Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG DENGAN

PERIMETER

WISNU PRADHANA MERTA


N 111 19 074

PEMBIMBING:
Dr. Neneng Helijanti Sahuna, Sp. M
Pemeriksaaan Lapang Pandang
 Tes konfrontasi
 Amster grid
 Tangent screen
 Perimeter
Pemeriksaan Konfrontasi

Merupakan uji pemeriksaan lapang pandang yang paling


sederhana karena tidak memerlukan alat tambahan.
Lapang pandang pasien dibandingkan dengan lapang
pandang pemeriksa. Pasien diinstruksikan untuk melihat
gerak dan jumlah tangan pemeriksa di arah:
 Lateral : 90°
 Caudal: 70°
 Cranial: 55°
 Medial: 60°
 Pasien dan pemeriksa atau dokter berdiri berhdapan
 dengan bertatapan mata pada jarak 60 cm.
 Pemeriksa memeriksa mata kanan pasien dengan
menggunakan mata kanannya dan memegang
funduskopi dengan tangan kanan.
 Pemeriksa menggerakkan jari dari arah temporalnya
dengan jarak yang sama dengan mata pasien kearah
sentral.
 Bila pemeriksa telah melihat benda atau jari dalam lapang
pandangannya, maka bila lapang pandang pasien normal
ia juga dapat melihat benda tersebut.
 Bila lapang pandang pasien menyempit maka
akanmelihat benda atau jari tersebut bila benda telah
berada lebih ketengah dalam lapang pandang pemeriksa.
Dengan cara ini dapat dibandingkan lapang pandang
pemeriksa dengan lapang pandang pasien pada semua arah.
Selain itu apabila pasien memiliki skotoma fokal, maka
biasanya pasien akan mengatakan jari sempat terlihat,
namun menghilang untuk beberapa saat, sebelum akhirnya
terlihat lagi. Hal ini tergantung dimana posisi titik butanya.
Tes Konfrontasi
PERIMETRI

 Penggunaan alat untuk memeriksa lapangan pandang


dengan mata terfiksasi sentral
 Menghasilkan tingkat ketepatan yang lebih baik, mudah
dalam menggunakan, dan memberikan analisa yang lebih
mendalam.
 Teknik ini berguna pada kondisi okular kronis dan neurologis
untuk memonitor perubahan lapang pandang.
PERIMETER
 Alat untuk pemeriksaan lapang pandang, berbentuk
setengah bola dengan jari-jari 30 cm, dan pada pusat
parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa.
Alat ini mengukur:

.
PERSIAPAN PASIEN

 Pemeriksa menerangkan terlebih dahulu tentang
kerjasama pada pemeriksaan, perlunya fiksasi terus menerus
dan diminta untuk bereaksi cepat bila sudah melihat sinar
datang dari perifer
 Sesuaikan tinggi meja dan dagu dalam posisi diam kemudian
pasien menempelkan dahi ke depan.
 Luruskan pandangan ke tengah monitor dan cahaya ruangan
dikurangi,biarkan pasien selama 3 menit beradaptasi dengan
catraya perimeter.
 Fiksasi pasien harus dimonitor secara terus-menerus selama
pengujian.
 Pemeriksaan dimulai dengan satu mata uji, dan mata lainnya
ditutup.
PERIMETRI KINETIK
 Menentukan threshold dengan menggerakkan objek test dari daerah
yang tidak tampak (subthreshold) ke daerah tampak (suprathreshold)

 Catat saat pertama kali objek test tampak.

 Lihat defek lapang pandang yang tergambar pada hand perimeter


chart.

 Bila ditemukan defek lapang pandang maka pemeriksaan diulang paling


sedikit 2 kali.
Lapang pandang normal
Hemianopsia Homonim
Hemianopsia Bitemporal
Hemianopsia Binasal
PERIMETRI STATIK

 Karena perimetri statik membuat pasien lelah, pemeriksa


harus membatasi jumlah poin yang di uji.
 Pengujian yang biasa dilakukan memakai 50 s/d 120 poin.
PERIMETRI STATIK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai