Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN

ILMU POLITIK
Disusun oleh:

KELOMPOK I
MAHASISWA SEMESTER III FUAD PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM
MATA KULIAH ILMU POLITIK
Politik lahir di
Amerika Serikat
pada abad ke-18
sebagai respons
terhadap munculnya
Revolusi Industri.
Pendekatan baru
terhadap Ilmu Politik John Locke:
menjadi populer “Semua masyarakat
harus dianggap
‘sosial’. Semua
objek fisik adalah
‘organik’.”
2 Bidang Utama
Politik
 Ilmu Politik: mempelajari
cara sistem politik berinteraksi
dalam skala yang luas.

 Filsafat Politik:
mempelajari esensi
politik dan cara
kerjanya.
Perkembangan politik,
sebagai suatu disiplin,
tumbuh dari kebutuhan
ilmuwan sosial untuk
mempelajari bagaimana
manusia bertindak
terhadap satu sama lain.
Pada akhir abad ke-19, perkembangan ilmu
politik sudah mencakup aspek psikologi,
sosiologi, ilmu kognitif, matematika, kimia,
astronomi, dan ilmu fisika lainnya.
Selama periode ini, mereka
yang terlibat dalam ilmu
politik mulai disebut secara
kolektif sebagai “ilmuwan”.

Salah satu cabang


perkembangan ilmu politik
yang berasal dari karya
behavioris adalah sosilolgi
politik.
Pasca-Perang Dunia I, para
sarjana Barat berpendapat, ada
empat tahap perkembangan sistem
politik.

Keempat tahap itu adalah


[1] sosialisme demokratis,
[2] kapitalisme, [3] neoliberalisme,
dan [4] politik alterntif (pribumi).
POLITIK SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN
01 Sebagai Kemahiran .
Dalam perspektif ini, politik berarti
“kemampuan seseorang, atau sekelompk
Politik
orang, dalam berpolitik”.
dibedaka
n dalam
dua
02 Sebagai Ilmu Pengetahuan.
Dalam perspektif ini, politik merupakan studi perspekti
yang mempelajari negara (pemerintahan) dan
gejalapolitik dalam kehidupan bermasyarakat.
f
Dalam Introduction to The History
of The Science of Politics,
Sir Frederick Pollock membagi politik
menjadi [1] Politik Teoretis dan [2] Politik
Praktis
01 Teori Negara
02 Teori Pemerintahan
03 Teori Perundang-undangan POLITIK
04 Teori Negara Sebagai Pribadi TEORETIS
Buatan (Artificial Person).
POLITIK PRAKTIS

NEGARA PEMERINTAHAN
(bentuk negara yang nyata (cara bekerja pemerintah;
dari pemerintah ketataprajaan)

UU & PERUNDANG- NEGERA YANG.


UNDANGAN DIPRIBADIKAN
(prosedur, pengadilan, dan Diplomasi, perdamaian,
sebagaianya) peperangan, persetuauan
internasional)
BAGI KAUM BAGI KAUM
TRADISIONALIS BEHAVIORALIS

Nilai-nilai dan norma-norma Menekankan fakta


filsafat
Penelitian empiris
Ilmu terapan
Ilmu murni

Historis-yuridis Sosiologis-psikologis

Tidak kuantitatif Kuantitatif


PENGERTIAN ILMU POLITIK
Istilah “politik” berasal dari bahasa Yunani kuno, ‘polis’ yang
berarti negara kota..
Menurut Carl Schmitt, “politik” adalah alat untuk membedakan antara kawan dan lawan.
Hubungan kawan dengan lawan, menurut Schmitt, menjadi esensi politik.

F. Isjwara menggolong-golongan definisi ilmu politik menjadi tiga, yaitu:

Pendefinisian secara institusional


(mempelajari lembaga-lembaga politik)

Pendefinisian secara fungsional


(di samping mempelajari lembaga-lembaga politik, juga mempelajari
fungsi-fungsi lembaga politik tersebut).

Pendefinisian secara hakikat


(kekuasaan [power] sebagai objeknya).
Pembagian/ Negara [State]
Alokasi
[Distribution/ Empat Unsur
Allocation] Ilmu Politik
Menurut
Miriam
Kebijaksanaan Budiardjo Pengambilan
[Policy; Beleid] Keputusan
[Decision
Making]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai