Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 10

Teori pendidikan

-Aninda fahrina putri


-Fazri maulana
-Revi Mariska
-Veronika Simbolon
Pengertian pendidikan menurut Paul freire
dan Ivan Illich

Tujuan pendidikan menurut Paul freire


dan Ivan Illich

Pendidikan dan peserta didik menurut


Paul freire dan Illich

Model pendidikan menurut Paul freire


dan Ivan Illich
1.Pengertian pendidikan menurut Paul
freire dan Ivan Illich
•Menurut Paul Freire

Pendidikan menurut Paulo Freire merupakan usaha untuk mengembalikan


fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai
bentuk penindasan dan ketertindasan, atau bisa disebut dengan usaha untuk
"memanusiakan manusia" (humanisasi). Dengan menggunakan pendekatan
humanis, ia membangun konsep pendidikannya mulai dari konsep manusia
sebagai subyek aktif. Manusia adalah makhluk praksis. yakni makhluk yang
dapat beraksi dan berefleksi dengan menggunakan pikirannya.
Pendidikan dengan pendekatan kemanusiaan sering diidentikan dengan
pembebasan. yakni pembebasan dari hal-hal yang tidak manusiawi. Jadi,
untuk mewujudkan pendidikan yang memanusiakan manusia dibutuhkan
suatu pendidikan yang membebaskan dari unsur dehumanisasi.
Dehumanisasi tersebut bukan hanya menandai seseorang yang
kemanusiannya telah dirampas, melainkan (dalam cara yang berlainan)
menandai pihak yang telah merampas kemanusiaan itu, dan merupakan
•Menurut Ivan Illich

Sebagai pemikir Humanis dan Religius. Illich cenderung mendefenisikan pendidikan dalam
arti luas. Baginya pendidikan sama dengan hidup. Pedidikan adalah segala sesuatu yang ada
dalam kehidupan untuk mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan. Jadi
pendidikan dapat diartikan sebagai pengalaman belajar seseorang sepanjang hidupnya. Illich
juga menyadari bahwa hak setiap orang untuk belajar dipersempit oleh kewajiban sekolah.
Menurutnya, sekolah mengelompokan orang dari segi umur yang didasarkan pada tiga bagian
yang diterima begitu saja, anak hadir disekolah, anak belajar disekolah, dan anak hanya bisa
diajar di Sekolah.
Kewajiban bersekolah secara tidak terelakan membagi suatu masyarakat dalam kutub kutub
saling bertentangan. Kewajiban sekolah juga menetukan peringkat atau kasta kasta
Internasional. Semua negara diurutkan seperti kasta dimana setiap posisi suatu negara dalam
pendidikan ditentukan dengan jumlah rata-rata masyarakat bersekolah tentu ini menyakitkan.
Sekolah yang diselenggarakan di zamannya berkata bahwa mereka membentuk manusia
untuk masa depan. Tapi mereka tidak meloloskan manusia masa depan sebelum manusia itu
telah mengembangkan toleransi tinggi terhadap cara-cara hidup para leluhumya, sekolah-
sekolah menawarkan pendidikan untuk hidup dan bukan pendidikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Sekolah juga hanya mampu menjejalkan asumsi kepada para murid bahwa pendidikan hanya
berharga bila diperoleh lewat sekolah, lewat proses konsumsi berjenjang (kelas 1. naik ke
kelas 2. dst). Para murid belajar bahwa derajat keberhasilan individu yang akan dinikmati
2. Tujuan pendidikan menurut Paul freire
dan Ivan Illich
•Menurut Paul Freire.

Tujuan Pendidikan menurut Freire adalah membebaskan manusia dari


kondisi-kondisi penindasan yang telah membawa kehidupan manusia pada
sikap "tidak manusiawi", baik itu korban penindasan maupun pelaku
penindasan. Freire menganggap bahwa situasi penindasan bukanlah
keharusan sejarah, tetapi lebih karena diciptakan, maka pendidikan berfungsi
untuk merubah itu semua.Dalam melawan segala situasi penindasan ini.
terlebih dahulu manusia haruslah memiliki kesadaran bahwa telah terjadi
penindasan dan memiliki perasaan bahwa ia mampu untuk merubah itu
semua.
Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi kesadaran magis (magical
consciousness), kesadaran naïf (naival consciousness), dan kesadaran kritis
•Menurut Ivan Illich

Tentang tujuan pendidikan Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan yang baik
harus mempunyai tiga tujuan, yaitu:

(1) memberi kesempatan semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar
pada setiap saat

(2) memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang
lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya

(3) menjamin tersedianya masukan yang umum tentang pendidikan


Sistem itu menuntut agar jaminan pendidikan menurut konstitusi benar-benar ditegakkan.
Para pelajar tidak boleh dipaksa untuk tunduk pada suatu kurikulum wajib, atau tunduk pada
diskriminasi yang didasarkan pada apakah mereka memiliki sertifikat atau ijazah.
3. Pendidik dan Peserta Didik Menurut
Paul Freire dan Ivan Illich
•Menurut Paul Freire.

