal ini juga akan dapat meningkatkan profesionalisme guru lebih bermutu
5. Mengadakan Lokakarya atau Workshop. Lokakarya merupakan suatu usaha untuk mengembangkan
kemampuan berfikir dan bekerja bersama-sama baik mengenai masalah teoritis maupun praktis, dengan
maksud untuk meningkatkan mutu hidup pada umumnya serta mutu dalam hal pekerjaan
RECURSO
VECTORES
S
FOTOS

Anda mungkin juga menyukai