Anda di halaman 1dari 27

I.

KONSEP DASAR PERILAKU ORGANISASI


A. Organisasi
1. Pengertian Organisasi (Organisasi dalam arti statis,
organisasi dalam arti dinamis, organisasi sebagai system
Kerjasama, organisasi sebagai system tata hubungan
kerja, organisasi sebagai prosis pembagian tugas)
2. Tujuan Organisasi
3. Perkembangan Teori Organisasi (Teori Organisasi
Klasik/teori birokrasi, Teori Organisasi Neoklasik/ teori
administrasi, Teori Organisasi Modern/ teori manajemen
ilmiah)
4. Struktur Organisasi
5. Macam-macam Organisasi
PENGERTIAN DAN DEFINISI ORGANISASI
 Organisasi adl setiap bentuk kerjasama antara manusia yg
terikat oleh suatu ketentuan yg bermaksud utk mencapai
tujuan bersama.
 Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat
atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
dengan pola tertentu  yang perwujudannya memiliki kekayaan
baik fisik maupun non fisik.
 Organisasi adl Sekelompok orang yg memiliki visi dan misi
yang sama yg saling berinteraksi satu sama lain dan memiliki
struktur tertentu utk mencapai visi dan misi yang telah
ditentukan bersama.
 Adapun dari Fungsi Organisasi yaitu : sebagai penuntun
pencapaian tujuan ; sebagai pengubah kehidupan
masyarakat ; menawarkan karier ; sebagai cagar ilmu
pengetahuan.
PENGERTIAN 0RGANISASI MENURUT PARA AHLI

ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
 Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
 Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
 Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang
saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu
tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara
sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara
sistematis
BAKKE
Organisasi merupakan  sebuah sistem yang kontinu dari penggunaan,
pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan,
sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia,
material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan
pemecahan persoalan
PENGERTIAN PERILAKU

 Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu


sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat
luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia,
baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
 Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang
dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :
- bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), 
- dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
• Menurut Skinner: merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar.
• Teori Skinner disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon. (Perilaku terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespons)
• Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai
suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya,
hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan
yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu
rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu
pula. Robert Y. Kwick (1972)
BENTUK- BENTUK PERILAKU
 Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan,
namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari
sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam
bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi. 
 Bloom (1956), membedakannya menjadi 3 macam bentuk perilaku, yakni
Coqnitive, Affective dan Psikomotor, Ahli lain menyebut Pengetahuan, Sikap dan
Tindakan. Ki Hajar Dewantara, menyebutnya Cipta, Rasa, Karsa atau Peri akal,
Peri rasa, Peri tindakan. 
 Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus, maka
perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus
ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan
sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus


dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).
Skinner membedakan perilaku menjadi dua,
yaitu : 

 perilaku yang alami (innate behaviour),


yaitu perilaku yang dibawa sejak
organisme dilahirkan yang berupa refleks-
refleks dan insting-insting.
 perilakuoperan (operant behaviour) yaitu
perilaku yang dibentuk melalui proses
belajar.
PROSES PEMBENTUKAN PERILAKU
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari
dalam diri individu itu sendiri, antara lain : 
 Persepsi: Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. 
 Motivasi: Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai
sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam
bentuk perilaku 
 Emosi: Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang
mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan
keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai
kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan
berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang
timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan. 
 Belajar: Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari
praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
Proses sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru) menurut Rogers dalam penelitiannya:

 Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau


mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
 Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
 Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
 Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
 Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Menurut Notoatmodjo :Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi
perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran,
dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau
bersifat langgeng
PENGERTIAN DAN DEFINISI PERILAKU ORGANISASI
(ORGANIZATIONAL BEHAVIOR)
 Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat
kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap
kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi).
 Adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok
tertentu.
 Pembahasan Perilaku Organisasi akan lebih banyak
ditekankan pada bagaimana perilaku manusia akan
mempengaruhi efisiensi dan efektivitas suatu organisasi.
 Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka
berada.
DISIPLIN ILMU-ILMU YANG MENYUMBANG ILMU PERILAKU
ORGANISASI
 Psikologi : Ilmu yg berkaitan dg berbagai aspek perilaku manusia. (aspek
proses belajar dan berfikir, persepsi, pemecahan masalah, teori
pembentukan kepribadian, tindakan, motivasi dll)
 Sosiologi : Suatu studi keilmuan tentang interaksi manusia. (berkaitan dg
teori timbulnya kebudayaan, pendidikan, perdagangan). Hasil study
sosiologis bermanfaat utk memahami proses terjadinya organisasi.
 Psikologi Sosial : Ilmu ini sangat erat hubungannya antara psikologi dan
sosiologi. Ilmu ini membahas perilaku manusia dalam kelompok kecil.
Atau pengaruh seseorang pada orang yg lain. PO berhub erat dg PS,
terutama dlm kaitannya dg hub antar dandalam kelompok serta
hubungannya dg teori penyesuaian (conformity) dan keterpaduan
kelompok (group cohesiveness)
 Antropologi : Ilmu tentang masyarakat untuk mempelajari manusia dan
aktivitasnya.
 Ilmu Politik : Studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam
lingkungan politik.
DISIPLIN ILMU-ILMU YANG MENYUMBANG ILMU
PERILAKU ORGANISASI
 Perilaku organisasi adl suatu bidang yg
interdisipliner dan memanfaatkan hasil dari cabang
ilmu lain
 Walaupun mdp sumbangan dari ilmu lain, tetap dpt
berdiri sendiri karena pusat perhatiannya pada
perilaku manusia dlm berorganisasi
 Bersifatpenerapan jadi memberi arah dan petunjuk
bagi pencapaian tujuan organisasi dg baik.
 Birokratdlm bekerja tdk bisa hanya menekankan
pada dimensi teknis dan konseptual, tetapi perlu
memperhatikan dimensi2 manusia
Pentingnya mempelajari Perilaku
Organisasi diantaranya  :
 1. Untuk mempelajari suatu organisasi dengan
lebih mudah disertai dengan pendekatan-
pendekatan ilmiah.
 2. Untuk mempelajari sifat dan budaya dari suatu
organisasi atau lingkungan atau tempat yang akan
kita masuki.
 3. Untuk mengenal  sedikit dari Pelajaran
Psikologi.
 4.Untuk melatih kemampuan analisa, kerja sama
dan public speaking.
Tujuan memahami Perilaku Organisasi (Menurut
Nimram
1. Prediksi
Bisa memprediksi perilaku orang lain, sehingga dapat berpikir, bersikap
dan bertindak dengan tepat dalam berkomunikasi dengan orang
tersebut. Nimram mengatakan bahwa keteraturan perilaku dalam
organisasi memberikan kemungkinan untuk melakukan prediksi atas
perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang.
2. Eksplanasi/penyelarasan
adalah untuk menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi dalam
organisasi. Contoh mengapa kaaryawan malas dll.mengapa karyawan
malas dan lain sebagainya.
3. Pengendalian
Yaitu untuk pengendalian. Semakin banyak perilaku-perilaku individu
atau kelompok dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan
dapat dijelaskan dengan baik, sehingga nantinya pemimpin organisasi itu
akan semakin mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas
karyawannya sehingga perilaku individu maupun kelompok akan menjadi
positif dan fokus pada pencapaian tujuan. Disisi lain, perilaku yang
destruktif, yang kurang baik, bisa dihindari atau dicegah.
SEJARAH PERKEMBANGAN PERILAKU ORGANISASI

 PERKEMBANGAN ILMU PERILAKU


 Plato : 3 aspek yg mendominasi perilaku manusia
- Aspek keinginan utk mencari pengetahuan dan kemengertian (philosophic)
- Keinginan berkuasa dan ambisi (spirited)
- Nafsu makan, minum, seks dan uang (appetite)
BF. Skinner terkenal dg “reinforcement theory”, mengatakan bahwa tindakan
manusia tidak selamanya bebas atau ‘self –controlled beings’, tetapi
ditentukan oleh lingkungan.
Pancasila: sebagai pandangan hidup. P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila) sbg langkah besar bagi terciptanya perilaku organisasi.
Nicollo Machiavelli : Menguasai penduduk mengurangi kemungkinan terjadinya
pemberontakan. Menurut nya lebih baik ditakuti daripada dicintai. Tercermin
dlm konsep kepemimpinan otakratis
E.A Johns : “Keberhasilan seorang manajer pada masa yad ditentukan oleh
kemampuannya utk mengenal perilaku manusia” The succesful manager of the
future must be a ‘do-it-yourself’ behavioral scientist”
LINGKUP PERILAKU MANUSIA
DALAM ORGANISASI (S. P. ROBIN)

MODEL 3 LEVEL (S.P. ROBIN)


Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi
melalui tiga tingkatan analisis.
1. Tingkatan Individu : karakteristik bawaan
individu dalam organisasi.
2. Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku
kelompok dan faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi : faktor-faktor
organizational yang mempengaruhi perilaku.
P
F
=•I:

Model Umum
1. Karakteristik Perilaku individu
Individu dalam organisasi
-Kemampuan
-Kebutuhan
-Kepercayaan
-Pengalaman Perilaku
-Penghargaan
Individu P= F (L,I)
2. Karakteristik dalam P=Perilaku
Organisasi Organisasi F= Fungsi
-Hirarki L=Lingkungan
-Tugas-tugas
-Wewenang
I= Individu
Tanggung Jawab
-Sistem Reward
-Sistem kontrol
KEPRIBADIAN

Unsur- Unsur MOTIVASI


Yang
menjelaskan
terjadinya PERSEPSI
perilaku

LINGKUNGAN
BEBERAPA PRINSIP DASAR YANG MEMBUAT PERILAKU
MANUSIA BERBEDA
1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama
Perbedaan kemampuan ada pebedaan pendapat:
a. Sejak lahir ditakdirkan tdk sama kemampuannya
b. bukan takdir melainkan perbedaan menyerap informasi
c. Kombinasi keduanya
Kurt Lewin : Personality= f(Heredity, experience)
= Kepribadian adl fungsi dari pembawaan sejak lahir dan lingkungan (pengalaman)
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
3. Cara berfikir utk menentukan pilihan yg berbeda.
Manusia berfikir ttg masa depan, dan membuat pilihan ttg bagaimana bertindak
Teori Expectancy = Seseorang memilih berperilaku demikian krn ia yakin dpt
mengarahkan utk mendapatkan hasil tertentu.
4. Seseorang memahami lingkungannya dlm hubungannya dg pengalaman masa lalu
dan kebutuhannya
5. Seseorang mempunyai reaksi 2 senang atau tidak senang
salah satu faktor adanya salah persepsi (misperception)
KEPRIBADIAN
 3 TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. TEORI PSIKO-ANALITIK (PSYCHOANALYTICAL THEORY) = Sigmund Freud
Yang menjadi dasar perilaku manusia: bahwa dlm diri setiap orang terdapat suatu “id”
naluri utk mcr kepuasan bagi dirinya sendiri tanpa batasan etik, moral, alasan, logika.
“Superego” bagian jiwa manusia yg mengandung unsur ideal dan pikiran yg baik.
Tindakan perilaku manusia mrp hasil konflik antara “id” dan superego” yang akan
didamaikan oleh “ego” ialah sumber rasa sadar.bertindak sebagai perantara
kepentingan”id” dg dunia luar/lingkungan luar shg menyesuaikan dan bertindak sesuai
lingkungannya,
2. TEORI SIFAT ATAU PERANGAI (TRAIT THEORY)
Menurut teori ini bhw kepribadian seseorang selalu tetap dan tdk berubah atau sulit
berubah. Sifat seseorang sdh ada sejak lahir, dan dibagikan scr unik, tdk berubah
sepanjang masa, dpt diukur scr kuantitatif, dan dpt digunakan utk menduga bagaimana
ia akan bertindak.
Sifat perangai dpt diteliti dg berbagai cara. Bisa dg pendekatan biologis: rambut,
warna mata, bentuk tubuh.
Ada yg ditentukan sifat kejiwaan : ketenangan, kehangatan dll.
3. TEORI KEBUTUHAN (NEEDS THEORY)
Perilaku seseorang dalam bertindak karena adanya suatu kebutuhan.
PENGERTIAN KELOMPOK
Definisi Kelompok:
Dua individu atau lebih yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang bergabung untukmencapai
tujuan tertentu
Robbins and Coulter :
: Gabungan atau kumpulan dua atau lebih individu yg
berinteraksi dan saling bergantung utk mencapai
sasaran-sasaran tertentu
Gibson :
: Kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja
satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
prestasi anggota lainnya.
ALASAN ORANG BERGABUNG DALAM SATU KELOMPOK

Robbins and coulter :


1. Rasa aman
Individu yg berada di dlm kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman krn sendirian. Merasa
lebih kuat,lebih percaya diri,dan lebih tahan thd ancaman.
2. Status
Bergabung ke dalam kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan status
bagi para anggotanya.
3. Harga diri
Memiliki harga diri karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi
kelompok lain.
4. Afiliasi
Kelompok bisa memenuhi kebutuhan social anggotanya
5. Kekuatan
Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh
jika sendirian.
6. Pencapaian tujuan
Untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang.
Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
CIRI-CIRI KELOMPOK
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan
yang lain. (menyebabkan interkasi/kerjasama untuk
mencapai tujuan yang sama).
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara
individu satu dengan yang lain (Akibat yang ditimbulkan
tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat).
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau
organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan
serta kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota
kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK

1. Teori Kedekatan (Propinquity)


Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orang
tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena
adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
2. Teori Interaksi (George Homans)
Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan
atau emosi) yang berhubungan secara langsung.
3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain
adalah didasarkan atas kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup,
perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan
4. Teori Pertukaran
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori
kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam
teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan
alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya
memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain.
KLASIFIKASI KELOMPOK DALAM
ORGANISASI
a. Kelompok formal : kelompok kerja
yang ditugaskan dan didefinisikan
oleh struktur organisasi
b. Kelompok informal : kelompok yg
tdk berstruktur formal maupun
secara organisasional; timbul
sebagai respon terhadap kebutuhan
akan kntak sosial
SUBKLASIFIKASI KELOMPOK

Kelompok Formal Kelompok Informal


Kelompok Komando : Kelompok Kepentingan :
Kelompok yg terdiri atas Mereka yg bekerja
individu2 yg melaporkan bersama untuk mcp
scr langsung kepada tujuan dg kepentingan
seorang manajer masing2
Kelompok Tugas : Kelompok Persahabatan :
Mereka yg bekerja Mereka yg berkumpul
bersama untuk bersama karena memliki
menyelesaikan suatu satu atau lebih
pekerjaan persamaan karakteristik
Lima Tahap Perkembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan (forming)
Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian
2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
Terjadi konflik di antara anggota kelompok
3. Tahap Normalisasi (Norming)
Ditandai dg hubungan yg dekat dan kohesifan
4. Tahap Berkinerja (Performing)
Struktur telah sepenuhnya fungsional dan
diterima
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

Anda mungkin juga menyukai