PERPAJAKAN
A. Pengertian Pajak
Pajak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus
dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan,
pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya.
Secara sederhana, pembayaran pajak dapat diartikan seperti kewajiban yang harus dilakukan oleh warga negara dalam upaya
untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Semua prosedur pembayaran pajak harus sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang ada.
Pajak menjadi sebuah pungutan wajib kepada negara sebagai bukti menjadi warga negara yang baik. bentuk pajak yang
berlaku di Indonesia ini beraneka macam. Salah satu pajak yang wajib dibayar oleh seorang karyawan atau pekerja yaitu
pph pasal 21.
Pengeluaran
Gaji Pokok : Rp.10.000.000 X 12 bulan = RP.120.000.000 per
tahun.
Uang Makan : Rp.750.000 X 12 bulan = Rp.9.000.000 per
tahun.
Tunjangan : Rp.1.500.000 X 12 bulan = Rp.18.000.000 per
tahun.
Total : Rp.147.000.000
Pengeluaran
PTKP :Wajib pajak pribadi + wajib Pajak kawin + Tanggungan anak
Rp.54.000.000 + Rp.4.500.000 + Rp.4.500.000 = Rp.63.000.000.
Biaya Jabatan : Rp. 10.000.000 X 5% = Rp.500.000.
Iuran Pensiun : Rp.1.000.000 X 1% = Rp.1.000.000.
Total : Rp.78.000.000.
Penghasilan Bersih : Rp.147.000.000 – Rp.78.000.000 = Rp.69.000.000.
Tarif pajak diatas Rp.50.000.000 sebesar 15%.
Jadi Rp.69.000.000 X 15% = Rp.10.350.000 per tahun.
Jadi untuk perbulannya yang harus Aminah keluarkan yaitu Rp.10.350.000 : 12 bulan = Rp.862.500 per bulan.
Dengan contoh tersebut, Aminah harus membayar PPh sebesar Rp.862.500 setiap bulannya.
Aditia merupakan seorang kepala keluarga dengan satu anak. Aditia bekerja di salah satu perusahaan swasta. Penghasilan
bruto (kotor) yang terdiri dari gaji, tunjangan, dan pembayaran lain adalah senilai Rp100.000.000. Aditia membayar iuran
pensiun dan tunjangan hari tua senilai Rp2.000.000 setiap bulan. Maka, berikut perhitungan pajak penghasilan yang harus
dibayar oleh Aditia.
1.Hitung penghasilan bersih (Penghasilan Bruto - beban tanggungan) Rp100.000.000 - Rp2.000.000 = Rp98.000.000
2.Hitung PTKP (PTKP = Pribadi + Istri + Anak) Rp54.000.000 + Rp4.500.000 + Rp4.500.000 = Rp63.000.000
3.Hitung PKP (PKP = Penghasilan bersih - PTKP) Rp98.000.000 - Rp63.000.000 = Rp35.000.000
4.Hitung PPh (PKP x Persentase PPh) Karena PKP Aditia kurang dari Rp50.000.000, maka pajak yang harus ia bayarkan
adalah 5% dari PKP-nya Rp35.000.000 x 5% = Rp1.750.000
5.Maka, PPh yang harus dibayarkan Aditia selama setahun adalah sebesar Rp1.750.000.
Contoh lain perhitungan pajak penghasilan belum menikah
Ridwan adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta yang belum menikah. Dengan begitu, berikut simulasi
perhitungan pajak Ridwan.
1.Gaji per bulan = Rp6.000.000
2.Penghasilan neto per tahun = Rp6.000.000 x 12 = Rp72.000.000
3.PTKP = Rp54.000.000
4.PKP Ridwan = Rp72.000.000 – Rp54.000.000 = Rp18.000.000
5.Pembayaran PPh (tarif 5%) = 5% x Rp18.000.000 = Rp900.000