Anda di halaman 1dari 21

MIKROBIOLOGI RUMEN

OLEH:
HARTUTIK

MINAT NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MIKROBA RUMEN
Ada 3 jenis mikroba di dalam rumen
1. Bakteri
2. Protozoa
3. Jamur

Mikroba rumen:
 Hidup an-aerob: dalam cairan rumen dan
pada partikel pakan
 Fakultatif an-aerob: dorsal rumen dan di
epitelium dinding rumen
FUNGSI MIKROBA RUMEN

 Melaksanakan fermentasi
 Membentuk vitamin B komplek dan
Vitamin K
 Sumber protein bagi ternak induk
semang
PEMBAGIAN ZONA RUMEN (SCARA
MIKROBIOLOGI)
1. Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
2. Zona apung (pad zone) : ingesta baru dan
mudah dicerna
3. Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan
absorbsi metabolit yang terlarut
(>>mikroba)
4. Zona endapan (high density zone) : ingesta
tidak dapat dicerna dan benda-benda asing
Keuntungan adanya fermentasi
oleh mikroba:
1. Dapat mencerna pakan kasar
2. Dapat menggunakan NPN sebagai
sumber protein
3. Produk fermentasi dapat disajikan
ke usus dalam bentuk yang
mudah diserap
Kerugian adanya fermentasi oleh
mikroba:
1. Banyak energi terbuang sebagai
gas metan (6-8%) dan sebagai
panas fermentasi (4-6%)
2. Protein bernilai hayati tinggi
mengalami degradasi menjadi
amonia
3. Mudah menderita ketosis
Bakteri rumen:
 Jumlah ± 10¹º/ml cairan rumen
 Spesies: ± 200 spesies
 Ukuran: 10 – 15 µ
 Bentuk: batang, bulat panjang,
bulat
 Klasifikasi: berdasar substrat yang
digunakan
Bakteri rumen
 Hidup an-aerob, sebagian
fakultatif an-aerob →
Streptococcus bovis
 Lokasi: - >> di phase cairan
- menempel di partikel
pakan dan di dinding
rumen
Klasifikasi Bakteri rumen

1. Bakteri selulolitik: Ruminicoccus albus


2. Bakt. Hemiselulolitik: Bacteriodes ruminicola
3. Bakt. Amilolitik: Streptococcus bovis
4. Bakt. Proteolitik: Butyrifibrio sp.
5. Bakt. Lipolitik: Anaerofibrio lipolitica
6. Bakt. Pencerna gula: Lactobacilli
7. Bakt. Pemakai asam laktat: Propionibacterium sp.
8. Bakt. Metanogenik: Metanobacterium ruminantium
9. Bakt. yang mensintesis vitamin
10. Bakteri Ureolitik
Protozoa rumen:

 Ukuran: 25 – 100 µ
 ± 20 spesies
 Klasifikasi: berdasar morfologi
 Lokasi: - >> aktif (tidak menempel di pakan)
 Sensitif terhadap oksigen
 Bersilia
 Memakan bakteri dan protozoa yang lebih kecil,
→ mengurangi pasok protein kedalam saluran
pencernaan pasca rumen
Klasifikasi Protozoa Rumen
- Ordo : 1. Holotricha
2. Oligotricha (Entodiniummorphs)

1. Holotricha :
- Genus :
1. Dasytricha: spesies → Dasytricha ruminansium
2. Isotricha: spesies → - Isotricha intestinalis
- Isotricha prostoma
Klasifikasi Protozoa Rumen

2. Oligotricha (Entodiniummorphs)

- Genus :
1. Diplodinium
2. Entodinium
3. Ophyroscolek
1. Holotricha

- Seluruh tubuh tertutup silia


- Bentuk memanjang
- Gerakan sangat aktif
- Sumber pakannya:
glukosa, fruktosa, xylosa, sukrosa
- Hasil akhir pencernaan: asam asetat,

asam butirat, asam laktat, CO2, H2


2. Oligotricha
 Silia hanya terletak diujung
 Sumber pakannya: selulosa, pati
 Hasil akhir pencernaan: VFA, CO2,H2
 Pakan konsentrat meningkatkan
jumlah oligitricha
 Lebih toleran terhadap pH rendah
(pH 5,5 – 7,0)
Faktor yang mempengaruhi jumlah
dan tipe protozoa
1. Umur ternak
- s/d umur 1 mg: belum ada
protozoa, baru terbentuk flagela
- Yang terbentuk pertama:
- entodinium
- diplodinium
- isotricha
Faktor yang mempengaruhi jumlah
dan tipe protozoa
2. Pakan
- >> hay → >> isotricha
>> dasytricha

- >> konsentrat → entodinium


- Bentuk pellet → mengurangi protozoa
Kondisi lingkungan isi rumen yang ideal
untuk pertumbuhan mikroba
 BK : 10 – 15%
 BJ : 1,022 – 1,055
 Suhu : 39 -41ºC
 pH : 6,8 – 7,0
 Kapasitas penyangga : 5,5 – 7,8
 Redox potensial : - 350 mV
 Tekanan osmose : 350 – 400 m osmol/kg
(hipotonik terhadap plasma darah)
 Senyawa terlarut: Na, K, Cl, VFA, N
 Gas : CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
 An-aerob
Komposisi gas di dalam rumen:
 CO2 : 65,35%
 CH4 : 26,76%
 N2 : 7,0 %
 O2 : 0,56%
 H2 : 0,18%
 H2S : 0,01%
Kondisi lingkungan rumen
bervariasi tergantung:

1. Pakan
2. Konsumsi air
3. Saliva
4. Mikroba
5. Digesti
6. Absorbsi
Agar fermentasi berjalan baik:

1. Kondisi lingkungan rumen harus


ideal ( temp., pH dll)
2. Penyediaan pakan konstan
3. Hasil akhir fermentasi harus diserap
4. Pakan yang tidak dicerna harus
dapat dikeluarkan
Agar dapat disebut mikroba rumen
harus memenuhi syarat:
 Mikroba tersebut harus dapat hidup an-
aerob
 Dapat menghasilkan hasil akhir
fermentasi → VFA dan NH3
 Populasi mikroba harus mencapai 10¹º/ gram
ingesta

Anda mungkin juga menyukai