Freire percaya bahwa setiap lakilaki dan perempuan diciptakan sama yaitu sebagai pencipta
kebudayaan dan pembentuk sejarah. Freire juga mengakui manusia adalah makhluk yang penuh
dengan kekurangan, begitu pula peserta didik dan para pendidik juga makhluk yang belum
sempurna. oleh karenanya keduanya harus saling belajar satu sama lain dalam proses
pendidikan.
menurut Freire adalah menjadikan peserta didik sebagai makhluk yang "menjadi subjek" dan
hidup secara aktif merasakan persoalan dan ikut terlibat dalam lika-liku kehidupan. Mengetahui
juga berarti melakukan analisis dan kritis terhadap konstruksi masyarakat yang sedang terbentuk
maupun dibentuk oleh lingkungan. Dengan ini, peserta didik yang nantinya dihadapkan dengan
banyaknya problem yang ada dimasyakat nantinya tidak akan kewalahan dalam menghadapiya,
dan inilah yang dimaksud langkah konkrit menurut Paulo Freire dengan melakukan usaha
penyadaran pada peserta didik
Langkah pertama yang pasti dilakukan oleh Freire adalah mewujudkan peserta didik yang
menjadi subjek, dengan mengajarkan masyarakat untuk bisa membaca, yaitu membaca yang
bukan sekedar membaca huruf mati saja, lebih dari itu Freire mengajarkan masyarakat membaca
sebagai langkah awal untuk membaca realita dan. dunia nyata. Sebab menurut Freire membaca
adalah senjata, senjata yang digunakan adalah sebuah kata, dan kata adalah jalan menuju
Menurut Ivan Illich

Guru-sebagai-moralis (pengkotbah) mengganti peran orang tua. Ia mengajarkan


anak anak tentang apa yang benar atau salah dari segi moral, tidak saja di dalam
sekolah melainkan di dalam masyarakat luas. Ia berperan sebagai orang tua bagi
setiap anak dan karena itu menjamin bahwa semua mereka merasa sebagai anak-
anak dari negara yang sama.
Guru-sebagai-ahli-terapi merasa punya wewenang untuk menyelidiki kehidupan
pribadi setiap murid untuk membantunya berkembang sebagai seorang pribadi.
Kalau fungsi ini dijalankan oleh seorang pengawas dan pengkhotbah, biasanya
ini berarti ia berusaha meyakinkan si murid untuk menerima visinya mengenai
kebenaran dan pengertiannya mengenai apa yang baik dan benar.
Illich sendiri mendefinisikan anak adalah murid. Kita telah terbiasa dengan anak.
Kita telah memutuskan bahwa mereka harus ke sekolah, mereka harus
melakukan apa yang dikatakan pada mereka, sebab mereka belum punya gaji
ataupun keluarganya sendiri. Kita juga berharap mereka tahu diri dan
4.Model Pendidikan Menurut Paul Freire
dan Ivan Illich
Menurut Paul Freire

Menurut Paul Freire dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kaum Tertindas (1994), model
pendidikan yang semacam itu ia sebut sebagai banking education alias pendidikan gaya
bank.
Dalam pendidikan gaya bank, peserta didik hanya dijejali dengan ilmu secara satu arah
dengan tujuan mendapatkan nilai-nilai kuantitatif yang dituju. Praktek pendidikan hanya
dipahami sebatas sarana pewarisan ilmu. Pendidikan tidak dipahami sebagai transformasi
ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang lebih menekankan pada proses pendewasaan
pemikiran dan mengartikan belajar sebagai proses memaknai dan mengkritisi realitas sosial
yang ada di lingkungan sekitar. Bukan hanya mencari ijazah dengan nilai yang tinggi maupun
sebagai sarana meningkatkan status sosial.Pendidikan. gaya bank inilah yang telah menjadi
alat untuk menindas kesadaran akan realitas yang sejati dan menyebabkan seseorang
menjadi pasif dan menerima begitu saja keberadaannya
Pendidikan gaya bank tidak akan mendorong peserta didik untuk secara kritis
mempertimbangkan realitas. Peserta didik hanya akan menjadi penerima yang pasif dari
realitas yang diberikan, tanpa pernah bisa mempertanyakan kebenaran atau kebergunaan
realitas yang diajarkan kepada dirinya. Yang disebut keberhasilan dalam metode ini adalah
ketika peserta didik dapat menghapalkan dengan baik semua pengetahuan yang telah
Menurut Ivan Illich

