PE NE L AA H
LA P OR A N AU DIT
, M .M , M.AK , A K, C A, AC PA
WIWIK PRATIWI., SE
KELOMPOK 13
1. JENNIFER CLAUDIA 2015031279
2. AL IMANNUDIN 2016031167
3. MELIANA 2017031001
4. DANIEL YOLLANDRA GULTOM 2017031127
TUJUAN PENELAAHAN LAPORAN
1. Untuk memberikan informasi mengenai audit
- PENYEBAB
- DAMPAK
- REKOMENDASI
Auditor harus menyadari bahwa klien berada di pihak defensif. Aku bagaimana pun caranya,
dinding, pembatas defensif harus dihilangkan dan akhirnya persetujuan dapat dicapai.
BERIKUT ATURAN YANG DAPAT MEMBANTU AUDITOR DALAM PEMBATAS DEFENSIF HARUS DIHILANGKAN DAN
AKHIRNYA PERSETUJUAN DAPAT DICAPAI YAITU :
1. GUNAKAN SIKAP YANG BAIKMERUPAKAN SIKAP YANG KURANG BAIK JIKA LANGSUNG MENGATAKAN, "SAYA TIDAK
SETUJU DENGAN ANDA" ATAU "ANDA SALAH".
3. GUNAKAN DASAR PEMIKIRAN YANG SAMAJIKA SEPERTINYA RAPAT TELAH MENEMUI JALAN BUNTU, MELANGKAH
MUNDURLAH HINGGA TERCAPAI PERSETUJUAN ATAS BEBERAOA HAL MESKIPUN HANYA PERSETUJUAN BAHWA
MASALAHNYA TIDAK MUDAH DIATASI.
4. JANGAN SUDUTKAN SIAPAPUNJANGAN MELAKUKAN PENEKANAN TERHADAP KLIEN ATAS SEBUAH PERNYATAAN
YANG TELAH MEREKA SETUJUI.
1. Rekomendasi harus spesifik terhadap masalahnya dan tindakan perbaikan harus dapat diukur.
2. Identitas yang direkomendasikan sebaiknya tergantung pada implementasinya di garis depan
tingkat operasionalnya.
3. Auditor dan manajemen klien harus memiliki rasa toleransi satu sama lain.
4. Pelaksanaan audit harus menjadi sebuah aktivitas yang mampu memberikan bantuan kepada
manajemen operasional secara tepat waktu dan terus berlangsung.
5. Auditor harus menulis laporan yang dapat dipahami dan berorientasi pada tindakan.
Prinsip dasar yang dipercayai akan menyebabkan dilaksanakanya tindakan atas rekomendasi audit yang diberikan :
• Rekomendasi yang berkualitas : dasar dari kerja audit yang efektif adalah rekomendasi-rekomendasi yang jika
diimplementasikan dengan benar, dapat mencapai hasil yang ditetapkan dan bermanfaat. Rekomendasi tersebut harus
menyatakan dasar implementasi yang jelas, meyakinkan, dan dapat dilaksanakan. Kegunaan dan relevansinya sebaiknya
dievaluasi ulang seiring dengan kemajuan tindakan penindaklanjutan.
• Komitmen : auditor dan organisasi audit harus memiliki komitmen dalam mengidentifikasikan dan menghasilkan
perubahan yang dibutuhkan. Komitmen auditor tersebut hendaknya bersifat pribadi dan professional.]
• System pengawasan dan penindaklanjutkan : organisasi audit hendaknya memiliki sebuah system yang menyediakan
struktur dan disiplin yang dibutuhkan untuk mendorong dilakukan tindakan untuk rekomendasi audit.
• Perhatian khusus pada rekomendasi penting : auditor harus memastikan bahwa rekomendasi penting telah dipertimbangan
secara wajar jika penggunaan efektif atas tga prinsip pertama diatas tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
G. OPINI AUDIT
Opini audit tidak dapat didelegasikan atau dikompromikan. Opini audit dapat diberikan hanya jika
si auditor dapat mempertahankan dan mendukungnya serta bersedia untuk membuktikannya serta
bersedia untuk membuktikannya dengan membutuhkan tanda tangannya.
Opini professional auditor tidak dapat dinegosiasikan. Opini tersebut adalah apa-apa yang mereka
percayai dengan sepenuh hati, berdasarkan apa yang mereka lihat. Oleh karena itu harus dengan
jelas dipahami bahwa, meskipun auditor bersedia untuk membahas fakta-fakta dan arti dari fakta-
fakta tersebut, opini audit itu sendiri bukanlah subjek untuk ditawarkan atau diterima.
H. PENYEBAB DAN DAMPAK
Manajemen senior sangat berkepentingan dengan penyebab maupun dampak dari kondisi-kondisi yang
dilaporkan oleh auditor. Memahami penyebab dan dampak tersebut dapat menjadi satu factor yang signifikan
bagi pengambilan keputusan dari eksekutif klien. Karenanya akan sangat baik jika auditor menelaah seluruh
permasalahan ini selama penelaahan draf laporan.
A HA N T ER H A D A P R E VIS I
I. MELAKUKAN PENELA
ka n nya be be rap a pe rubahan.
h p a da dr af la po ran, mungkin diperlu
Setelah dilakukan pen
e la a
sala h p erti m ba n gan . Begitu pula
pe ru b a ha n te rs eb ut tentu menjadi ma elum melihat
Seberapa signifikan g te lah diubah oleh p ih ak- p iha k ya ng b
la ah ka ta -k ata ya n
kebutuhan untuk mene
revisi tersebut.
J. TANGGAPAN UNTUK LAPORAN
Aktivitas-aktivitas audit internal yang telah memiliki wewenang dalam meminta diberikannya tanggapan untuk
temuan-temuan yang mereka laporkan, atau untuk melakukan evaluasi atas kecukupan tindakan perbaikan,
berarti telah kehilangan efektivitasnya.
Auditor memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan situasi yang terjadi dan merekonsiliasikan
serangkaian tindakan tetapi bukannya serangkaian tindakan yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Aktivitas audit sebaiknya juga memiliki sebuah metode formal untuk menutup status laporan yang telah
mendapat respons yang memuaskan. Metode ini dapat berupa sebuah formlir memorandum kepada eksekutif
audit dengan mencantumkan tanda tangan auditor yang bersangkutan.