Menurut Ivan Illich ada 4 Model Pembelajaran yang harus dimiliki tiap sekolah, diantaranya :

1. Tersedianya jasa referensi media pendidikan yang tersedia bagi peserta didik
Singkatnya, tersedia pendidikan praktik atau magang bagi peserta didik. Pendidikan praktik
tidak terpaku pada lingkungan sekolah saja, melainkan tersedia di dalam lingkungan
masyarakat.
Segala media yang ada dalam masyarakat dan berpotensi untuk menjadi media pendidikan
harus dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik. Dapat dicontohkan kemudahan akses
dalam belajar di perkantoran, pemerintahan, ruang pertunjukan teater. bahkan di ladang
persawahan. Sehingga peserta didik memiliki akses untuk belajar dengan praktik langsung
dengan apa yang ia ingin pelajari.

2. Pertukaran keterampilan
Peserta didik harus memiliki akses untuk bertukar keterampilan dengan siapa pun yang ia
inginkan. Entah kepada temannya, gurunya, atau masyarakat sekitarnya. Melalui pertukaran
keterampilan ini maka peserta didik akan memiliki kekayaan keterampilan. Peserta didik tidak
akan hanya terampil pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang mampu dikuasai.
3. Mencari teman sebaya yang cocok
Fungsi utama mencari teman sebaya yang cocok ini agar peserta didik saling mendukung,
membantu, merespons proses belajar. Secara tidak langsung dapat menjadi suatu jaringan
komunikatif yang memungkinkan peserta didik saling berbagi kegiatan belajar yang ingin
mereka ikuti.

4. Tersedianya referensi pendidik yang profesional dan mudah diakses


Berbagai pendidik profesional maupun semi profesional telah terdaftar rapi dalam sebuah
daftar yang mudah diakses oleh peserta didik. Sehingga peserta didik mampu memilih
kepada siapa ia ingin belajar. Dalam artian, peserta didik bebas memilih untuk belajar dengan
siapa pun.
Melalui tawaran model pendidikan di sekolah tersebut, peserta didik mampu menggapai
substansi dari pendidikan itu sendiri. Selain itu, empat gagasan pendidikan tersebut juga
Illich berusaha untuk mencapai pendidikan yang mampu membebaskan akses pada media
pendidikan dengan menghapus kontrol yang selama ini dipegang oleh pihak lembaga atas
nilai-nilai pendidikan mereka.
Tidak hanya itu, peserta didik juga memiliki kebebasan untuk membagikan keterampilannya

dengan menjamin kebebasan mengajar atau mempraktikkan keterampilannya.


Kesimpulan
Konsep pendidikan berpijak pada penghargaan terhadap manusia.
Ia menempatkan pendidik dan peserta didik sebagai subyek dalam
proses pendidikan, karena mereka memiliki dudukan yang sejajar.
Pendidikan tidak lagi sekedar pengajaran, namun dialog antara
para peserta didik dan pendidik yang juga belajar. Keduanya
bertanggung jawab bersama atas proses pencapaian. Hal ini
merupakan sebuah penghargaan terhadap peserta didik sebagai
manusia. Pendidikan bukan lagi proses transfer ilmu pengetahuan,
sebab keduanya sama-sama dalam suasana dialogis membuka
http://etnosentrisna.blogspot.com/2012/10/konsep-pendidikan-paulo
freire.html#-text-la"20menempatkan"620pendidik20dan"620peserta.obiek
2Dobjek %20vang%20danati20dikenal

https://osf.io.zw 25a unduh

https://mojok.co/termmal/4-model-pendidikan-ala-ivan-illich-yang-harus-dimiliki
sekolah/

https://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-freire

https://www.kompasiana.com.muamalsvah/550c10eb813311c02cbeble7/paulo-
freire pendidikan-tintuk-pambchasan?page=all#text-Tuian620Pendidikan"
20menum%20Freine
%20adalah korban%20penindasan" 20maupun" 20pelaku 20penindasan
Thanks

Anda mungkin juga menyukai